Saturday, 28 December 2024

Jorge Lorenzo Jelaskan bedanya bawa Yamaha M1 dan Ducati Desmosedici GP17

TMCBlog.com – Bro sekalian, pasti kepo dong pengen tahu seperti apa perbedaan Naik Yamaha M1 dan Naik Ducati Desmosedici  . . Valentino Rossi pernah melakukan ditahun tahun  sebelumnya dengan Desmosedici sebelum era Gigi Dall Igna, Namun tidak bisa sesukses Casey Stoner. Seperti apakah Perbedaan yamaha M1 dengan Ducati Desmosedici yang Pure merupakan Racikan Era Gigi Dall’Igna ? mungkin tidak ada lagi pebalap yang sanggup menceritakan lebih detail selain Jorge Lorenzo. Terlebih lagi Jorge Dikenal sebagai Pebalap yang Cerdas dan selalu penuh hitung hitungan . . tentu menarik melihat bagaimana ia bisa menjelaskan perbedaan antara M1 dan GP17 . .. berikut ini adalah hasil Interview Jorge Lorenzo dengan Kontributor MotoGP TMCBlog asal Spanyol Manuel Pecino . .

” Motornya ( ducati ) lebih sulit dari yang saya bayangkan “

Manuel Pecino : Kamu selalu jadi pebalap yang Kuat dan cerdas. Bagaimana kamu mengatur situasi emosi yang sulit seperti saat ini? Kamu bicara dengan orang lain untuk meminta tolong ?

Jorge Lorenzo : Tidak, sejujurnya adalah ..  semua itu saya simpan dalam hati. Saya Tidak memiliki psikiater

MP : Pacar ?

JL99 : ( tertawa ) Tidak Juga Pacar . . . Saya memiliki pengalaman cukup untuk mengetahui ini adalah Olahraga. Maksudnya, satu saat, sesuatu yang tidak diinginkan bisa terjadi untuk beberapa alasan. Dalam Kasus ini alasannya sangat jelas : Motornya ( ducati ) lebih sulit dari yang saya bayangkan.

MP : Maaf jika saya kepo, Namun seharusnyakan tidak mudah untuk tidak berbagi masa masa sulit seperti ini. Biasanya kita memiliki seseorang untuk mendukung kita, bisa  seorang profesional atau yang dekat dengan Kita. Terlebih lagi menjadi seorang atlit elit, Saya cukup terkejut bahwa figur ini tidak hadir dalam kehidupan ente .

JL99 : Saya terbiasa meredam masalah saya sedniri dan melupakannya ketika saya perlu untuk melupakannya dengan cara berfikir tentang hal lain ketika hadir waktu untuk melupakan masalah tersebut . Menganalisa masalah ketika waktunya untuk menganalisa. Ini adalah masalah menempatkan Puzzle pada tempatnya agar mereka pas dan dari sana bisa dilakukan awal pekerjaan. Saya sadar bahwa tidak ada yang instant, namun progress itu akan hadir mulai  peningkatan 0,1 detik , 0,5 detik sampai ke 1 detik . . hingga akhirnnya semakin dekat dengan tempat dimana kau ingin berada.

MP. : Dua Tahun Yang lalu 2015, Kamu juga memperoleh masa yang sulit memulai Kejuaraan. Lalu kau hadir di Jerez dan Menang, dan setelah race Kau bicara bahwa perbedaan race race sebelum Jerez membuat harus melakukan ‘ride by instinct ‘ . dapatkah dua situasi ini ( 2015 dan 2017 ) dibandingkan ? Dapatkan kamu melihat bahwa solusi dari masalah saat ini adalah sama, dengan cara tidak banyak memikirkannya?

JL99 : Insting saya di awal Musim 2017 membuat saya Ngegeber Ducati Desmosedici GP17 seperti saat saya bersama Yamaha dimana Dengan Yamaha Jika kamu Push terlalu keras maka kamu akan pelan. Kita bisa melihat di banyak kasus, seperti misalnya ketika ( ben) Spies di awal musim yang juga mengalami saat sulit. Dengan Pol Espargaro yang merupakan pebalap Agresif yang seakan tertahan untuk bisa cepat. . . Edwards, Valentino atau Saya. Dengan Yamaha, Yang kau lakukan adalah Slow down sebentar di awal, karena motor ini ( Yamaha M1 ) tidak mempersiapkan kau untuk mengerem dengan sangat agresif atau terlalu telat ngerem lalu blepas tuas rem dan buka gas secepatnya . . .

