Friday, 22 November 2024

ART Yogyakarta Tegaskan Dominasi di Motoprix 2018 Seri Neraka di Subang

TMCBLOG.com – Bro sekalian, Tim balap Astra Motor Racing Team (ART) tegaskan dominasi di ajang balapan nasional Motoprix Regional 2. Pada seri kedua yang digelar di Sirkuit Gery Mang Subang pada Minggu 15 April 2018, ART berhasil menyabet podium di semua kelas yang diikuti pada ajang Motoprix melalui tim ART Yogyakarta dan mampu menempatkan 4 perwakilannya menjadi juara pertama.

Lebih lengkapnya, tim ART Yogyakarta yang digawangi oleh Rudi Hadinata mampu meraih juara 2 pada kelas Bebek 150cc Seeded (MP1) dengan pembalap Dicky Ersa, Juara 3 di kelas Bebek 125cc Seeded (MP2) yang diraih oleh Firtiansyah Kete, Juara 1 dan 2 pada kelas Bebek 150cc Pemula A (MP3) yang diwakili oleh Aditya Prakoso dan Herjun AF, Juara 1 pada kelas Bebek 125cc Pemula A (MP4) yang diraih oleh Herjun AF, Juara 1 pada kelas Bebek 150cc Pemula B (MP5) yang diraih Aditya Prakoso, serta Juara 1 pada kelas Bebek 125cc Pemula B (MP6) yang direbut oleh Afi Capirossi.

Manager Tim ART Micahel Gerald pun menceritakan kegembiraannya setelah tim ART Yogyakarta secara konsisten mencetak prestasi di dua gelaran awal Motoprix Regional 2. Ia pun menganggap seri Subang (Jabar) menjadi salah satu ajang Motoprix yang terpanas.

“Seri Jawa Barat selalu memiliki kesan tersendiri bagi Astra Motor Racing Team. Pada seri ini beberapa pembalap seperti berlaga di rumah sendiri, dimana anggota tim ART pun ada beberapa yang berasal dari Jawa Barat. Bersyukur, kami mampu pertahankan prestasi,” ucap Micahel saat ditemui setelah balapan berlangsung (15/4).

Balapan pun berlangsung seru di setiap kelas yang diikuti oleh ART Yogyakarta. Pada seri ini para pembalap muda dari Astra Motor Yogyakarta lah yang menjadi pemeran utama pada beberapa kelas.

Sebut saja, pada kelas MP4, MP5,dan MP6 tim ART Yogyakarta bisa mengambil juara pertama dengan pembalap yang tergolong cukup muda. Terlebih pada MP6, nama Afi Capirossi hadir sebagai juara pertama di usia yang baru mengingjak 14 tahun.

Pada kelas MP6 balapan berlangsung cukup ketat. Afi Capirossi yang start pada posisi ke-3, terus menempel Aldi Satya sejak awal balapan. Mencoba fokus untuk terus menjaga jarak dengan Aldi, akhirnya pada lap ke-13 Afi Capirossi baru bisa merebut posisi pertama, dan mampu bertahan hingga menyentuh garis finish balapan 15 putaran dengan catatan waktu 14:56:958.

“Balapan cukup seru. Main sabar, hingga saat pada lap ke-13 saya dan Aldi overlap, dan melihat kesempatan untuk bisa overtake Aldi dan jadi juara,” ujar Afi Capirossi yang menunggangi motor bernomor 33.

Sementara, pada kelas MP1 dan MP2, tim ART Yogyakarta mampu untuk konsisten menempatkan pembalapnya pada podium setelah sebelumnya menjadi jawara pada seri pembuka di Purwokerto. Hasil ini menjadi modal baik untuk tim ART Yogyakarta bisa melanjutkan kompetisi didepan.

“Seri Subang ini jadi ajang pembuktian pembalap muda. Hasil seri ini bisa jadi modal yang sangat baik buat ART Yogyakarta mengarumi musim balapan tahun ini,” tutup Michael Gerald sembari tersenyum.

19 COMMENTS

    • Udah dari jaman jebot namanya roadrace pembalapnya pasti ngotot2. Cuma sayangnya jenjangnya gak jelas, sekarangpun yang “keambil” ke kejuaraan lebih tinggi cuma yang kebetulan beruntung aja. Andi Farid gak terlalu bagus keambil, Dimas Ekky karir di IRS udah mentok malah diorbitin ke CEV. Gerry bagus tapi malah disuruh turun ke AP250 cuma demi promosi CBR250RR, padahal kalau tahun lalu dia ke SS600 aja sekarang bisa masuk CEV Moto2 atau WSS, cuma ya namanya anak buah harus nurut sama boss. Sekarang Gerry udah ke CEV dan RBRC menurutku udah sangat telat. Balap motor telat setahun itu sama aja telat 3 tahun didunia sekolah. Bayangin aja anak lulus smp harusnya ke sma malah balik lagi ke sd, 3 tahun kemudian baru naik ke sma. Kebayang kan telatnya gimana? Seperti itulah Gerry. Kasihan skill mantap tapi salah asuh. Tapi masih mending daripada enggak sama sekali, paling enggak masih bisa lebih bagus daripada Dimas yang udah botak.

  1. Sangat2 bener. Setuju dan sangat sependapat sama si Muke Gile, menurut ane juga Rossi yg rusak MotoGP. Dia bikin basis massa dari yang tadinya penggemar balap jadi penggemar individu sampai2 dia dapet gelar people champion, dia yg bikin pembalap yang dulunya dikenal atlet jadi aktor, dia pemeran utama dan rivalnya antagonis. Biaggi, Gibernau, Stoner, Lorenzo dan terakhir Marquez dia bikin seolah bajing*n dan dia yang paling suci. Insiden sama Gibernau dia bisa senyum bangga, insiden sama Stoner dia bilang balap ya emang harus gitu, lawan Lorenzo sama Marquez selalu bikin cerita dan giring opini penggemarnya seolah mereka berdua ini kamvret. So Rossi yang bikin MotoGP dari tadinya olahraga sportif jadi olahraga anarkis, pembalap lain jatuh pada sorak2, pembalap lain menang diteriakin, siapa yg bikin? Ya Rossi. Rossi emang juara dunia beberapa kali, tapi attitude dia gak layak buat dijadiin lejen. Tengok Doohan, Agostini, Surtees… Apa mereka suka bikin kontroversi? Gak, mereka bisa memposisikan diri mereka. Agostini dan Doohan begitu respek ke pembalap lain yang pecahin rekor mereka, kalau Rossi? Sebisa mungkin giring opini biar yang pecahin rekor dia gak keliatan baik. Fakta

  2. Mari kita simak insiden Rossi vs pembalap lain yang dia jadi penyebabnya tapi masih bisa senyum seolah itu prestasi dia

    Rossi vs Gibernau Jerez 2004, Rossi jatuhin Gibernau
    Rossi vs Stoner Laguna Seca 2008, Rossi sengaja ngerem mendadak biar Stoner jatuh
    Rossi vs Lorenzo Motegi 2010 dan Catalunya 2009, Rossi berkali2 mepet Lorenzo biar dia keluar
    Rossi vs Marquez Argentina 2015, Rossi sengaja arahin motor dia ke ban depan Marquez, alhasil Marquez jungkir balik
    Rossi vs Marquez Assen 2015, sengaja nutup jalur, alhasil mereka keluar trek, tapi Rossi sengaja potong jalur dan disaat yang sama Marquez masih jujur buat kembali ke jalur
    Rossi vs Marquez Philip Island 2015, kalah di balapan sengaja bikin opini buat jatuhin mental Marquez
    Rossi vs Marquez Sepang 2015, punya jurus baru kaki setan. Mungkin terinspirasi tangan setannya Maradonna
    Rossi vs Marquez Argentina 2018, dari belasan kali trik kotor dia ke pembalap lain, begitu jatuh karena kesenggol Marquez langsung bikin drama di media, sampai2 Press Conference sepi.

    Rossi bilang Marquez rusak MotoGP? Dia perlu cermin.

  3. tretnya apa komennya…gw setuju juga sama darso…legend selalu playvictim…pdhal dlu gw absolute kagum loh….

    • Sori bro, kelewat. Abis banyak kelakuan kakek yang gabener, kalau ditulis semua kayaknya sampe di musim rookie dia suka mevet pembalap lain buat jumpalitan di gravel. Intinya, kakek lejen gak sadar diri sama ucapannya seolah dia selalu bener.

    • @Eiscell. Bener. Sebenernya ucapan Rossi tentang Marquez emang bener, itu pembalap kelewat agresif dan gak peduli keselamatan pembalap lain. Tapiiiii dia ngucap gak disaat yang tepat, yaitu di momen Marquez cuma nyalip dan ada inaiden yang sebenarnya biasa. Dia terlalu membesar2kan seolah Marquez abis bunuh orang. Emang bener Marquez seolah dimanja Dorna kalau liat tingkah dia sepanjang race. Tapi liat juga, Marquez udah dapet 3 penalty di race itu. Adil. Yang bodoh adalah dia masih mewek dan gak terima seolah dicurangi Marquez tanpa dia sadari dia sering pake trik kotor bahkan lebih kotor karena setelah berhasil dia bisa senyum ke media dan bilang itu wajar di arena balap.

    • Rossi di Sepang memang sangat2 sengaja, selain berkali2 mevet pembalap lain biar keluar trek, endingnya pakai tendangan maut. Di Argentina Marquez cuma nyenggol dikit itupun karena kecerobohan dia bukan karena niat busuk kayak Rossi di Sepang. Adil? Kalau mau adil justru Rossi di banned karena dengan sengaja celakain pembalap lain. Cuma karena dia lejen dan punya basis massa aja makanya Dorna ogah bahas tendangan maut Rossi, Rossi start dari belakang pun cuma karena manuver dia yg sengaja bikin Marquez out, bukan karena tendangan maut karena Dorna memang tutup mata perihal tendangan Rossi. Kalau fair, ijin balap Rossi bahkan bisa dicabut karena TENDANG pembalap lain on purpose alias dia rencanakan buat celakai pembalap lain. Terima fakta aja lah mo, lejen junjungan elu makin kesini makin keliatan busuknya. Orang kalau merasa terdesak, gak akan bisa sembunyiin sifat aslinya. Gitu juga Rossi, dia udah merasa terdesak karena merasa gak bisa jurdun lagi, alhasil sifat asli yang selalu tertutup mulai dia buka sendiri.

  4. Sijimoo yg ditau cuman itu2 doang.. ngga tau apa sesembahan dia dijaman muda kelakuanx lebih parah dari marquez.

  5. Gue jg dl sbenarx kagum sm rossi.. tapi setelah kejadian laguna seca 2008 vs stoner, sy kok jd ilfil.. dan, skr semakin kesini tingkahx malah semakin ke kanak2an..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP