TMCBlog.com – Bro seklaian, akhirnnya melalui mulut dari Guy Coulon, Crew Chief Johann Zarco di Yamaha Tech3 yang berhasil diinterview oleh Jurnalis Crash.net Neil Morrison terkuak bahwa Hampir sepanjang Musim MotoGP 2017 yang lalu Johann Zarco Boleh dibilang tidak melakukan pergantian kombinasi sasis dan Mesin dari yamaha M1 nya . .
Johann Zarco mengawali Musim pertamannnya setelah menyabet dua kali Juara dunia Moto2 dengan lumayan positif . .. ia mengakhiri Musim 2017 bersama tech3 dengan dengan point 176 dan berada di posisi 6 sehingga menyabet dua titel yakni sebagai Rookie Terbaik dan Juga pembalap team Independent Terbaik . .
Dalam Interviewnya Guy Coulon menjelaskan seperti apa Karakter Johann Zarco di PitBox dimana Zarco dikatakan merupakan Pembalap yang sangat respect terhadap rencana Kerja yang telah di sepakati, dan satu lagi yang juga cukup penting saat menanggapi soal karakter ban Michelin yang menurut Guy Coulon butuh mindset kerja Yang berbeda dan nggak Old School seperti saat menangani Ban Bridgestone . . dan salah satu kelebihan Johann Zarco adalah, ia tidak pernah merasakan bekerja dengan Bridgestone, so otaknya masih belum ‘terkontaminasi’ mindset Oldschool me-manage ban Seperti Bridgestone.
Yang menarik Juga adalah saat Guy Coulon menanggapi strugglenya Rossi dan Vinales di Musim 2017 . . . Guy Coulon sendiri nggak 100% yakin mengenai amsalah apa Yang diperoleh yamaha Movistar, Namun ia mensinyalir baik Rossi maupun Vinales memang Menggunakan Mesin dan sasis yang sama sekali baru dimana awalnya ditujukan untuk menutup gap dengan Ducati dan Honda . . walau akhirnnya diluar dugaan malah sedikit lebih jauh . . .
Guy Coulon tidak menjelaskan mengenai Mesin 4 silinder segaris Yamaha M1 mana yang dipakai oleh Johann Zarco, namun jika sobat sekalian jeli melihat sepanjang 2017 Johann menggunakan Mesin dengan starter yang sudah tidak dilakukan Via Ban, namun langsung ke Poris cari CrankShaft . . dan inia dalah ciri khas Mesin M1 yang baru dipakai Rossi dan Lorenzo di akhir akhir Musim 2016 ( valencia 2017 ) . . . Namun soal Sasis , Guy Coulon bercerita lain . . dan faktanya cukup mengejutkan
” . . . this year were the chassis they [Bradley and Pol] used last year. ” Itu yang dikatakan oleh Guy Coulon dimana Kombinasi kata ‘ this year were ‘ Mereferensi kepada Motor yakni digunakan Oleh Johann Zarco . . . Dan mengenai sasis yang dipakai oleh Zarco,Guy Coulon menjelaskan bahwa itu adalah sasis yang dipakai oleh Pol Espargaro semenjak pertengahan Musim MotoGP 2015 . . so silogismenya menruut tmcblog adalah Kombinasi Motor yang dipakai Zarco Musim 2017 adalah : Mesin M1 Valencia 2016 + Sasis Mid 2015 .
Koq Bisa ? Yapp begitu deh Yamaha dalam melakukan proses pengembangan Motor sampai 2016 . .. sedikit demi sedikit perubahan dengan konsep kando . . sehingga sampai mesin 2016 pun masih bisa di dikombinasikan dengan sasis mid 2015 . . . Di pertengahan Musim 2017 sendiri Guy Coulon mengaku bahwa Johann sempat menerima update sasis baru dengan beberapa modifikasi . . namun setelah dicoba, Johann Bilang ia tidak menyukainya sehingga sasis tersebut tidak pernah dipakai . . . hmmm
bagaimana Musim 2018 nanti ? . . . menurut tmcblog karena musim 2017 bukan musim yang bagus bagi team factory ( Yamaha Movistar ) untuk diambil sebagai referensi baik mesin dan sasis .. sepertinya Johann Zarco akan tetap menggunakan kombinasi mesin-sasis mesin yang ia pakai di 2017 . . paling hanya soal fairiang aero saja yang menempel . . kalau menurutmu gimana sob ?
Taufik of BuitenZorg
Beda karakternya nih si zarco…
Insinyur Yamaha kerjaannya ngapain aja ya
Setiap keluar produk baru sellau lebih buruk dari yg sebelumnya
Ga di MotoGP ga di produksi masalnya
Sami mawon
Di penjualannya pun begitu, terus terpuruk…!!! MS semakin suram…!! Produk semakin gitu-gitu saza…!!!
Nggak selalu lebih buruklah
Lebih buruknya habis si mbah minta chassis kayak mau dia.
Kalo selalu lebih buruk nomer 3 2017 harusnya Zarco
Buktinya ?
Ditunggu kedepannya…. bosan liat factory mulu yang jadi jagoan
Iya berharap kaya Johan, Carl, dan Petrucci membalap begitu liar. Sampe mbah Rosi ketawa menikmati setiap race
@Elek elek yakin nih ketawa2. #seriusnanya
Ajibbbb….bnar nih
Moga moga team satelit lainnya bisa sekompetitif n semenonjol zarco tahun ini atau cal tahun kemaren….
Pembalap dari team satelit yang paling asoy
Prediksi kemungkinan zarco pke mesin 2017, fairing aero baru dan sasis baru saja
g sabar liat progressnya di tes malay besok
Pertanyaannya wak,rossi sm vinales g tau kah klo Zarco pake sasis 2015?maksudnya apakah data tim satelit ttp dirahasiakan dgn tim pabrikan?
Menurut saya sih tau, hanya saja team pabrikan menggunakan New Engine 2017 dan itu tidak bisa di cangkok’kan ke sasis 2015/2016
Karena mounting enginenya beda
interviewnya dilakukan kapan sih? kalau kata Guy Coulon ” . . . this year were the chassis they [Bradley and Pol] used last year. ” kalau interviewnya di 2017, berarti sasis 2016 yg dipakai pol dan bradley
sasis 2016 yang dipakai Pol adalah sasis 2015 yang dipakai Rossi bro
Di pertengahan Musim 2017 sendiri Guy Coulon mengaku bahwa Johann sempat menerima update sasis baru dengan beberapa modifikasi . . namun setelah dicoba, Johann Bilang ia tidak menyukainya sehingga sasis tersebut tidak pernah dipakai
Apakah ini sasis yang sama di pakai oleh Rossi dan Vinales… ?
Yamaha-Tech3, tim satelit paling konsisten, apalagi pas zamannya duet Crutchlow + Dovi, warrrbyasah…
Judulnya “terjebak nostalgia”…teknisi yamaha kurang greget…masalah ada di elektronik malah ngembangin sasis terus…padahal yo ngerti yg berurusan pertaman dengan elektronik yo mesin…ini malah elektronik di paksa harus manut sasis
Ente teknisi mana gan? Kok tau masalahnya di elektronik? Kok tau klo yamaha gak ngembangin elektronik atau mesin? Ente bagian scurtnya dorna ya? Punya saham di YFR?
Secara gak langsung komen dia membenarkan pendapat vinales, gan Adi. Dan menyalahkan pendapat rossi dimana yamaha butuh pengembangan sasis bukan elektronik… ?
Padahal emang engineer YFR yg bebal…
?
jadi ingat mounting mesin ktm yg nggak cocok ama sasis baru,
mesin screamer nya dijual nggak ya? atau buat hadiah ridernya,kan sayang kalo discrub
Kelihatannya YFR balik lagi ke zaman dimana Masao Furusawa blm ambil memimpin… Zaman dimana engineer nya termasuk bebal… ?
yakin di 2018 makin menguasai nih…
Vario 150 2018 lebih mantap pakai rangka backbone: https://wp.me/p7LBn5-3xo
Agak mustahil Tech3 dapet mesin 2 tahun lebih tua, karena Yamaha minimal kasih masin setahun sebelumnya. Bahkan era James Ellison sampai dengan awal kembali ke 1000cc Tech3 dapet motor sama kayak pabrikan, cuma bedanya gak dapet update sama sekali sementara pabrikan selalu ada update, baru waktu ada regulasi pembekuan mesin Tech3 selalu dapet mesin setahun sebelumnya. Jadi pasti Zarco dapet mesin 2017, kalau sasis kayaknya masih pakai yang dia pakai tahun ini atau justru full bike 2017.
