TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui, Sirkuit Mandalika Di Lombok Berbenah guna dapat menyelenggarakan gelaran Balap Mobil dibawah Payung FIA salah satunya GT World Challenge Asia 2025 yang akan diadakan di Bulan Mei yang akan datang itu berarti juga MotoGP Indonesia 2025 nanti akan juga ikut menggunakan Sirkuit dengan update perubahan terbaru ini juga Karena juga telah sesuai dengan Homologasi Grade 1 FIM.
Pemenuhan standar keselamatan serta proses homologasi FIA Grade 3, yang menjadi syarat utama untuk balapan GT3 membutuhkan pembenahan di beberapa bentuk run-off sirkuit yang dikelola MGPA ini.
GT3 adalah kategori mobil balap grand touring internasional yang diatur FIA, digunakan di berbagai ajang balap dunia dengan regulasi khusus untuk menjaga keseimbangan performa antar merek.
Pekerjaan utama Pebenahan run-off yang telah rampung meliputi pembongkaran aspal pada area run-offย dan penambahan gravel trap di beberapa titik strategis seperti T1 Exit/T2 Entry, T5 Entry, T10 Entry, T10 Exit/T11 Entry, dan T13 Entry.
Seluruh proses ini dilaksanakan oleh tenaga lokal yang sebelumnya juga terlibat dalam proses pembangunan awal sirkuit mendan gikuti arahan teknis dari FIA dan Fรฉdรฉration Internationale de Motocyclisme (FIM), guna memastikan lintasan memenuhi standar internasional. – @tmcblog
Mau tanya wak:
1. Isu commitment fee MotoGP 2024 apakah sudah clear (lunas)?
2. Untuk MotoGP 2025, apakah tidak terimbas efisiensi anggaran mengingat sebagian dana disokong negara? Afaik
3. Kalau renovasi run off bisa semasif itu, apakah dulu pas perancangannya menggunakan aturan/referensi yang berbeda?
Ya ndak tau,, kok tanya saya
Mulyonoโข
sekiranya wak haji ndak akan menjawab pertanyaan jenengan di blog ini, nanti memunculkan obrolan yg tidak rampung2.. beda kalau sampean sowan ke tempat wak haji lalu ngopi pait bareng makan pisang goreng
Banyak pengamat senior MotoGP seperti Petter McLaren dan Matt Oxley yang menilai Sirkuit Mandalika layoutnya cenderung terus mengalir ke satu arah dan terlalu rata sehingga menjadikanya kurang hidup untuk intertaining
Berbeda dengan Jerez misalnya yang walaupun treknya pendek dan sempit tapi menghasilkan tontonan yang lebih menarik karena adanya layout contra direction serta memiliki gradient/undulasi yang lumayan bervariasi
Bahkan saat pembangunanya dulu Loris Capirossi sebagai technical director sempat memberi saran pada Turn 8 – 9 untuk dihilangkan saja karena tricky dan dari Turn 7 dibuat lurus hingga Turn 10 agar mirip Red Bull Ring