Terus terang saya demen banget sama ilmu Falaq(astronomi) , plus menganalisis fenomena alam yang menyangkut benda langit. Oleh karena itu iseng-iseng sambil ngabuburit saya mau sharing sama teman-temen semua tentang apa yang saya ketahui terkait dengan kemungkinan penetapan 1 Syawal 1430H/ Lebaran pada Hari Minggu ini. Mari kita mulai. Ini bukan merupakan Artikel religi melainkan lebih ke artikel Ilmu Pengetahuan Populer
KONJUNGSI/ IJTIMAK
Penanggalan Hijriah berpedoman pada pergerakan bulan, jadi satu bulan di kalender Hijriah benar-benar waktu yang dilakukan Oleh Bulan (moon) untuk melakukan satu kali perputaran terhadap bumi. Tanggal 1 (satu) setiap bulannya dimulai saat Matahari-Bulan-Bumi berada pada suatu garis lurus yang waktu di SD kita kenal dengan nama Fase Konjungsi atau dalam bahasa Arab disebut Ijtima‘. Nah Bila Brader semua melihat pada gambar Bulan akan tertutupi oleh bumi sehingga sama-sekali tak akan terlihat wujudnya. Fase ini disebut juga dengan Bulan Baru. Nah Kejadian Konjungsi/Ijtimak ini telah di hisab (dihitung) akan terjadi pada tanggal 19 september 2009 pukul 01: 44 : 13 WIB dini hari
RU’YAT HILAL
🙄 ada yang bisa lhat hilalnya yang mana?
Hilal apaan siy? Hilal umumnya adalah sebuah bentuk Bulan sabit baru yang super tiipiiiis banget yang bisa di lihat oleh kita di bumi baik dengan mata telanjang maupun dengan bantuan alat optik. Nah sebenarnya beberapa menit setelah Ijtima/konjungsi hilal akan mulai terlihat tapi bentuknya tipiiiiiisssss bangeeeett . . . ampe kicer dah mata kalo pengen melihatnya atau dengan Kata lain hampir mustahil. Tapi saat magrib/sore esok tanggal 19 september, bulan baru sudah berumur kira-kira sudah 16 Jam 30 menit (hasil Hisab BHR DKI Jakarta ). Pada umur segini biasanya Wujud hilal berupa bulan sabit tipis mudah dilihat . . horeee oleh karena itu kemungkinan besar hasil Hisab (perhitungan) dan hasul Ru’yat (pengamatan) dapat klop.
🙄 hilal saat awal bulan puasa yang lalu di jogjakarta
Menurut data yang saya dapet dari icoproject.org (gambar bawah) Pada tanggal 19 September Indonsia termasuk pada daerah dengan posibilitas melihat hilal besar TAPI harus dengan menggunakan alat optik seperti teropong (warna biru). Bila Brader semua lihat wilayah semenanjung arab termasuk dalam zona Putih dimana tidak memungkinkan melihat hilal. Akan tetapi sebagaian besar dunia dapat melihat Hilal pada sore itu bahkan di amerika latin (warna hijau) Hilal dapat dilihat dengan mata telanjang, tanpa bantuan alat optik.
Coba kta bandingkan dengan perkiraan untuk hilal sore hari tanggal 20 September berikut ini, dimana terlihat hampir di seluruh dunia dapat melihat hilal tanpa bantuan teropong/alat optik. Sehingga jelaslah kiranya kenapa 19 september 2009 merupakan akhir dari bulan Ramadhan 1430H dan Tanggal 20 september 2009 kemungkinan besar akan Idul Fitri/ Lebaran. cmiiw
Tambahan :
Berikut data hasil Hisab
Data Matahari dan Bulan (Berdasarkan Hisab BHR DKI Jakarta):
a. Ijtima : Hari : Sabtu, Tanggal 19 September 2009 ( 29 Ramadhan 1430 H.) pukul 01: 44 : 13 WIB.
b. Ghurub/terbenam MATAHARI jam : 17:49:09 WIB.
c. Ghurub/terbenam BULAN jam : 18:14:33 WIB.
d. Tinggi Hilal Hakiky : 6° 13 ‘ 27″
e. Tinggi Hilal Mar’iy : 5° 39 ‘ 02″
f. Lama Hilal : 00 jam 25mnt. 34 dtk.
g. Umur Hilal : 16 jam 30 mnt
h. Azimuth / Arah MATAHARI : 271° 14′ 52″ ( UTSB )
: 1° 14′ 52″ ( BU. )
i. Azimuth / Arah Hilal : 264° 05′ 47″ ( UTSB )
: 5° 54′ 13″ ( BS. )
j. Jarak busur Matahari – Bulan : 7° 9′
k. Posisi Hilal : Di selatan Matahari (hampir 6 derajat ke selatan), Miring ke utara.
l. Cahaya Hilal : 0,78 %
seluruh gambar hilal dan data diperoleh dari http://www.icoproject.org
yes First one!
Mas taufik
Apakah ini udah pasti lebaran tgl 20?
Soalnya aye liad dikalender kok puasanya cm 29 hari?
Wah bisa lebaran di jalan nich
🙁
Harus ijin ulang nich,
Pulang jumat mlm aja ah..
Tp jujur bingung,tumben kalender salah smua..
Siip lebih cepat lebih baik..uhuyy. Makasih ilmunya mas
Kalo jaman dulu, karena alat komunikasi kaya telepon blon ada, lebaran beda-beda sehari antar daerah. jaman sekarang kok masih gitu juga ya? Apakah karena kalo ga liat sendiri ga ainul yaqin? atau sesama muslim sendiri tidak bisa saling mempercayai? butuh pencerahan Mas Taufik nih hihihi…
Ulama yg fakih thdp ilmu islam dan istiqomah dg sunnah mengharamkan hisab.tdk ada dalil awal puasa dan ied menggunakan hisab.jd yg shahih hny rukyatul hilal.
berati kemungkinan penetapan 1 syawal ada perbedaan lagi ya????
mas taufik, kalo yang pink sama merah artinya apa?
hijau=bisa melihat dengan mata telanjang
biru=bisa melihat menggunakan teropong
putih=tidak bisa melihat
btw, itu alaska putih terus, gak lebaran-lebaran dong 😀
@Muslim..makanya di akhir saya masih tulis kemungkinan …nungguin dulu hasil sidang pleno depag . . .
tulisan ini hanya membuat dasar perkiraan bahwa dengan kecanggihan teknologi bahwa hari sabtu kemungkinan besar kita akan dapat melihat Hilal plus apalagi ini musim kemarau biasanya langit cerah. . . . tentu keputusan sahihnya akan diambil nanti saat hilalnya terlihat
karena dengan kecangihan perhitungan, kita dapat dengan tepat menentukan dimana nanti kita akan melihat posisi hilal . . . sehingga kita nggak perlu men-scan seluruh langit barat untuk mencari hilal . . .karena biasanaya perhitungan posisi hilal jarang yang meleset jauh . . .iniah gunanya Hisab . . .jadi hasil Hisab ini bisa di kombain dalam posisi membantu agar proses Ruyat bisa dilakukan dengan tepat..
wallahu alam
makasih ilmu nya mas…. 🙂
nick
Bagi2 dunk podiumnya…………..
Hmmm,meskipun rumit dicerna tapi sedikit banyak saia mengerti juga…..
Thanks mas taufik……
🙂
Ilmu yang berguna , serap lagi ,
Tapi akh,dlm sejarah Rasulullah,para sahabat ,ulama tabiin tdk pernah menggunakan hisab,sdg hisab sndiri tdk ada dalilny.baik burukny,halal haram sbuah amalan tdk trgantung dr teknologi yg canggih,tp ada tdkny dalil syari yg menghkminy.krn brhub.lngsg dg surga dan neraka.wacana sprti ini hny akan memecah belah umat.!!
wah wah wah …. bro nick podium 1 tekan 4 dipek dewe
kalo aku pribadi nunggu pengumuman pemerintah aja (rukyatul hilal) setahuku nggak ada dalil penentuan awal / akhir ramadhan berdasar hilal
tambahan :
untuk membaca data :
b. Ghurub/terbenam MATAHARI jam : 17:49:09 WIB.
c. Ghurub/terbenam BULAN jam : 18:14:33 WIB.
artinya gini..matahari tenggelam/sunset pukul 17.49 -> maghrib . . .lalu bulan baru akan berada diatasnya . . . atau yang biasa di sebut bulan diatas ufuk
bulan baru “tenggelam” pukul 18:14 . . .lumayan..ada waktu 25 menit 34 detik untuk mencari/me-ruyat si hilal..gak usah terburu-buru gito lho 😀
@Akh Muslim
Dalam Artikel ini saya mengeeangahkan bahwa hisab dalam artian menmprediksi dimana letak bulan, kapan konjungsi akan terjadi, berapa derajat ufuk akan tercapai, dan angka2 yang dihasilkan dalam perhitungan akan membantu banget dalam proses rukyat nanti . . . sehingga proses rukyat akan lebih efesien dan cepet mencari sang Hilal … akhir-akhirnya semua juga akan mengikuti hadist dimana memulai dan mengakhiri shaum dengan cara melihat bulan sesuai dengan dalil
permisi maaf numpang nulis
beda pendapat hal yg wajar, asal tidak memaksakan suatu pendapat untuk dipakai orang lain saya kira sah-sah saja. tulisannya bagus hitung2 buat nambah ilmu masalah ada yg gak sependapat yah.. hargailah perbedaan itu sendiri. thx
^kita serahkan sj kepada ulil amri kita…
Btw good knowledge.. Hatur nuhun Akang
wah bisa nambah informasi nih … 🙂
perubahan tgl 21 menjadi 20 mengubah jadual shift kantor yg beroperasi 24 jam yg sudah disusun … jadi harus direvisi 🙂
Yang mau mudik naik mobil pribadi boleh mampir ke blog saya
http://richocean.wordpress.com/2009/09/15/tips-mudik-mobil-pribadi-bandung-malang-lewat-jalur-tengah-jawa/
Buat rekan2 yang mau berikirim2 ucapan Idul Fitri, boleh mampir ke tempat saya,
http://richocean.wordpress.com/2009/09/14/kirim-sekarang-ucapan-idul-fitri-anda/
atau jika sempat main ke blog saya ttg wisata alam:
http://richmountain.wordpress.com/wisata/rizqi-firdaus-agro-wana-widya-wisata-1/
salam kenal 😆
@ Muslim, benarkah anda benar2 muslim?
betapa kerasnya anda dengan saudara seiman. Begitukah akhlak anda?
@beng2 + anton jiakakaka
Hbs sering ksalip ditikungan seh yagh mmpung jalannya straight n mtr gw ga bs belok,
Gas pol aja 🙂
@adul
Uda dul biarin aja..
Biar adul yg penting jadul wkwk
Btw nih td liad di tv lbrnny tgl 20..
Aye bodo amir ah,mau tgl 20,21 yg penting bodhoo…(lebaran.red)
@ muslim : kenapa klo g bole pk teknologi di alquran disebut orang2 yang berilmu lbh tinggi derajatnya hayo?dan saya kira sah2 aja aplg niy posisi mas taufik membagi ilmunya (yg jls sangat dianjurkan oleh quran..slh1 amalan yg tdk terputus),nah ilmu hisab ini sndr kan jg tujuannya untuk kebaikan…insya Alloh yg mengamalkannya ibadah
@ mas taufik : salut bro…itu emg prl dijelasin soale ada aliran2 tertentu yg alasan beda hari H dikarenakan berpedoman hari H di Arab pdhl qta kan d belahan bumi yg beda,ada perbedaan dlm melihat derajat posisi bulan & zona waktu
ada yang keukeuh harus melihat hilal, tapi menurut saya hadits yang isinya seperti itu harus dimaknasi bahwa “melihat” itu tidak sebatas memakai mata, tetapi memakai ilmu pengetahuan, lewat ilmu falaq seperti yang mas Taufiq paparkan ini. Jadi saya pribadi menganut melihat memakai ilmu pengatahuan, setahu saya gerhana matahari saja bisa dihitung kapan mulainya kapan berakhirnya sampai hitungan detik kan.
Jaman sekarang harus pasti kapan lebarannya, karena berhubungan dengan hajat hidup orang banyak, seperti NICK69, jadi kacau kan kalau perhitungan beliau lebaran 20 sept, kalau naik Ninja 250CC mungkin bisa dikebut, sehingga sampai dirumah bisa maju jadi tanggal 19 september.
@ 20.hadiyanta…tul bro stuju bgt nget nget…mumpung msh anget haha,intine kan gnt bulan br alias pas posisi matahari-bumi-bulan segrs,smkn skurat itungannya smkn TOP…nah klo jaman dulu kan manusia blon ada tuh yg namanya scientific & programmable computer jd lbh k “mata” tp itupun saya yakin klo g sembarangan,jaman Rasul dl jg uda byk ilmuwan ahli2 astronomi yg mkn hr mkn di-update cr “melihat” hilal tsb
maksud saya nick69 lebarannya manut kalender 21 Sept, maaf salah ketik.
Mohon ayat berikut diresapi, dibaca dengan “fisik”, “hati”, dan “ilmu pengetahuan”, sungguh firman Allah tidak ada yang salah sedikitpun.
“Dia yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.” (Surat Al Mulk: 3-4)
klo di pesbuk uda kupencet “like this” hehe
Maaf sebelumnya mas hadiyanta. bukan maksud saya menajamkan perbedaan, hanya memberi pandangan saja.
Untuk memaknai “melihat” tidak harus dengan mata telanjang tapi juga dengan “pengetahuan” harusnya juga dengan referensi atau tafsir hadist dari jumhur ulama, bukan dengan menurut saya(atau prasangka pribadi).
maksud “dapat dipastikan” seperti yang diungkapkan mas taufik adalah :berdasarkan hisab, hilal kemungkinan besar dapat terlihat. Yang saya tangkap dari artikel mas taufik adalah hisab itu dipergunakan untuk membantu ketepatan dlm melihat hilal. tetapi “dasar hukum” keputusan penetapan 1 syawal adalah dari rukyatnya bukan hisabnya. cmiiw
Maaf mas saya salah, maksudnya “kemungkinan besar”, bukan “dapat dipastikan” 🙂
Sabar sabar..
Perbedaan itu anugrah, karunia.. Tp jgn perbedaan itu membuat kita terpecah belah..
Damai itu indah bro..
Piss ah.. ^_^
Salam kenal…bro Taufik
Ilmu yg sngt bermanfaat nih…
Saya mau tanya, kalo di timur tengah (terutam Arab Saudi) gmana bro?
Apa pake Hisab atau pake Hilal?
Apa disana jg pernah terjadi perbedaan penentuan 1 Syawal seperti di negara kita?
Okelah dengan melihat hilal, gak usah dipersoalkan lg…bagaimana dengan tempatnya( lokasi melihat) diindonesia dimana sebagai acuan…dan seharusnya ada dibagian timur khan, agar disebelah baratnya tinggal ngikutin…terus kalo tdk bisa melihat dikarenakan faktor lahen contohnya awan gimana…
@nick
Jadi kepiye mudiknya om..??
Masak mau lebaran di jalan kan ga asik
😀
Rapat pleno depag udah ada hasilnya belum yah..??
Apa malah belum mulai sama sekali
Wow, artikelnya kereeeen….
@buat yg gak mau menggunakan ilmu hisab, ya gpp, silahkan pandangi langit tgl 19 nanti yaa.
dulu Rosul jg naek onta kemana2, gak pake motor. jadi jual aja tuh R2 nya, ganti pake yg kaki4…
@mas muslim: ah susah amat mas bro,,klo jaman dulu udah ada teknologi yg mumpuni yakin dah rasullulah pasti juga pake teknologi ntu,,yang ane tau islam g pernah mempersulit umatnya,,
ane si ikut yg lebarannya paling cepet,,ada yg lebaran besok ga?hhiihiihiii
wah,termasuk artikel panas ternyata.
betul kata kawan diatas,klo perbedaan jgn sftx terkesan dipaksakan,krn hny artikel ini membcrkn hisab,eh dsebut bisa memecah persatuan umat. umat Islam hrs berdampngn dgn teknologi dgn tetap berpegng pd Al Qur’an. jgn smpai umat muslim dbodohi bgs lain hny krn paham keras tdk mau berdmpingn dgn teknologi. insya Allah umat Islam semakin maju asal tetp brpangn dgn Al Qur’an.
@ Nick 69, khi khi khi … biar nick yang penting bodhoo..
hehe bro skalian, saya ini termasuk pendukung teknologi lo 🙂 untuk kasus ini saya sangat menghargai teknologi apalagi astronomi karena ilmu ini juga jadi dasar bagi umat islam untuk melakukan banyak ibadahnya. Soal terjadi perbedaan itu memang biasa. Asalkan memiliki dasar hukum islam yang kuat kita hormati, jadi gak papa ada yang beda pendapat. kita jangan berpikiran bahwa harus sama semua, saya meskipun beda pendapat tetap menyikapi dengan hati yang tenang, tanpa melibatkan emosi apalagi kebencian sesama muslim. 😀 Jadi ini menurut saya bukan artikel yang panas hehehe… malah menambah kasanah pengetahuan ke islaman. Jadi teruskan mas taufik dakwahnya supaya saya dan bro2 yang lain jadi tau ya…terima kasih mas Taufik 😀
@Muslim
Sebaik-baiknya orang muslim adalah orang yang saling menghargai pendapat saudara-saudaranya, dan berpikir jauh sebelum berucap.
memang tidak ada dalilnya dalam berhisab, namun jika Rasul tidak pernah menggunakan mobil, tentu saja kita dianggap haram jika kita menjadi musafir dengan menggunakan mobil bila kita benar-benar mengandalkan dalil dalam beribadah. Begitu pula dalam penentuan hari idul fitri, anda sendiri tahu bahwa Indonesia benar2 bukanlah Arab yang letak geografisnya berbeda jauh. Tapi itulah gunanya ilmu pengetahuan (sebagai anugerah dari Allah pada makhlukNya), untuk saling berbagi dan menggunakannya semaksimal mungkin, selama tetap berada dalam segala utusan-utusanNya dan tidak melakukan apa yang menjadi larangan-laranganNya. Maaf bila salah berucap, hanya berupa pendapat pribadi agar kata2 Mas Muslim tidak memecah umat yang benar-benar paham akan ilmu pengetahuan.
Best regards.
yg gini2 itu yg memecah belah..
maksudnya cara berpikirnya sebisa mungkin, sekeras mungkin, mefet ke sunnah dan hadist al-qur’an..
kalau semua maen akal2 dangkal manuasia trus dibumbui teknologi supaya masuk akal. kayaknya disini mulai ada perbedaan..
banyak hal yg tidak bisa dijelaskan dengan akal..
di bilang mudah jangan dipermudah- bila sukar jangan dipersulit..
nah akal2 manusia lah yg memecah belah persepsi..
sekali lagi ya..
“sebisa mungkin, sekeras mungkin, mefet ke sunnah dan hadist al-qur’an..
kita ngikut ulama nya ajalah, lha wong kita ndak ada ilmu tentang itu .
kita kan tahunya motor, itupun cuma dikit-dikit. . .
keep brotherhood,
salam,
klo ane juga ngikut ulama ama pemerintah aja cari amanya aja. toh mereka yg bertanggung jawab di akhirat kelak
ikutin aja apa kata pemimpin, percuma ada pemerintah kalau masih ribut-ribut soal hisab. imam kita ya presiden kita, kalau salah ya itu tanggungan si pemerintah.
Good article, Bro. Nambah pengetahuan banget. Trims banyak, saya jadi mulai agak ngerti …. dikit…!
BTW, bukankan Islam itu hanya diwajibkan bagi yang berakal. Yang ‘gendeng’ gak wajib lho. Artinya, akal untuk mencari pengetahuan setinggi-tinginya adalah sunahtullah. Ada hadist yang mengatakan, carilah ilmu setinggi-tingginya sekalipun harus ke negeri Cina (waktu itu ini rute terjauh kali yee…). Betul? Belum lagi ayat pertama yang disampaikan ke Nabi adalah ‘Iqra’ (bacalah). Apa yang dibaca wong waktu itu Nabi gak bisa baca tulis? Banyak faham yang diakui dunia bahwa iqra di sana bukan diartikan baca dalam artian leksikal, tapi lebih pada arti ‘melihat’ Yang Kuasa lewat ciptaannya, ajarannya, kasih sayangnya, dan sebagainya, termasuk pengetahuan yang kita gali sendiri yang bersumber dariNya. Nah kalau ayat pertama yang diberikan ke NabiNya demikian, masak sih ilmu pengetahuan jadi haram sifatnya, apalagi ditafsirkan sebagai upaya untuk memecah belah umat? Saya pikir itu keliru sekali. Opini seperti ini hanya akan mengkerdilkan kita sendiri dan membuat kita jadi lebih bodoh dibandingkan umat lainnya.
Saya pikir Islam tidak diciptakan untuk orang yang tidak berakal. Saat pidato terakhir Nabi menjelang ajalnya bahwa Allah redha Islam menjadi agama kita artinya paripurna sudah sifatnya. Lengkap isinya dan terjaga kebenarannya. Jadi mari kita buktikan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin, bukan sebaliknya yang isinya dengan garis fundamentalis, teror, bom, intrik, perpecahan, yang kesemuanya berdalihkan agama. Capek, Bro!
Maaf Bro Taufik, hanya turut berpendapat dari hati seadanya.
Hatur nuhun, Kang.
Salam,
TULLLL
itulah kenapa jadi khalifah itu tanggung jawabnya BESAARRRRRRR sekali…
Smoga para caleg yg tidur2 di kursi DPR itu buru2 sadar bahwa setiap perlakuan dan kata2 mereka dalam perwakilan besar pengaruhnya terhadap pertanggung jawaban kepemimpinan mereka nanti di akhirat.
(kok jadi OOT yah? Biarin…)hehehe
nunggu pidato mentri agama :))
setuju aja deh ama #43 & 44..
aku gk suka ribut2, dibulan puasa lagi…
udah beruntung dapet pengetahuan spt ini, jd gk perlu berpikir sensitif..
Sungguh artikel yang bagus dan syarat ilmu pengetahuan … kita jadi tau teori dan perbedaan metode Rukyat dan Hisab … 🙂
Saya sendiri yg baca artikel ini TIDAK merasa ada kata-kata yang mengarah ke “memecah belah umat” … 🙂
Klo menurut Saya justru Komentar dari Bro MUSLIM yg lebih mengarah ke FITNAH, baik ditinjau dari sisi HUKUM maupun Agama …
Bro MUSLIM … klo anda memang seorang Muslim yang sejati … bersegeralah meminta maaf pada Bro Taufik dan meminta ampun kepada Allah SWT … Sesungguhnya Nabi pun nggak akan berkomentar spt Bro MUSLIM kalaupun Beliau masih ada dan bisa nge-blog ….
Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk bagi umatnya … Amin …
Nunggu pamarentah sajalah,selain lebih cepat lebih baik,insya Alloh kebersamaan lebih terasa plus lebih aman…
Saya setuju ama no 41 deh..Nurut ama aturan Alloh,rasul dan ulil amri(selama tidak menyalahi syariat)
@godphrase
Dari sisi Tulisan yang mana anda melihat adanya kata2 untuk “memecah belah” … ???
Kayaknya kita semua akan berupaya untuk “sebisa mungkin, sekeras mungkin, mefet ke sunnah dan hadist al-qur’an”, Tapi boleh khan dengan pendekatan Ilmu dan Teknologi … ????
Klo anda tidak mau mefet dengan Ilmu dan Teknologi … brarti mulai skrg seharusnya anda konsisten … Mulai tinggalkan Motor … Silahkan pake Unta …
Mari kita semua berfikir jernih dan realistis … 🙂
besok gw dah mudik…
buat seluruh pengunjung blog & pemilik blog…mo minta maap kalo2 ada salah2 kate2…biar kecil atow gede….mohon maap lahir dan batin minal adzin walfaidzin aja yah…met menikmati lebaran bersama keluarga dan yg mudik pake motor hati2 aja……..met idul fitri 1430 Hijriah…
jiakakak…hare gene pake untee? knp gk sekalian aja jd musafir pake unteee…:)
artikel yg bermanfaat mas taufik…terima kasih
sedikit menyinggung soal 1 syawal yg ada kemungkinan jatuh hari minggu tgl 20 september, artinya semua penanggalan hijriah maju sehari dibanding dengan penanggalan masehi yg kita pakai. Berarti nanti tgl 10 Dzulhijah juga bukan tgl 27 november dong ? ingat pada hari itu kita juga diharamkan berpuasa (3 hari sebelumnya ada puasa arafah kan ? gimana kl kita salah tgl ?) lalu tgl 1 Muharram 1431 H (tahun baru islam) juga bergeser bukan tgl 18 Desember lagi ? gimana menurut temen-temen ?
nah loh, gimana yah?
@mas diar
kyknya kita ikutin pemerintah aja, gk usah kuatir..
@ALL ya teserserah.. sakerep mu ! nanti juga masing2 kok
^
Allah Maha Mengetahui..piss ah…
mungkin kah kalau di arab, bulan kelihatan sedang di Indonesia tidak kelihatan? mungkin. jadi bisa jadi 1 syawal di arab beda ama di Indonesia
cuma itu kan salah mata aja. bumi ini bulat. kalo di arab 1 syawal, masa disini masih ramadhan? wong arab sama indo hanya beda beberapa jam. kenapa gak disamain aja kalo arab 1 syawal, kita juga. simpel kan, biar arab aja yang repot cari cari bulan. kita ikut aja
gue sih ikut arab terus. kalo di sana 1 syawal, gue gak pedulu pemerintah sini ngomong apa, gue tetap ikut arab
kalo di mekah udah sholat Ied, sementara di sini masih puasa, ane batalin puasa… pertimbangannya mekah yang melihat bulan lebih belakangan aja udah syawal…
tapi sholat Ied baru bisa ikut besok harinya di lapangan…
gak konsisten yak… 🙂
hehe paling tidak artikel ini bikin sebagian bro yang belum tau jadi tau kan?? ibarat pepatah “tak kenal maka tak sayang” nah untung mas Taufik sudah mau ngenalin permasalahan ini pada kita 🙂
nah soal mana pendapat yang paling shohih monggo memperdalam sendiri lebih lanjut ke uztad2nya jadi gak berlu berdebat berkepanjangan disini 😀
Lho lho dari skian bnyak rider tyt e tyt podiumnya gw sambet smua wkwk
😛
Uda la masbro,
Ini kan bs nambah ilmu,
Shrsnya trima kasih donk sm mas taufik yg membagi2 ilmu pngtahuan..
Btw gw siy ngikut aza
21 alhamdulilah
20 alhamdulilah
Doro mangan pari,
Durung bodho ws nganyari
haha 😛
@fraz
Lebaran pas dijalan,sampai rumah lebarannya udah selesai wkwkw 🙁
atlet bener tuh…
piss ahh…
toh amalan dan ibadah tetep dihisab masing2 sama yang punya Dunia & Akhirat. kita sbg manusia hny bisa berusaha ikhtiar dan tawakal dengan kemampuan kita dalam hal teknologi (fana). so… Thanks atas infonya Mas Taufik…
@mas Taufik..
Artikel yg sangat bermanfaat…
sippp…lah…
paling uenak: Puasa ngikut yg belakangan, lebaran ngikut yang duluan.. sama kasusnya dgn buat urusan ngapelin pacar bawanya Yamaha,kalo ke kantor bawanya Honda… wkwkwk 😀
Ana sarankan bny istiqfar dan mohon dberi hidayah.
@akh taufik
Silahkan antum cari2 info ttg keilmuan islam yg shahih,ana ref.kan ust.yasid bin abdul qadir jawas,salah satuny.syukron
good article kang…..
aku yang selama ini gak tau sama sekali masalah begituan jadi sedikit kebuka, jadi ini toh yang digunakan untuk menentukan awal puasa ataupun 1 syawal…. apapun pendapat mereka yang sekedar mencari kekisruhan abaikan saja. bagi aku artikel ini bermanfaat sekali… kang terus sampaikan walau satu ayat…..
==========================================
mana nih gerombolan @ Wong pernah waras/Srimbuled kok gak nongol gak tertarik, atau jangan2 takut gak bisa ngebanyol disini habis artikelnya dalem boZz…..
rukyatul hilal atau melihat bulan tidak harus dng mata telanjang spt jaman nabi dahulu ….
kalo kita punya peralatan canggih ya dipakai, itulah gunanya ilmu pengetahuan.
yg perlu digaris bawahi adalah bahwa penentuan 1 syawal menurut hadist adalah rukyatul hilal spt yang pemerintah RI lakukan sekarang ini.
dimana pemerintah melakukan pengamatan dr beberapa tempat di Indonesia, setelah masing melaporkan hasil ‘rukyah’ maka MUI & anggota majelis musyawarah menentukan tgl 1 syawal … itulah gunanya Ulil amri minkum … CMIIW
sorry buat yg nggak sependapat … silakan aja.
apa yang salah dengan artikel kang taufik…
aku jadi bingung secara ilmu agama aku masih hijau banget nih…
jadi perdebatan yang di angkat oleh sodara kita @muslim… itu menitik beratkan pada apa…
setau saya kang taufik hanya menginformasikan… bukan memprovokasi masalah 1 syawal …
kamipun sependapat (dan saya sangat menghargai banget yang beda pendapatat). sependapat disini tentang informasinya… terlepas dari dalil2 shih yang digunakan sebagai dasar (alah mboh aku ra mudeng pisan)….
@muslim tolong jelaskan kepada saya yang sama sekali tidak ngerti tentang hal ini, yang anda perdebatkan tuh fokusnya kemana… isi artikel kang taufik, atau apanya, jadi biar fokus perdebatanya. jadi kami pun sebagai penyimak tau arah tujuan dari debat ini….
plizz da bageur akang teh… pinter deui…. ajari kami yang tidak tahu apa-apa ini,
ada hadits yg menjelaskan bahwa nabi saw dan umatnya pada waktu itu memang mengakui belum pandai baca tulis dan menghitung (menggunakan ilmu hisab)…..innaa ummatun ummiyah laa naktub walaa nahsub…..coba renungkan bahwa saat di zaman modern ini kita telah terbiasa menggunakan hitungan (ilmu hisab) dalam menentukan waktu sholat 5 waktu, bukan lagi dengan melihat fenomena alam secara langsung sebagaimana orang-orang di zaman dulu. mengikuti sunnah tidak harus berarti tekstual saja, kecuali menyangkut tentang tata cara ibadah mahdhoh….
@43
ya ndak bisa gitu.. tetep harus ada upaya dari diri sendiri untuk mencari dan memilih mana yang benar. dan lagi pula besok di akhirat kan hisabnya sendiri sendiri. kan nggak bisa dosa saya yang memikul pemerintah…. ya thooo??
wow…tau ga sih aku baru tau hilal yg dimaksud itu setelah baca postingan ini, singkat padat dan jelas thankyu… 🙂
salam kenal, salam silaturahmi 🙂
keren bisa foto saat hilal dateng 🙂
salam kenal 🙂
@ 35 kalau mau lebaran lebih cepat, kayaknya ada tuh di sulawesi, kemarin lihat di tvOne, jamaahnya pake sorban semua, rambutnya dicat keperakan dan gondrong.
Di desaku biasane melu sing luwih disik. 🙂
@ Nick69
Kupat janure tuwo, wonten lepat nyuwun pangapuro 🙂
Gerombolan BTN mana nih..
Ko’ gk ikut nimbrung??
Atw dah pada mudik ya?!
Tilik ndeso, sungkem kro mbokne.. hahaha..
Piss ah.. ^_^
@pak hadiyanta
Bar setu minggu,
bar nangis ngguyu Jiakakakaka
Btw td liad ditv jarene bodhone tgl 20..
wow
Enak tho,asik tho,mantep tho..
😀
ass wr wb
salam kenal mas
wahh g kerasa mau lebaran…
http://coexindie.wordpress.com/
@mas Taufik
Saya mohon petunjuk nih, jadi supaya bisa lebih mantap
nantinya bila mengikuti 1 Syawal, entah tgl 20 or 21.
1. Saya pernah denger kalo hilal yg tertutup/tidak terlihat
supaya menggenapkan puasa menjadi 30 hari. Ini Qur’an
atau Hadist? Sahih ato tidak, andai dipakai salah salah
satu pegangan menetapkan 1 Syawal?
2. Dengan ilmu kita bisa belajar lebih banyak tentang tanda2
alam. Tapi apakah dengan ilmu itu kita bisa/diperbolehkan
mendahului ketentuan Allah, dengan menentukan hal2
seperti yg sedang kita “diskusikan”? Lebih afdol mana dgn
setelah timbulnya tanda?
3. Seperti tulisan temen diatas, bagaimana menyikapi hari2
selanjutnya bila : 1 Romadhon bersama, 1 Syawal berbeda,
trus Idul Adhanya bagaimana, dan semua penanggalan hijriyah
yang lain bisa jadi berbeda juga kan?
4. Ingat kekisruhan tahun lalu untuk Jawa Timur (CMIIW)? Ada yg
mengaku telah melihat hilal, bahkan sdh ambil sumpah dan
menyebarkan selebaran bahwa besok sudah sholat Ied alias
1 Syawal. Kenyataannya hal tersebut tidak diakui oleh ormas
yg dicatut oleh oknum tsb. Jadi hal beginian juga sdh dicampuri
oleh kepentingan2 tertentu. Bagaimana ini menyikapinya?
Perbedaan adalah Rahmah, tapi ………………………………….
Mohon bantuan penjelasannya kepada mas taufik ato bro yg
lain, sehingga saya yg masih muda ilmu agama ini bisa lebih
jelas dalam melihat masalah.
Thnks b4
@Dani..
wah pertanyaannya berat2 euuy 🙂
1. Hilal tertutup . . . . wah saya nggak tau nih (belum cari dalilnya) FYI selain quran-hadis masih ada hasil syuro ulama seperti Ijma dlsb
2. Makanya harus dibiasakan ucap Insya Allah, cmiiw
3. Idul adha . . . kalo ngak salah dalilnya beda lagi deh..mengikuti kegiatan wukuf di Arafah . . .
4. Makanya selain ulama kita punya Ulil amri . .. (pemerintah). Ini kta bisa mulai dengan memilih ulil amri yang adil . . . bila ulil amrinya adil dan sholih .. . insya Allah bisa mengatasi kekisruhan 😀
cmiiw . .. silahkan ditambahkan yg lain 🙂
Speechless… banyak banget hal yg harus ane pelajari dalam urusan akhirat ini
@79 Taufik
Trims mas,…
Memang kelihatannya hal2 yg “biasa”. Tapi sebetulnya
sangat luar biasa dan berbahaya. Makanya saya selaku
pribadi juga pingin punya pengetahuan yang setidaknya
pantas untuk saya jalankan.
Btw,
Mengingat masalah nomor 4 saya diatas, ketika setelah
sholat maghrib ada issue kalo setelah sholat isya nggak
usah/perlu tarawih, karena besok sudah sholat Ied. Hal
ini akhirnya jama’ah yg sudah di masjid kelimpungan
harus sholat trawih or nggak. Selain itu banyak yang blm me-
laksanakan zakat. Lha sudah jelas kalo zakat itu terbatas
sampai sebelum sholat Ied, lha yg kerjanya jauh dan blm
menyiapkan pd kelabakan menyiapkan zakatnya. Smentara
panitia di masjid/musholla2 juga kelabakan. Sampé mlm
belum jelas bener nggak karena sudah mulai ada yang
takbir, tapi juga ada yg tetep merasa belum. Akhirnya
Metro tv menanyangkan “masalah” yg terjadi. Bahwa ada
yang ingin “membuat masalah”.
Padahal seperti diketahui bila 1 Syawal itu-kan haram
berpuasa, makanya mohon kepada pihak2 yang berkompeten
betul untuk meluruskan hal2 seperti ini, dan tidak membuat
bingung umat, hanya karena “kepentingan2” tertentu.
@All
ada sesuatu yang menarik di Artikel Tajuk harian republika hari ini yang berjudul ANDAI HILAL BISA BICARA . . .tulisan Ust Ahmad Izzudin, anggota Badan Hisab-Ruyat Pusat :
Beliau menuliskan bahwa :
melihat, membaca, memperhatikan serta memahami sejengkal demi sejengkal artikel, koment2 diatas yang sesekali diselingi perdebatan membuat aku semakin sadar, betapa kecilnya aku ini. bahkan membuat aku terpacu lagi semangatku untuk lebih mendalami ilmu akhirat ini (gak terus2an ngurusin mongtor dan duniawi saja). aku yang masih jauh dari agama ini merasa sangat kecil dihadapanMu ya Alloh, malu selama ini aku bener2 sama sekali buta masalah agama…
terimakasih kang taufik… aku yang tadinya gak ngerti hilal sedikit sedikit meski remeng2 udah mulai tau apa itu hilal, ijma dll.
perbedaan dalam kebersamaan itu indah ……
insya4JJI lebaran kali ini serentak tanggal 20september 2009!!!
Dear All My Bros,
Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir bathin, sekiranya ada kata2 yang salah baik disengaja maupun tidak. Semoga amal ibadah kita diterima Yang Kuasa. Semoga pula kita diberi hari yang fitri, terlepas bagaimana cara hisabnya. Dan yang paling penting, semoga kita dikarunia umur yang panjang sehingga disampaikan ke Ramadhan yang berikut-berikutnya. Amin ya robbal alamin.
Thanks Bro Taufik atas pencerahannya selama ini. Hatur nuhun juga ke rekan-rekan di Blog ini. I love u …… FULL ………
Salam,
Hartono
wahh baru tauu..kaya gitu toh yg namanya hilal
Kalo benar lebaran nanti tgl 20 September, berarti setau Ane baru kali ini lebaran pemerintah yang tidak sesuai dgn tanggal yg ada di kalender masehi. Tapi menurut Ane sih, daerah hijau itu kan baru di Amerika latin sdgkan di RI msh biru, berarti nyampe di RI bisa besoknya tuch… artinya lebaran msh tetap tgl 21sesuai dgn tgl pada kalender masehi, horeeee…..
“Minal Adin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin”.
@isenk
RI bukannya brada didaerah timur dlm pembagian zona wktu?
Stempe gw brada stelah timezone zona oceania..
Jd bs aja lbaran tgl 20..
N tgl 21 bwt eropa barat n america..
Sniff… Sniff…
Guspur mode : on
minalaidzin walfaidzin jg..
😀
ANE BARU BACE, MANRIK DAN MENAMBAH ELMU
Terima kasih Mas Taufik, saya jadi bertambah ilmunya,
Mas Muslim saya tidak sependapat dg anda, Amalan Yang tidak dicontohkan rasul itu belum tentu salah. Bida’ah itu kan ada yang baik dan ada yang jelek.
seperti Qur’an dibukukan itukan tidak dicontohkan oleh Nabi. tapi sekarang anda juga baca quran dari situ kan?
Maaf jika tidak berkenan, saya ingin semua saling hormati pendapat orang lain. Kita kan tidak boleh membanggakan kelompok atau pemahaman kita.Jangan-jangan kita salah. Karena hanya Allah yang tahu.
asyiiik lebaran isukan euy…. tapi rada ragu-ragu oge ung… sieun salah… tapi lamun misalkan isukan lebaran lamun urang puasa keneh malah jadi haram atuh puasana… bener teu???? ^_^
alhamdulillah lebaran sudah diputuskan oleh pemerintah, jatuh tanggal 20 September 2009.
semoga tidak ada perdebatan lagi.
sekali2 nggak pas sama tanggalan merah gapapa toh…..kan kalender 2009 yang kita pake ini dicetaknya taun 2008…..jadi pastinya penanggalan hijriyah pakenya sistem perhitungan.
ya manusia kan bisa aja salah……
mohon maaf lahir batin bagi semuanya
Horeee….. Lebaran jadinya besok nih….!
Alhamdulillah, setelah berpuasa Ramadhan satu bulan dengan tanpa bocor walaupun banyak godaan dan nafsu, akhirnya kita kembali ke hari yg Fitri. Semoga semua amal kita diterima Allah SWT dan dihapuskan-Nya segala dosa-dosa kita, Amiiin…..
SELAMAT IDUL FITRI 1 SYAWAL 1430 H.
Minal aidin wal faidzin Mohon Maaf Lahir dan Bathin……