TMCblog.com – Bro seklaian, akhirnya PP IMI menetapkan Regulasi teknis untuk kejurnas kelas 250cc. Regulasi ini menurut informasi merupakan hasil rembukan dan gabungan berdasarkan situasi kekinian dari Atmosfer balap 250 cc nasional dan berusaha memayungi semua masukan termasuk dari agen pemegang merk (APM) dan Team Balap. Pak Bambang Gunardi orang penting PP IMI mengatakan bahwa regulasi ini tidak bisa dikatakan mengadopsi, copy-paste atau mengikuti aturan kejuaraan Asia, atau manapun. Secara umum regulasinya banyak membuka peluang team dan Pabrikan dan vendor untuk Development sob . . Cekidot deh beberapa point yang tmcblog bisa himpun . .
- Piston dan ring Piston boleh boleh ganti dengan after-market
- Setang seher alias connecting rod dan pinnya harus Standar OEM Pabrikan
- Diperbolehkan memodifikasi rasio girboks. Termasuk boleh ganti seperangkat rumah kopling dan kampasnya
- Boleh pakai quick-shifter, tapi tidak boleh pakai slippery clutch yang digunakan di kejuaraan Asia
- Ukuran diameter venturi throttle body (TB)Â Untuk mesin 2 silinder maksimal 32 mm, dengan 2 injektor tiap TB
- Dipersilakan mengatur bentuk dan ukuran boks filter udara dan jalurnya (air funnel)
- ECU, koil, busi dan kabel-kabel boleh pakai produk after-market yang dianggap terbaik
- Rangka/ Sasis utama ( main Frame) harus standar dengan modifikasi di bagian sub-frame
- Suspensi depan pakai bodi standar dengan modifikasi bagian per dan valve-nya
- Suspensi belakang bisa dianti Produk after-market
- Harus menggunakan Velg standar
- single tire, alias ban tunggal dimana Seluruh peserta kejurnas Kelas Sport 250cc akan menggunakan ban Dunlop tipe Sportmax Alpha GP berukuran depan 110/70-17 dan belakangnya 150/60-17
Kalau dilihat di atas belum ada regulasi yang mengatur tentang throttle by wire atau Mungkin regulasi yang diperoleh dari mobilina news diatas belum sepenuhnya lengkap ya . . tidak adanya regulasi mendetail masalah bobot motor kemungkinan dikarenakan semuanya sudah 2 silinder jadi nggak perlu . Namun jika misalnya motor motor 250 cc single silinder seperti Ninja 250SL dan atau KTM RC250 ikut bisa jadi regulasi soal bobot juga harus dipikirkan dan diikutkan . .
Namun Overall, regulasi di atas boleh dibilang sangat terbuka . . bahkan jauh lebih longgar dibanding dengan regulasi kejuaraan SS300 yang debutnya baru diadakan di Tahun 2017 ini. SS300 seperti kita ketahui Piston, ringpiston , Pin piston, setang seher, crankshaft, Crank case harus Original dan ECU saja dibatasi menjadi hanya 3 yang diperboleh kan yakni Sistem ECU Plus Software Original Motor atau Sistem ECU Plus Original Software plus FIM/DWO approved external fuel injection module, atau FIM/DWO approved ‘’WorldSSP 300KIT’’ dipadu dengan software yang telah di setujui (diproduksi oleh pabrikan) . .. dan masih banyak lagi
Mungkin tujuannya agar persaingan kian sengit dan membuka potensi kilik dari para mekanik jadi lebih luas . . selain itu tetap bisa menghidupkan pangsa pasar aftermarket terutama part part performance untuk Motor motor kelas 250 cc seperti misalnya Knalpot dan lain lain . . . Kita tunggu kabar selanjutnya sob
Taufik of BuitenZorg
Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui
- email : [email protected]
- instagram : tmcblog
- telegram chanel : tmcblog
- Facebook TMCBlog
- Twitter Resmi TMCBlog @motoupdate
- blog alternatif ; http://ringpiston.com
- Video Blog : kanal Youtube TMCBlog
- Android App : Google Play Store
- iOS App : App Store
[GTranslate]
Nah
Harusnya ada balapan nasional yg semua harus standar pabrikan.
Ini buat ngukur seberapa hebat produk yg dijual ke konsumen.
Klo sekarang semua tergantung mekanik dan joki, bisa jadi motor yg dalam keadaan standar pabrik lemot jadi kenceng karena mekanik dan rider yg top.
Gara2 cbr kui.
Kalo di cermati peraturannya buat ngimbangi cbr 250 kalo ga semua pembalap beralih ke cbr hehe
Kalau semua standart,bisa mundur pembalap kawasaki dan yamaha.efek cbr250rr terlalu superior??????
Ternyata ubahannya seperti itu,pantas mekanik dan dukungan part racing yg bagus bisa bikin kenceng motor walau standartnya lemot??????pilih motor yg langsung kenceng aja walau spek standart.
Halahh standar pabrik ora ngaruh beda ne sa ncrit, tetep aja kualitas rider yg menentukan ..
Kalau balapan standar ternyata R25 masih menang juga? Mau bikin OMR lagi alias balap karung di alun2? 😀 😀 😛
Atas gw Jgn berandai2 ah, wsbk aja yamaha keok se-kecamatan,
Wbsk pake 250cc ya? Ngawurnya parah amat nih fbh, ngimpi kok kebawa ke dunia nyata, gugel dulu gih biar gak malu2in.
Makin ketat
Serius lekk.. Boleh Main kaki G lekk..
Tambah seru
Kok liat lampu cbr lama2 mirip r25 ya
Ninja 250 mono sama rc250…
GSX R150 buat yang lain keliatan over price: http://wp.me/p7LBn5-2od
bwakalan menarik . .
mana berani bikin aturan standar ting ting, rusak imagenya jika kalah.. untuk balap resmi itu tak mungkin terjadi walau kita tau banyak yang pengen itu terjadi!
Klo semua standart ting ting ya gk mungkin. Dari dulu namanya balap pasti di oprek. Klo gitu caranya ya jelas produk pling akhir yg pling superior karena sudah tau spesifikasi lawan.
Betul…kalau mengacu pd standard pabrik, ya yg paling terakhir keluar pasti menang…standard pabrik itu,tergantung pabrik nya mau di setting power brp…kecuali oprekan..kemampuan max mesin,gk bisa di paksakan..
dimotor plus minggu ini juga dibahas. yang masih dipermasalahkan iyalah masalah mesin dan pelek. tetep mengacu pada ap250, mesin standar hanya ganti piston atau mainin kompresi. nah pelek ini yg jadi masalah, masalahnya r25 pada pake pelek variasi bukan standar. terus yamaha minta mesin diopen dalam arti dikorek sedangkan kalo mengacu pada ap250 kan mesin itu standar.
Kalau g dikorek bisa kalah??????
Asal gk di korek 300cc gkppa om ✌✌???
Yg kenceng wajib gendong plat seprapat kuintal ha ha itu dulu 🙂
mantep
Asyik
… ‘ kang, Taufik yang cerdas ? Saya ingin tanya, nih : jika di kejuaraan – kejuaraan balap motor, misal : di kejurnas Indonesia dan dunia ? Seperti, MotoGP … Superbike … dst – nya itu ? Kalo di salah satu peserta team balapnya, pada setiap serinya jatuh pembalapnya atau selalu di barisan finish no. 16 / 17 / 18 / 26 … dst – nya ? Apa tetap dapat hadiah atau tidak, ya … dari penyelenggaranya ? Dapat uang / honor intensif … atau semisalnya ? Seperti, di kejuaran dunia motoGP ( dorna ) ? Kalau misalnya, tidak dapat uang / hadiah ? kok, di setiap serinya selalu bisa ikut, ya ? Kan, mahal … harus benerin motor kalau jatuh … dsb – nya ? Makasih, kang … 2 X !
pake supercharger/turbojolt boleh nggak,siapa tau makin banyak riset di balap jadi lebih murah harganya
Kalo mengenai silinder dan headnya bisa diganti ga wak. Regulasinya blm final ya?
Kalo wsbk mesin nya oprekan ga wak, apa original bawaan pabrik? serius nanya nih wak.
wsbk oprekan, yg wss oprekan tp dibatasi
Lucu ya FBH minta balapan standar nanti kalau kalah bilangnya faktor joki.
Kalau WSBK balapan standar yang paling inferior dari speck jelas New CBR1000RR yang power standarnya masih dibwah 200 HP sedang lawan-lawannya udah main diatas 200 HP.
Namanya balapan mau itu WSBK, WSS600, WSS300, ARRC, Kejurnas IRS bahkan sekelas balapan kejurda motoprix adalah mengoptimalkan produk yang dijual massal dengan regulasi yang sudah diatur dan disepekati bersama.Disitu terlihatlah bukti ketangguhan mesin, tim dan pembalap.
Kenapa FBH pengen balapan standar apakah ngak PD sama kekuatan mesinnya, atau ngak pd sama perusahaan Honda yang mempunyai dana Melimpah untuk riset atau ngak PD sama tim utama mereka TIM ART atau ngak PD sama skill mekanik Honda atau ngak PD sama pembalapnya padahal banyak pembalap muda AHM yang berbakat bermain di Balapan CEV dan kelas ARRC Supersport 600. Segitu takuynya FBH kalah sama kekuatan pabrikan Gurem yang kata mereka mau bangkrut seperti Yamaha atau kawasaki bahkan suzuki yang MS nya kecil.
Power is nothing without control..
Mengenai peraturan kejurnas 150cc dan 250cc 2017
Lucu ya FBH minta balapan standar nanti kalau kalah bilangnya faktor joki.
Kalau WSBK balapan standar yang paling inferior dari speck jelas New CBR1000RR yang power standarnya masih dibwah 200 HP sedang lawan-lawannya udah main diatas 200 HP.
