Home MotoGP MotoGP Sachsenring Jerman 2024 . . . Fokus Antara Marc Marquez dan...

MotoGP Sachsenring Jerman 2024 . . . Fokus Antara Marc Marquez dan Pedro Acosta !

19

TMCBLOG.com –  Ahir pekan ini MotoGP akan langsung berpindah dari seri ke-8 Assen ,Belanda menuju seri ke-9 di Sachsenring, Jerman sebelum memasuki rehat musim panas selama 4 pekan. Ini merupakan Grand Prix ke-85 yang digelar di tanah Jerman dan ke-26 di sirkuit Sachsenring. Tata letak awal Sachsenring yang dibangun pada tahun 1998 hanya sepanjang 3,508 km dengan satu lintasan pendek dari sirkuit jalan raya lama. Modifikasi besar-besaran pada sirkuit pada tahun 2001 dan sedikit perubahan pada tahun 2003 menghasilkan tata letak sejauh 3,671 km saat ini. Sachsenring adalah salah satu dari lima sirkuit di kalender yang berlawanan arah jarum jam, bersama dengan Aragon, Austin, Phillip Island, dan Valencia.

Karena belum lama dihelat, tentu masih terngiang-ngiang bagaimana Pecco Bagnaia menjalani akhir pekan Super-Grand Slam sempurna di Assen. Pecco sekarang hanya tertinggal 10 poin dari pemimpin kejuaraan Jorge Martin dimana ini adalah selisih terdekat antara top-2 sejak Sabtu malam di GP Portugal. Akhir pekan ini tujuannya tentu untuk kembali bisa memangkas jarak dengan Martin dengan total 8 poin jika pada dua balapan Sabtu dan Ahad antara Pecco – Martin selalu berada di posisi 1-2.

Jorge Martin, bagaimanapun melakukan kemenangan ganda pertamanya di trek Sachsenring tahun lalu, menyelesaikannya berkat duel luar biasa dengan Bagnaia pada hari Ahad saat keduanya melintasi garis dengan selisih kurang dari sepersepuluh. Menurut Gino Borsoi, Martin saat ini adalah Martin 3.0 yang tidak memaksakan diri untuk kembali bersaing ketika semesta tidak sedang bersamanya.

Martin tampil konsisten sejak hari pertama race weekend musim 2024, kecuali kesalahan yang menonjol pada hari Ahad di Jerez. Sama seperti Pecco, dia mungkin akan merasa ini adalah tempat di mana dia memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan Bagnaia.

Meski begitu, ada satu pembalap di grid yang belum pernah terkalahkan di MotoGP di Sachsenring. Marc Marquez menjuarai GP Jerman pada tahun 2013, menjuarainya pada tahun 2014, dan kemudian menjuarainya pada tahun 2015. Pada tahun 2016, ia menjuarainya. Dia menindaklanjutinya dengan kemenangan di tahun 2017.

Tahun 2018 adalah sebuah kemenangan. Tahun 2019? Dia memenangkannya. Bahkan ketika kita kembali ke venue pada tahun 2021 sebelum operasi besar kedua di lengannya. Dia menang yang merupakan kemenangan MotoGP ke delapannya di Sachsenring. Marc juga menang di kelas 125cc tahun 2010, dan sepasang kemenangan di Moto2 pada tahun 2011 dan 2012.

Pada tahun 2022 dia tidak balapan saat pulih dari operasi kedua, dan pada tahun 2023 dia mengundurkan diri pada Ahad pagi setelah mengalami kecelakaan yang berat di akhir pekan. Dia belum pernah dikalahkan di trek, dan itu berarti dua hal : Pertama Marc bisa meneruskan statistik kemenangan ini atau, kedua Marc bisa dikalahkan dan ini tentu akan membuat motivasi tersendiri bagi pembalap yang mengalahkannya. Mengalahkan Sang SachsenKing !

Konten cerita berlimpah, di dalam dan di luar trek, dan bahkan ada dongeng yang dipertaruhkan akhir pekan ini ketika Marquez berupaya memperluas statistik kemenangan di Sachsenring tersebut dan meraih kemenangan emosional yang akan mengakhiri catatan 987 hari tanpa kemenangan balapan MotoGP. Belum lagi kisah bahwa Pedro Acosta bisa menorehkan catatan rekor sejarah yang mungkin akan sulit dipecahkan di masa masa mendatang.

Pedro Acosta akan berusia 20 tahun 43 hari pada hari Ahad balapan GP Sachsenring 2024 nanti, jadi ini akan menjadi kesempatan terakhirnya untuk menjadi pemenang termuda kelas premier dan memecahkan rekor Marc Marquez (20 tahun 63 hari di Austin pada 2013). Banyak pendapat bahwa ini adalah misi yang sulit melihat kuatnya Pecco Bagnaia atau Jorge Martin, belum lagi motivasi Marc Marquez melihat bahwa sirkuit Anti-Clockwise bisa memberikannya keuntungan. Namun ya, Never Say Never . . . Apapun yang terjadi baik rekor Marc Marquez ataupun potensi rekor Acosta pada dasarnya sulit untuk di-update pada masa mendatang karena saat ini aturan usia minimum balapan Grand Prix akan mempersulit pembalap masa depan untuk memenangkan balapan MotoGP di usia 20-an tahun. – @tmcblog

19 COMMENTS

  1. Kesempatan marwoto terbesar untuk menang perdana naik desmo, ya disini.
    Lebih besar daripada di austin.
    Jaman nggak fit plus motor bengek aja bisa menang kok.

    Bagaimana? Only time will tell lagh

    • MM93 saat itu walau sedang cedera dan motor bermasalah masih bisa juara seri di Sachsenring.
      Namun motor Ducati mengalami lonjakan peningkatan performa jauh meninggalkan motor-motor lainnya pada tahun 2022, dan ternyata tahun 2024 ini juga melonjak lagi performanya secara signifikan.

      Itulah kenapa Fabio Quartararo pada tahun 2022 yg sudah jauh memimpin klasemen hingga selisih 90 point lebih (belum ada sprint race), bisa disalip Pecco Bagnaia.
      Sejak tahun 2022 lah motor Ducati jauh meninggalkan motor-motor lainnya.

      • Salah besar sejak 2022, sejak jaman dovi jl99 ducati runner up terus. Ducati juara karena yg bawa pecco versi dah stabilnya, andai mental pecco dari satelit stabil mungkin dah dari 2020 dah jurdun rider ducati tu

  2. Duo tampilan yang berbeda
    Marc dari junior emang senyam-senyum Joker menakutkan

    Klo si Acosta tampil slengean mirip abah oci dan taro

    • acosta lebih antagonis tapi gak arogan saya lihatnya, jarang dia umbar senyum senyum atau hal hal konyol ketika di konfrensi atw di trek

  3. Kecuali kalau ada pembalap baru dari Planet NAMEC yang bisa dari Moto3 langsung lompat motobiji, jadi masih di kisaran umur 19an atau awal 20an dan akhirnya menag seri GP, tapi apakah sekarang masih boleh sesuai aturannya?

  4. Eh sory wak, nambah coment lagi, nampaknya Fermin Aldebaran kalau musim depan bisa konsisten dari awal juga punya peluang patahin record, dia kelahiran April 2025 kan ya

  5. Sepertinya sulit, lonjakan performa Ducati gp24 terlalu pesat parah,top end luar biasa, apalagi keluar tikungan

  6. Kalo acosta sampe menang besok, jadi ngalahin rekor MM93 sebagai pembalap termuda yg memenangkan seri primer, sekaligus menghentikan dominasi sachenking nya…bakalan epic
    Tapi ya susah bgt

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version