TMCBLOG.com – Ada banyak pernyataan mengenai masa depan Juara Dunia pertama dari Indonesia di kelas turunan balap produksi massal WSBK – WSSP300 – Aldi Satya Mahendra. Namun pasca memenangkan balapan, Aldi dengan jelas menegaskan bahwa Ia akan naik ke kelas Supersport dengan motor baru Yamaha YZF-R9 musim depan.
“Luar biasa, ini adalah impian saya sejak saya masih kecil. Saya melihat saudara saya (Galang Hendra) balapan dan saya hanya ingin bergabung dengannya, saya ingin menjadi seperti dia. Saya mengikuti bLU cRU World Cup dan sisanya adalah sejarah.”
“Sekarang saya adalah Juara WorldSSP300, dan Juara Dunia pertama dari Indonesia. Terima kasih banyak kepada semua teman, keluarga, penggemar, dan tentu saja Tim BrCorse saya. Terima kasih kepada Yamaha Racing atas kepercayaan mereka kepada saya saat saya melangkah ke WorldSSP tahun depan dengan R9 baru!”
Secara umum Yamaha Motor Europe Motorsport Research & Development telah mengembangkan R9 sebagai paket balapan WorldSSP di markas mereka di Italia selama setahun terakhir dengan masukan dan dukungan signifikan dari Jepang.
YZF-R9 2025 dirancang untuk mendefinisikan ulang kelas Supersport dengan menggabungkan performa lintasan balap dengan aksesibilitas sepeda motor jalan raya melalui karakter transfer tenaga yang luas dan halus, handling yang ringan, ergonomi berkendara yang ramah bagi pengendaranya, serta paket lengkap rider aid/assistance yang canggih.
Mesin CP3 atau 3 silinder segaris berpendingin cairan 890cc crossplane yang bertenaga menjadi dapur pacu R9 yang berkarakter, yang ECU yang bisa di-setting dan rasio gearbox yang dioptimalkan untuk menghasilkan tenaga sebuah Supersport dengan karakter mesin yang lebih besar dan bertenaga.
All New Yamaha YZF-R9 2025 . . Detail, Spesifikasi dan Galeri Foto
Sementara Aldi Satya sendiri adalah pembalap bLU cRU kedua yang dinobatkan sebagai Juara di kelas WorldSSP300, setelah Alvaro Diaz juga mengklaim gelar Juara Dunia untuk Yamaha pada tahun 2022. Seperti Diaz sebelumnya, kemenangan Mahendra di Jerez mengakhiri kariernya di WorldSSP300.
Pembalap muda Indonesia ini akan mendapatkan keuntungan dari program peningkatan balap Yamaha, yang dirancang untuk mendukung bakat generasi berikutnya, dan pada tahun 2025 Mahendra akan mengikuti Kejuaraan Dunia FIM Supersport di atas R9 bersama tim yang didukung Yamaha.
Karier Mahendra dimulai pada usia sembilan tahun di seri nasional Indonesia tahun 2015, dan pada tahun 2019 ia telah melangkah ke kancah balap internasional, membalap penuh waktu di ARRC. Meskipun kehilangan satu tahun balapan karena pandemi pada tahun 2021, pada akhir tahun 2022 kesuksesannya di Asia membawanya ke Piala Dunia Yamaha FIM R3 bLU cRU.
Begitu masuk dalam program bLU cRU pada tahun 2023, Aldi dengan cepat tumbuh dalam rasa percaya diri dan kompetensi, meraih posisi kedua hanya dalam balapan ketiga tahun ini. Pada putaran ketiga di Sirkuit Dunia Misano, ia telah meraih kemenangan pertamanya, awal dari rangkaian lima kemenangan yang akan membuatnya berjuang untuk meraih gelar hingga balapan terakhir tahun 2023.
Selama jeda dalam kalender Piala Dunia FIM R3 bLU cRU, Mahendra melakukan debut WorldSSP300 sebagai wildcard di Most dan mengejutkan para pembalap reguler seri tersebut dengan kemenangan meyakinkan di Race 2.
Setelah nyaris kehilangan gelar Juara Dunia FIM R3 bLU cRU di putaran terakhir tahun 2023, Mahendra beralih ke WorldSSP300 penuh waktu pada tahun 2024 dan dengan cepat menorehkan prestasi. Posisi kedua pada balapan pertama di Barcelona didukung dengan posisi kedua lainnya dan kemenangan di Misano.
Ia kembali naik podium di Most, dan setelah gagal finis di tiga besar di Portimão, ia bangkit kembali dengan podium ganda di Magny-Cours, di mana ia bergabung dengan kakaknya, sekaligus rival WorldSSP, Galang Hendra Pratama.
Dengan gelar WorldSSP300 2024 yang kini menjadi incarannya, ia harus mengendalikan gaya balapnya yang biasanya habis-habisan untuk fokus pada perolehan poin yang konsisten. Sebuah podium di putaran kedua terakhir di Aragón mempersiapkannya dengan baik untuk dorongan terakhir di Jerez, posisi ketiga di Balapan 1 berarti Mahendra memasuki balapan terakhir tahun ini dengan keunggulan 22 poin.
Ia tetap tenang dan melaju dengan presisi untuk menempati posisi ke-enam di bendera finis, mengamankan gelar dengan selisih 21 poin. – @tmcblog
Akhirnya naik kelas ke Moge CP3
Berharap ke moto2, tapi wss juga bagus yg penting tetap berprestasi.
600 dulu, baru ke Moto2 kayak Huertas. Tapi kalo ada tawaran Factory WSBK sikat ga sih..
Alhamdulillah naik kelas
Kirain ke Pramac Moto2 atau vr46 mastercamp,tapi gapapa selama dapat service yg sama kayak Stefano manzi yg memperebutkan juara
Masih muda, bertahap, yg penting mateng, moga bisa ky Toprak prestasinya
Gas Aldi 💪🔥🏍️💨
Perlombaan mencetak jurdun kelas dunia antara ahm vs yimm, untuk sementara yimm semakin didepan.
Mahendra selamat!!!
pertanyaan berikut, apakah Yamaha Indonesia mau juaolan mogenya di sini? ayolah…, udah buatan pabrik Indonesia, kok alasan berteletele…, mana ini balapan produksi masal?
kena PPNBM itu masalahnya, padahal YIMM bisa melobby pemerintah dengan alasan bebraapa komponen penting moge Yamaha sudah diproduksi di sini, mungkin bisa dapat keringanan PPNBM