Namanya balapan mau itu WSBK, WSS600, WSS300, ARRC, Kejurnas IRS bahkan sekelas balapan kejurda motoprix adalah mengoptimalkan produk yang dijual massal dengan regulasi yang sudah diatur dan disepekati bersama.Disitu terlihatlah bukti ketangguhan mesin, tim dan pembalap.
Kenapa FBH pengen balapan standar apakah ngak PD sama kekuatan mesinnya, atau ngak pd sama perusahaan Honda yang mempunyai dana Melimpah untuk riset atau ngak PD sama tim utama mereka TIM ART atau ngak PD sama skill mekanik Honda atau ngak PD sama pembalapnya padahal banyak pembalap muda AHM yang berbakat bermain di Balapan CEV dan kelas ARRC Supersport 600. Segitu takutnya FBH kalah sama kekuatan pabrikan Gurem yang kata mereka mau bangkrut seperti Yamaha atau kawasaki bahkan suzuki yang MS nya kecil dengan dana riset terbatas.
Sohc 5 speed – January 19, 2017
Kalau semua standart,bisa mundur pembalap kawasaki dan yamaha.efek cbr250rr terlalu superior??????
====================================
Gimana kalau dibalik untuk kelas 150cc IRS 2017 diadakan balapan standar lawan CBR150 VS New GSX150R VS New R15 VVA. kira-kira apa ya alasan kamu??
Halah jamannya cs1 aja indoprix pada protes kalo cs1 masuk kelas underbone 125cc
Oh cs1 itu motor yg langganan gagal finish itu ya? Duh motor mogokan mending gak usah ikutan lah, memalukan aja.
semakin ori semakin bagus menurut saya,, cmiiw
Apapun spek dan parikannya, yang penting balapannya seru di tonton..
seru iki….yang kayak gini bikin orang jadi kreatif bikin motor kenceng.
good, semakin terbuka kans untuk menang setiap motor
http://elangjalanan.net/2017/01/19/maverick-vinales-akan-launching-yamaha-aerox-155vva-senin-esok/
Gambar paling atas
Kiri Raja AARC
Kanan Raja Jalanan
Tengah Raja Celenk…nguik.
Kiri Raja Balap
Kanan Raja Cari Gebetan
Tengah Raja Kibul…kekeekk
memanjakan part aftermarket
https://choirilmoto.com/index.php/2017/01/12/suzuki-akan-mengeluarkan-suzuki-shogun-150/
Rahasi R25 bisa kencang dibalapan terletak di stroke yang lebih panjang, ini berhubungan dengan piston speed dan per kelep.
Per kelep racing yang beredar dipasaran max 17.000 rpm (walau harganya sangat mahal), setiap motor balap main di 16.000-16.500 rpm untuk titik amannya.
piston speed untuk motor balap basanya di angka 24-25 m/s
R25 : dengan langkah 44,7 mm maka piston speed spek balapnya di 16.000 rpm adalah 23,8m/s
CBR250RR : dengan langkah 41,4mm maka piston seednya adalah 22,1 m/s untuk ukuran standar dan dapat berputar hingga 16.000 rpm. ini akan membuat sulit mekanik untuk melakukan modifikasi di sektor mesin, mesin standarnya udah mampu berputar hingga rpm 16.000 dengan aman. sedangkan part pendukung balap dipasaran hanya bisa mampu sampai 17.000 rpm.
yang jadi masalah perbedaan tenaga R25 dan CBR250RR tidak sampai 3dk. ini yangmembuat saya ragu akan potensi CBR250RR.
CBR motor spek balap yang diracik oleh pabrikan.
R25 motor yang punya potensi jika dapat sentuhan.
kalau kata orang-orang bengkel, beli CBR tinggal gas aja, beli R25 harus di tuning dahulu baru mantap.
Barbel gada lagi? Tidak adil buat cbr250rr dong, harusnya yang lain wajib bawa barbel 25kg.
balapan kok semua original parts??
kalo balap ori-orian ,kamu balap aja di tiap lampu merah wkwkwkw
mending yng setandar kenceng. di jalnan pantura kalau lewat walau enggak ngajak balapan tapi bikin minder komptetitor
Semoga aturannya cukup fair. Selain faktor motor, faktor pembalap juga berperan kan.
Namanya jg balap kampung wak dari jaman dulu emng balap 250 di indo gk ada yg jelas regulasinya, dulu waktu pertama cbr jomblo di tabokin bolak ama ninja krn regulasinya gak jelas, giliran udah kesepakatan bersama MOU masalah regulasi, tim AHRT pun turun eh pada nyalahin bobot,
Mirip honda di motogp pake ecu buatan sendiri, gembel2 fby pada pada ayan berjamaah, skrg ecu udah setara mo nyalahin apalagi ?
Komentar paling ngaco tahun ini, sama sekali tidak berbobot & terlihat ciri subyek keterbelakangan.
Barbel manaa… Barbel…??!!
Cbr butuh barbel buat nimpuk hahahaha