sekali-kali nulis yang nggak ada hubungannya dengan motor ahhhh
Kejaksaan agung mencoba berikhtiar untuk menanamkan kesadaran serta kejujuran dengan sebuah program yang sarat unsur edukatif dengan sasaran kepada siswa-siwi sekolah menengah, Namanya Kantin Kejujuran. Kantin kejujuran menjual makanan dan minuman. Semua panganan yang dijual diberi label harga dan diletakkan begitu saja diatas meja tanpa ada pramu niaga yang mengawasi dan menjaga. Pokoknya sistemnya Self Service abizzzz. Siswa dapat membayar pada tempat uang yang telah disediakan dan mengambil kembalian pada kotak uang receh yang juga disediakan, sekali lagi . . . . tanpa di jaga!!!. Para siswa diberikan dua pilihan membayar sesuai barang yang dibeli atau sebaliknya, kurang dari harga sebenarnya. Pokoke kalau Para siswa memilih opsi kedua sudah dapat dipastikan kantin tidak akan berlangsung lama alias BANGKRUT.
Kantin Kejujuran menurut saya secara cerdas menganalogikan cara pengelolaan negara , sehingga diharapkan para siswa dapat terbangun integritas dirinya untuk selalu jujur dalam kehidupan sehari-hari. “Tujuan kegiatan ini untuk menanamkan watak kejujuran sejak dini karena kita melihat korupsi terus meningkat,” ujar Hendarman di SMU 42, Jalan Rajawali Raya, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu (15/10/2008) seperti yang saya copas dari oke news.com.
Semoga berguna
Taufik of BuitenZorg
Gambar: www.sman1-cileunyi.com
semoga bs langsung jujur n untung ya.
krn menurut crita yg saya denger beberapa kantin seperti ini butuh waktu antara 3-9 bulan br bs BEP n UNTUNG walau cuman 100 perak
sengtuju ….
semoga negara kita juga seperti itu …
AMIEENN
Di Jakarta, salah satu sekolah berwawasan internasional sudah ada yang menerapkan kantin semacam ini Om
@3. Mr. Me
Komen pribadi 😛
weh, salut juga idenya…
siapa tahu bisa dicoba di tempat lain, pelan-pelan…
Ingat waktu di singapura…
walah di daerah solo – jogja dan sekitarnya kurang lebih ada yang semacam ini meski gak mirip2 bgt
warung angkringan ato lebih dikenal dgn “Hik”, dsini semua makanan disajikan, pembeli tinggal ambil apa yang dimau, ntar pas mo bayar pembeli nyebutin apa yg dimakan dan jumlahnya brp …
dahulu kala waktu masih sd di desa juga udah ada,kok
tapi kantin nya punya pak kepala sekolah…
jadi kalo gak jujur takut kuwalat sama orang tua hehehehe
tapi juga nglatih utk menjaga norma2 dan adab2 bermasayarakat tho?
asal jangan krn takut kuwalat sama atasan/senior di ajakin korupsi ikuttt ajah,.. 🙂
hmmmm……
jadi inget semalam, ada berita telp kajari ……daerah manaaaa gitu….
moga programnya baik dan konsisten.
@pak jahe,
kalau cuma mesti jujur nyebutin apa aja yang diambil sih udah biasa, kantin-kantin kampus di bandung juga biasa begitu.. tapi ini kan mbayar dan ngambil kembaliannya sendiri… tanpa dijaga lho… hebat…
Mas bro taufik, kasiihh tau hasilnya ok!
mudah mudahan panjang umur tuh
ahh… kenapa nggak dicoba aja di kantor Kejakgung RI sendiri? pasti di sana yg makan model2 artalita suryani, dsj. 🙂