Home MotoGP Regulasi teknis konsesi MotoGP dan WSBK . . . Tujuan sama,...

Regulasi teknis konsesi MotoGP dan WSBK . . . Tujuan sama, sudut pandang berbeda

45

TMCBLOG.com – Tubuh saling bersandar Ke arah mata angin berbeda Kau menunggu datangnya malam Saat kumenanti fajar yap itu adalah sepotong dari lirik lagu berjudul ‘pamit’ dari penyanyi Indonesia Tulus ..  sebuah ungkapan bahwa ada yang berjalan berkebalikan . . dan itulah yang tmcblog bisa simpulkan dari hasil membandingkan regulasi Konsesi teknis antara Gelaran MotoGP dan gelaran WSBK  . ..

Yap Berkebalikan  . ..  tmcblog nggak akan menghadirkan secara mendetail regulasinya seperti apa, namun bila dipersingkat maka di MotoGP Jika hasil satu Musim ada team/ Pabrikan yang terlihat struggle dan dalam tanda kutip ‘ tak berdaya ‘ maka di tahun berikutnya setelah melewati segala pertimbangan maka team tersebut akan memperoleh Keringanan keringanan seperti kemudahan oprek oprek mesin dalam koridor tententu karena mesin tidak di bekukan, lebih banyak test dan lain lain dan Kemudahan itu akan dicabut jika Pebrikan tersebut telah mencapai nilai performa tertentu yang menandakan bahwa Pabrikan tersebut sudah tidak lagi butuh ‘pertolongan’ . .

Namun sebagai perbandingan, di WSBK, Jika hasil suatu musim ada team/ Pabrikan yang terlihat struggle dan dalam tanda kutip ‘ tak berdaya ‘ maka ditahun berikutnya setelah melewati segala pertimbangan maka team yang sangat superior akan memperoleh ‘ hukuman ‘ berupa misalnya penurunan limit rpm mesin  . .

Yap kedua hal di atas bertujuan sama, yakni bagaimana menemukan suatu titik ke seimbangan antara team Kuat dan team yang lebih lemah ..  antara team dengan sumber daya besar dengan team yang memiliki sumber daya terbatas . .. namun tentunya dengan pendekatan yang sangat berbedaa . . . MotoGP dengan Monolong yang leman, sementara di WSBK seakan akan dengan ‘menghukum’ yang kuat . . Menurutmu kenapa begitu Ya sudut pandang regulasinya bro . . apa karena jenis motor prototipe VS motor produksi massal ? Silahkan share opinimu  . .

Taufik of BuitenZorg

 

45 COMMENTS

  1. Mungkin karena upgrade motor di wsbk ga bisa bebas kayak di motogp, upgrade baru ada kalo pabrikan jual versi barunya dan harus laku 500 unit.

    Katakanlah kalau regulsinya dirubah jadi alokasi mesin buat team yg lemah lebih banyak, mungkin bisa kompetitif 1 musim, tapi kalo musim berikutnya belum ada upgrde motor baru, jadi ya gak berdaya lagi kalo jatah mesin disamakan dg yg kompetitif

    Mungkin pengurangan rpm mesin dianggap solusi yg paling murah saat ini

    • Sebenarnya itu sudah bener, mas bro, tapi bukan itu, WSBK beda sama Superstock, WSBK setahu saya regulasi selama ini adalah Mesin dan Bodywork gak boleh diutak atik, kalau selain itu boleh apa saja asal sesuai dimensi regulasi atau material bahan yangdiperbolehkan di regulasi. Contoh saja Kawasaki pake sassis Karbon, terus swing arm juga modifikasi, belum lagi knalpot (meski knalpot gak terlalu besar pengaruhnya, sih). Tapi sassis, swing arm, suspensi, bahkan mungkin cakram juga berpengaruh di soal kecepatan motor Superbike maupun saat cornering. Kalau saya sih mending dibikin regulasinya BSB, hehe, karena Suzuki dan Honda saja sampe bisa bersaing di baris depan.

    • @teguh gak ada yang namanya pake sasis karbon! Coba cari video perakitan dari zx10r ke versi sbk, sasis tetap. Klo perlu d lapis atau d tempeli carbon sebagai penguat, seperti balapan ketahanan, jamak d pakai. Kecuali dari sananya udah pake karbon jadi motor spesial homologasi terbatas. Swing arm boleh ganti, sampai saat ini gak ada yg carbon, tapi dari banana berubah jadi banana terbalik atau swing arm ninja rr bentuknya, mesin daleman boleh ganti sesuai aturan, crankcase, silinder, silinder head tetap.

    • Setuju nih sama ini. Ga kebayang aja tim2 yg kesusahan di wsbk dapet bantuan kaya di motogp. Secara ga langsung pihak penyelenggara ngebantu pabrikan buat ngebangin produk yg untungnya buat pabrikan pribadi. Dan kalo di motogp juga pengenbangan tiap tahunnya ga berdampak terlalu signifikan ke produk yg dijualnya. Kalo motor wsbk pengembangannya se cepet motogp, itu superbike jadi kaya mocil yg lifecycle nya pendek2 haha

  2. Kalo dipikir pikir lagi, regulasi di motogp juga bisa dianggap menghukum yg kuat.

    Dari awalnya bebas berkreasi dan melakukan pengembangan, menjadi dikekang / dibekukan pengembangannya.

    Dari yg awalnya punya keunggulan di komponen tertentu, dipaksa untuk seragam dg yg lain (downgrade teknologinya)

    IMO ?

    • Kalau sudut pandangnya negatif pasti keliatannya ngekang dan di batasi, tapi kalau liat dr sudut pandang lain malah dengan adanya ECU seragam tiap pabrikan di tuntut jd lebih kreatif dalam pengembangan atau setting ECU, maka keliatan siapa yang bener” ahli di dalam pengembangan dan setting paket motornya, gak sekedar punya dana dan bisa buat ECU yg superior, gtu klo dr sudutvpandang lain

  3. Masalahnya, motor massal.itu ada aturan pembatasan hp.dan rpm di setiap negara, jika buat mesin dgn hp yg tinggi tapi nanti ke sunat, yach mending buat yg standard saja, cost produksi ngak tinggi. Toh motor massal yach di jual buat sehari hari, bukan buat balap. Kalu yg buat balap, pasti spesial produksi dan itu menambah cost dan tentu harga naek dan produksi juga ngak banyak, tentu jual dikit tapi untung dikit buat pabrikan yach mesti pikir.panjang

  4. Hahaha ketawa asli baca intronya lagu pamit tulus. Ga nyangka angkatan wak aji tau lagunya hehe nice selinganya

  5. Gimana lagi,wong yg dipake balap barang yg dijual,jadi ya nggak bs diotak atik seenak jidat
    Kebanyakan Superbike aja belum pake pneumatic Valve (apalagi SSG) bahkan rc213v-s sekalipun karna harganya bs makin nggilani,cuma peningpale yg pake desmodromic,cmiiw

    • Ducati memang dari jaman dulu udah desmodromic, sampai Ducati 250cc keluaran 60-70an yang sering jadi bahan modif juga udah desmodromic. Kalau RC213V-S sih mahal karena masalah pride, bukan biaya produksi. RC213V-S diposisiin jadi motot koleksi dan gengsi, makanya dimahalin maksimal. Padahal mesinnya downgrade abis2an. Bahkam dipakai di Isle of Man TT aja kalah sama CBR1000RR walaupun udah pakai HRC Kit.

  6. Dagelan…jika kita sekolah diajarkan untuk berkompetisi meraih prestasi setinggi tingginya. Jadi ibarat anak yg bodoh saat ujian diberi kesempatan untuk membuka catatan/open book, sementara yang pinter dihukum gak boleh belajar sebelum ujian. Duh duh duh…lelakonmu mas dorna

    • Balapan jaman now…gak beda sama anak jaman now….ujian kok stress depresi segala…nuntut dihapus…kalo lulus pecicilan baju dicoret coret. Persis lelakone bocah jaman now nuntut oprek aturan syarat kelulusan, balapan yo ngono cemen minta oprek regulasi….parah parah

    • Boro boro depresi,orang udah hamil duluan kan nggak perlu ikut ujian (bahkan sekolah)
      Tuh diberita kemarin anak SD udah tokcer ngisi anak SMP ????
      Anak jaman sekarang kurang sentuhan rotan dan sabuk bapaknya,dijewer gurunya dikit aja udah lapor polisi

      Kalo balapan yg nggak kondang lapor ke Dorna,biar di skors yg teladan

  7. Honda jagoan di motogp tapi masih melempen di wsbk (untuk saat ini).
    Dan ada loh yang MELEMPEM di motogp dan wsbk 🙂 mohon ma’af saya gak sebut merek trsbt soale tiap bahas balapan ada yg keejang²

    • Honda HRC ga turun di WSBK bos, itu team privateer yg pake mesin Honda, Ducati juga ga full factory, cuma Yamaha yg factory, harusnya Yamaha mampu nyimbangi Kawasaki secara sama2 factory

    • @Odelio
      Itu bukan tim privater tong..
      Kalo wsbk memang honda jepang menyerahkan untuk ditangani honda eropa..
      Jadi hrc gak ada campur tangan apapun termasuk development, riset, ecu, set up dan termasuk sokongan part2 racing, semua pure honda ten kate honda eropa .
      Makanya mereka struggle dan lama progresnya .

  8. tujuan the sirkus biar tetap rame,, bisnis yg menyangkut hajat hidup banyak pihak.
    perkara oprek.regulasi dah ada tg mematenkan

  9. Kalo ada yg berharap salah satu Team pabrikan besar dapet konsesi ya ga mungkin. Lha wong di urutan 2 terus kok.

  10. Motogplaah.
    Yang kuat biar ttp kuat. Sementara yang lemah biar berusaha mengejar yang kuat.

  11. Pastinya. Dorna tdk bs menyeragamkan regulasi utk 2 jenis motor yg berbeda peruntukan. Dan klo saya lht sepertinya Dorna msh terkesan memaksakan aturan di SBK. Re-grid Race 2, Kawasaki & Ducati dikebiri, aturan wing mulai muncul..

    Btw, isu utk menggabungkan SBK di GP ga muncul lg? Saya pikir akan lbh menarik seperti itu. Barangkali bisa bikin Kawasaki, BMW, MV Agusta panas ga pny wakil di paddock sebelah (GP).

  12. Mungkin karena masalah dana wak jika motogp strugle kan sponsor peserta motogp lbih banyak dibanding wsbk dan mungkin nilai sponsor lebih tinggi karena lebih populer jadi memungkinkan untuk mengembangkan motor, sedangkan wsbk dengan segala keterbatasan dari mesin motor produksi masal dan dana juga jika yg bawah yang di tarik keatas maka tidak ada batas atas akan selalu naik dan cost terlalu banyak di takutkan peserta akan berkurang.

    Intinya mungkin demi menjaga peserta dan memberi diferensiasi yg jelas diantara keduanya

  13. kalau menurut saya hal ini aga membingungkan terutama kelas motogp. jika ajang balap ini adalah laboratorium maka hasilnya puncak teknologi yang tidak perlu dibatasi.
    seperti ECU yang disamakan itu merupakan kemunduran. memang benar akan ada kejomplangan performa, namun hal itu salahkan sendiri kenapa tim nya tidak bisa menemukan setting yang tepat.
    salah satu solusi yang menurut saya adalah, pihak pabrikan yang ingin menerapkan teknologinya wajib minimal punya 4 motor yang sama dan identik.
    jadi misalanya :
    Honda 4, Ducati 4, Yamaha 4, Suzuki 4, KTM 4. secara teori dengan adanya 20 motor pabrikan yang identik maka gap ga akan terlalu jauh. bahkan misalnya 4 motor yamaha superior dibanding merk lain maka setidaknya ada 4 orang pembalap yang bertarung dan ini masih seru dibanding ada yang turing sendiri.
    Untuk pabrikan lain yang masih papan bawah karena kendala dana, maka dorna wajib memberikan bantuan teknis yang lebih besar, bukan cuma sekedar regulasi ini itu.
    kembali ke kuncinya, jangan batasi kecerdasan manusia untuk urusan teknologi.

    • Nah… ane setuju sama ide ini, secara pribadi ane sebagai penonton biasa ga perduli walaupun cuma 1 pabrikan yg mendominasi, yg penting sering ada pertarungan antar rider sampai lap dan tikungan terakhir

    • Adakah teknologi motogp langsung turun d motor massal mereka. Massal lho, bukan motor spesial terbatas atau massal kasta tertentu? Skrg yg jor2an teknologi d massal Ducati dan Bmw, baru R1m sama zx10r/rr. Zx10r lho, yg baru ini yg langsung 1 tipe motor tapi kasih suspensi kelas atas showa bff, ala2 ohlins bff.

    • Kalo gitu jadinya lomba “kaya-kayaan” jadinya, siapa yang punya dana lebih maka dia mampu jd yg terdepan mulai dari pembalap, elektronik, maupun motorny, karena setau aje di motoGP ga ad batasan biaya di dalam pengembangan motornya, justru dengan ECU yg seragam, tiap pabrikan di dorong buat mecahin masalah yang ada dengan rintangan yang sama, baru keliatan lebih “teknis” ketimbang ngutamain dana

  14. bener juga kalau begitu wak, misalnya kalau konsensi di WSBK di samain kya MotoGP nanti imbasnya ke membengkaknya dana, karna bagi tim kecil WSBK dapet lbh banyak kesempatan tes dan keleluasaan pengembangan artinya dana yang harus di keluarin jd lebih banyak jadi makin berat dh jadinya, toh ini jg balapan motor produksi yg bergantung jg sama lifecycle motor itu sendiri di pasaran yg updatenya mungkin bertahun”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version