Saturday, 21 December 2024

Rekap Championship lengkap pasca Marquez beri Honda Gelar Juara Manufaktur ke-25 Di Motegi 2019

TMCBLOG.com – TMCBLOG merasa bersyukur banget bisa jadi saksi hidup pencapaian tiga torehan Sejarah bagi 3 pembalap hebat Peraih Podium di MotoGP Motegi Jepang 2019 : Marc Marquez, Fabio Quartararo, dan Andrea Dovizioso. Marc Marquez tahun ini menjadi backbone HRC, Ia adalah pembalap Honda 2019 yang paling berjasa dan berandil besar dalam memboyong Gelar Juara Manufaktur MotoGP 2019. Titel Juara Manufaktur ke 25 Yang diraih Oleh Honda sepanjang Histori mereka mengikuti Balap Grand Prix Sepeda motor . .  Ngomong ngomong soal gelar ke 25 Honda, Pada pagi hari sebelum Race ternyata Marc Memperoleh Titah lumayan Serius. Seperti diceritakan Oleh Crash.net, Presiden Honda mengatakan kepada Marc ” Saya ingin gelar Juara konstruktor hari ini Juga ! “ dan jawaban Marc adalah ” Baik Jangan Khawatir “ . . . Marc terus mengatakan ” Saya memperoleh tekanan akhir pekan sebelumnya di Thailand dan Sekarang disini juta, namun saya suka tekanan. Mereka layak karena mereka semua Repsol Honda dan HRC telah bekerja keras sepanjang musim sehingga saat ini konstruktor selesai dan kami mendapatkannya “. Selain Marc, Fabio Quartararo juga berhasil segel gelar Rookie Of The year 2019 dalam usia 20 Tahun 183 Hari. Sementara Itu Andrea dovizioso yang sempat memperoleh pressure keras dari Vinales di akhir Race berhasil torehkan Mileage Podium GrandPrix Ke-100 . . .

Buat Honda Mengawinkan Juara Dunia dan Juara Konstruktor dalam 1 musim seperti yang mereka lakukan di 2019 ini adalah Hal ke-20 kalinya yang telah mereka lakukan sepanjang keikutsertaan di GrandPrix sepeda motor.

Dan yang Specialnya, Torehan Juara Konstruktor ke 25 GP kelas Primer Sepeda motor adalah Torehan Juara Konstruktor ke 70 di GP Lintas Kelas yang dilakukan pada Perayaan ke 60 Honda Racing. Kemenangan Marc Marquez di Motegi adalah kemenangan ke-10nya di Musim 2019 ini bersisa 3 seri kedepan. Dan ini juga menjadi Torehan Juara seri ke 54 yang diraih Marc di Kelas Primer bersama Honda yang membuat Marc sejajar dengan Mick Doohan sebagai Pembalap Tersukses Honda di kelas Primer.

Pasca Race MotoGP Motegi 2019 Marc Marquez Kian Kukuh di Puncak Championship Kejuaraan Dunia MotoGP yang sudah ia segel di Thailand. 16 Seri, 15 Kali podium, 5 Kali runner up Race seri, dan 10 Kali menang race seri. Dengan 350 point dan bersisa 3 race ke-depan ( maksimum point 75) Marc Hanya kurang 33 point dari rekor point total terbanyak dalam satu musim – sepanjang massa kelas Primer yang sampai saat ini masih ditorehkan dengan tinta emas atas Nama Jorge Lorenzo.

Sementara itu Finish P4 Maverick membuatnya memiliki point yang sama dengan Rins dan siap Membidik posisi P3 ( dan mungkin juga Runner up Championhip dari tangan Dovi ). Valentino Rossi yang DNF membuat Rookie Fabio Quartararo Naik posisi dari 7 ke posisi 6. namun begitu dengan Nilai total 75 point maksimum sampai akhir musim , Fabio sendiri masih punya kesempatan jadi Runner up Championship.

Setelah Gagal membendung Honda dalam Perebutan gelar Juara Manufaktur 2019, Ducati harus waspada terhadap yamaha di 3 seri terakhir 2019 karena bisa saja Yamaha Yang saat ini diperkuat oleh 4 Pembalap bisa Overtake posisi P2 Konstruktor yang saat ini di tempati ducati. Smeentara itu Dua Pembalap Ducati team harus solid dan bekerja keras jika ingin sukses membendung dan menggagalkan Upaya Marc Marquez dan Repsol Honda meraih variabel tripple crown terakhir yakni Championship team.

Fabio Quartararo memang belum pernah Juara Di Seri MotoGP paling tidak sampai seri ke 16 ini. Namun dengan konsistensi Torehan  6 kali podium sudahlah jadi garansi terbaik yang membuatnya bisa mengunci gelar Rookie Terbaik tahun 2019 ini.

Setelah Mengunci Gelar Rookie of The Year 2019, Quartararo juga punya tantangan ke depan yakni bersaing dengan Miller, Crutchlow dan Motbidelli dalam perebutan Pembalap team Independen/ Satelit terbaik 2019. Selain itu Juga team Petronas Yamaha SRT juga siap berkompetiti lagi guna mengamankan Gelar team Satelit Terbaik 2019 . . .

Taufik of BuitenZorg

58 COMMENTS

  1. “14 Seri, 13 Kali podium, 3 Kali runner up Race, dan 10 Kali menang race seri”
    Kayaknya 16 seri dan 5 kali runner up
    10*25+5*20=350

      • Mungkin karena di F1 mereka g design semuanya, cuman tukang bikin power unit, g lebih. Kmrn wkt sama McLarena malah gearbox pun McLaren yg desain, akhirnya mesinnya cm jd “GP2 Engine”

  2. P2 championship berat wak, yg seru ini perebutan P3 championship oleh 4 rider.

    Gw jagoin F1/4 P3 Championship, target pertama VR46 sdh lewat ?.

  3. Rekornya loren gampang tuh ditumbangkan kalau liat peforma marc .. posisi podium 3 2x aja udah unggul dri record nya loren

    • Terlihat cukup mungkin. Karna marc hanya finish di pos 1/2. Dan sekali Crash. Itupun disirkuit yg harusnya ia menang sekebon katakanlah 3 rave nanti dia selalu RU aja udh dpet 60 point

    • salah itung bung
      masih perlu ngejar 34 poin buat nyalip
      jadi perlu setidaknya 2x podium 2 (40 poin)
      2x podium 3 masih kurang cukup (32 poin)

  4. semangat mbah oci, philipp island yakin pasti Podium 1. tahun depan pasti bisa titel ke-10 ?

    udh mirip fans rossi belum?? ?

  5. Klo Repsol Hon jurdun team agak pesimis, maski jarak cma 17, tp cma MM yg nyumbang susah juga, pa lg klo dovi bisa P1 plus petrux jg dpat nilai, pusyiang kan. Ayo lah Lorenzo, finish di zona poin

  6. posisi 2 si ducduc lumayan terancam
    Duc-duc akan berharap banyak dgn hasil di Sepang
    tapi…
    Di Valencia dan (apalagi) PI, apakah ducduc bakal “suffering” dilibas yamyam ??

  7. Wah MM memang hebat ya, berjuang sendiri neh. Naik gaji berlipat lipat kayaknya. Fabio yang fenomenal kyknya masih belum mampu musim ini P1 semasih ada MM apalgi mesin dah disegel. Musim depan klo mesin lbh kuat bakalan cucukan sama MM.

  8. Komen di sini aj. D artikel sebelumnya g kondusif….

    Progres Yamaha sepertinya masih tergantung grip ban, terutama new tyre. Seperti kata Cal, “Grip ban baru Honda memalukan, saya lebih memilih berada di belakang Yamaha untuk lap awal”. Dan secara tidak langsung, Dovi kmrn juga menyatakan hal yg sama. “Balapan yg sedikit aneh. Saat motor lain (Yamaha-IMO) memiliki grip yg lebih baik saya kesulitan. Tapi saat grip mereka berkurang, saya bisa lebih mendekat”. Dan dari keempat rider Yamaha, sepertinya masih Quartararo yg mampu manage ban, bahkan saat kondisi bannya mencapai limit.

    Sighting lap, MM93 pake wet tyre. Antara mind games, ato teknisi Honda sengaja pasang ban basah biar tangan MM93 g gatel betot gas, jadi premiumnya cukup sampe akhir race.

    Miller, secara hot pace, dia layak di tim pabrikan Ducati, tapi secara race pace, dia g lebih baik dibandingkan Petrucci. Podium keseratus, conciliation price buat Dovi. Kl rombongan Yamaha g bermasalah dengan limit ban, bisa jadi dia finish di belakang Vinales.

    Suzuki??? Come on Rins, dengan race pace yg udah ada, buat berebut podium juga udah bisa. Kenapa tiap weekend pasti berebut slot Q2 dl.

    Aprilia, mungkin slogan brandnya perlu dirubah jadi “The Power of Failure”. Kedua mesin rusak di tengah balapan, not a good sight buat pabrikan yg berkompetisi di level MotoGP.

    Dari keempat

  9. Alangkah jauh lebih baik jika dibuat 4 kategori resmi yg baru:
    1. Balap congor berdasarkan jumlah alasan yang bisa dicari-cari
    2. Volume microphone
    3. Pipel cempion berdasarkan voting sms
    4. Balap batu akik

    • Kl saya pinginnya cuma nambah sati kategori resmi “Best safe”. Tiap tahun pasti ada banyak kejadian safe. Weekend kmrn aj, paling g ada tiga kejadian superb safe, Alex Marquez dua kali, Binder sekali. Musim kemarin kl g salah juga ada dua extraordinary safe

      • Kalo Saya malah pengenya nambah Kategori MOTM eh Man Of The Race. Buat yg Start belakang tapi bisa Overtake Banyak Rider didepan. Dikumpulkan tiap Race.. hehe

  10. Kan Rossi yg bikin Konflik..merasa Superior bisa juara bersama satelit Honda. Nah Honda merasa Motor yg paling kencang.akhirnya pindah deh ke Yamaha. Baawa serta crew mechanicnya. Dn bisa Juara diYamyam. Semakin dipujalah dia dgn gelar The Doctor. Tapi kehebatanya cma mentok tahun 2009. Selebihnya munculah Alien baru. tahun 2007 Stoner
    juga Lorenzo. N skrg Marc.hehe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP