Monday, 23 December 2024

Beda Lorenzo dan Vinales dimata seorang Performance analis Wilco Zeelenberg

TMCBlog.com – Bro sekalian, seperti Kita ketahui Musim 2017 ini Jorge Lorenzo berdasarkan keinginannnya sendiri pindah ke Ducati dan untuk mencari orang yang pas untuk menggantikan Jorge, yamaha sekuat tenaga mencoba memperoleh Maverick Vinales dan akhirnnya dapat. Boleh dibilang stuktur management Movistar Yamaha Tidak berubah alaupun ada perubahan Rider antara Lorenzo dan Vinales . . . Ramon Forcada tetap sebagai Crew Chief sementara jabatan Rider Performance analyst tetap mantan pebalap Berkebangsaan Belanda, Wilco Zeelenberg.

Pekerjaan Wilco ini sama seperti apa Yang dilakukan oleh Luca Cadalora di sisi Valentino Rossi. Kalau sudah 9 seri begini tentu team sedikit banyak sudah cukup bisa menggali seperti apa karakter pebalap . . dan tentu saja menarik untuk mendengar opini dari Mata dan telinga Vinales di sisi Track-  Wilco Zeelenberg mengenai apa beda Vinales dan Lorenzo . . dan berikut ini adalah beberapa quote yang di-hilite kontributor MotoGP TMCblog asalah spanyol – Manuel Pecino berdasarkan informasi dari Wilco . .

pict : @motogp

Maverick Lebih Tepat Waktu

Wilco Zeelenberg menceritakan bahwa Maverick Vianales lebih ‘ dewasa ‘ dalam menyikapi jadwal sedangkan dengan Jorge Lorenzo, Zeelenberg mengakui harus lebih cerewet, kalo nggak cerewet Jorge Bakalan sering telad. Maverick lebih tepat waktu, 10 menit sebelum Latihan MV25 sudah tiba di Box, sedangkan dengan Jorge sesekali waktu sebelum latihan ia tidak ada di Box dan wilco mengaku harus mencarinya terlebih dahulu. Dengan maverick pekerjaan Wilco lebih mudah.

Riding style Maverick lebih berpotensi

Wilco Zeelenberg mengakui bahwa kepada Maverick Ia tidak bisa asal sembarang memberikan Informasi karena Maverick adalah tipikal pebalap yang membutuhkan data yang informasi dan bukan sekedar Bullshit. Selain itu riding style Maverick sangat berbeda dengan Lorenzo dimana Maverick lebih telat dalam melakukan pengereman dan membuat roda depan lebih tinggi temperaturnya dari pada saat dipakai Lorenzo. memang sih soal speed corner diatas M1 Lorenzo belum dapat dilawan Maverick diatas motor yang sama , Namun Motor 2017 ini beda sama Motor 2016 dan Wilco Mengatakan bahwa dengan Posisi tubuh seperti Maverick akan membuat yamaha M1 akan punya potensi kedepan lebih mudah dalam menyerang mulut tikungan dan berbelok lebih baik.

Mental dan emosional Maverick Vinales

ketika ditanya soal Mental dan Emosional Maverick Vinales dan dibandingkan dengan Jorge Lorenzo Wilco Zeelenberg berkata bahwa secara mental Jorge Lorenzo lebih kuat dibandingkan Maverick Vinales. Namun secara emosional Maverick lebih Kuat. Maverick dapat berfikir lebih jelas dan mengerti sisi lainnya dari permasalahan. Maverick tidak membiarkan dirinya terbawa emosi, dan ini adalah area yang sulit bagi Lorenzo yang punya karakter sangat ‘spanyol’ mudah sekali marah namun setelah 10 menit kemudian mereda . . Maverick Juga orang spanyol namun ia selalu mengecek emosinya.

Namun Maverick Juga bisa marah salah satunya ketika kejadian Clash di Austin dengan Valentino. Walaupun akhirnnya Maverick menyadari bahwa ya kita harus selalu mempersiapkan diri sendiri, itu bukan hanya kesalahan Vale, Juga ada kesalahan dirinya

Manuel Pecino

67 COMMENTS

    • klo menurut ane,
      Naruto : Rossi (karena rossi yang sekarang beda dengan yang dulu, dulu tidak secepat sekarang, byk perubahan gaya balap di masa lalu dan masa kini, tetep keren , tp jadi lebih keren). di sukai banyak orang, di diolakan byk orang . sama seperti naruto

      Rock lee : Marques (Agresif, ceria dan sedikit ceroboh, polos)
      Sasuke : Lorenzo (detail, cepat, skill oke, mudah emosi, dingin)

    • Mungkin lebih pas kalo Rossi itu Hashirama, secara pengalaman dah sekelas “hokage” dan Lorenzo itu Madara. Secara rivalitas mereka hampir gak ada matinya. Ah ngomong apaan si ini, wakakakakak ?

    • Kalau menurut ane,
      Valentino rossi= guru Jiraiya
      Iannone = Rock Lee
      Marquez = naruto
      Vinales = sazuke
      Lorenzo = Orochimaru

    • -Pedrosa:Hinata .sometime nggak mencolok,sometime bisa diandalkan
      -Crutchlow:killer bee .kocak,tapi punya kekuatan besar yg tersembunyi
      -Dovi:Neji .ketenangannya ngalahin siapapun
      -Zarco&Folger:Boruto&Himawari .si rookie yg punya potensi luar biasa

    • wah rame nih para Wibu ngumpul,ikutan ah!!
      sekarang kalo motor menurut ane:
      -M1=Hachibi(killer bee) jinak,easy to handle
      -RC213V=Kyubi .pas masih liar susah dikendarai,tapi kalo udah dapet resep yg tepat enak banget diajak kerjasama kayak Kurama
      -Desmo=Juubi liar pake banget,power melimpah
      -RC16=Ichibi (Gaara) liar,tapi potensinya masih belum cukup

  1. Sesuai prediksi dulu… mv sifatnya lebih “pembunuh” berdarah dingin yg technical buat vr yg berambisi raih gelar ke-10 nya dr pd JL

  2. Lebih baik, namun kurang sabar saat balapan… Mustinya bisa curi ilmu dari rossi, yaitu; watch, learn n act…

    • Padahal dulu lorenzo itu kenceng juga kalo wet race, tp semenjak jatuh di assen (patah tulang selangka) dan perubahan ban dari bridgestone ke michelin dia jd ga pede.

  3. Entah kenapa lebih sreg liat Lorenzo di M1 daripada Vinales, Lorenzo bener2 kuat di M1, lawan sepadan MM93 pada saat kondisi terbaiknya.

  4. Vinales kurang sabar di atas M1
    Klo lorenzo terlalu sabar dan sering menghindari duel.
    Klo bicara speed corner lorenzo tak ada lawan, gila dia klo lagi miring. Tpi butuh apapun itu yg menurut jorge “sempurna”

  5. Kesamaan mereka berdua ada dua:sama2 spaniard,dan sama2 lemah di track basah.

    Nasib Sam Lowes gimana wak kalo scott redding jadi pindah ke aprilia setelah digusur miller,apa pindah ke Marc VDS tapi Marc VDS kayaknya nggak tertarik sama Lowes

  6. “Maverick dapat berpikir lebih jelas dan mengerti sisi lainya dri permasalahan”____________________________///__
    Kurang setuju dengan analisa mr. wilco zeelenberg d atas,.., maverick crash d austin, hanya bisa pos 6 d jerez, pos 10 d catalan dan crash d assen dan jawaban dia sama yakni ” saya tidak tau ap yg terjadi, tiba2 saya langsung jatuh (pas crash),…saya tidak tau ap yg terjadi, motor sya tiba2 susah belok (pas lgi strugle),…

    Seperti ini kah tipe rider yg bisa berpikir “lebih jelas”

    • Lha khn yg dibahas konteksnya emosi koq dihubungin kemasalah teknis ya, bs bandingin ma JL kemaren yg maki motor en mbanting motornya pas jatuh, jelas MV lbh baik dlm kontrol emosi, emosi lho y emosi yg dibahas

    • Viñales bilang “tidak tahu” karena dia tidak boleh membuat komentar yang “menyerang” Michelin. Marquez dan yang lainnya juga sama, tidak bisa secara frontal menyalahkan ban.