Beda deh kalau Ducati, mesin 2 musim sebelumnya pun masih disewain buat tim satelit kelas 2, padahal cuma sanggup menuhin grid doang. Musim 2017 tapi masih ada yg pakai GP15, dimana jaman dipegang tim pabrikan aja motor itu cuma sanggup podium di 2015.
musim 2018 pake mesin 2017? sasis 2015?
masih belum ketahuan bro, tapi bisa jadi
Konsep kando itu apa ya
Kayaknya hebat bener mpe para enginer yammama pertahanin bolak balik bikin sasis aja, apa mesin dah njedug mentok entok
Biar fby yg njawab… ini makanan empuk untuk d bahas… kok sepi … ngumpet yaa…
https://sakahayangna.com/2017/12/26/test-ride-singkat-yamaha-mio-s-2018-apa-saja-plus-minusnya/
Wooowww.. Sepertinya duduk di jok motor pabrikan tinggal menunggu waktu saja..
wak, pebalap dari tim nonkonsesi kan 1 musim punya jatah 7 mesin, mungkin gak dengan alasan strategi di masing2 sirkuit (dan cuaca juga barangkali) sebuah tim mendaftarkan 7 mesin yang tidak semuanya identik/sama. misal mm93 mendaftarkan 4 engine bigbang dan 3 engine screamer untuk menyesuaikan dengan karakter sirkuit yanga akan digunakan?
spek mesin ny sama semua itu bro,… wajib hukum ny ehhk regulasiny ..
tpi tim2 dengan full konsesi kyak aprilia ktm dan suzuki(thun depan) bisa beda jeroan mesin nya, kyak ktm musim ini yg beralih dro mesin fo scremer ke fo bigbang d tengah musim
nggak bisa bro,yg boleh didaftarkan homologasi buat tim nonkonsesis cuma boleh 1 jenis mesin dan langsung di freeze pengembangannya sejak awal seri
kalo 7 mesin di bebasin jenis mesinnya entar 1 pabrikan punya mesin inline,v,boxer,rotary dll dan dibagi lagi pengapiannya ada yg screamer,big bang,long bang/crossplane di setiap rider
urusan sasis bisa menyesuaikan karena nggak dibrkukan,efeknya tim independen dan sponsor kabur lagi karena harus yg bermodal tebel yg bisa ngikutin
Mesin Rotary g boleh bro
wkwkwk…bicara larangan mesin rotary saya lgsung teringat pada mobil fenomenal di ajang le mans 24 hour…yaitu mazda 787b renown..
mobil kentir satu satunya yg juara dengan mezin rotary yang tahan banting,,reliabilitas dan performa dewa dengan zuara muffler yang bahkan sampe membuat tuli drivernya..setelah kemenangan pertama mazda dan (bahkan) pabrikan dari jepang mezin rotary langsung dilarang pada kompetisi muzim berikutnya yg membuat mazda mengundurkan diri
…..tamat…….
@visitor
yang pasti satu rider nggak bisa daftarin lebih dari 1 jenis mesin untuk ke-7 mesinnya
klau untuk tim satelit d bolehkan beda spek mesin ny antra kedua rider tim tsb(kyak tim pramac musim ini dmna petruk pke desmo gp’17 sedangkan redding pke desmo gp’16 atau tim lcr thun depan dmna cc35 dapat rc213v ’18 sedangkan nakagami dapat rc213v’17) kenapa d tim factory tidak boleh ya wak???
@sakimo
bentar, saya baca lagi buku kuningnya 😀
Fairiang kuwi opo toh?
ahhh kamu paling sudah tahu maksudnya 😀
Kenapa cuma yamaha yg keliatan paling heboh sendiri soal sasis. Sedang pabrikan lain terlihat lebih tertutup soal mesin, sasis,elektronik dsb.
Tanya kenapa??….
Yamaha emang paling heboh…kehilangan arah pengembangan…bingung…ridernya koar koar abcd sampe z ke media…mekaniknya meriang nurutin kemauan masing masing pembalap
@Moey
karena yamaha memang dalam development berbasis dari sasis
kalau Honda dari Mesin
Pantesan aja ya wak Yamaha kurang sigap soal update2 mesin. Yg d pikirin cuma enak di bawak miring2. -_-
maaf oot,…
johor ataupun sepang(malaysia) gak masuk lagi dlam kalender arrc 2018 ya wak??? kenapa yah,… kirain dengan tmbahny seri australia seri arrc thun depan mkin banyak,… ehhk tau2nya tetap 6 seri, hanya tukaran doang antra malaysia dan australia
berikut jadwalny
1. test pra musim ’18 – buriram
2. seri 1 chang buriram thailand
3. seri 2 australia
4. seri 3 suzuka jepang
5. seri 4 india
6. seri 5 sentul
7. seri 6 back to buriram,…
thailand kebagian jatah 3 seri dlm setahun(termasuk test pramusim)??? spanyolny arrc thailand ini mah,…??
padahal TWMR asli Malaysia yah ? 😀
nahhh itu dia yg makin bikin bingung,…..
sepang atau malaysia secra umum juga udah kluar dri kalender wsbk dan F1 mulai thun depan,…. apkah ini murni hanya gara-gara penonton semakin sepi, atau mlah ada msalah lain yg lebih krusial,…???
anehny lagi, (klau gak salah) awal thun 2017 sirkuit sepang baru “d percantik” tuh,…
Waduhh jadi ga sobar nih yee… Nontonin muzim wolulas nich guenye…. Ciaooo
Uhuk yg komen di wak aji berkualitas saluut
Beda dg sebelah yg dibahas apa pst komenya fby vs fbh
Anti oot :
What ever …. Mgkn ini momen awal dmn zarco jd lawan tanding marquez, dan blh dibilang musim 2017 secara gk lgsg zarco lah yg menutupi keterpurukan yamaha…
Apa yg diharapkan dari vinales trnyata gk sesuai
So rider YFR 2019 Rossi ft Zarco
$moga Fuaham
sorry mas vroh. cuma karena 1 2 kali Vin dibelakang Z bukan berarti Vin jelek.
lihat point nya dan jumlah podium juga pol pos.
yang bener 2019 Vin dan Zar. Ros jadi Rider ke tiga aja uda tua. umur ga bisa dilawan. reflek uda lemot.
yamaho emang bosok
apalagi the DOGtor koening2 jijay ???
muehehehe ??
Mau liat team yg Improvement nya progressive, ga banyak bacot Dan menang ? gampang
Liat HRC, konon bagi Honda hater motrnya Ga sbertenaga ducs gaselincah garpu
Buktinya Jurdun tuh Baik rider Dan team.
Gausah pake acara konsep kando kando sampah.. hire legend Dan next rising star klw cmn ujungnya kalah Dan dipcundangi satelit
Wkwkwkwk cont0l semakin didepan
opini nih, menurut saya :
mungkin sudah waktunya yamaha merelakan rossi. sudah waktunya punya sudut pandang baru dalam prinsip kando nya.
saya melihat yamaha terkait pada dua soal yg tidak mau dikorbankan :
1. performa motogp, rossi memang dikenal kompeten sekali dalam pengembangan motor, tetapi seperti kehilangan arah, mungkin karena performa rider yg menua. sehingga m1 dia arahkan untuk menutup sektor ini, dengan keinginan sasis yg lebih nyaman dan akhirnya juga meminta mesin yg lebih powerful. disamping itu di budaya jepang dimana pengalaman dinggap sangat penting, menjadikan insinyur yamaha mengesampingkan pendapat rider lain, yg mungkin lebih aktual dalam sudut pandang kompetisi.
2. marketing dan magnet rossi dalam dunia pemasaran yg juga dipikirkan oleh yamaha. mereka menjadi begitu rigid dalam inovasi, sepertinya asal dipakai rossi di iklan maka produk akan laku. sepertinya mereka tidak pd dengan kondisi pasar yg sulit dan kemampuan mereka.
kedua hal ini berdasarkan beberapa indikasi yg saya lihat dimana
1. vinales merasa kecewa karna diawal mengesampingkan feelingnya ( saat test ) dan menerima pendapat rossi, sehingga kehilangan gelar juara dunia
2. zarco pun merasakan sasis baru tidak seasik itu
3. carlo pernat pun mencium indikasi bahwa yamaha sdh meneken kontrak dengan rossi untuk 2019 atas desakan dorna
4. produk yamaha yg nyeleneh dan ciutan org dalam yg merasa ruang gerak dan opini nya tak lagi didengar dan katanya mau ada eksodus ke suzuki hehe
5. ada perkataan dari herve bahwa posisi mereka untuk 2019 belumlah jelas, karna yamaha mungkin akan membentuk tim independen dengan rossi
2 hal itu menurut saya harus dipilih salah satu oleh yamaha,
Haduh jadi pgn buru” liat si marc ngaspal lagi di 2018 ? ngu jimoo ahk ??????