TMCBLOG.com – Sobat sekalian, sembari menunggu artikel blog mengenai hasil test ride Honda CB150X dalam bentuk touring di Bandung raya. TMCBlog mau share sedikit ke sobat sekalian mengenai hasil uji konsumsi bahan bakar dari motor adventure touring ini selama hampir sejauh 90 km ini.
Beruntung banget dashboard digital LCD dari Honda CB150X memiliki dua display tripmeter (Trip A dan Trip B) dan dua display pengukur konsumsi bahan bakar rata-rata yang memiliki korelasi dengan Trip A dan Trip B. Pengukuran konsumsi bahan bakar yang TMCBlog lakukan dilakukan adalah menggunakan alat ukur yang sudah tersedia di MID dashboard CB150X ini dan TMCBlog mengukur konsumsi bbm untuk total perjalanan keseluruhan dan juga konsumsi perjalanan per-etape untuk menunjukan hubungan antara variasi medan perjalanan dengan hasil konsumsi bahan bakarnya. Secara teknis, yang TMCBlog lakukan adalah :
- Mereset baik Trip A dan Trip B sesaat sebelum berangkat dari komplek Safety Riding Centre Daya Adira Motora Bandung.
- Mereset Trip B setelah sebelumnya mengabadikan/mendokumentasi hasil pengukuran di setiap akhir perjalanan etape. Mereset Trip B secara otomatis juga akan mereset hasil pengukuran konsumsi bahan bakar rata-rata B.
- Setelah direset di awal perjalanan, Tripmeter A dan konsumsi bahan bakar rata-rata A tidak di-reset sampai akhir penjalanan turing
Dan dengan berbeda etape perjalanan yang menggambarkan perbedaan karakter perjalanan, berbeda pula hasil pengukuran bahan bakar rata-ratanya sob. . . Cekidot deh Break downnya berikut ini.
Etape 1 : SRC Honda Jawa Barat – Warlos yang mayoritas menembus jalan kota Bandung di rush hour pagi bisa mewakili perjalanan urban riding alias perjalanan keseharian penduduk kota dengan gaya riding yang juga kira-kira sama. Walau dikawal oleh Patwal, rombongan juga ikut berhenti di lampu merah. Pokoknya nyamain banget sama riding harian lah. Patut dicatat pula perjalanan dari alun alun Ujung Berung sampai ke Warlos stop cukup nanjak ala-ala naik bukit sob.
Di perjalanan sejauh 23,1 km ini konsumsi bahan bakar perjalanan TMCBlog dengan CB150X adalah sebesar 46,9 km/liter. Dan dengan perjalanan dengan kecepatan standar 40 km/jam – 65 km/jam di jalur urban rush hour menurut ini boleh dibilang irit. Analisa TMCBlog keiritan ini bukan hanya soal ‘tangan kanan yang sudah disekolahin’ namun juga ada andil dari perubahan kurva power mesin yang digeser ke Rpm menengah menurut klaim Honda.
Ini artinya nggak perlu buka gas besar-besar untuk bisa memperoleh power yang sesuai dengan kebutuhan. Alhasil injector nggak perlu semprot bensin begitu banyak ke ruang bakar yang hasil akhirnya adalah konsumsi bahan bakar yang hampir menyentuh 47 km/liter ini.
Etape 2 : Pejalanan etape dua mengarugi jalur perbukitan antara Warlos ke lokasi wisata Maribaya. CB150X kami bawa untuk menjalani trek yang berkarakter semi menanjak dan agak-agak off road berbatu di mana ini kebanyakan kami hanya mengatur speed yang benar-benar santuy karena boleh dibilang ban yang kami pakai masih berkarakter ban 100% on road.
Riding sepanjang 16,8 km ini full hujan dan komsumsi bahan bakar etape kedua ini tembus 50,9 km/liter. Yes bahkan bisa lebih irit dari jalur urban riding etape pertama. Analisa TMCBlog ini disebabkan kami jarang buka gas banyak-banyak secara jalanan basah dan licin karena banyak pasir dan juga karena di perjalanan etape kedua ini kami sudah tidak lagi memperoleh halangan halangan ala jalanan urban riding.
So, sampai etape kedua ini kita sudah menempuh 39,9 km menurut pengukuran Trip A dengan konsumsi bahan bakar rerata sementara A 48,5 km/liter.
Etape 3 : Ini mungkin adalah etape terberat dalam turing CB150X pertama ini. Karakternya TMCBlog bilang summit attack karena benar benar berangkat dari Hot Spring Maribaya di sekitar 1.100 MDPL sampai samping kawah dari Gunung Tangkuban Parahu di ketinggian 2.084 MDPL. Yes, naik naik ke puncak gunung dengan perubahan elevasi hampir 1 km sob.
Dan perjalanan summit attack dengan kondisi full hujan-hujanan dengan CB150X ke puncak Gunung Tangkuban Parahu dari lokasi Hot Spring Maribaya sejauh 14,2 km ini konsumsi bahan bakar yang TMCBlog hasilkan adalah 34,3 km/liter. Yes sementara adalah hasil konsumsi bbm paling ‘boros’ sampai 3 etape di mana perjalanan sementara sudah menempuh 54,2 km dari awal etape pertama. Konsumsi bahan bakar rata-rata dari awal sampai akhir etape ketiga adalah 43,8 km/liter.
Etape 4 : Perjalanan etape ke-empat dilakukan bergaya downhill dari puncak Gunung Tangkuban Parahu 2.084 MDPL sampai tempat rehat di Bill Ranch sejauh 11,1 km. Perjalanan juga masih dengan kondisi hujan dan jalanan basah. Berbeda 180° dengan etape ke tiga, karakter perjalanan etape 4 ini sangat tidak menuntut kinerja mesin DOHC berpendingin cairan dari CB150X, Rpm jarang digeber di atas 4.500 Rpm.
Karakter jalan ini sangat berefek ke hasil konsumsi bahan bakar etape ke-empat yang TMCBlog lakukan bisa tembus 86,3 km/liter. Wowww, kayak yang unreal tah? Yaaaa mau gimana lagi itu fakta, dokumentasinya lengkap bisa di simak di vlog sob.
Jarak perjalanan sementara dari titik awal sampai akhir etape ke 4 berjarak 65,3 km dengan konsumsi bahan bakar rerata sementara. Konsumsi bbm rata-rata sementara dari titik awal sampai akhir etape ke 4 adalah 47,8 km/liter.
Etape 5 : Etape terakhir dari perjalanan turing kali ini mengambil trek antara Bill Ranch di daerah Lembang sampai kembali ke komplek Safety Riding Course DAM Jawa Barat. Karakternya adalah jalan perkotaan/dalam kota via jalur Parompong dengan kontur menurun sejauh 23,5 km. Dengan konsumsi bahan bakar di etape ke lima ini sendiri buat TMCBlog bisa tembus 68,3 km/liter. widihh hampir 70 km/liter sob.
Akhirnya total perjalanan dari etape 1,2,3,4, dan 5 sehingga kembali ke tempat semula memutari Bandung raya dengan berbagai karakter riding dan kontur jalan adalah 88,8 km menurut Tripmeter A dari CB150X. Dan untuk 88,8 km ini konsumsi bahan bakar rata-rata yang TMCBlog lakukan adalah 51,9 km/liter . . Atau untuk 88,8 km ini diperkirakan TMCBlog hanya menghabiskan sekitar 1,7 liter bensin saja.
Konsumsi Bahan Bakar CB150X Per-Etape
etape | jalur | km | konsumsi bbm km/liter |
1 | SRC -Warlos | 23,1 | 46,9 |
2 | Warlos -Maribaya | 16,8 | 50,9 |
3 | Maribaya-T Parahu | 14,2 | 34,3 |
4 | T Parahu – Bill Ranch | 11,1 | 86,3 |
5 | Bill Ranch – SRC | 23,5 | 68,3 |
Total | 88,8 | 51,9 |
So jadi begitu, artikel dan skema test konsumsi bahan bakar ini TMCBlog lakukan dengan gaya riding standar yang tidak dipaksakan dan dapat sobat sekalian lihat betapa angka angkanya sangat natural dan sangat logis jika dihubungkan dengan jenis traffic/crowd dari jalanan serta tentunya kontur dari jalur yang digeber. Mudah mudah bisa memberikan gambaran yang lebih utuh dan meluas kepada sobat sekalian mengenai variasi konsumsi bahan bakar perjalanan dari Honda CB150X berdasarkan variabel perbedaan karakter dan kontur jalan. Jangan lupa simak juga Vlog komprehensifnya, silahkan dikunyah-kunyah dan semoga berguna sob!
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
luar biasa jas jes jos…
buset motor laki bisa nyampai rata2 50km/l ngeri kali hehe
kalau masih bujang, ini bener2 menggiurkan
wkwkk irit tapi lemot wkwkwkkk 50km/jam kaya keong
Mantap tangan kanan
Om ipan kemarin gak diajak?
Mayan irit, krn windshield itu bikin boros,tp bikin nyaman g masuk angin
Alig,pas downhill bisa sampe 86 km/l, mesinnya dimatiin pun kayaknya bisa sampe tujuan wkwkwk
comment of the day.. 😅
Mesin dimatiin, iya sih sampai tujuan (UGD Rumah Sakit)…
Cobain sendiri sob.. Turun tangkuban perahu mesin mati hanya pakai rem.. kalau berhasil salut dah… asli uji nyali…
Mesin masih dipakai buat engine brake..
Taon 2000an pernah turun dari cangar ke pacet mesin mati dan berboncengan pakai astrea prima.
Serasa roller coaster dah. Bisa tembus 80kpj.
Bunuh diri kalo mesin dimatiin waktu downhil, kalo dihidupin bisa boros krn rpm tinggi dikala engine brake
mungkin itu kenapa koq dibikin cuma 150cc.. for poor man adventurer, turang turing tanpa mesti boros pengeluaran di bbm..
Efek kepadatan udara di bandung juga mempengaruhi fuel consumption,
Perlu di test die daerah panas dan macet sbrpa iritnya ini mongtor
tetep aja irit kalo wak haji yg bawa,, 😅
Seboros”nya gak Bakal di bawah 42km/L. Itu yg saya Buktikan di Cb150r 2016 saya slama Macet”an. Itu aja Cb 2016 loh yg kurva Powernya beda sama Cbx . Klo cbx sih gua yakin lbih irit dikit krna tnaga d dpt lebih ke tengah
Mantap AHM, perfecto cb150X
Ditunggu “how far can you go with 1L of Pertamax” wak 😁
mantabbb siappp
Itu sapa wak yg bwa cb 650 ….ape mau di adu irit ama cbx wkwkwk
road captain 😀
Ya normal segitu,untuk harian paling ya kisaran 45-55km/l
Itu pengukuran wak hari borosnya juga pas nanjak pegunungan
Ediaaann…!!!😳 Unbelievable
👍
Kpn2 nyimpang ke lembang nya pas minggu pagi wak..kumpul di rest area 72,itu semua merk motor mobil ada padat prepare sunmori cornering sampe tugu pertigaan subang balik lagi ke lembang..kalo malam minggu jg lmyn..
Test touring pantura mudik lebaran..cuaca daerah subang-indramayu -cirebon..yg kalau jalan 100km/jam ajah kayak pelan karna sangking lebar dan lurus jalannya…
Jilid 2 😀
Coba wak haji short turing dari kediaman rumah ke puncak Bogor, jgn lupa berboncengan, kira2 berapa konsumsi rata2 nya
Motor canggih itu mau macet mau lancar tetap irit..
Sippp… Mmg ukuran konsumsi bbm motorsport 150cc jaman skrg ya sgitu mas Haji… Sy yakin vixion r jg setara lah..
Tenaga dah ckp n hemat kantong…
Nah ini dari user 250 turun jadi user 150 santai santai aja
meanwhile kaum mendang mending 250cc seken… apaan siii
Hasil normal wak…apalagi motor baru. Sy pribadi pakai nmax 2017. Rumah d lembang kerja d bandung kota. Catatan d MID bisa 45-46km/L
Luar kota bisa 50-55km/l.
hmm penasaran ane wak, kalo perbandingan speed on spedo dan gps nya apa sama dengan cb150 lainnya ? lalu apakah deviasi tersebut mempengaruhi akurasi odometer dan konsumsi bahan bakar kilometer per liter ? Terimakasih.
Manteb banget Nih Motor… konsepnya jelas, fungsinya jelas…
Mas…. kok helm nya bagus, kalau di bawa pulang, mbok helm nya buat saya…. boleh ya 😅😅😂