” Ducati dan yamaha adalah Dua Dunia yang berbeda “

Dengan Ducati benar benar berkebalikan. Saya harus benar benar sadar bahwa saya harus lebih telat mengerem, lebih hati hati, untuk menghasilkan trasfer bobot lebih. Di sisi lain, saya harus menggunakan rem belakang – sesuatu yang tidak pernah saya gunakan di Yamaha . Mengerem di Ducati dengan cara me-slide-kan ban belakang . .

ini berkebalikan dengan Yamaha. Juga dengan ( Ducati mengharuskan ) melakukan spin sedikit di tengah tikungan dimana dengan yamaha tidak akan berhasil . . ini adalah dunia Yang berbeda. INi Seperti awal biasa bermain di Sepakbola Ofensif lalu pindah ke Liga Italia yang bermain Secara Defensif !

MP : Pengereman, Cornering, dan akselerasi  . . . di tiga bagian corner ini kamu biasannya kuat di dua bagian terakhir . Dengan ducati sebaliknya, sepertinya kamu telah mengorbankan cornering untuk menguatkan bagian pengereman, apakah ini benar ?

JL99 : Itu bergantung, Jika Kamu lihat Bautista, Ia juga kuat di Cornering, Dan Jika Kamu lihat Dovizioso, Ia hanya kuat di pengereman namun tidak di Cornering. Ini lebih ke masalah agresifitas pada pengereman dan Buka gas plus penggunaan lebih banyak Ban belakang. Pada dasarnya jadi lebih mengalir saat memasuki tikungan, masuk di mulut tikungan lebih cepat dibandingkan saat di dalam tikungan ( dibanding Yamaha ).

Pada akhirnya, Pebalap yang baik ditikungan akan bisa beberapa puluh km/jam lebih cepat. Mungkin saya tidak secepat saat di Yamaha saat menikung, namun saya perkuat di area lain seperti akselerasi. Saya harus menggunakan Power mesin dan mengatur penggunaan Anti wheelie. Namun di sisi lain stabilitas saat pengereman membuat saya bisa mengerem lebih telat . . saya harus membayar sesuatu yang hilang di tengah tikungan dengan cara mengerem lebih telat dan berakselerasi lebih baik.

MP : semua pebalap Ducati sepakat bahwa Desmosedici adalah motor yang secara fisik lebih sulit. Dapatkah kau menjelaskan lebih mengenai ini? Mengapa ban Ducati lebih terkikis dibandingkan Motor lainnya? Apakah  yang paling sulit ?

JL99 : Motornya saat ini tidak akan langsung berhenti saat kau menekan rem. Itulah mengapa pebalap Ducati menggunakan Ban belakang, jadi ( dengan menggunakan rem belakang ) Gaya Inersia ini tidak terlalu membuat lengan kita lebih capek. Lalu Powernya sangat Liar ( very nervous ) terutama saat kecepatan tinggi.

Faktanya, Kau juga bisa menggunakan sedikit rem belakang untuk membuat motor lebih kalem di tikungan tertentu. Pada 2 Fase terakhir tikungan, saat pengereman, dan akselerasi pada kecepatan secara fisik Motor lebih berat. Lain dari itu di Straight Motor lebih stabil, jarang bergerak, sehingga bisa lebih rileks di sana . . . namun ya  . . . secara Umum Ducati lebih bikin letih dan mengendarainya membuat detak jantung berdegub lebih kencang

Manuel Pecino

https://www.instagram.com/p/BTWY7h6AJ6q/?taken-by=tmcblog

104 COMMENTS

  1. MP : Maaf jika saya kepo, Namun seharusnya kan tidak lah mudah untuk tidak berbagi masa masa sulit seperti ini. Biasannya kita meiliki seseorang untuk mendukung kita, bisa jadi seorang profesional atau yang dekat dengan Kita. terlebih lagi menjadi seorang atlit elit, Saya cukup terkejut bahwa figur ini tidakhadir dalam kehidupanmu .

    masak sih manuel pecino ngomong sulit?????

    • Maksudnya compare sama Ducati bro. Yamaha kalah kuat di late braking mnrt si Jorge. Semakin ngebut, brakingnya akan semakin setengah mati, jadi timing buat cornering akan melambat. Sementara Ducati kuat di late braking. Kalo perhatiin Ducati era Iannone, dia bs ngebut di straight tanpa kehilangan momentum ngerem dan dilanjutkan dgn cornering. Intinya kalo sama2 ngebut di straight, Yamaha akan duluan ngerem dibanding Ducati. Tapi Jorge juga menitik beratkan komentarnya di cara ngerem yg beda di Ducati. Intinya sih, Jorge msh kebawa style ngegas-ngerem cara Yamaha, sementara kalo mau dapet powernya Ducati, dia harus rubah style ngegas-ngerem cara Ducati.

  2. jadi memang benar dong M1 itu motor yg terlalu memanjakan pebalap dan menumpulkan insting agresifitas rider

  3. Pak Taufik, kalo boleh turut disertakan wawancaranya dalam bahasa inggris. Biar lebih mengerti apa yg dibicarakan jorge. Kadang terjemahan atau tafsiran tidak mewakili maksud sebenarnya. Trimakasih.

  4. Vr46 dulu sudah blg, ketika baru pertama kali naik yamaha M1, dia mendapat semua apa yg dia tidak dapat di honda. Artinya yamaha emang memanjakan ridernya.

    • ^
      yah walau Stoner cuma Jurdun sekali pake Ducati, tp setidaknya dia banyak mendapat juara seri di tiap2 musimnya bersama ducati, walau memang ada beberapa trek yg dia ga pernah juara sama sekali saat pake ducati, Jerez misalnya
      sementara Rider lain yg nunggang Ducati (Capirossi misalnya) klo pun juga bisa menang juara seri tp ga ada yg pernah jurdun dan jumlah juara serinya pun ga sebanyak Stoner. Rossi saat pake Ducati pernah Juara Seri kah ? Podium sih iya itu pun klo ga salah karena “dibantu” kondisi hujan (Rossi kan memang terkanal sebagau salah satu rider Rainmaster)

    • Stoner cuma sekali jurdun pake ducati
      Sisanya stress
      Gila dan epilepsi
      Jd gak hebat
      Cuma pembalap mwewkan
      Dan kaburan

  5. OOT

    Selembut lembutnya M1 janganlah pernah berpikir motor ini selembut Mio.
    Sering kali di obrolan ala warung kopi sering salah kaprah.
    Ya kali enak banget, tetep aja itu motor prototype yang jambakannya gila. Please jangan sampai samain dengan motor sekelas Vixion. Harus tetap diakui luar biasa jika ada seorang pebalap 38tahun masih bisa tempur di papan atas.

    – komen ditujukan untuk orang2 yg mendiskreditkan Vale.. Fans Jorge detected yg selalu nyalahin motor dan bilang Vale diuntungin karena make motor enak –

  6. Jorge ternyata tdk mau seperti Valentino yg meminta motor disesuaikan dgn dirinya. Ini pertanda baik bagi Jorge ke depan, dia akan menampilkan Ducati di podium.

  7. Comment:

    halo wak haji, kalo bileh saran, mungkin lebih bagus lagi kalo disertakan versi bhsa inggrisnya.
    suka bingung sndri sya dgn trjmhan bhs.indonesia.

    btw, good to know JL is working hard to achieve his level

  8. Respect buat JL99 klo ia bisa naklukin motor ducati…
    Gx ky MV25,,, gx ada tantangan, cos motor YAMAHA memang sudah sempurna…
    Pake YAMAHA, MALU klo gx bisa juara…

    • Kwwkkw si netral sebenarnya haters rossi.
      Wajar klo ente baru nonton motogp 5 tahun belakang ini.
      Yg bikin M1 kenceng skg itu andil rossi ama burgess ..dia sering ngeluh atau gmn2 itu untuk riset. Makanya rossi jadi anak emas yamaha. Klo yamaha mau bisa saja dia nawarin marquez atau daped pindah.
      Pembalap lain mah tinggal nerima hasil bersih aja..
      Ingat gelarnya the doctor.

  9. Coba belajar ama mbah stoner. Mungkin lebih cocok dari ex pembalap Honda kali ya. Dovi mantan repsol honda, stoner mantan LCR Honda.

    • si Lorenzo minimal harus belajar balap menggunakan motor Dirt bike / Trail, membiasakan diri mengendarai motor “liar”, walau ga nge-jamin juga sih cara tersebut.
      Sementara ini memang sepertinya cuma Marquez kandidat terbaik untuk nunggang Ducati (seperti yg telah dikatakan sebelumnya oleh Carl Cruthclow bahwa klo Ducati mau segera jurdun, salah besar mengontrak Lorenzo yg tahun pertama bersama Yamaha aja dia sering jungkir balik, dan seharusnya Ducati mengontrak Marquez, walau belum tentu Marquez mau menerima)
      Ducati sepertinya perlu pengendara muda yg belum pernah / setidaknya tidak berlama-lama mengendarai motor yg berkarakter “lebih halus”

    • @testaja Saya rasa hampir semua pebalap motor ataupun motogp pasti latihan menggunakan motor Dirt bike / Trail bro.

    • Stoner kenceng diducati itu pas track lurus aja karena teknologi katup klep ( desmodromic ) *maaf klo salah eja
      mereka jauh advance saat itu dari yamaha dan honda. Klo emang pencinta motogp bisa liat fight stoner ama rossi. Stoner hanya bisa kencang di track lurus dan sangat dominan. Cuma rossi yg bisa ngejar stoner di tikungan. Sampe skg ducati emang susah belok. Ketika rossi dan stoner saling ngejar di dpan kemanakah pembalap honda ??? Jauuuuh di belakang..
      Stoner kencang saat itu karena ducati. Klo emang stoner bener2 jago. Honda pasti nahan dia saat pensiun dan ducati pasti ambil dia kembali saat 2 tahun belakangan ini dia kembali mulai balap.

    • Connoco, itu tahun 2007 yah, saat itu yam sma honda masi make spring valve, saat itu filosofi yamaha sama honda tu sama yaitu ngejar kecepatan ditikunagn, setelah 2010 honda bru kembali ke filosofi awalnya yaitu powerr, dan terbukti cuma stoner yang bisa bawa honda jurdun.
      Honda udh nahan stoner, tapi dasar stonernya yg gk mau balapan lagi, dan milih pindah ke ducati.

    • ^
      Yah walau situ bilang pembalap honda jauuuuh, setidaknya pada klasemen akhir 2007 Pedrosa masih bisa meraih posisi 2 diatas rossi (walaupun gitu saya masih merasa Pedrosa, adalah pembalap hebat dengan “kekurangan” karena secara fisik kurang mendukung untuk membalap di kelas 1000cc – kurang tinggi dan ringkih). dan rossi 2007 cuma meraih posisi 3 karena Yamaha M1 punya rossi saat itu sering kena trouble bahkan sempat jebol mesinnya (klo tidak salah ya).

      Kan ada Hayden di Repsol ???…ah bagi saya dia pembalap yg hanya bagus di beberapa (sedikit) trek motogp dan kebanyakan menang beruntung. kenapa saya bilang menang beruntung ? karena Hayden mendapat Jurdun motogp 2006 dgn meraih juara seri paling sedikit. dan sialnya Pedrosa tahun2 berikutnya sering cedera parah akibat crash.

      Stoner cuma menang lurus ?? yah tergantung treknya aja menurut saya.
      Jerez/Sachsenring yg trek lurus tergolong pendek, Stoner memang kesusahan, tp masih bisa 5 besar disana.
      Tapi di Laguna Seca yg trek lurusnya relatif sama pendeknya (bahkan lebih pendek lagi dibanding Jerez) si stoner malah kenceng disana (pada 2007 menang jauh malah, walau akhirnya cuma posisi 2 di 2008) tapi ya berarti stoner lumayan jagolah. Dan setidaknya dia masih bisa bertahun-tahun tak terkalahkan pake Ducati dikandang nya sendiri di Phillip Island yg punya karakter High Speed Corner (yg notabene seharusnya “makanan” rider M1)
      dan ingat itu stoner 2007 adalah saat dia nunggang motor pertama kalinya bersama ducati. ga perlu berlama-lama adaptasi pake motor “susah belok” ini.
      Bandingkan saja dengan rekan setimnya si Loris Capirossi, yg pada akhir musim hanya mampu meraih poin kurang dari separuh si stoner. Ini saja sdh menunjukkan riding skill si stoner memang diatas rata2 (saat itu),
      ingat pula apa kata Rossi sendiri yg kala itu mengatakan/mengakui skill stoner dengan mengatakan perlu “pistol” untuk menghentikan stoner.

      Menurut saya kendala prestasi stoner itu ada pada:
      – sifatnya yg agak mirip lorenzo, dan cenderung tidak suka “ramah tamah” ke penonton (kyk raikkonen di f1). Ga ada passion di “marketing” kyk rossi. yah itu hak pribadi dia sih.
      – mungkin kendala fisik (denger2 dia punya riwayat penyakit ginjal ya ?? rusak ginjal berarti stamina bakal cepet drop)
      – olahragawan muda yg terlalu cepat menikah (mungkin stoner masuk ikatan ISTI wkwkwk). Fokus hidupnya udah terbagi untuk keluarga. Rossi masih bisa fokus balap hingga sekarang karena ga kawin-kawin kan ? (eh ga nikah2 tepatnya, klo kawin sih kyknya sering hehehe, seperti yg pernah tertangkap kamera paparazzi saat mesum di kapal yatch pribadi – sorry to say it). Yah kembali lagi itu hak pribadi mereka masing2.

      Honda pasti sempat nahan stoner untuk pensiun dan Ducati tentunya berkali-kali minta stoner untuk comeback dengan tawaran gaji besar, tp entah karena suatu alasan dia menolak untuk comeback (kyknya sih permintaan istrinya yg takut ada apa2 ama suaminya hehehe tau kan gaya riding stoner yg super agresif kyk almarhum Simoncelli sehingga punya kemungkinan besar untuk crash).
      Stoner masih mau jadi test driver dan terbukti memang masih jago & kencang untuk rider yg udah pensiun……masih bisa kencang pake ducati (tp ga tau apakah staminanya masih sama bagusnya untuk full race 1 musim)

      Weh sori udah kepanjangan komen ini

    • Bukan blg stoner itu ga jago. Kebanyakan yg komen Se akan2 hanya dia yg mampu menaklukan semua motor. Dan juga bukan mendewakan seorang rossi atau gmn. Tp itu fakta dgn motor kurang power kyk M1 dan cuma mengandalkan kestabilanny di cornering rossi mampu mengalahkan motor2 full power yg lain seperti saat fight dgn gibernau melandri biaggi bahkan 2 tak NSR500cc yg di bawa ama alex barros. Stoner Jika masih ada yg ingat gmn dia dulunya di LCR honda, hampir setiap seri dia crash. Tahun Setelahnya itu baru pindah ke ducati. Juara karena motor jauh lebih advance. Masih jauh lebih baik marques dari pada stoner scra skill. Bukan honda ga bisa nahan stoner, tp gaji dan kontrak yg ditawarkan kepadany nilainy kecil. Ducati skg bisa saja ambil stoner lagi, tp kenapa masih dovisiozo atau bahkan malah lorenzo ???

    • ^
      Casey Stoner:
      People said I was retiring just because I’d lost my speed, and that wasn’t the truth. I didn’t retire because I wasn’t fast enough. I’m not interested in going back to racing, I see you all for short periods, and we get to enjoy each other’s company, and then I get to go home, so it’s great!

      bisa dilihat di
      http://www.crash.net/motogp/feature/240062/1/stoner-i-didnt-retire-because-i-wasnt-fast-enough.html

      sepertinya memang stonernya yg ga mau. ga ada alasan lain sepertinya (yah mungkin)
      klo pun dia mau race tp tidak untuk satu musim
      kesannya di balap cuma untuk memuaskan hobi, mungkin dia berfikir toh sdh cukup “merasakan” jurdun kelas tertinggi motogp lebih dr sekali

  10. Pernah Nyobain CBR 600 2011 Punya Adik nya Bapak
    Dari riding Style nya gak Beda jauh Sama Motor 250 cc Tapi Akselerasi mesin nya bikin Gerogi
    dan Saat ngerem secara feeling Malah bisa lebih dekat dari perkiraan saya

  11. dari apa yang sudah diutarakan oleh JL99 bahwa motor ducati yg punya power besar yg membutuhkan phisically demanding lebih, mungkin bisa berkaca pada seorang pembalap pengendara V-Engine yg sudah 11 tahun 11 musim Zonk Jurdu itu supaya next mempertimbangkan untuk mencoba peruntungannya pindah ke tim pemakai engine Inline Four, barangkali saja nasibnya bisa berubah, namanya juga nasib tak ada yg tau apa yg akan terjadi.

    • Daped tahun ini genap 12 tahun bro ekekek

      ngenes banget itu si Daped…ekekek
      1. 2006
      2. 2007
      3. 2008
      4. 2009
      5. 2010
      6. 2011
      7. 2012
      8. 2013
      9. 2014
      10. 2015
      11. 2016
      12. 2017

      dan tahun 2017 dipastikan Daped gak juara lagi alias genap 12 tahun, bijimana mau juara dunia lawong sering di suruh ngalah ama Markeset…ibarat benda itu si daped cuma Ganjel (penahan) Pintu…wekekek..

    • Klo daped kabur ke yamaha. Merek repsol bisa nempel di M1… ehheehhe
      Daped itu bertahan karena sponsor repsol itu faktor utamanya.

    • Ane rasa sekarang bukan karna repsol, krna udah ada MM, namun karna attitude pedrosa sangat baik dengan team mate yg lebih kencang dri dia, makanya di pertahankan, dan dia tipe pembalap sensitif dan pengembang, yaa walopun gk sejago VR dalam.ngembangin motor namun pilihannya cuma DP aja selain VR sebagai pembalap pengembang.

    • daped ke yamaha repsol masuk ,
      maka kalau menilik sejarah movistar jg pernah nempel di body motor honda

      si miko bahasannya ttg daped zonk mulu ya
      knapa ga liat btapa sialnya rider nomer 46 sjak pinda ke ducati lalu masuk lagi ke yamaha,
      dgn talenta muda kaya skrng vr ttep balap ujung 2 nya ya ssuai kata miko
      ganjel pintu juga.
      respect la ke tiap rider yg sabung nyawa di kcepatan over 300 kpj
      si mhiko bawa motor speed 160 ++ aja paling dengkul uda gmetaran

  12. Banyak banget typonya kang, semoga bisa diperbaiki typo yg menggangu itu.. dan harus di perbaiki kang.. mengibgat nama akang udh sebagian besar pecinta roda 2 udh pada tau.. masa udh se Indonesia masih typo..

  13. ternyata banyak faktor ya, setingan yg sama aja belum tentu tune in ke motornya antara pembalap satu dg yg lain. di sirkuit yg sama aja mendung dikit, berangin dikit setingannya beda juga kali ya. bener bener dah behind the scene nya pasti jenius semua.

    • Btul tuh bro, tpi sayang ye nape gaji” yg terlibat di behind of the scene race moto gp ini ga sbesar gaji dri org yg berada di behind the scene olahraga lain ya, kayak bola

    • @neutral ya kali nyoba motor prototype gitu jd kelinci percobaan para teknisi utk nyoba settingan ini itu sampe jatuh sampe patah tulang bahkan ada yg mati, ya jelas gajinya harus tinggi krn resiko yg ditanggung itu besar

  14. kayaknya yg cocok ama riding style ducati itu si mendiang simoncelli,sayangnya udah tutup usia duluan mungkin Fenati bisa jadi kandidat penyemplak ducati secara Rascal2 nya mirip

  15. Jolor, o jolor kira2 bisa mulai kencang pakek Desmo di Seri GP Mandalika…

    cukup 2 tahun, trus ditendang ke KTM…makin Runyam lawong V enjin , mesin ngebulan…

  16. Style balap JL ga cocok dengan ducati + JL lambat adaptasinya

    Naik ducati tpi perasaannya masih naik yamaha……

  17. Yamaha mmg soft, tidak menguras tenaga kata MV25, tp saya senang lihat JL99 sliding2 ban belakang di Austin, gak smooth like a butter lagi ??

  18. vinales klo udh bosan sm yamaha keducati ae koyo mbah rosi sm jolor .. marquez keducati bakalan tuambaah pecakilan ne bocah…yg cuma ngendarai ducati nteng cuma stoner coba stoner sekarang balap lg buat tim ducati ngeri …

  19. wah berarti kalo dari penjelasan lorenzo,,
    bahwa motor ducati seharusnya lebih cocok dipake rossi,,
    dimana rossi selalu late brake,, dsb..
    kalo rossi agresif pake yamaha ga kena tuh,, cmiiw

  20. Walah…..jadi ngga bisa ngalahin Rossi dunk? kan dulu katanya mau ke Ducati biar bisa ngalahin Rossi yang notabenenya Rossi ngga bisa naklukin Ducati. Yang sabar ya Lor, moga aja ngga frustrasi banget.

  21. Kalau dulu JL tahun pertama jatuh-jatuh terus. Ya mungkin hal yang sama juga terjadi saat ini di Ducati. Bisa jadi tahun depan JL udah khatam sama karakter Ducati dan siap kembali bertarung di depan.
    Sayangnya Ducati terlalu baper ga sesabar Yamaha. Sehingga ada isu JL cuma satu musim di Ducati. Entahlah..

  22. klo gw bilang cuman setoner yang bisa bawa ducati dan juara pasti alayers garis keras dedogtor pada ngamukkk…. naik motor kampungnya sendiri aja gak becus….wkwkwkwkw

  23. Orang itu adalah MARC MARQUEZ.

    NB: Kalo dia mau pindah wkwkwwk …
    Secara dia sudah digaji besar skrg
    Repsol & RedBull sbg sponsor pribadi
    Dia juga sbg acuan pengembangan RC213V
    Dia bisa melakukan apa saja di HRC

    Kecuali emang dia sudah bosan dan eneg bgt
    serta frustasi dgn RC213V baru deh mau pindah

  24. Belajr memahami sesuatu yg baru..
    Gagal jg bagian dr kesuksesan..
    Sy percaya jorge bs lbh baik lg d thn berikutny.
    S

  25. klo marquez pindah ducati itu motor desmo brubah jd orange warnanya wong notabene yg ngangkat bakat marquez ke jenjang sekarang itu sponsor dr repsol hha

  26. Terima aja dulu ngak usah saling ngejelekin, lihat ujungnya lbh baek prestasinya ngak nih motor kaya babi rusa lari kenceng ngak smooth hehehe duitnya gede

  27. Nah ini dia alasan sukanya,
    JL99 itu pembalap yang mau berbagi pengetahuan, mencerdaskan penonton MotoGP. Sehingga penonton motoGP yang awam, sperti saya ini tidak cuma tertarik dengan apa yg terjadi di sirkuit saja. Saya yakin kamu bisa #KeepFightingJL99!!!

  28. JL99 : Insting saya di awal Musim 2017 membuat saya Ngegeber Ducati Desmosedici GP17 seperti saat saya bersama Yamaha dimana Dengan Yamaha Jika kamu Push terlalu keras maka kamu akan pelan.

    ini yg ngomong pembalap jurdun yg jg harumkan nama yamaha disaat seorang legend skalipun, stelah come back hanya planga plongo kaya anak ilang.
    silakan dibantah

  29. miko April 26, 2017 at 22:35
    Jolor, o jolor kira2 bisa mulai kencang pakek Desmo di Seri GP Mandalika…
    cukup 2 tahun, trus ditendang ke KTM…makin Runyam lawong V enjin , mesin ngebulan…
    mnurut lu jurdun 2013-2014-2016 mesin inline ya
    lu nonton di stasiun tv mana?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP