Friday, 22 November 2024

3 Jenis Kendaraan Hybrid dilihat dari Sistem Kerjanya

TMCBLOG.com – Bro seklaian, Artikel ini adalah artikel kedua share Info yang tmcblog peroleh dari Bedah teknologi PCX . ..  dan Kali ini kita akan kembali membicarakan teknologi Hybrid dengan Memulai dari Jenis Jenis Kendaraan Hybrid dilihat dari Cara kerjanya  lalu dilanjukan ke sistem Hybrid dari PCX Hybrid. Secara umum Yang dimaksud dari kendaraan Hybrid adalah kendaraan yang menggunakan Kombinasi lebih dari 1 jenis mesin. Di artikel ini kita akan bahas dua jenis mesin yakni mesin bakar ( mesin otto ) dengan mesin Listrik ( Motor listrik ). Nah sistem kombinasi antara kedua jenis mesin inilah yang membuat kendaraan Hybrid memiliki jenis jenis sebagai berikut

Jadi secara umum kendaraan Hybrid itu terbagi menjadi 3 jenis Yakni :

Sistem Kendaraan Hybrid – Paralel

Sederhananya pada sistem kendaraan Hybrid – Paralel, Motor listrik yang ada hanya bertugas memberikan bantuan dorongan tenaga ( assist ) . . di sistem ini, Motor listrik tidak dapat secara independent/ sendirian menjadi sumber tenaga utama untuk menggerakkan kendaraan. Salah satu contoh terdekat dari kendaraan yang menggunakan sistem ini adalah Honda PCX Hybrid MY 2018

Sistem Kendaraan Hybrid Seri dan Paralel

Pada sistem kendaraan Hybrid Seri dan Paralel, penggunaan mesin Listrik dan Mesin bakar yang tempatnya terpisah akan dikombinasikan tergantung kebutuhan. Saat start awal dan kecepatan rendah bahkan Motor listrik digunakan sebagai sumber tenaga utama yang bekerja sendirian.

Saat berjalan terus dengan kecepatan rendah, Mesin bakar dapat digunakan menjadi Generator untuk menyuplai listrik yang akan digunakan untuk gerak Motor listrik.

Saat Kendaraan membutuhkan power untuk melaju cepat, Maka sistem mesin bakar oto digunakan untuk membantu gerakan dari kendaraan secara keseluruhan.

Sistem Kendaraan Hybrid Seri

Yang ketiga adalah golongan kendaraan Hybrid Jenis seri dimana full selama kendaraan berjalan digerakkan oleh mesin ( motor ) listrik. Mesin bakar tetap ada , Namun ia tidak pernah bertugas secara langsung menggerakkan kendaraan. Mesin bakar hanya bertugas untuk menggerakkan generator guna menghasilkan listrik yang disuplai ke Baterai/ motor listrik.

Nah Honda PCX Hybrid termasuk dalam kendaraan Hybrid jenis Paralel di mana Motor listrik ( mesin Listrik ) dalam hal ini ACG berlaku sebagai pendorong tenaga ( assist ) saat diperlukan . . nah momentum diperlukannya tenaga adalah saat berakselerasi dimana Motor listrik pada ACG akan memberikan ‘tenaga ekstra ‘ kepada PCX selama 3 detik untuk bisa lebih cepat berakselerasi.

Jika waktu 3 detik habis, kita dapat melepas sesaat betotan Gas dan memulai kembali Boost assist selanjutnya( sesi ke dua , ketiga dan seterusnya ) selama 3 detik sampai power di baterai Lithium mencapai titik minimal . ..

Bentuk ACG dari Honda PCX Hybrid secara kasat mata tidak jauh berbeda dengan bentuk lilitan ACG Honda PCX 150 Konvensional. Namun jika kupas secara mendetail lilitannya berbeda karena harus menangani Listrik bertegangan 48 Volt dari baterai  untuk melakukan boost assist dan juga beberapa insulator di lilitan yang lebih tebal guna memproteksi lingkungan luar dari kemungkinan tersengat tegangan 48 Volt dan berpotensi membuat cidera . . .  bandingkan dengan PCX Konvensional yang hanya menangani Listrik berdaya 12 Volt.

So memang seperti yang tmcblog tuliskan sebelum sebelum ini, Honda PCX Hybrid memang merupakan sebuah upaya pemberdayaan lebih lanjut dari sistem ACG yang dilakukan Oleh Honda untuk memberikan tambahan performa dari kendaraan . ..  Jadi untuk development dan penggunaan ACG ini Honda telah merengkuh level yang lebih tinggi lagi dari sekedar menajdi AC generator dan penggunaan untuk Idling stop system . . . Semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

23 COMMENTS

  1. Pemberdayaan lebih lanjut acg ya, karena acg ada di crankshaft berarti saat boost dri acg aktif maka piston dipaksa bekerja lebih ya? ? mungkin itu jg yg menjelaskan konsumsi bbm pcx hybrid dan biasa tidak beda jauh

    • cuma 3 detik bro
      lagi pula yang diperoleh hanyalah akselerasi lebih
      bukan penggantian dari sebuah proses pembakaran dari Bahan bakar

    • kalo yg nissan e note mesin bensinnya lebih ke genset, jadi sebenernya dia full elektrik cuma tenaga listriknya dia dapetin dari mesin bensin, kelebihannya si baterai gak perlu gede2 karena dapet pasokan listrik yg konstan dari mesin bensinnya plus akselerasi motor listrik yg kuat

      hybrid keq gini menarik karena kita gak perlu charge baterai, cukup isi bensin aja

  2. Klo saya lebih ke nissan e vote wak haji,masih pakai mesin tapi mesin buat menghasilkan listrik menyuplai baterei,nek itu hadir di indonesia pengen beli sebab lebih mudah ga perlu charger

    • kalo yg nissan e note mesin bensinnya lebih ke genset, jadi sebenernya dia full elektrik cuma tenaga listriknya dia dapetin dari mesin bensin, kelebihannya si baterai gak perlu gede2 karena dapet pasokan listrik yg konstan dari mesin bensinnya plus akselerasi motor listrik yg kuat

      hybrid keq gini menarik karena kita gak perlu charge baterai, cukup isi bensin aja

  3. Karena peraturan untuk kendaraan EV belum clear jadi ahm cuma ngasih pcx hybrid yg paralel takutnya kalo dikasih yg seri atau paralel seri,jatuhnya pajak dihitung dua mesin lagi,tau sendirikan pajak di indonesia ini aneh dan belum ada revisi untuk EV

    • Hybrid itu eksis karena pabrikan kagak mau ngeluarin model full EV. Kalau ngeluarin model EV, gimana model mesin bensin mereka? mau diloakin?
      Bukan masalah regulasi, buktinya di luar negeri juga gak ngeluarin model EV yg kredibel kok, sengaja diseting dibawah model bensin.

  4. Untung udh acg, klo blm acg tp dicangkokin hybrid di motor starternya, pas ngeboost 3 detik kebayang suaranya ky apa, bleduarrrrrr……. hahahaa

  5. awal dari langkah kemajuan industri sepeda motor di Indonesia…
    next nya semoga teknologi hybrid lebih maju untuk segala brand.

  6. Lilitan 48 volt sih bisa dililit ulang ke tukang dinamo pinggir jalan, tapi bagus ECU dan inverter/pdu dipisah, gak kayak ECU yg ada di ACG/SMG saat ini.
    EV walaupun densitas energi batere kalah jauh dibandingkan bensin, menang jauh di konversi energi menjadi gerakan roda, hasilnya jauh lebih ekonomis ketika jalan. Itu tujuan utamanya.
    Ketika ada Hybrid yg cuman hemat 3% doang, itu bener masuk kategori setengah hati, bukan One Heart.
    Klaim pabrikan versi bensin dapat 45 km/liter, sementara hasil tes blog ini sendiri dapat 52,8 km/liter, alias peningkatan 17,3%, jauh diatas klaim pabrikan versi hybrid irit 3%.
    Selisih harga 8 juta, alias dapat 898.87 liter pertamax 92. Kayak beli versi bensin biasa, gratis bensin untuk 40449.15 km.
    Kalau gak sensitif terhadap harga bbm, sekalian aja ambil yg versi 250. Bagi yg tetep pingin ngambil, jangan lupa PDUnya dikasih kipas angin, beberapa kota di Indonesia, lokasinya seperti disebelahnya matahari.

  7. Mending listrik ya listrik, bensin ya bensin..
    Dua mesin lebih gak efisien dr segi harga dan biaya perawatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP