TMCBLOG.com – Seperti Kita ketahui bersama Honda bersama Yamaha Menjadi dua Pabrikan yang berada di kelas Konsesi “D” yang artinya kedua pabrikan ini diberikan banyak keleluasaan baik itu Pengembangan Mesin di tengah Musim berjalan, Jumlah pengetesan, Jumlah Ban Test, Jumlah Wildcard dan tentunya Jumlah update Aerodinamika. Namun Sistem Konsesi MotoGP sekarang lumayan berbeda juga dibandingkan Konsesi terdahulu di mana Dinamikanya sangat kuat dan bisa berubah setiap setengah Musim. Dan Target Honda pun Juga diposisikan di tengah Musim ini, paling tidak itu kata Direktur HRC Tetsuhiro Kuwata
Kepada Jurnalis Akira Nishimura, Kuwata San berkata ” Kami akan melakukan segala yang kami bisa. Itu sebabnya kami akan menginvestasikan lebih banyak sumber daya dibandingkan sebelumnya.”
“Konsesi ditinjau sekali di tengah musim. Oleh karena itu, tujuan pertama kami adalah tidak ada konsesi ketika kami mencapai pertengahan musim. Tujuan kami adalah bergerak maju secepat mungkin dan keluar dari konsesi pada waktu yang tepat. Jika kami mampu keluar dari konsesi, pada akhirnya kami akan mampu bersaing untuk mendapatkan posisi teratas.”
Manambahkan apa yang dikatakan Kuwata, Tatsu Sato, kepala departemen pengembangan, yang merupakan salah satu Bagian dari Retrukturisasi Pimpinan Sentral Dan Pusat dari HRC Khususnya Yang bertugas di disiplin balap Grand Prix / MotoGP. memberikan tambahannnya ” Kami akan bekerja sama dengan Honda ( Honda motor ). Dalam arti tertentu, itulah kekuatan Honda. Kami memiliki sumber daya manusia di berbagai bidang, baik mobil atau jet. Selama saya bertarung, saya rasa saya tidak akan kalah, dan saya bertujuan untuk menjadi juara. ” – @tmcblog
All in aja
Oke kita catat,
Yg penting motornya harus dibikin gak mudah crash lagi,biar Bradl cukup jadi wildcard aja gak jadi pembalap pengganti
Percuma mesin,n sasis aman(durabel) seperti yg diagung2kan pabrikan Jepang dibanding eropa tapi keseluruhan motor belum memberikan rasa aman
Ngebut euy
ayoo segera turunkan teknologi jet n f1 nya ..
sisanya serahkan ke doa pembalap terjangkung di grid
Mending gausa terlalu buruburu. Tentuin basic buat jangka panjang dulu.
Entar kaya kejadian nyata di aprilia, buruburu abisin konsesi, mekaniknya panik, bosnya panik, season depannya jadi ada aja apesnya
Pabrikan jepang sebelah apa kabarnya nih.. terakhir kan katanya habis rekrut insinyur balap sarjana twitter 😁
Wish them more lucky
Pak Kuwat ajak lah itu divisi F1 bikin RCV, mungkin aja bisa cepet sembuh itu penyakitnya.
Di F1 cuma nyuplai Mesin bro, itupun udah gak seintens tahun 2020 n 2021. Jadi ya buat apa dari divisi F1 karena konfigurasi mesin beda jauh.
beda jauh bukan berarti terus nggak berguna. yamaha aja ngajak divisi musik nya racik mobil.
Dulu gampang tgl update software dgn asimo tech ecu inhouse beres,skrg kbnykn aero singlet,ecu katrok pireli wkwk
Yakin tapi yamaha honda skrg all out
Dia ini siapanya pak jarwo?
Sepertinya tidak segampang itu,,
Jika tidak dirubah cara kerja& pandang nya seperti Eropah
Hmm.
Si jarwo ini sama kuwat nya dengan lord puih
Nyesel tuh fasilitas dan pekerja pengembangan mesin F1 di inggris buru2 dijual ke Redbull waktu itu
Kalo masih ada kan bisa sekalian buat ngembangin MotoGP
jadi ingat target KTM waktu awal-awal masuk motogp…menghilangkan konsesi. KTM benar-benar “membalik” keadaan.
“Hodna adalah Hodna! Kami memiliki DNA juara! Saat ini kami tidak dalam posisi yg sesungguhnya.” tukas Puig semenjak 2020, tapi kehitung bullsh!t selama 4 tahun berturut-turut. Udah tau budaya riset jepun lagi gak relevan dgn kondisi kompetisi yg ada saat ini, tapi masih berani sesumbar itu sesuatu banget. Puncaknya malah diberi belas kasihan / konsesi anak bawang🤣. Mungkin dalam hati Marc : “Lah elu pabrikan mah enak masih bisa dan punya banyak waktu untuk riset development dan berkembang selama apapun yg lu mau, kite-kite rider dibatesin usia, makin lama makin menurun saingan yg fresh juga makin menggila. Kalo gini terus gua gak bisa nyalip kakek lejen” Sesimpel itulah dia butuh motor Juara.