TMCBLOG.com – Bro Sekalian, Informasi saja nih bahwa Sistem Kualifikasi Moto2 dan Moto3 Mulai Musim 2019 akan mengikuti Model MotoGP. Yap artinya tidak akan ada Lagi Model Kualifikasi Panjang selama misalnya 40-45 menit dimana Pembalap berusaha menjadi yang tercepat di rentang waktu tersebut. Hal ini sepertinya diambil Oleh Dorna setelah mempertimbangkan beberapa hal seperti menghindari aksi Towing ( slipstreaming ) yang kurang Fair dan Juga Untuk membuat Proses Kualifikasi semakin greget. Gimana sebenarnya Detail regulasi yang juga mirip superpole ini, cekidot sob . .
Berdasarkan Laptime Kombinasi/ akumulasi di FP1, FP2 dan FP3 maka 14 Pembalap tercepat akan punya tiket lansgung masuk ke Q2. Sementara sisanya harus mengikuti dulu Kualifiaksi pertama ( Q1). Nanti dari Q1 dipilih 4 Pembalap tercepat untuk masuk ke Q2 bergabung dengan 14 pembalap lainnya. 4 pembalap ini diberikan extra soft rear tyre.
18 pembalap yang mengikuti Q2 akan memperebutkan Posisi start berdasarkan Laptime yang mereka torehkan di Q2. Jika ada pembalap yang tidak menorehkan Laptime di Q2 maka ia akan start di posisi 18. Jika da lebih dari satu pembalap yang tidak menorehkan Laptime di Q2 maka posisi startnya dari 18 ke bawah bergantung laptime kombinasi mereka di  FP1, FP2 dan FP3.
Pembalap yang tidak berada di Posisi 4 tercepat Q1 akan menempati posisi start 19 ke atas berdasarkan Laptime mereka di Q1. Jika ada pembalap yang tidak menorehkan laptime di Q1 maka mereka akan start dari posisi belakang bergantung laptime kombinasi mereka di  FP1, FP2 dan FP3.
Jika Q1 dan Q2 di batalkan karena satu hal maka Posisi grid ditentukan bergantung laptime kombinasi mereka di  FP1, FP2 dan FP3. Jika hanya Q1 saja yang batal sementara Q2 berjalan, maka 4 pembalap dari Q1 yang maju ke Q2 ditentukan oleh posisi Pembalap tercepat ke 15,16,17 dan 18 dari laptime kombinasi mereka di  FP1, FP2 dan FP3. Jika ada pembalap Lolos Q2 namun gagal tampil di Event seperti misalnya cidera maka akan diambil pembalap tercepat berikutnya dari laptime kombinasi FP1, FP2 dan FP3.
yap pada dasarnya regulasi mirip dengan regulasi Superpole dan Juga regulasi Kualifikasi MotoGP. namun yang membedakan adalah Jumlah peserta Kualifiaksinya di Q2 yang lebih banyak. Mudah mudahan sistem Kualifiaksi ini benar benar bisa bikin Q2 tmbah greget dilihat, Nggak ngebosenin dan juga mengurangi aksi Towing( slipstreaming ) , believe in Your self . .
Taufik of BuitenZorg
pertamaxin dlu laaaa
Towing itu apa?
Ngintil di belakang rider lain yg kenceng, slipstream
ahoy
test
gini aja, pokoknya mirip MotoGP . . dah githu bae yah 😀
Bingung bacanya
Tinggal nonton aja, ngak usah baca Aturan..
Bila sakit berlanjut hubungi dokter
hmm.
Wak bento boxnya HRC di bahas dongzz
lagi dikekepin Takeo Yokoyama,belom dicuci abis buat makan siang
yaps
salad box ducati, bento box honda, bila itu masih ada kaitannya dg elektronik, apakah peranti ini sistem kerjanya mirip dg “piggyback” mas Taufik?
karena ada kaitan dg “dongkrak” performa. layak ditunggu artikel sampean dalam mengulas gudeg box ini mas.
mumpung ada mas Mikasa yg menyinggungnya. hehe…
bagus,biar nggak terlalu crowded
motoE nya nggak sekalian?apa peserta masih dikit itu kali ya,dan masih masa penjajakan
motoE nggak
apakah muncul?
towing-towing… mentul-mentul sperti kasur pegas. ingat towing atau sliptiming jadi ingat kejadian ianone di pilip island. itu adalah aksi sliptiming yg sangat menowingkan sanubari penggemar motogp sedunia. haha…
sudah 2 jam belum muncul jg ya? spertinya ada sesuatu ini yg mengganjal
bukannya kalo gini malah aksi towingnya bakal pindah ke fp3