TMCBLOG.com – Catatan penting di kelas Kejurnas Sport 150 cc dalam race ke-2 gelaran Indospeed Race Series 2018 (IRS) di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Minggu (25 November). Bahwa racer tim Yamaha 549 Kaboci, Richard Taroreh sudah memastikan gelar juara nasional Sport 150 cc. Walaupun finish ke-5, namun pundi poinnya sudah tidak terkejar lagi. Dimana sudah berjarak 55 poin dengan Reynaldi Pradana (Yamaha HDS Racing) sebagai rival terberat. Meskipun masih ada sisa 1 seri lagi yang akan dihelat pada 12-13 Desember.
“Saya sudah mempersiapkan strategi dan target saya memang harus di depan Rere. Namun pada 2 lap terakhir, persaingan sudah semakin sengit dan saya mengambil untuk safety agar bisa kunci gelar juara nasional. Puji Tuhan meskipun finish posisi ke-5, saya sudah mempertahankan klasemen dan menjadi juara nasional Sport 150. Terima kasih untuk tim, sponsor dan fans yang sudah mendukung saya dan akhirnya bisa mempertahankan juara nasional pada kelas ini,” tukas Richard Taroreh yang mempertahankan juara nasional Sport 150 cc yang diraih di tahun 2017. Mengacu pada hal ini, maka perfoma Yamaha YZF-R15 terus memborong predikat juara nasional Sport 150 cc sejak pertama kali dihadirkan (2016) yang diraih oleh Syahrul Amin tim Yamaha Bahtera.
Saat perjalanan race ke-2, pembalap-pembalap Yamaha bersaing ketat untuk bisa finish terdepan. Pada akhirnya dua pembalap tim Yamaha menunjukkan konsistensi dalam race ke-2 ini. Ada Rafid Topan (Yamaha RRS) dan Gupita Kresna (Yamaha Oryza) yang sukses merebut podium juara dan runner-up dalam yang diramaikan 28 starter. Mereka hanya berbeda tipis 0,017 detik saja.
Terbukti nyata pula bahwa 9 rider yang mengendarai motor Yamaha YZF-R15 dapat mendominasi 10 besar dari hasil race ke-2 Kejurnas Sport 150 cc. Selain Rafid Topan dan Gupita Kresna, juga ada Reynaldi Pradana (Yamaha HDS Racing), Richard Taroreh (Yamaha 549 Kaboci), Murobbil Fatoni (Yamaha 549 Kaboci), Iksan Lala (Yamaha RRS), Wahyu Nugroho (Yamaha Bahtera), Wahyu Aji Trilaksana (Yamaha HDS) dan Wawan Wello (Bromo Jaya Mix).
“Saat race tadi, kondisi trek setelah hujan sangat mendukung saya untuk balapan pada race ke-2. Meskipun start dari posisi ke-16, saya sudah optimis untuk bisa bersaing di rombongan depan. Dua lap terakhir, saya mulai untuk bisa masuk ke depan dan pada lap terakhir dan saat keluar tikungan terakhir, saya ambil momen slip-streaming di belakang Gupita Kresna dan Alhamdulillah bisa meraih podium pertama,” ujar Rafid Topan ( based on YRI INfo )
Honda kok ga mewek minta oprek regulasi ya?
Klo yg kalah Yamaha pasti langsung mencak2 regulasi yg disalahkan
Comment:
Kira2 kanjeng zuraganz sebelah bikin artikel percuma menang balapan KLO jualan ga laku ga ya?
makin mantep aja yamaha
ngondah dan zuzuki finis ke berapa wak ji
ajigileee, gak nyampe 1 detik ta
honda butuh revisi cbr nya.
ilang
maju terus dah buat yamaha
cebong kemana ya, dohc abal abal kok gk nongol, finish gak sih tu motor, apa jgn” meledug sebelum finish ya.. ekekeke
kejurnas irs kok one make race, situ sehat??
Wss 600 cc r6 itu susah dilawan broo liat di lomba manapun baik nasional ato internasional r1 new jga lbih baik ktimbang cbr 1000rr lokal or internsional .. klo kelas 250-500 cc msih imbang ..
Imbang? Hahaha. Honda menang telak cung dibalapan berkelas seperti motogp,wsbk,suzuka8hours dll. Hahaha
Urutan mulai dari yg paling tinggi hingga yang paling rendah balapan roda dua menurut tingkat kesulitan, teknologi, gengsi dan kebanggaan, adalah sebagai berikut:
1. Kejurnas sport 150cc
2. Kejurnas underbone 150cc
3. Motogp premiere class 1000cc
4. Motogp moto2
5. Motogp moto3
6. Wsbk
7. Wss
8. Fim ewc
9. BSB
10. AMA superbike
11. All japan roadrace superbike championship
12. Dakkar rally
13. Mx jipih
dan seterusnya
dan seteruanya
dan seterusnya
hingga yg paling rendah
97. Kejurnas 250cc
dri kacamata mana? fby apa fbh. senetral2nya manusia msh berat sebelah
@pecinta teknologi: jgn serius2 lah,, ente gk bisa bedain itu sarkasm terhadap merk Y.. saking gregetnya dia sampe bikin list kayak gitu.. bayangin ajankrn di kejuaraan manapun utk sekarang mereka gak ada “pride” nya kecuali kelas 150cc fairing menang mudah.. sampe sini apa msh bingung? Pegangan dulu
Supaya duduknya nyaman mas. Ntar dikasih jok tipis dan sempit komplain. Lagian itu kan karena bagasi di bawah joknya besar.
Semoga mencerahkan.
Saya membela Bukan karena saya FBY. saya juga Bukan FBH, Bukan FBS, Bukan FBK
Sudah pernah dan masih punya 3 merk Jepang, baik matic, bebek ato sport . Cuman Kawasaki aja yang belum. Dan jujur bahkan saya kepincut berat dan kepengen mencoba dengan ninja 250 SL yang murah.
Lah komentar yg ini kenapa bisa nyasar dimari?
ngah ngah udah salah msh nyolot.. khas tabiat beha…
VVA emang ga boleh ya walaupun emang dr pabriknya udah ada?,kayak ABS gitu kah yg haram hukumnya dipake di balap walaupun udah ada sejak dr pabrik
masa balap pake ABS ya ga efektif ngeremnya dong.
Regulasi tidak membolehkan adanya sistem variabel valve di mesin balap
TQ penjelasannya
v2 apa v3 nih wak? v2 ya?
apakah prestasi di lintasan balap berpengaruh terhadap penjualan??
jawabnya…
jawab’en dhewe
k45g dengan dohc wala-walanya,, baru mo finish digeber udah bengek batuk-batuk,, bruakakkakkak,
motor sport kok nearsquare, cari irit.. konyol ahm!!
Kaum BeHa mah bangga MS doank.. Wajarlah merk motor rakyat jelata.
weh sangar juga yo..
http://ardiantoyugo.com/2018/11/26/pilihan-warna-ninja-250sl-2019-harga-36-juta/
yamaha membangun mesin r15,5 dengan sepenuh hati gak macam tetangge sebelah
ini yg dpake yg 150, cuma satu cam…
kalah ya kalah aja… pengecut amat sih… menang membully kalah kok ya maunya masih membully… jelek amat tabiatmu…
Pada bacot di komen, emang merk motor kontribusi nya apa sama hidup lu???
hmm.