TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui bahwa Lin Jarvis yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Managing Director di Yamaha Motor Racing di akhir tahun 2024 ini telah mengatakan dengan gamblang bahwa motor baru Yamaha dengan mesin berplatform V4. “Soal informasi pengembangan mesin V4 yang baru-baru ini kami baca di media, memang benar adanya, saya mengkonfirmasi bahwa kami memang sedang sibuk mengembangkan V4 power plant,” Begitu Lin memvalidasi kabar yang awalnya berseliweran liar sebagai rumor tersebut.
Menegenai alasannya Lin menjelasakan lebih lanjut : “Saya bisa pastikan bahwa kami berkomitmen untuk mengembangkan mesin ini. Menurut pendapat saya, inline 4 masih memiliki ruang untuk pengembangan, tetapi ketika Anda melihat bahwa semua pesaing Anda berjalan dengan konfigurasi yang berbeda, dan perubahan peraturan 2027 akan segera terjadi, penting untuk memahami perbedaan potensi antara V4 dan inline-4. Jadi berdasarkan hal tersebut, Kami mengambil keputusan untuk memulai proyeknya.”
Jika boleh TMCBlog kunyah-kunyah lebih lanjut paling tidak ada dua alasan utama yang sangat logis membuat Yamaha berfikir untuk melakukan revolusi besar-besaran ini yakni :
- Ketika segala keuntungan karakter mesin inline-4 seperti kencangnya pada saat melibas tikungan karena gaya inersia alami dari dimensi mesin lebar yang memungkinkannya sudah terkikis dan bahkan terkalahkan oleh mesin konfigurasi V4 dengan penemuan penemuan lebih lanjut terutama downwash duct dan fairing ground-effect.
- Ada momentum set-ulang di musim 2027 ketika regulasi teknis mengharuskan semua kompetitor memulai musim MotoGP dengan mesin baru kapasitas 850cc dan ini adalah momentum penting karena semua pabrikan akan memulai musim dengan kondisi yang kurang lebih sama/seimbang.
Selain konfirmasi mengenai komitment mesin V4, Lin Jarvis juga memberikan ancer-ancer kapan Yamaha akan memperlihatkan wujudnya dalam bentuk full bike yakni di pertengahan musim 2025 nanti. “Proyeknya sendiri sesuai jadwal. Mesinnya sudah diuji di dyno, belum di motor karena belum saatnya. Kami sedang sibuk dalam mengembangkan dan mendesainnya.”
“Ketika sudah siap dengan tes durabilitas, kami akan memulai dengan pengujian di trek. Salah satu niat kami adalah untuk mengantisipasi, melihat dan memeriksa tipe mesin apa yang kami butuhkan untuk 2027. Namun untuk saat ini 2027 terlalu jauh buat kami.”
“Jadi Kami harus memulai sekarang, Kami perlu memiliki pengalaman dan saya tidak tahu kapan Anda akan melihatnya balapan. Tapi pengujian di trek tidak akan lama lagi dan berdasarkan pengembangan mudah-mudahan pertengahan tahun depan. kita akan melihatnya di lintasan.“
Dan ini lah yang memicu banyak silang pendapat dalam penginterpretasi-an kalimat “kita pasti akan melihatnya di lintasan” Apakah ini berarti mesin V4 Yamaha akan langsung dipakai balap musim 2025 atau hanya dalam bentuk test baik private ataupun test resmi? Mengenai hal ini TMCBlog mencoba membenturkannnya dengan logika dan beberapa regulasi (atau calon regulasi).
Yang pertama Kita akan membenturkannya dengan LOGIKA saja. Adalah seperti Kita ketahui bahwa mesin 850cc akan fix baru akan mulai dipakai pada tahun 2027. So, 2025-2026 MotoGP masih menggunakan regulasi dimana kubikasi mesin harus 1000 cc dengan konfigurasi maksimum 4 silinder. Jadi jika Yamaha mau pakai mesin V4 di 2025 sudah pasti mesin tersebut harus memenuhi syarat regulasi (cek gambar atas), yakni mesin V4 dengan kubikasi 1.000cc.
Pertanyaan selanjutnya, apakah logis secara waktu dan sumber daya (manusia dan finansial) jika Yamaha membuat dan meriset mesin 1000 cc V4 yang hanya mereka akan pakai selama dua musim saja karena untuk 2027 mereka harus meriset, membangun dan selanjutnya menggunakan mesin V4 850 cc? Mungkin bisa ‘pecah’ itu kepala mayoritas insinyur di Iwata kalau kejadian hehehe.
Yang kedua yang TMCBlog mau sedikit membenturkannnya dengan regulasi atau lebih tepatnya calon regulasi khusus 2025-2026 MotoGP dimana akan ada pembekuan spek mesin. Itu artinya selama dua musim tersebut, seluruh pabrikan – tanpa kecuali – tidak bisa mengembangkan mesin baru lagi dan hanya mengacu pada mesin yang dihomologasikan di awal musim 2025.
Itu artinya, dengan calon regulasi baru ini, walaupun misalnya di 2025, Yamaha dan Honda masih berada di status konsesi Kelas D – yang memungkinkan mereka bergonta-ganti platform mesin – keduanya tidak diperbolehkan mengganti spek utama mesin di tengah musim. Jika pun Yamaha misalnya kukuh ingin memakai mesin V4 1000cc mereka, Yamaha harus menghomologasikan mesin baru ini maksimum hari Kamis sebelum dilakukannya race weekend pembuka MotoGP 2025 di Sirkuit Chang, Buriram, Thailand. Jadi begitu sob paparan opini TMCBlog mengenai apa dan bagaimana Yamaha akan menggunakan calon mesin V4 baru ini. Mengenai mesin V4 ini sudah juga TMCBlog paparkan di podcast review Misano 2 Trans7 Motosport.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Sudah mentok ya mesin inline4
” kita pasti akan melihatnya di lintasan ” > Logikanya kan YZR-M(?) itu motor balap, mosok ditesnya di jalan raya. Kecuali unit tes Aerox ‘Turbo’ nanti . . .
so 2028 akan ada Yamaha R1VM?
kapan ya ada mesin gp dengan jumlah silinder ganjil lagi…
era 990 cc itu yang pake Inline Yamaha dan Kawasaki aja, kan, ya? Suzuki kan masih pake V4 waktu itu.
Sama Aprilia RS cube inline3 menyala 🔥
Kita akan lebih cepat melihat m1 pake V4 daripada vixion dan r15 pake dohc,wkwkwk
pasti biayanya besar ini kalo di pakai cuman 2 musim v4 1000cc