    • Menurutku belum mampu. Dia sangat cepat di track kering tapi kesulitan di track basah. Agak kcwa si vinales kya gtu. Soalnya jdi mirip2 jolor.haha?

  7. Mungkin oot kang haji, kalo Marquez apakah mempunyai seoarang performance motivator/analisis? Ataukah semua di back up Santi Hernandez semua? Atau jangan2 motivasi diri sendiri aja ?

    • Mungkin mm93 d back up ma arwah mendiang super sic?? coba aj liat d fox sport pas sesi latihan dan qualifikasi, mm93 itu serang banget crash yg secara penglihatan akan berakibat fatal tpi mlah ok2 sja,…. Dan sewaktu masih hidup mendiang super sic pun pernah bilang ke ayahny ” yah, bocah ini (mm93) kelak akan sangat tangguh, saya suka ma bocah ini” katany waktu mm93 masih main d gp125,….

      Maaf, analisa sya sedikit tidak masuk akal?????

    • Emilio Alzamora bro,mantan juara GP125,managernya marquez dari marquez ngemut permen sampe sekarang sering minum Sampanye di podium

  8. Kpan nih mvk 25 jurdun??? Klau blum bisa jurdun jangan d bandingin ma pmblap yg sudah sering jurdun macam mm93,jl99 dan vr46 level ny terlalu jauh,.. Level mvk25 skrg ini berada satu level dengan dp26 dan masih d bawah level dovi04

  9. Berani ambil tantangan?? Harusnya MV ke ducati bukan yamaha, yamaha gk da tantanganya skg, liat aja rooki dg gmpangnya bawa M1 kw

  10. Kalo bgitu adanya ya vinales ga bakal se sruntulan dan menghibur layaknya rossi dan markes…pebalap ga cuma soal data dan presisi, ga cuma soal waktu dan disiplin…pebalap itu harus betot gas sakpole dan nekat! Ingat….nekat!!!

  11. Gimana ya kalo pebalap motogp itu hanya boleh maksimal dikontrak 2 tahun di satu tim atau pabrikan saja. Setelah dua tahun pebalap harus pindah ke tim atau pabrikan lain.

    Bagaimana jika Rossi ke Suzuki, Lorenzo ke KTM, Marc ke Aprillia dan perombakan lainnya. Mungkin motogp akan sangat menghibur untuk ditonton dan akan menunjukkan siapa pabrikan paling konsisten pegang jurdun konstruktor dengan berbagai pebalap. Dan juga siapa pebalap yang benar-benar memiliki skill untuk membalap.

    Ini hanya opini ngawur saja dari saya PECINTA MOTOGP bukan PENYEMBAH MERK.

  12. Pinales itu pebalap yg gak tau apa2, yg bisanya cuma ngegas da ngerem. Buktinya apa?
    Waktu ndlosor atau motor ngadat jawabannya cuma: aku gak tau apa yg terjadi dg motorku.

  13. Tidak 100% Tepat, karena yang bicara dan yang dibicarakan di pihak yamaha. Sudah pasti lebih condong membela yang masih ada di yamaha… Bahasa kasarnya maju tak gentar membela yang bayar..hehehe peace… 😉

  14. Kalo menurut saya kata2 “aku tidak tahu mengapa motorku tiba2 terjatuh” itu bohong besar dan cukup menjadi konsumsi publik saja. Padahal dibelakangnya juga dia sudah beberkan data dan fakta utuk analisis di timnya. hanya saja dia gak mau nyerang secara frontal baik ban maupun kesalahan setting dari tim. lebih bisa menjaga perasaan teknisi dan pihak yang terkait.

    beda sama lorenzo yang selaluu vokal dan straight langsung nyerang apapun itu. Saya yakin Marc n Rossi juga sama, akan lebih “menyembunyikan masalah detail” dan memberikan statement sederhana saja utk konsumsi mendia.

  15. skill vinales bs dibilang selevel dg pedrosa..mental kurang bagus dan angin2an.bila dibanding marquez sbgai rider terbaik saat ini masihlah jauh..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP