Sunday, 3 November 2024

Traction Control tidak bekerja saat Start MotoGP . . . Kasus Crash Quartararo di Silverstone

TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui Fabio Quartararo yang start dari posisi row ke dua mengalami High-side di tikungan pertama ‘Copse’ . Fabio yang mencoba mengambil T1 dari sisi sebelah dalam terlihat mengalami slide berlebihan di roda belakangnya. Fabio tidak bisa mengendalikan motor dan jatuh. Malang Yamaha M1 yang dikendarai F1/4 ini jatuh melintang di line yang Andrea Dovizioso ambil. Ducati Desmosedici GP19 yang dikendarai Andrea pun melanggar motor Fabio, terbang dan karena masih full tank, cipratan api dari gesekan logam-asphal menyulut bahan bakar dan membuat motor Andrea terbakar. Namun kenapa Quartararo bisa crash di T1 ?

Gambar di atas merupakan SC dari video on board Motor Andrea Dovizioso persis sebelum Quartararo mengalami slide. Nugie sempat menginformasikan bahwa ada sinyalemen bahwa Traction Control (TC) dari motor Fabio saat di T1 tidak bekerja karena paket set-up mapping Launch Control yang digunakan saat motor MotoGP melakukan start itu memiliki nilai variabel TC yang Nol alias tanpa TC (Traction Control off).

Dalam sebuah statusnya di Instagram, Mat Oxley menjelaskan lebih dalam mengenai hal ini. Beliau mengatakan bahwa Traction Control Pembalap motoGP memang tidak bekerja di titik ini karena saat berada di tikungan pembalap sedang berada di Gear ke-2. Sementara TC hanya di-mapping pada Gear ke-3 pada tikungan pertama. Artinya, baru bekerja saat pembalap mulai membuka Throttle gas untuk berakselerasi keluar tikungan.

Dengan begitu saat ban belakang dari motor Fabio spin dan akhirnya slide yang mengakibatkan High-side sistem ECU tidak mengaktifkan kendali terhadap Throttle untuk membuat ban belakang kembali memperoleh grip ke asphal. Mengenai ban belakang slide penyebabnya bisa macam-macam. Bisa jadi karena efek penutupan throtel gas mendadak karena Reflek melihat Rins di depan yang masuk ke sisi dalam, Fabio mengerem dengan ban belakang, karena hopping saat downshift (yang terakhir ini kecil kemungkinannya saat MotoGP sudah menggunakan seamless gearbox seperti saat ini) atau penyebab lainnya. Musti lihat telemetri data kalau soal ini.

Jadi begitu soal maslaah Fabio . . Untuk sementara sampai segitu , Buat yang masih kepo soal Tracktion Control silahkan baca lanjutan nya nih  . .


TC di MotoGP

Bagaimana cara kerja dari Traction Control itu sendiri? Satu artikel full sudah tmcblog buatkan di tahun 2017 yang lalu sebelumnya lengkap dengan grafik telemetri yang bisa dikunyah kunyah. Atau sila cek gambar telemetri berikut ini :

Patut diketahui TC yang kita bahas ini adalah yang bekerja untuk ban belakang. Slide seperti yang dialami Quartararo itu hampir mayoritas diawali dengan sebuah gejala Spin. Ban belakang yang mengalami spin itu biasanya putaran bannya lebih tinggi dari pada putaran yang seharusnya terjadi dengan speed motor yang sebenarnya.

Dan karena terdeteksi hadirnya spin yang terlalu lebay ( Via sensor speed dan dikomparasi dengan speed ban depan) maka ECU memerintahkan TCS bekerja yakni dengan mengurangi torsi yang diinginkan oleh pembalap (cek grafik warna putih Section D) dengan nilai yang pas (grafik warna merah section D) sehingga diperoleh torsi yang terdeliver ke ban sebesar grafik warna Hijau . .

Dan grafik torsi warna hijau ini lah yang membuat spin ban belakang terjaga toleransi persentase spinnya seperti yang diinginkan oleh pebalap dan team. Cara kerja TCS dalam mengurangi torsi di MotoGP yang biasa dilakukan saat motor menikung pada kemiringan 60 sampai 40 derajat umumnya dilakukan dengan dengan 3 cara yakni :

  1. Memainkan klep kupu-kupu di throttle body ( mengatur asupan udara )
  2. Memainkan timing pengapian
  3. Memotong pengapian

Nah sistem TCS ini lah yang disinyalir tidak bekerja saat Fabio mengalami slide di T1 . . Silahkan dikunyah kunyah dan semoga tercerahkan.

Taufik of BuitenZorg

89 COMMENTS

    • Bagus artikelnya, tp Terlalu teknik penjelasannya.
      Kenapa tdk mengutip pernyataan F1/4 langsung yg mengatakan bahwa kejadian itu bermula dari Rins yg nyaris crash trus Fabio yg di belakang nya kaget dan melepas throttle terlalu cepat sehingga mengakibatkan spin ban belakang, dan akhirnya crash.

      • sebenarnya penjelasannya cuma sampai penjelasan Mat Oxley, bagian bawah yang telemetri adalah buat yang kepo sama Traction control saja

      • Tidak banyak blog yg membahas motogp dari sudut pandang teknis seperti ini. Bersyukur ada TMCblog yg mau berbagi dgn bahasa yg sudah diusahakan sederhana. Silakan tinggal klik dan baca.

  1. ga kebayang gmn rasanya jadi rider GP era 2 tak yg tanpa TC tanpa seamless gearbox… atau kalau saja Mc Doohan muda melompati waktu ke masa ini apakah dia akan kaget dgn motor2 motoGP sekarang ??? ??

  2. Dovi jarang jatoh karena kesalahannya sendiri, seringnya jatoh karna kesalahan pembalap laen, apes apess

    Yaa sejago apapun pembalap, tetep takdir yg nentuin jurdun apa kagak,

    Banyak pembalap jago tapi gak pernah nyicip jurdun

    • disamping luck juga manajemen risknya bagusan MM. kenapa MM ngotot sama pole, ya salah satunya buat menghindari ketubruk rider lain juga kan. coba klo kemarin dia yang ditengah, ato pas horhe crash, dia di barisan itu. pasti ikutan ketubruk.

      • bok dibaca lagi, salah satunya. berarti ya pole itu tujuannya banyak, apalagi seorang MM, yg njlimet dan itung2an banget, seorang rider yg perfeksionis, harus under control dari awal. dan selaras dengan jalan pikiran hrc jepang yg selalu dobel cek.

  3. F1/4 itu slide nya gegara refleks ngeliat rins agak slide, setelah liat video nya berulang2 gtu sih menurutku, kalau aja kmarin ga ada insiden tsb, saya yakin jalannya race bisa lebih seru lagi. yah semoga next race ga ada insiden tsb lagi, pembalap bisa belajar dri insiden tsb

    • IMO, keduanya slide, karena ngotot mau jd yg paling depan di T1. Dan d posisi itu keduanya masih menggunakan Gear 2nd karena memang torsinya lebih berlimpah untuk akselerasi.

      Mengutip ucapan Miller “So you whack on the throttle, (in 2nd) it has a lot more power than it does in third gear – third gear is normally a lot smoother. Once you lash it on… As soon as he did it, it went ‘Wooooo.’ I said, ‘This ain’t good.’”

      Bedanya, Rins yang di depan bisa mengoreksi dengan ease off throttle, sementara F1/4 yang di belakangnya, untuk menghindari crash bersama, langsung shut throttle sehingga ban yang awalnya slide karena kebanyakan power, langsung re-grip. Saat itulah dia hi-side.

  4. Untung bukan Marquez,klo marcuez pasti ada yg komen “pake motor canggih aja jumpalitan,gimana pake motor 2 tak yg liar pasti udah koit” ?

  5. Naah,Sepang 2015 nih yg masih jadi misteri
    Apa benar benar tertekan handel rem nya atau emang tiba tiba lost front grip sehingga low side

    Telemetri yg jadi missing link sampai sekarang ??

    • Misterinya di mana? Mau brake lever tertekan, ato lost front grip, dua-duanya terjadi karena ada yang “deliberately running wide and causing contact” Mau apapun penyeabnya Penalty Verdict nya udah pas

      • bener mmng dia sengaja mlebar dan mnyebabkan kontak. tp pastinya jg ad prtanyaan2 lain sperti knapa yg terkesan mnghalang2i kok gk kna hukuman? apa hukuman buat orang yg mngganggu ritme balap pdahal ia mampu di depan? penalty sudah pas? sorry bro.. it’s fair if both of them have penalty. kenapa.. krna tentunya bkal jdi preseden buruk nantinya klo hal tsb trnyata bisa terulang kmbali. bener yg dikatakan dani pedrosa. RD is like a man who’s standing on grey area.kdang ga jelas antara hitam atau putih rules nya. dan msalah tendangan hal ini mmng blum bisa dibuktikan karna masih berupa asumsi semata. dan mungkin benar adanya komen2 lain diatas klo dorna hnya meredam aib olahraga ini karna next bisa jd perpecahan yg merugikan.

        • Kl mindset orang terhadap VR46 saat Sepang clash sama dengan mindset orang terhadap Fenatti, setelah kejadian itu VR46 pasti bakal kena black flagged dan g bakalan boleh start di seri selanjutnya. Itu juga kl emang beneran mau penaltinya fair.

          Tapi g kejadian kan. Rossi tetap dapat point Podium ketiga, dan penalty point 3. Dia cuma start dari posisi belakang karena akumulasi penaltinya udah empat. Masih mau bilang “Kl mau fair”.

          Kl mau adu fair, IMO, pasca Race Incident tsb, Rossi harusnya kena black flagged, dan MM93 kena point penalty juga, entah tiga atau empat.

        • ya akumulasi point mmng udah empat. ya wujudkan sj black flagged dan penalty point. anggap aj minum obat. pahit memang.. tp kan tjuannya mnyembuhkan. apa salahnya jg bersikap adil klo mmng peraturan mmng hrus ditegakkan supaya mmng tdk ada aksi reaksi dan preseden yg buruk kdepannya. msalah ga ada teman di dunia balap dan yg namanya psywar di dunia olahraga.. ya itu sdh jdi hal yg maklum entah schwantz, doohan, biaggi dan rossi jg were clashed each other in their era. tpi yg nmanya berbuat curang itu loh maksudnya yg jelas mnciderai olahraga. rossi had an accusation with proven bruh.. dia membawa printout data yg mnunjukkan marquez mlakukan pngereman yg tak semestinya di philip island saat ia berada di depan rossi. klo marquez yg ssperti lo sebutkan buktikan tduhan tsb on sunday that was right. emilio alzamora yg mntan org trdekatnya skaligus mntan seteru rossi di kls 125 jg prnah ngomong. marc itu rider yg mmng terobsesi kmenangan. dia gak suka dikalahkan bgitu saja dan tujuannya mmng kau(rossi). so udah jelas.. akumulasi kegagalan di seri argentina dan assen. diwujudkan di PI dan sepang. begitu jg valencia.. sy jg kagum dgn marc. but what a rider. he’s so avengefull.. hhahha

        • @AIM-M1
          btw bukunya mat oxley yg
          judulnya stealing speed itu bisa didapat dmna ya bro.. ?? sya suka kisah dramatisnya ernst degner yg membelot dri jerman timur dan hijrah k jepang demi suzuki kala itu.

        • AFAIK, Rossi g punya data apapun buat nunjukin kl tuduhannya benar saat tiba-tiba bikin “bizzare claim”. Dan setahu saya pun data yang dilihat DORNA bukan data balapan saat PI, tapi saat di Sepang terkait penyebab jatuhnya MM93 dan tuduhan Rossi kl Marc sebenarnya bisa lebih cepat dibandingkan pacenya saat itu di Sepang.

          Buku Oxley susah didapat, kynya harus request dl sama toko buku import, atau beli lewat amazon atau kindle.

    • @izanagi
      itu gak bakalan terungkap bro, ditutup rapat2 sama dorna. klo diungkap bs hantjur berantakan dunia perbalapan ?

      • Hancur karena akan terungkap tuas rem ada yang nendang plus yg kena tendang itu sengaja pelan buat menghalangi seseorang. Terus dorna mau jualan pakek namanya siapa kalo dua-duanya ketahuan busuknya? ?

        • Biarin aj. Kasih hukuman sesuai regulasi yang ada. Jualan tayangan olah raga tetap jalan.

          Karena karakter cunning sari rider saat balapan udah ada dari dulu, dan g cuma di balapan aj di olah raga lain juga ada seperti itu. Oxley aj bilang, “Bike racers were never choirboys”, di track tujuan mereka bukan untuk cari teman, tapi mengalahkan satu sama lain. Roberts aja pernah bilang kl dia sengaja flicking brake lever lawan pake kaki kanan saat dia balapan dirt track sampe lawannya crash. Saat lawannya nanyain dia dengan entengnya bilang “Lha situ naruh brake lever dekat kaki gua, jangan salahin gua dong”. Atau Schwantz yg sampe nawarin $10.000 buat siapapun yg bisa nidurin ceweknya Kochinski.

          Justru upaya Dorna buat menyelamatkan image VR46 dan MM93 yg malah bikin kacau. Let them paid the price for what they did. Rossi when he suddenly accused Marquez, and Marquez when he materialized Rossi’s accusation on Sunday”

  6. Ini hanyalah racing insiden,nggak ada yg bodoh atau apapun,hanya Dovi yg memang ada di tempat dan waktu yg salah
    Karena itu Marquez sebisa mungkin berada di front row agar meminimalisir terlibat kejadian seperti ini,bukan karena motornya disetting lebih berakselerasi tapi mengurangi top speed aja

    • Latah memang hal yang normal dalam balapan. Bahkan di jalan raya pun bisa terjadi.. Sering kejadian ada yang “geol” Di depannya seketika yang belakang ikut geol ampe jatuh.. Hrhrh e

  7. kejadian yang sama persis dengan yang dialami ianone tahun kemaren, saat kaget lihat markes geol-geol, dan akhirnya ianone main ski di grapel. hehe..

    • Saya jd inget jaman kuliah dl.. pas ujan2 liat pemotor jauh didepan sy nabrak bemper belakang angkot krn melambat mendadak mau nurunin penumpang.. saya refleks ngerem eh ndlosor krn jalanan licin.. suwe.. pdhl posisinya jauh lho. Wkwkwk

      • Wah kalau saya kejadiannya ada truk mau putar balik. Karena jalanan sempit truk ambil dari kiri, entah saya gak liat lampu signnya atau memang gak nyalain. Al hasil saya geol geol ngesot karena reflek rem dipanteng dalam kecepatan tinggi. Untung pakai ban lumayan bagus jadi gak ndlosor. Pernah juga ngejar lampu merah tapi tiba tiba ada motor nyelonong dan akhirnya ngesot didepan polwan yang lagi tugas di lampu merah. Wkwkwk

  8. Wwkk. Jd ingat2, didepanku ada orang mau jatuh gak jadi. Yang jauh didepan arah berlawanan lihat kaget malah jatuh sendiri.
    Jngn latah

  9. Tahun 2019 ini, 2 calon kuat juara dunia nasibnya berkebalikan ya.

    Dovi udh 2 kali sial kena crash orang lain, sementara marc beruntung lolos dari crash karambol tsb

  10. Kira-kira solusi apa yang bisa di buat untuk mengatasi parameter tersebut yah apakah kembali lagi ke ECU dan elektronik yg harus lebih bagus lagi

    • Solusinya? G ad. Biarin aj ky gini. Kejadian kemarin jg sebenarnya bukan salah ECU yg g bikin TC jalan. Tp emang TCnya yg diset untuk tidak bekerja sampe parameter tertentu (dhi. bekerja setelah 3rd gear untuk akselerasi).

  11. jadi inget pembalap moto3 si kornfeil yang loncatin motor bastianini, untung motor moto3 langsing, dovi ngegiles motor inline yang tebel, gagal deh

  12. Jadi intinya gegara apa?? Kan udah tau TC baru bekerja saat masuk gear 3, dan diarea ini TC memang diset lom aktif…., artinya bukan gegara TC bermasalah kan?

  13. dari sini bisa kita lihat? seorang pembalap seperti quartararo aslinya gk begitu punya skill bw motor…70 % masih bergantung mengandalkan elektronic..! lebih keren para pembalap dulu yg tidak pakai electronik..skillnya kelihatan! pantesan si stoner ogah naik mtogp lagi..?

  14. Artikel begini nih yang seharusnya diperbanyak, wak haji. Lebih teknikal dan dibahas dengan jelas. Orang Indonesia perlu banget untuk memperbanyak budaya membaca, memahami, dan mengkritisi. Bukan hanya berdasarkan “katanya”, “apabila”. MotoGP bukan hanya sekedar balapan motor, tapi balapan siapa yang lebih cerdas dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP