Wednesday, 20 November 2024

Ducati atau Yamaha di 2025 ? DIGGIA Ambil Keputusan Hari Ini ?

Tmcblog.com – Fabio Di Giannantonio merupakan detail kecil namun penting dari line-up Ducati untuk musim 2025. Namun Ducati kabarnya sedang dalam fight berat dengan Yamaha Racing karena pabrikan Iwata ini khususnya ace rider mereka – Fabio Quartararo – menginginkan jasa Diggia untuk membalap dan mengembangkan Yamaha M1 baru nanti. Ducati Corse memberikan mandat kepada VR46 Racing Team untuk mengupayakan negosiasi agar Diggia tetap di atas Desmosedici tahun depan.

Sporting Director Ducati Corse, Mauro Grassilli mengatakan di Sachsenring, “Kami sedang mengerjakannya, dan kami sudah sangat dekat (dengan kesepakatan).” Diggia sendiri menjalani balapan yang mix di Jerman terlebih efek dari dislokasi tulang selangka pasca jatuh ternyata masih sangat terasa plus penyebab utama yang membuat balapannya hanya berlangsung 10 lap : penurunan tekanan ban belakang secara tiba-tiba. Atau dalam bahasa kita “ban belakang tiba tiba gembos”, namun hal ini tidak menghalangi Diggia untuk mengabarkan update masa depannya ke para jurnalis.

Esok [Senin] saya tentu akan membuat keputusan, namun saya belum tahu kapan akan mengomunikasinya. Keputusannya tentu akan bergantung pada paket teknis. Memiliki motor pabrikan tahun depan adalah salah satu faktornya, jadi kenapa tidak.” begitu kata Diggia memulai penjelasan mengenai rencana 2025. Lebih spesifik lagi Diggia menjabarkan . . .

“Rencana A, seperti yang selalu saya katakan, adalah tetap di tim (VR46 Racing), namun dengan kontrak langsung ke pabrikan dan mendapatkan motor pabrikan dimana ini adalah dua hal yang saya inginkan. Jadi esok [hari ini] saya akan melihat pabrikan mana itu. Keputusan sebenarnya sudah dibuat, kami hanya ingin melakukan finalisasi.” Tebakanmu gimana sob, akan tetap Pertamina Enduro VR46 Racing Team atau akan pindah ke Pramac Racing Yamaha? – @tmcblog

 

27 COMMENTS

  1. Stay di Ducati dgn kontrak pabrikan dan motor pabrikan, kyknya ga ada alasan lain buat Duacti utk menimbang-nimbang ke siapa GP25 yg satu lagi diberikan, masa iya Morbi atau Alex ?

    • bisa aja bro.. kan kesayangan vr46 club. apalagi race terakhir sempet ada di depan, walaupun akhirnya balik lagi wkwk
      kalau digia siapa coba? cuma genapin aja kan di tim itu

  2. Pilihan yg tidak membingungkan.
    Stay duduc jelas jaminan selalu didepan, minta sponsor naikin endorse.
    Kompetitip + banyak duit.

  3. Kalo ducita cuma nawarin gaji kecil,motor spek tua,kontrak setahun.ya mending ke yahama kalo gaji lebih besar,motor pabrikan.untuk motogp tim satelit juara itu cuma dongeng nastro asuro.kalo sekarang hil yg mustahal.mending cari duit buat hari tua.syukur2 bisa juara seri dengan dua pabrikan.itu udah bisa masuk sejarah.setara vale

  4. stay di Ducita ini sih, apalagi kalo diiming2i GP25..
    Aldibaran kasih GP24 aja, wong di moto2 jg lg angin2an..

  5. teringat masa2 akhir musim lalu yg kayak agak kesusahan dapet tim stelah didepak gresini. skrng malah jadi rebutan

    • Di Ducati itu gaji pembalapnya paket hemat, namun paket motor mereka saat ini lagi berada di atas dan mumpuni..

      Ibarat perusahaan di dunia kerja, Ducati bukanlah termasuk perusahaan bonafide papan atas yg menawarkan gaji besar.
      Ducati menawarkan pengalaman kerja, buat update CV buat batu loncatan karir ke perusahaan lain

    • di ducati yg rawan didepak atau loncat pabrikan lain itu justru yg di tim satelit tapi kontrak pabrikan. Karena semua kaya diaduin buat masuk tim merah.

  6. Kata motorsport sih sudah deal dgn dukati…
    Jika benar maka kursi kosong di vr46 dan gresini akan diisi oleh parmin dan morbi, entah morbi akan di vr46 atau malah di gresini.
    Jika vr46 tim pengganti pramac maka parmin lah yg jadi tandem dik gianto, dan morbi ke gresini nemenin adek alex.

      • Sudah sejak dulu pembalap satelit yg punya kontrak dukati selalu ditempatkan di pramac, kecuali enea karena pramac penuh jadi dititipkan ke gresini.
        Dan pada 2024 ini, hanya martin pembalap satelit yg dikontrak dukati, morbi kontraknya dgn pramac.

  7. Never say never sih wak, uang yg ditawarkan Yamaha kayanya lebih gede, pabrikan Jepang kalau masalah Gaji dan bonus emang ngalahin pabrikan Eropa. Tapi 80% Diggia stay di VR46 jika paket yg ditawarkan adalah Kontrak langsung pabrikan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP