Saturday, 21 December 2024

Andi Gilang dan Yudhistira berpeluang jadi Juara Asia SS600 ARRC 2018

TMCBLOG.com – Juara race SS600 Seri Sentul 2018 Yakni Andi Gilang dari AHRT dan Juga Juga Yudhistira dari Kawasaki manual tech menjadi dua Pembalap Indonesia yang berpeluang menorehkan sejarah menjadi Juara Asia kelas 600 pcc pertama ARRC dari Indonesia. Hal ini ebrgantung dari seperti apa hasil dua race Finales yang akan dihadirkan di sirkuit Buriram Thailand akhir pekan ini  . .

Yap pada dasarnya ada dua race di Seri terakhir Buriram yang artinya akan mengahsilkanNilai Point maksimum 50. FYI Via postingan randy terkonfirmasi bahwa Championship leader Anthony West dari webike Ikazuchi team yang menggunakan Yamaha R6 masih belum bisa mengikuti Race terakhir dan rencannya akan digantikan pembalap swiss randy Krummenacher di Buriram nanti . .

Ini mengartikan pembalap yang sebelum race weekend Finale di Buriram memiliki point total yang ebrjarak di bawah 50 Point dari West punya peluang menajdi Juara Asia Kelas SS600 ARRC 2018 mereka itu adalah Azlan Syah, Andi Gilang, A Yudhistira, Zaqhwan Zaidi dan Rattapong Wilairot . .

yap dua dari Malaysia, Dua dari Indonesia dan satu dari Thailand . . Dua Honda CBR600RR, Dua Kawasaki ZX-6R dan satu Yamaha R6 . . rencananya tmcblog dari Flores akan istirahat sehari di BuitenZorg sebelum berangkat menuju bangkok dan Buriram Guna meliput lansgung race Finale ARRC 2018 ini dan Mengabarkan secara langsung khusus buat sobat semuanya dari Sirkuit Chang . .

taufik of BuitenZorg

28 COMMENTS

    • harus naik bro ke asb 1000 si zaqhwan sama azhlan, selain faktor sudah pernah menang ss600 juga nantinya di ss600 ada peraturan umur maksimal pembalapnya 25th.
      makanya manual tech lagi puyeng nih, yudhis harus naik kelas tp disatu sisi kaoskaki cuma support motor zx10 doank sedangkan biaya akomodasi dan lain lain mengandalkan sponsor. kebayang itu biaya berapa untuk full 1 musim ? karena untuk kelas AP250 aja 1 seri membutuhkan biaya lebih dari 2000 dollar ? kebayang tuh kelas 1000cc berapa ?

  1. kalo yudhis ko gak ada yang teriak ketuaan yak kelamaan di ARRC, kalo ada artikel dimas bused ketuaan di cev ketuaan di moto2 udah om om botak. padahal umur yudhis sama dimas beda tipis wkwkwk

    • ahhh ente gak nangkep maksud ane sih wkwkwk.
      terkadang kalo ada artikel tentang pembalap indonesia contohnya dimas itu pasti ada aja yang nyinyir, nah maksud saya kan pembalap indonesia bukan cuma dimas. contohnya ada ini yudhis, kita tahu yudhis stuck di ARRC tp kenapa tidak ada yang nyinyirin kaoskaki.
      gitu loh bro

    • karna ada decha kraisart yg lebih ABG unyu2,
      eh di Moto2 juga ada Mattia pasini yg masih ABG unyu2 yg masih muter2 di kelas menengah ding ???

    • Ya kan emang bener dimek udah tua ikut CEV, emang target ikut world moto 2,sampe umur berapa? Kecuali target ikut motogp gak ngejar prestasi alias sekedar numpang lewat menang dana sponsor kayak Karel Abraham, alias menang modal doang

    • Ini menarik nih, sebenarnya alasan Yudhistira langsung kaluar dari tim merah cuma beberapa hari setelah tekem kontrak ya karena dia merasa dia di php. Dia pengennya balapan di CEV tapi jatah CEV udah di kekep Dimas dan dia cuma diplot main ARRC, akhirnya dia pilih pulang kampung karena merasa terphp.

  2. Ane rada ragu kalo ahmad yusdhistira bisa memanfaatkan peluang..yudhis itu kaya ngga punya mental juara yang dia punya cuma mental fight..beberapa tahun ane perhatikan yushis selalu gagal mempertahankan posisi kalo dia sedang leading the race.

  3. anthony west cuma dianggap absen/dns yah? bukan didiskualifikasi?
    artinya jika semua pembalap dibawahnya (5 orang) tidak mampu melewati poinnya
    berarti juaranya tetep west

    • Kalau aturan FIM sih harusnya dihapus poin klasemennya. Entah kenapa poinnya masih utuh dan gak jelas sampai kapan lisensinya dicabut. Bahkan Fenati yang hampir bunuh pembalap lain aja ada kejelasan sampai kapan lisensinya di cabut. Mungkin karena West udah berkali-kali dan dia selalu bela diri makanya FIM cabut lisensinya sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Tapi West sendiri di medsosnya selalu berlagak lugu dan jadi korban dan bilang politisasi balap Asia karena dia berkulit putih (agak rasis). Padahal dia ke gep pakai doping di kejuaraam dunia, tapi dia selalu playing victim seolah ada tim gede di Asia yang gak suka dia jadi juara Asia (tahun lalu pun dia nuduh begitu waktu timnya kedapatan pakai noken as gak standar, alasannya noken motor tua udah aus?). Walaupun seri Buriram tahun lalu memang kontroversial sih.

  4. nasib yudhis di ARRC bersama pakde tahun depan masih tanda tanya.
    disatu sisi yudhis dan pakde pengen turun dikelas 1000cc namun keterbatasan financial. kaoskaki hanya support zx10 selebihnya biaya sponsor lain.
    ada beberapa opsi diantaranya menunggu kesepakatan sponsor sampe tahun depan, jika memang memungkinkan maka yudhis dan pakde bakal turun di kelas 1000cc.
    opsi terakhir jika memang kurang sponsor maka pakde gak bakal turun dikelas 1000cc tapi yudhis bakal pindah ke tim lain buat turun di kelas 1000cc.
    nasib nasib padahal udah setia sama kaoskaki masa didiemin begitu aja wkwkwk ?
    btw regulasi yang mengharuskan pembalap pernah menang SS600 wajib naik ke kelas 1000cc dan pembatasan umur maksimal SS600 25th memang bagus untuk perjenjangan selain biar kelas 1000cc makin ramai. tapi disisi lain kasian tim kecil juga yg dananya ngepas bakal jadi hambatan serius.

  5. iya tuh walaupun ada peluang namun berat kalo ada wildcard aphiwat dan randy krummenacher, apalagi mainnya di thailand.. Semoga andi gilang dan yudhistira bisa mengambil contoh marc marquez yaitu target podium dan fight for p1 bila memungkinkan dan yg paling utama tidak over the limit ?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP