Monday, 25 November 2024

Tingginya Social Quotient Sosok Jorge Martin Terlihat Pada Dua Seri Pembuka MotoGP 2021

TMCBLOG.com – Rookie MotoGP Jorge Martin hadir fenomenal di dua race awal MotoGP 2021. Kita bisa mengingat kiprahnya dengan Ducati Desmosedici GP21 ia bisa memangkas 10 posisi semenjak start race perdana MotoGP 2021 dari grid ke 14 sampai pada tikungan pertama ia sanggup merangsek ke posisi 4. Dan langsung setelah itu Martin menjadi buah bibir dan mungkin menjadi Rookie yang paling banyak dibicarakan di race 1 ketimbang misalnya Bastianini yang finish di posisi lebih baik darinya.

Seperti kita ketahui di akhir seri Moto2 tahun lalu dimana semua Rookie MotoGP 2021 berlaga, yang keluar sebagai juara dunianya adalah Enea Bastianini, namun Ducati secara umum malah menempatkan Jorge Martin di Pramac Ducati yang logikanya merupakan tim yang memiliki ‘level’ lebih tinggi ketimbang tim tempat dimana juara Moto2 2020 ditempatkan. Ducati, Gigi Dall’Igna pasti telah melihat hal yang lebih dalam dan lebih bagus dalam diri Jorge Martin daripada sekedar titel juara Moto2 dalam mencari siapa pendamping Zarco di tim Pramac. Dan memang minimal dalam dua seri pertama ini langsung ketahuan sih apa sebenarnya yang dinilai oleh Ducati ini.

Pada race kedua Martin meraih pole position di hari Sabtu 3 April 2021. Ini artinya ia mempeoreh pole position dalam waktu kurang dari 1 bulan sejak pertama kali ia mencoba secara fisik Ducati Desmosedici GP21 di sesi Shake down test tanggal 5 Maret 2021 yang lalu. Kurang dari sebulan, namun langung bisa memaksimalkan motor yang dianggap merupakan motor tersulit di starting grid MotoGP pada sesi kualifikasi jelas adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Seakan benar-benar menjawab kepercayaan yang diberikan oleh Ducati Corse kepadanya.

Dan ternyata apa yang diperlihatkan Jorge martin bukan hanya kehebatan talenta dan intelegence quotient (IQ) semata, Ia juga terlihat memiliki aspek Social Quotient (SQ) yang tinggi. Social quotient itu kira-kira adalah suatu kemampuan manusia untuk menggunakan kepintarannya dalam bernegosiasi dan melakukan hubungan sosial yang kompleks di lingkungannya. Terlihat banget ia begitu santun dengan pembalap pembalap yang menjadi ‘seniornya’ di kelas ini . . Coba cek deh.

Misalnya saat Press Conference pasca sesi kualifikasi, Jorge Martin sempat flashback untuk menghormati dan berterima kasih kepada pembalap-pembalap yang pada saat kualifikasi tersebut ia kalahkan laptime-nya. “Semenjak saya muda saya memperoleh banyak bantuan dari Maverick, Aleix Espargaro. Karena kami hidup hampir bersama-sama. Mereka menjemput saya untuk pergi latihan bersama dengan motor mereka karena saya tidak memiliki motor dan tidak memiliki uang untuk membelinya satu.

Jadi saya harus berterima kasih kepada Maverick dan Aleix Espargaro karena mereka memberikan motornya untuk saya pinjam. Jujur, latihan bersama pembalap MotoGP saat itu ketika saya berada di Moto3 sangat membantu dan mereka selalu membantu saya untuk berkembang. Saya sangat berterima kasih kepada mereka.”

Salah satu yang membuat TMCblog lebih tercengang adalah perkataan Martin di penjelasan pasca Race MotoGP Doha Qatar dimana ia finish di posisi tiga. Cek deh; “Saya terlihat dewasa banget hari ini, itu karena saya membutuhkan banyak lap, saya butuh banyak pengalaman dan saya butuh sedikit kecepatan.”

“Mengenai hal yang saya (merasa) ‘kehilangan hari ini, – saya finish di podium tiga –  Saya 100% senang  di posisi kedua jelang dua tikungan terakhir. Jika bukan (Johann) Zarco, saya akan memasuki tikungan terakhir tanpa ragu-ragu. Tapi pada akhirnya dia (Zarco) memiliki peran yang berbeda dalam tim, dia sekarang berada dalam posisi di mana dia harus berjuang untuk kejuaraan dunia dan saya tetap belajar dan terus menekan.”

Luar biasa bukan? Jadi kalau menurut TMCblog, kalau Jorge Martin tidak jujur mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, maka TMCblog sendiri tidak memperkirakan bahwa hal tersebut dilakukan karena keinginan dari Martin sendiri. Yes, begitu natural. Terlihat seperti ‘team order’ namun itu lebih merupakan keputusan dewasa dari diri pribadi Jorge Martin sendiri untuk memberikan Johann Zarco podium dua.

Jika saja Johann, finish di posisi tiga maka klasemen championship akan sangat berbeda di mana semua pembalap Top 3 (Fabio, Maverick, Johann) akan berada pada angka championship yang sama namun dengan Quartararo berada di posisi teratas sementara Zarco akan berada di posisi tiga selama dua pekan mendatang sampai race weekend Portimao.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

49 COMMENTS

    • Pasti bro soalnya ditim pabrikan target mereka harus podium min posisi 3,rider dituntut ngasih yg terbaik buat tim,itulah yg dirasakan jack ama pol esp “HARUS PODIUM”

    • Hati2 ducati.
      Yang udah2 biasanya diculik tim papan atas yang sekarang melempem, dengan segala kekuatan finansialnya, yang mampu memberikan berapapun gaji yang pebalap minta.
      Hmmm…

      • ga usah hati2 amat juga gapapa, orang martin nya sendiri yg mau berkendara dengan udcati. sama hal nya kaya joan mir yg hanya ingin berada di suzuki

  1. Talenta ini mungkin setara dg yg ada pada marques dan lorenzo saat jd rookie dimana di awal karier motogp sdh bs berikan yg bagus bgt buat teamnya

    Jorge martin mungkin the next alien yg akan jadi estafet s3telah era Marq

        • justru kalo ada sensor udah tau batas nya tuh motor. mana bisa overlimit lagi,yang ada jatoh lah. apalagi motor misal masalah, sensor fq20 udah tau ya pastinya gak di push lebih. inget yg 2020 masalah rem, pastinya gak maksimal pake remnya karna udah tau tuh sensor daripada dlosor

  2. Liat Pramac Ducati 2021 seperti melihat Petronas Yamaha SRT 2020, bahkan ini sepertinya bakal bersinar lebih cemerlang

    Liat riding style dan race pace Martin kemaren, keliatan banget talented, well adapted, and matured.

    Kombinasi sama Zarco yg lebih tua dan berpengalaman, mereka berdua berpotensi secured juara 1-2 championship

  3. Masih terlalu cepat mase untuk membantu teammate di awal seri

    “Teammate adalah musuh pertama yg harus dikalahkan terlebih dahulu”

    -mungkin Master Oogway-

    • Yg d maksud wak haji disini, biar posisi klasemen sementara terlihat pabrikan ducita yg on top (di seri penutup qatar)

      Dan itu akan berbeda jika martin memaksa ambil podium ke-2 (meski dia bisa)

    • Bisa jadi bro,siapa yg ngak kepincut gabung tim kaya raya macam rht,bodoh sekali ada orang yg nolak tawaran rht mentah²… tuh zarco contohnya kalau ngak gara²managernya udah gabung rht pas waktu ditawarin maybe…

  4. 2 seri pembuka motogp tahun ini betul² menampar muka ducati factory

    walaupun sempat podium 3 di seri pembuka tapi tetap tidak membuat org terkesima dgn ducati factory krna tim pramac 2x back to back podium bahkan kali ini 2 pembalapnya naik podium

    tamparan keras ini buat factory ducati terutama miller yg selama race dipecundangi bolak balik oleh yamaha dan suzuki

    bahkan setelah aksi “senggol bacok” nya pun miller finish 2 posisi dibelakang mir, memalukan sekali.

    saya apresiasi performa yamaha factory dan ducati pramac utk 2 seri awal ini, bisa dibilang mereka unbeatable utk seri pembuka, tapi race masih panjang jdi kita liat saja gmn kiprah mereka di lintasan lain

  5. Mir dan Martin itu spesial karena bisa membuktikan dengan menang banyak di Moto3 yang sangat ketat sampai lap terakhir. Mir menang 10x dan Martin 7x dalam semusim. Justru ini yang diliat scout talent. Brivio misalnya. Justru skill di Moto2 kurang bisa jadi parameter karena cenderung gap tiap grup jauh2 meski mesin sama.

  6. Gokil si emang ni orang, Rookie bibit unggul.
    Wak bahas pedro acosta dong, pembalap moto3 yang start dr pitlane tapi bisa juara satu. Next marquez kah?

  7. Anak ini sering gua sebut sebagai talent menjanjikan. Di moto3 udah keliatan banget talentanya. Semoga dia dapet Factory Team setelah dua season berikutnya.
    Tunggu sampe paruh musim semoga makin moncer bikin rider pabrikan ketir ketiir..

  8. Tahun 2018 alvaro bautista, rins, dovi, zarco menyebut nama jorge martin dan mir sebagai stars of future moto gp

  9. Pramac ini tim pabrikan berkedok tim satelit bener ga sih ??

    bicara ketidakjujuran menurut saya wak ga ada manfaatnya utk Jorge Martin bahkan hanya untuk sekedar publisitas, jadi saya yakin kalo itu emg sifat aslinya,,

    seorang rookie di seri ke 2 di musim yg baru jalan bisa memimpin 3/4 balapan itu bagus bgt,

  10. Masih terlalu dini untuk mengalah, sayang sekali.

    Anw, Jorge Martin emg udah kelihatan sangat matang sejak duel vs Bezzechi di perebutan juara dunia Moto3 lalu.

  11. ya yang jelas miller underpressure liat performa zarco dan martin plus peco. sedgkan dia mental udah down ditambah beban berat. ya memang ga semuda itu ngeggantiin dovi.

  12. Lihat Riding Stilenya Martin Cok, ajib bener, sampai punggungnya seperti ke gravel, Dia bener2 bisa mbelokin Motor yang tidak bisa dibelokin rider lain, lihat dia tanpa gejala Slidieng, geal geol, melebar dan tanpa hard braking mobat – mabit. Motor terlihat mulus2 aja dan tidak pernah keluar dari racing line (Mungkin cuma perbaikan manajemen ban). Terlihat kontras dengan Miller, sering melebar dan mobat – mabit ….. Gek Martin baru sebulan naik Ducati, pye jal?

    • Akhirnya Ducati dpt pengganti Marquez yg diidam2kan dari lama. Semoga managemennya aware, gak mismanagement lagi kyk yg sudah2

  13. Dari awal duo rider tim pramac ini yang paling saya tunggu kiprah nya.
    Pembuktian (lagi) zarco dan debut jorge martin. Melihat sejarahnya 2 tahun ke belakang, sepertinya support pabrikan ducati ke pramac tidak perlu diragukan lagi. Jadi dari sisi motor sudah sangat memadai. Tinggal rider nya saja bagaimana memanfaatkan.

    Dari seri qatar sudah terbukti jos, sekarang kita lihat seberapa konsisten mereka di sirkuit-sirkuit eropa. Kalau saja mereka konsisten, kasus Mir atau Morbidelli tahun lalu bisa terulang, juara dan runner up dunia dengan minim juara seri

  14. masih membayangkan, bagaiman nanti kecepatan ducati di mugello, catalunya, sepang dan sirkuit dengan straight yang sangat panjang, meskipun pada akhirnya inline bisa nyusul di tikungan.
    jorge martin sukar dipercaya, memimpin balap tanpa cela, pembalap presisi.

  15. Jangan lupa angkatan sebelumnya Vinales, Rins. Di moto2 ada Raul Fernandes, yg rookie dan lumayan juga.
    Memang sangat maju pembibitan Spain

  16. pertengahan tahun lalu waktu masih di KTM. Martin sudah banyak diincar tim satelit’ Ini rider termasuk good attitute dikalangan paddock.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP