Wednesday, 27 November 2024

Luca Marini Tercepat Test Jerez Moto2 2019 Day 1 . . . Dimas Ekky Pertajam waktu

TMCBLOG.com – Luca Marini Yang tahun 2019 ini membalap di team SKY Racing Team VR46  menggunakan sasis Kalex hadir sebagai yang Tercepat Test Jerez Moto2 2019 Day 1. Yap, Laptime cepat akumulasi 1:41.146 dari adik Se-Ibu dari Valentino Rossi ini diperoleh di sesi ke-2 dari total 3 sesi yang dilakukan kemarin. Sementara itu Iker lecuona, Sam Lowes, Brad Binder dan Alex Marquez hadir di posisi Top 5. Posisi Top 5 diisi oleh 3 Pabrikan Sasis Kalex dan dan 2 Pembalap Pabrikan sasis KTM.

Bahkan secara akumulasi Sesi 1 sampai Sesi 3, Posisi tercepat Marini sampai Posisi 16 Simone Corsi berhasil hanya membubuhkan perbedaan Laptime kurang dari 1 detik saja. Sungguh Cukup menggambarkan Bahwa di tahun pertama Moto2 yang akan menggunakan Mesin baru triumph 3 silinder plus Unified electronic dari Magneti Marelli akan menjadi Musim yang ketat.

Sementara itu Pembalap Indonesia Dimas Ekky Pratama di tiga sesi yang diadakan kemarin hanya bisa mempertajam waktu dari sesi ke sesi. Di sesi pertama Dimas Menorehkan laptime tercepat 1:45,405. Laptime ini dipertajam di sesi kedua 1:44,627 dan di sesi ke-tiga dengan catatan waktu 1:43,955. Terlihat  memang semenjak Sesi pertama sampai sesi ke tiga ada progress pertajaman waktu sekitar 1,5 detik. Namun time base pembalap lain misalnya Luca Marini saja sudah di 1:42 . . Lumayan Jauh

Walau di tiap sesinya dimas begitu dekat dengan pembalap pembalap dunia seperti Juara DUnia Marco Bezzechi di Sesi 2 dan Bahkan Lebih cepat dari Khairul Idham Pawi di Sesi 1 dan 3, namun secara akumulatif Dimas Menempati Posisi paling bawah alias posisi ke 32 dari time sheet dengan Jarak Laptime 2,8 detik dari Luca Marini. Sementara itu tandem Dimas, Somkiat Chantra secara akumulatif berada di posisi 29. Akhirnnya jelas di Time sheet Dimas Memakai Nama sasis KALEX . . Bukan tertulis Honda lagi seperti di test Privat yang lalu.

Taufik of BuitenZorg

 

 

47 COMMENTS

  1. Tapi dimas ini termasuk Mr. Sunday, kita lihat saja race qatar nanti, bisa finish d posisi berapa. Khusnudhon aja, mungkin dia lagi race pace attack dr pada one fly lap attack

  2. Makin ketat nih kayaknya moto2,marini makin menunjukkan tajinya jadi world champion moto2,kalo alex? Itu bocah balap kurang konsisten tahun2 sebelumnya udah jauh2 di posisi depan ujung2nya ndlosor atau di salip sama rider lain dan ngak ngasih perlawanan lagi… Ya toh..

    • Nah itu dia bro darso dah tahun ke 5 dia di moto2 masa ga jurdun2 juga padahal tim marc vds termasuk salah satu tim tersukses di ajang moto2,morbidelli cuma butuh waktu 2 tahun baru jurdun ama marc vds

    • Bisa jadi tom luthi 2 nih si alex saking lamanya di moto2,letingan dia udah pada di kelas gp(maveric,rins,jack,morbidelli,pecco).
      Percuma juga ya motor kompetitif ridernya memble dan sebaliknya

    • Awalnya sebelum di CEV dia udah beberapa tahun di World Moto2, meski sering crash dan finish di posisi luar 15 besar, tapi levelnya World Moto2 emang beda dibanding CEV, gak usah jauh-jauh Edgar Pons, Luca Marini, Eric Granado, Stefen Odendaal, Joe Roberts, Lukas Tulovic, dll, awal masuk di World Moto2 laptime mereka masih jauh dari kata kompetitif, bahkan luca marini aja baru 2 tahun ini mulai kompetitif, awal masuk kan juga susah nembus 15 besar. Syahrin wildcard di CEV aja langsung menang, padahal di World Moto2 aja susah nembus baris depan.

      • Tapi Syahrin wildcard Moto2 Sepang langsung fight posisi 1 tuh, walaupun akhirnya cuma ke 4. Padahal sesi FP sampai QP dia kesulitan tembus 5 besar.

  3. mudah2an hasilnya lebih baik dr dota, krn musim ini dimas menggunakan senjata yg sama dg musuhnya, beda dg jaman dota dulu dg senjata alakadarnya ??

    • Kalo moto2 senjatanya sama bro.kalo yg gp 125 itu baru senjatanya ketinggalan jaman.team laen udah pake AK47.si Dota cuma dikasih panah????.itu teamnya aja yg terlalu maksain.cuma jadi pelengkap doang.sungguh kasihan si dota

  4. mungkin Dimas terlalu lama “terbuai” dengan “kelembutan, kehalusan, dan ke user-friendly an” daripada engine CBR600RR mengingat Honda kan katanya terkenal bikin motor masspro yg “rider-friendly”. Begitu dihadapkan dengan mesin 3 slinder inline yg terkenal torqy dan lebih liar power delivery nya Dhimas jadi kaget, kok rasanya gak kayak motor aing yg dulu ane pakek gitu…., mungkin butuh 2,3,4 kali race bagi Dimas buat mengenal lebih jauh karakter engine Triumph ini!

  5. Daripada buang2 waktu dan duit, mending langsung ganti aja dengan Andi Farid atau Gerry Salim yang jelas-jelas lebih muda, skill masih bisa berkembang dan prestasi di 600cc lumayan. Prestasi dibagi jam terbang lho ya, karena Andi maupun Gerry baru pegang 600cc aja di ARRC mereka sering didepan bahkan Gerry sering ngerjain Anthony West. Buat apa orbitin pembalap tua yang udah ga ada kans berkembang. Kalau tua kemudian prestasi langsung bagus sih oke, udah tua tapi performa gitu2 aja dan seringnya alasan adaptasi, masih cari set up, padahal udah dari 10 atau 11 tahun lalu pegang moge. Ibarat anak SMA kelas 11, tapi masih kesusahan penjumlahan alasannya masih belajar padahal dari kelas 1 SD udah dikenalin penjumlahan, sementara anak kelas 11 lain udah ngurusin integral, trigonometri, bahkan yang ngebet masuk kedokteran udah belajar kalkulus.

  6. Kl sdh begini ya..percepat penggemblengan mario sa dan adenanta. Mereka berdua wajib ikut moto2 dan moto3 di mandalika 2 th lagi…dimas Secara penjenjangan sdh bagus sekali tp msh barisan buncit. Perkiraan sy keliru sepertinya…dl sy mndukung dimas ke moto2 dg prediksi msh sanggup 15 besar. Spertinya bukan karena sasisnya. Mgkin gaya balap dimas harus dirubah

  7. bayang-bayang nama besar si abang tiri bro.. marini mikul beban berat dan mungkin bisa stress klo main di papan bawah.. mau ga mau ya mesti berkembang.. wong dukungannya yo turah-turah kok dari SKY VR|46 ?

  8. Artinya tim skyvr46 udah termasuk kompetitif bro,kan kita semua tau pecco tembus jurdun di sono.
    Si marini tahun maren udah menunjukkan adaptasinya yg apik paruh musim

  9. ada saatnya nanti dimas akan memberikan hasil yg terbaik target awal bisa tembus 15 besar atau minimal di barisan point, emang lo kira balap gampang balap bukan cuma kecepatan tapi juga ketelitian dari team dan lain2

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP