Friday, 29 November 2024

Bautista Ungkap Perbedaan Toprak Dan Marc Marquez

TMCBLOG.com – Di televisi, Toprak Razgatlioglu dan Marc Marquez terlihat merupakan dua pembalap yang sama-sama memiliki gaya membalap yang agresif di trek. Apakah itu benar? Minimal menurut pembalap Ducati yang selama dua tahun terakhir melihat Toprak dari dekat dari atas Firebladenya mengiyakan hal tersebut.

kepada Jurnalis Ivo, Alvaro Bautista mencoba memberikan analisa dan membandingkannya dengan juara MotoGP 6 kali Marc Marquez. “Pada rem, misalnya, Anda hanya melihatnya, bukan motornya. Anda pikir tidak ada orang lain yang mengerem selambat dia. Tapi sebenarnya saya mengerem sama terlambatnya [dengan Toprak]. Saya tidak mengatakan saya yang terbaik. Tapi saya harus menggunakan sisi positif dari Honda untuk menjadi cepat. Saya harus mengubah gaya mengemudi saya untuk itu.

Sebuah kurva tidak hanya terdiri dari zona pengereman. Zona mengerem, zona masuk dan zona keluar lagi. Untuk pengeremannya sendiri, dia tidak lebih kuat dariku, tapi jauh lebih spektakuler. Dengan dia, roda belakang selalu naik di udara, motornya banyak bergerak dan dia bahkan menjulurkan kakinya. Tapi pada akhirnya tidak pernah mendekat ke limitnya, itu hanya gayanya.

Jika dia lebih dekat ke limit, dia akan lebih sering jatuh. Dia tidak pernah crash di balapan karena kesalahannya sendiri. Di Assen Gerloff menabraknya, di Barcelona itu soal motornya – dia tidak melakukan kesalahan. Apakah dia selalu ada di batas – tidak. Apakah dia mengemudi dengan agresif? Ya, bahkan sangat agresif. Márquez selalu melaju pada batasnya dan sering terjatuh.”

Jadi yang dimaksud oleh Bautista adalah walaupun Toprak selalu terlihat spektakuler dalam melakukan late braking ditambah dengan gaya membalap yang agresif di atas R1, namun secara umum Toprak tidak pernah mendekat ke limit dari apa yang bisa saja ia bisa lakukan saat race berlangsung. Pertanyaan yang jelas bikin kepo adalah seberapa jauh limit performa dari Yamaha R1 saat ditunggangi oleh Toprak?

Taufik of Buitenzorg | @tmcblog

33 COMMENTS

    • Sengaja tiap rem stopi, biar ban belakangnya awet. Kan yamaha ngeluh terus ban belakangnya cepet habis 😁😁
      Just kidding

  1. Ngeri-ngeri sedap emang ngeliat Toprak ngadepin tikungan.
    Stoppie kok hampir setiap mau nikung. Ed4n!
    Penasaran kalo dia dikasih rem carbon bakal seperti apa. Makin jago late braking atau malah jadi sering nyusruk.

  2. Kalo nanti Toprak turun ke Motogp mungkin yg ada dia minta buntut M1 dikasih spoiler kali ya, yg diaktifkan ala RHA tapi dipakenya supaya ban belakang kembali ngaspal. Hahaha

  3. Ya iyalah, bagi taro naik r1 hanya seperti naik domba dibanding naik m1, apalagi engkez naik celeng -V , meskipun celeng v hanya seperti domba bagi cs27

  4. pake ban Pirelli jadi bisa disiksa kayak gitu,coba kalo Michelin palingan 5 lap udah nyerah tuh ban depan wong yg diunggulkan ban belakang melulu

    • Nah setuju bray..ban pirelli kayaknya ngedukung dgn gaya agresif stoprak..blm tau kalo pake ban ngeselinn bijimane,coba tanya mas anang..kalo aku sih No😂

  5. jadi selama ini Toprak balapan ga pernah sampai ke limitnya, dan udah menghasilkan juara dunia, pantesan doi jarang banget melakukan kesalahan krn emg ga pernah menyentuh limit motornya,

  6. Mungkin karena motor massal dengan jarak tempuh lebih panjang daripada motogp terlalu riskan jika dibawa ke limit ( siapapun ridernya)?

    • Bukan masalah limit performa motornya.
      Tapi cara berkendara nya. Misal
      – miring saat nikung, masih bisa dimiringkan lagi.
      – hard braking menjelang tikungan, masih bisa di tarik lagi remnya. Atau lebih telat lagi ngeremnya.

  7. Toprak naek M1 pasti ngerasain hal yg super beda dibanding naek R1. Bisa aja dia malah ga bisa riding macem Taro atau Morbi atau malah jadi rider paling bontot di grid. Macem Rea dulu ikut motogp dan finish di posisi paling bontot. Dia ngeluh kalo motor motogp sedikit2 harus ngerem ga bisa ngandelin banyak engine brake macem motor wsbk.

  8. Nah betul kan, saya pun msh beranggapan krn terbantu potensi R1 yg seolah tdk terganggu regulasi. Toprak seperti msh sunmori..

  9. dengan kata lain sih R1 mengakomodir gaya balap dr Toprak, sehingga yg hrusnya mendekat ke limit, jd limitnya bergeser. atau jgan2 Toprak bisa menggeser limit dari sebuah motor?

  10. dulu Ben Spies juga kalau ngerem telat pasti roda belakang ngangkat, di motoGP ga bisa kaya gitu lagi.
    tapi M1 yang sekarang menurut Fabio, keunggulan malah ada di pengereman depan.
    si toprak ko malah mau tes Juni ya, bukannya itu malah pas dia lagi ngurusin klasemen, sesuatu yang menjadi penyebab dia tidak mau ikut balap motogp karen fokus.
    kenapa ga saat saat ini aja dia coba M1, minimal pakai yang tahun kemarin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP