TMCBlog.com – Valencia pre-season test sudah berakhir dan menyisakan jejak jejak catatan waktu dari para rider di time sheet kategori MotoGP. Banyak sekali yang bisa dibahas dan sebetulnya ingin kami bahas soal MotoGP 2019. Tagar #2019StartsNow sangat menggambarkan apa yang terjadi di paddock MotoGP, tak hanya di sirkuit sih sebetulnya, di jagad world wide web pun semua penggemar MotoGP selalu membicarakan balap motor tercepat seantero jagat raya tersebut. Lebay, hehehe.. Kali ini TMCBlog ingin fokus membicarakan para rookie Premier Class yang kali ini peta persaingannya berbeda ketimbang tahun lalu dimana para rookie tahun ini lebih merata kekuatannya. Menurut kami loh ya, nah atas latar belakang tersebut artikel ini dibuat.
Tercatat ada 4 nama baru di kategori MotoGP. Francesco Bagnaia, Miguel Oliveira, Joan Mir dan Fabio Quartararo. Ketiganya mendapatkan team yang berbeda dan juga pabrikan motor yang berbeda pula dengan segala kelebihan dan kekurangan dari karakter motor mereka. Pecco tampil gemilang sejak hari pertama, muncul sebagai Rookie terbaik saat Valencia test bersama Alma Pramac Ducati dengan Desmo GP18. Secara instan pun Pecco digadang-gadang akan keluar sebagai Rookie Of The Year tahun depan. Apakah benar? We will see. Namun perlu diingat bahwa hasil test tidak serta merta menjadi rujukan siapa yang kuat siapa yang kurang kuat, terlebih lagi Valencia kemarin adalah sesi pertama kali rider 2019 berinteraksi dengan motor dan team baru mereka. Masih dalam tahap penjajakan lah bro, belum menyatu banget istilahnya. Akan tetapi laptime yang mereka catatkan bukan tidak berguna, hanya saja bukan rujukan utama. Kita juga harus melihat performa yang ditampilkan di atas motor di lintasan.
Francesco Bagnaia
Mari kita mulai dari Pecco bagnaia dulu deh. Bagnaia diambil oleh Ducati jauh sebelum dirinya menjadi juara dunia, bahkan saat kontrak ditanda-tangani Pecco maish jauh dari kata pasti mendapatkan title juara dunia Moto2. Bagnaia yang tampil impresif di atas mesin Ducati GP18 merasa sangat puas dengan hasil test yang dijalaninya. Bagnaia berhasil mencatatkan waktu terbaiknya berselisih 0.648 detik dari Maverick Vinales sebagai Top rider di Valencia test. Gap waktu segitu sih udah bagus sekali karena tidak sampai satu detik, terlebih lagi Bagnaia mengaku masih perlu banyak belajar dari rider senior di MotoGP.
Pecco berkata bahwa dirinya masih belum sempurna membawa Ducati GP18, ia belum bisa konsisten pada titik pengereman dan juga racing line bersama Ducati dan itu yang ingin Pecco tingkatkan di sesi test selanjutnya, di Jerez. Dengan ini Pecco tampil paling kuat menurut TMCBlog karena dirinya memiliki paket yang sangat lengkap, team satelit yang kuat serta motor juara [Desmosedici GP18] dan sepertinya Pecco memiliki ‘kekuatan’ lebih ketimbang rookie lainnya. IMHO
Joan Mir
Joan Mir direkrut oleh Suzuki dengan harapan tinggi. Usia yang muda serta talenta yang baik menjadi pertimbangan Suzuki untuk Mir sebagai rider masa depan mereka, dan iya, pada sesi test di Valencia kemarin Mir bekerja cukup ekstra. Setelah sebelumnya sudah mencoba motor GSX-RR secara diam-diam, Suzuki langsung memberikan Mir paket motor dengan spek terbaru mereka guna menghadapi musim 2019. Meskipun spek tersebut belum final, namun Mir bisa mengakhiri tes di posisi 14 dan selisih waktu di bawah satu detik [0.957 detik] di belakang Vinales. Hal yang mengesankan adalah kecepatan Mir dalam beradaptasi dengan motor MotoGP, riding style nya terlihat sudah menyesuaikan dengan mesin MotoGP di hampir setiap putaran.
Memang hal tersebut yang jadi fokus utama Mir dan salah satu alasan dirinya tidak mau berlama-lama di Moto2. Seandainya [dan seharusnya yah] bisa setidaknya mempertahankan performa saat test ini, Mir akan cepat bersaing dengan Alex Rins di paruh awal musim MotoGP. Suzuki pun secara keseluruhan tampil sangat impresif selama sesi test.
Mesin baru GSX-RR memang belum sempurna dan masih belum menunjukkan hasil lebih baik dibandingkan dengan mesin 2017, pemilihan mesin yang tepat akan menjadikan Suzuki Ecstar Team sebagai ancaman bagi Honda dan Yamaha pabrikan selama musim 2019.
Fabio Quartararo
Tampil bersama team debutan Petronas Yamaha Sepang Racing Team, Fabio Quartraro tidak bisa dipandang sebelah mata sebagai rookie. Yah, memang sih motor yang akan ia gunakan adalah Yamaha M1 spec B which is M1 2018 yang memiliki masalah pada spin ban belakang, namun besar kemungkinan akan ada revisi yang cukup signifikan pada motor yang akan Fabio gunakan selama semusim penuh meski tidak selevel dengan yang Morbidelli pakai. Terlebih lagi Yamaha M1 terkenal sangat mudah untuk dikendarai dan bersahabat bagi para rookie menjadi sinyalmen kuat bahwa Fabio akan tampil baik. Bukannya Quartararo beberapa kali tampil sebagai juara seri tahun lalu? Hasil tersebut menjadi bukti bahwa Quartararo sanggup tampil kuat bersaing dengan rookie lain.
Selama sesi test di Valencia, kedua rider Petronas Yamaha SRT baik Quartararo dan Morbidelli memperoleh hasil yang positif. Morbidelli tampil sangat gemilang dengan menduduki peringkat 6 pada timesheet secara akumulasi, keluar sebagai rider team independen terbaik kedua setelah Jack Miller dan hanya berjarak 0.217 detik dari Vinales. Fabio mengakui selama test dirinya hanya mencoba beberapa hal yang sangat kecil pada setup motor seperti setelan footpeg dan settigna suspensi depan. Dengan hasil yang baik kubu Petronas Yamaha merasa senang dengan tes pertama ini, dan kita nantikan saja kiprah mereka di Jerez test pekan depan.
Miguel Oliveira
Agak susah menilai seorang Miguel Oliveira, di Moto2 Oliveira tampaknya sangat kuat, dan berhasil menobatkan diri sebagai runner-up tahun ini. Namun kepindahannya ke KTM Tech3 dirasa akan lebih sulit melihat performa yang ditunjukkan oleh para penunggang KTM RC16 selama sesi tes Valencia. Oliveira tidak terlalu memasang target tinggi, menurut dia; “Melangkah ke kelas MotoGP cukup sulit, tetapi hadir dengan motor dengan feeling pada front-end yang kurang sempurna menjadikan semua ini semakin sulit.” Fakta ketika sesi test di Valencia dimana Oliveira hampir terjungkal dari motor saat mencoba hard braking, pertanda bahwa Oliveira masih butuh waktu penyesuaian gaya riding dan feeling dengan motor prototype MotoGP.
Oliveira akan membutuhkan waktu ekstra untuk beradaptasi, dan KTM juga akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk meningkatkan performa RC16 yang masih bermasalah pada kecepatan di tikungan dan juga feeling pada bagian depan/roda depan yang terkadang sulit dibelokkan. Sedikit informasi dari Pit Beirer selaku Sporting Director Red Bull KTM berkata bahwa saat ini KTM masih akan terus mengembangkan sasis model steel trellis, belum ada rencana untuk mengganti ke aluminium twin spar seperti pabrikan lain dengan alasan semua motor balap KTM saat ini pakai jenis frame serupa. Namun dirinya dan KTM tidak menutuo kemungkinan akan beralih di 2 tahun kedepan.
Kenyataan bahwa KTM masih berstatus konsesi (consession team) untuk musim depan memberikan optimisme lebih, ditambah KTM yang sekarang memiliki empat motor full factory support di grid, dan dua test rider yang kompeten yaitu Mika Kallio dan Dani Pedrosa. Semua tambahan itu akan membuat tugas benar-benar membuat pilihan yang lebih baik untuk pengembangan menjadi lebih mudah. Lebih banyak data, lebih banyak pembalap, dan pembalap test ride setangguh Dani Pedrosa sudah seharusnya membuat perubahan besar pada motor dan Oliveira bukanlah orang baru di team KTM dengan ikit mengembangkan KTM Moto2 sehingga kuat seperti saat ini.
Ulasan di atas semoga bisa sekdiit memberi gambaran atas peta kekuatan dan persaingan di antara para pendatang baru kelas MotoGP 2019. Nah kalau kalian siapa nih rider rookie MotoGP 2019 yang dijagokan atau sebagai rider Rookie favorit?
Nugie tmcblog
Bakalan seruu ni
nampaknya bakal tambah seru nie
https://bikerkampung86.wordpress.com/2018/11/23/sejarah-ringkas-gilera-mxr-125-sang-penerus-di-kelas-125-cc-2-stroke-italia/
Pertamax di blog premium
Sori, kesalip di start om
untuk ktm spertinya mslhnya lumayan kompleks… dipastikan khusus untuk motogp akan beralih ke sasis twin spar jika di 2019 tetep sebagai barisan belakang
semoga saja.. masa dari awal ikut moto gp sampe skr masih kesulitan untuk tampil dibarisan depan saat dry race.
KTM bukan tim kacangan, ingat! KTM masih baru di kelas motoGP, KTM apapun yg mreka inginkan sllu trcpai, soal finansial jga sangat melimpah, gak ada yg trhmbat sma mreka(KTM), tahun ini mreka sanggup ngalahin APRILLIA, tahun dpan siap2 mreka melumat SUZUKI
Ane megang Mir aja lah,secara dia di tim pabrikan apalagi udah nggak di konsesi lagi,pastinya Suzuki udah nyiapin langkah yg matang,kecuali kalo keblinger lagi kayak 2017
kalo peco,iya sih dia pake gp18 motor paling bagus musim ini,tapi dikarenakan kemungkinan ga pake special Gearbox jadi meragukan
Who you gonna bet on?
Saya juga pegang Mir, tapi untuk pemilihan mesin itu tergantung dari Rumah dan para Insinyur CMIIW
Saya mau lihat Suzuki di barisan depan
Semoga sih pemilihan mesinnya tidak membuat mereka struggle
Rins kok jadi Rumah
#googlekeyboardsautocorrect
HAhahaha
Setuju bro. Joan mir punya keuntungan lebih
Ktm bener2 full support ya.
bisakah seorang rookie bisa jurdun setelah marquez, ato bisa acak2 si marquez di masa keemasannya ini, dr dulu nunggu battle vinales marquez di poin championship blum keturutan hha
MM vs Mv Kan udah bbrp kali sempat battle, tapi ta gitu… MV kalo nyerang MM selalu dgn mudahnya dilahap balik. Bahkan MV keliatan banget stress-nya sampai motornya ngesot2 kl dikuntit MM…
Pecco quartararo aja deh, tp bukan peko’ quadrat lho ya ??
Pecco quartararo = pecco bagnaia boncengan sama fabio quartararo? ?
Hehe maksudku yg bersaing ketat sampai akhir utk memperebutkan gelar rookie of the year njagoin pecco vs quartararo
bagnaia, suomy
Oliviera salah pabrikan hehehe?
oliev dan jarwo salah dpt pabrikan
all KTM riders kesulitan, #5 juga krg optimis .. #44 agak lumayan karena udah pengalaman di KTM .. #55 dan #88 di barisan belakang euy ..
Apa yg kurang dari squad ktm ya? Rider dan test rider joss semua, teknisi kayanya ya oke
Blm pernah jurdun di kelas raja om.
yang kurang ya sasis tubular nya om,yg pernah menang dgn sasis tubular di era MotoGP modern cuma Stoner seorang
dan tau kan,Stoner dr planet Bekasi,bukan orang bumi ???
untuk juara smua hrs bgus. ktm kurg dimotornya bth wkt yg sgt lma untuk membuat mtr yg kencang. ini blpan bkn motor yg hanya mengandalkan top speed. sprti hayabusa atau h2
bukan hanya sasis mesinnya ktm pun msh jauh
Pake Stoner mestinya KTM. Udah biasa dan terbukti jurdun pake sadis kandang. Garansi.
rockynya blm ada yg bersinar bgt wak nunggu can oncu aja di moto3 bgs gk?
rocky tu sapa seh?
KTM mah paling rada bagus 2020, seteah dp ngetest,
Pecco bagnaia, ini calon rocky thn depanlah, katakanlah sdh 80%.
beda 0, 6 an dtk dari teratas sdh bisa dibliang sdh bisa belokin ducati,
itu yg terpenting.
dan bisa saja 2020 dia gantikan om petruk
rocky tu sapa seh? ?
Siputnya?? Patrick bro!.
setikdanya rocky sekarang punya impian ke team pabrikan terkuat,
ducati, honda dan yamaha.
artinya rider itali ngak andelin ymh saja.
rocky tu sapa seh? ?
Serius amat sih…yg penting maksudnya….jgn lebay lah dg kata2.
serius itu ktm ada rencana ganti frame ? wakakakaka kalo beneran terjadi akhirnya kesombongan mereka kalah juga.
btw test rider ktm itu ada 3 wak haji bukan 2. mika kallio, randy de puniet dan dani pedrosa.
Oh iya, Saya kurang nulis si Randy kalo begitu. Thanks
si uwak seu’eur typo nya eta
Om Nug, mau nanya dong.
M1 2018 yg dipake Fabio mungkin bakal ada rombakan di daleman mesinnya ga?
Jika iya, pasti bakal positif bgt buat M1 2019, secara problem 2018 udah solved dan bisa jadi pondasi awal buat 2019.
Oliviera ngembangin motor yang belum mateng.
dibantu chef Dani semoga semakin mateng
Mudah2an mir mampu berapa di barisan depan di 2019 dan betah bersama suzuki
diantara yang lain mmang pecco paling matang.. mir jg tahap adaftasinya lmyan baik..
joan mir akan lebih baik dan murni karena bukan jebolan vr46 ?
Mir ini didikannya Chicho Lorenzo loh, bokapnya si hohe
Kalau mempertimbangkan pabrikan dan tim yang mereka bela menurut saya klasemen rookie tahun depan urutannya Joan Mir, Peco Bagnaia, Fabio Quartararo, Miguel Oliveira.
Mir — Kecuali Suzuki salah pilih mesin lagi sepertinya Mir yang di support pabrikan punya banyak keuntungan dari rival sesama Rookie
Peco — Talentanya ada motor juga udah oke GP18. yang kurang adalah support pabrikan.
Fabio — M1 adalah motor yang paling rookie friendly menurut saya pastinya fabio akan lebih cepat beradaptasi. namun mengingat problem yamaha di tahun ini sepertinya performa fabio akan yo yo tahun depan.
Oliveira — Kita tahu factory KTM ada dimana. apalagi satelitnya
cuma berpendapat..
Juoss broo
seru emang akalu baca motorgp
test moto2 blm ya mas nugie?
Nanti mas bro, sekitar jam 15:30 WIB ya..
23-25 November
Comment:berarti bakal ada dimas ekky dong mas?
pendapat saya, kuncinya ada di konsistensi ridernya. selama bisa menjaga konsistensi sepanjang race musim depan, bukan tidak mungkin bisa ikut bertarung dengan pembalap terdepan
Hmm.. Justru malah penasaran sama insight dr DP nanti. Feeling dia bawa KTM tapi pake sasis tralis gimana ya.. karena selama ini dia selalu pake twin spar..
Kayaknya Pecco bakal bersinar di musim depan.
Tulisanmu caaak berdaging kambing lezaaat
Gak sabar menanti motoGP musim 2019
Kemungkinan besar rookie of de year jatuhnya ke pecco, tapi klo sy lebih jagoin Joan mir, dia pake Suzuki aja udh bagus banget, klo pecco malah udh pasti bagus kn yg dibawa GP18, salah satu alasan pecco jurdun kn krna motornya di Moto2 yang bagus..Imho
saya menjagokan Pecco, sepertinya tahun ini bakal lebih ramai persaingan para pembalap2 muda. Hanya Aprilia yang tidak kebagian jatah pembalap Rookie
Keempat om Nug, bukan ketiga. Kalo tiga berarti 1 rider slundupan donk. Hehehe
semua ingin menghentikan dominasi MM93+repsol honda yang super alot untuk di kalahkan
Kayanya Suzuki gak mungkin hanya mengandalkan rins, apalagi tanpa konsensi jd team dan juga mir wajib langsung gaspol gak pake rem kejar title seenggaknya konsisten podium.. Mau nunggu apa lg coba sijuki? Hahaha