TMCBlog.com – Sobat sekalian, Pirelli menjadwalkan acara launching ban terbaru Diablo Rosso Corsa II pada sore hari ini Rabu 17 Januari 2018 di salah satu hotel di daerah Bogor, Jawa Barat, ehh tapi per hari ini sudah ada foto penampakan ban tersebut yang sedang diuji coba di sirkuit Sentul Karting. Dimana Kamis 18 Januari menjadi lokasi yang sama untuk awak media meliput jadwal peluncuran ban dan juga sekaligus acara pengetesan produk terbaru Pirelli tersebut. Dan unit motor yang dipakaikan ban tersebut adalah Yamaha Jupiter MX King 150 spesifikasi balap road race, so artinya, confirm buat motor bebel/underbone balap nih? Hmmm..
Melihat dari patern/groove/alur ban-nya memang sepintas dari sisi samping ini mirip dengan varian Pirelli Corsa yang sudah lebih dulu dijual di pasaran. Jenis-nya ban semi slick dengan alur ban diagonal ciri khas Pirelli Supercorsa, kelihatannya motor jadi keren gitu ya pake ban semi slick, ada aura balapnya. Ini bisa dikatakan masih dalam fase ‘dugaan’ ya sob, tapi dugaan yang sudah kuat banget karena jadwal rilis dengan hadirnya foto saat ditest sangat berdekatan sekali.
Untuk profil dari ban dalam foto tersebut lebih ‘mengotak’ dibandingkan dengan ban IRC seri Fasti ataupun jika kita bandingkan dengan FDR MP dan FR series yang memang kedua merk lokal yang TMCBlog sebutkan tadi merupakan jawara ban balap made in Indonesia. Namun setelah saya perhatikan tipe dan juga lebar velg yang dibalut memang lebih lebar dari umumnya lebar velg standar motor bebek yang dijual di Indonesia.
Perkiraan TMCBlog mengenai ukuran ban pada foto tersebut adalah 90/80-17 baik ban depan maupun belakang, sesuai ukuran maksimal pada buku regulasi road race Motoprix tanah air. Jupiter MX King 150 di foto ini dipasangi velg Racing Boy asal negeri jiran Malaysia (RCB) tipe balap untuk MX King/Y15ZR dengan spek lebar depan 1.85-17 dan belakang 2.15-17 [CMIIW] yang dipakai Wahyu Aji di ARRC kelas UB150.
Jadi wajar jika ban jadi lebih mengotak karena tapak velg yang lebar, so kalau ban Pirelli ini dipasang ke velg dengan lebar 1.40-17 di depan dan 1.60-17 [atau depan 1.60-17 dan belakang 1.85-17 sesuai regulasi buku kuning IMI untuk kejurnas Motoprix underbone] di roda belakang sih bakalan membulat donat nih, ideal untuk cornering dengan speed tinggi deh tuh.
Soal ukuran ban, nantinya tidak menutup kemungkinan akan ada beberapa varian ukuran untuk velg motor bebek 150 cc standar seperti MX King, Sonic dan Supra GTR yang sedari pabrik sudah punya size velg yang lebar.
Soal kompon, kelihatannya sih yang di foto ini soft compound sob, terlihat dari bekas pemakaiannya yang cukup halus. Mungkin komponnya sedikit lebih keras ketimbang Diablo Supercorsa, karena saya cukup familiar dengan sisa ban Pirelli Supercorsa yang sering dipakai temen-temen penunggang Sport 250 cc kalau sehabis trackday atau event funrace. Mungkin gak ya nantinya untuk Diablo Rosso Corsa ini ada beberapa pilihan kompon ban berbeda? Atau malah teknologi multi compound yang berbeda antara bagian pinggir ban dengan tengah ban-nya juga dipakaikan ke varian balapnya? We willl see broh
Foto-foto saya ambil dari akun om @dikci-hestu5799 yang menurut info merupakan ayah dari rider kebanggaan Yamaha, Galang Hendra Pratama alias GHP99 tuh. weew… Jadi gak sabar tes di Sentul Karting sirkuit hari Kamis besok nih sob.
Nugi TMCBlog
Met pagi wak haji….
Wah mirip juga dg asli utk big bike ya, penasaran rasanya
Yg nulis mas nugie bro, wak haji sedang ngerjain restorasi motor hehe
Dulu cuma pake Battlax bt39ss..
wkwkwk dicki hestu itu bapaknya galang hendra bro nugi.
ibunya GHP juga mantan pembalap,Oom
Siapa namanya? Saya kurang kenal sama keluarga pembalap soale. hehehee
Oalah, ndak kenal saya. Tak kira mekanik, hahahaa. Makasih infonya ya
Itu tlasar halaman belang2 persis semenan sumur kita wak
buat harian mantap nih kayaknya… 😆
Pilihan warna Aerox 2018, silver memang mantap: https://wp.me/p7LBn5-3DQ
saya salah fokus ke body MX nya, nampak aerodinamis sepertinya daripada kompetitor. cuma opini pribadi sih
Regulasi Motoprix itu maksimal lebar pelek 2.50 (seeded) dan 2.15 (pemula), cuma memang dilapangan pembalap seeded lebih pilih 1.60-1.85 atau 1.60-2.15 dan pemula 1.40-1.60. Jadi mereka pakai ukuran dibawah 2.15 bukan karena regulasi tapi karena kebiasaan dan pembalap baru kebanyakan cuma ngikut pembalap lain, misal ada pemula baru turun balap dan mau beli pelek, pasti referensinya pembalap lain dan kebanyakan lebar maksimal yang dipakai 1.85, cuma beberapa aja yang pakai sampai 2.15