Sunday, 24 November 2024

[ Tech talk ] Label Konektor sensor SPD, BRK dan SUS di MotoGP . . Apa itu ?

TMCBLOG.com – Elektronik adalah hal krusial di MotoGP, Elektronik mengendalikan Motor dengan Power hampir 300 hp dan ini adalah pekerjaan yang tidak mudah. Salah satu cata untuk memeriksa apakah elektronik sudah memberikan pengendaliannya terhadap motor dibutuhkan Umpan balik ( Feedback ) dari beberapa data. Dan Biasannya data data ini diperoleh melaui sensor . . Nah Baru baru saja ini MotoGP memberikan Satu fot yang cukup menarik eprhatian tmcblog yakni beberapa konektor di bagian samping kanan Yamaha M1 dengan beberapa kode penamaan Port SPD, BRK dan SUS . . Port apa sebenarnya itu ?

Nah di Gambar terlihat ada 4 konektor elektrikal yang memiliki 3 fungsi berbeda. Dua Konektor berwarna Merah dengan Label SPD adalah konektor Speed Sensor atau Sensor kecepatan Untuk Roda belakang. Kenapa Harus dua. MotoGP biasannya menggunakan dua sensor kecepatan di roda belakang, hal ini bertujuan untuk jaga jaga kalau ada satu rusak.

Masih ingat kah sobat sekalian kejadian Speed sensor Dani pedrosa yang sempat Kesentuh Marc Marquez di Aragon beberapa tahun yang lalu dan emmbuat sistem Tarcktion Control Honda RC213V tidak berfungsi dan langsung membuat Dani Jumpalitan karena power yang di berikan Mesin tidak bisa dikendalikan dengan benar.

Konektor kedua Berwarna Kuning Dengan Tulisan Label “BRK” merupakan Konektor dari kabel sensor tekanan Pengereman dari rem belakang. Konektor ini akan memberikan data mengenai seberapa keras pembalap melakukan tekanan Pengereman belakang yang umumnya dilakukan menggunakan tuas rem di Kaki kanan ( walaupun saat ini juga ada yang dilakukan menggunakan Scooter Brake di handlebar Kiri ).

Konektor ketiga Dengan warna Oren berlabel “SUS” adalah konektor dari sensor Posisi Suspensi (belakang). Konektor ini akan memberikan data terus menerus mengenai pergerakan simpangan lendutan suspensi belakang yang berguna bagi team dan pembalap Untuk memperlihatkan Feedback dari setup suspensi yang sedang mereka riset untuk kondisi Kontur Trek tertentu.

BTW data simpangan suspensi Data tersebut diperoleh dari Stroke sensor yang sudah kita bahas di artikel sebelumnya sob. Mudah mudahan ke depan tetap ada beberapa detail lain di MotoGP atau Motor pada umumnya yang bisa kita dikusikan di Threat ” tech talk ” ini  . . silahkan dikunyah kunyah, keep Positif Thinking, dan Be Creative #DiRumahAja . . salam

Taufik of BuitenZorg

13 COMMENTS

  1. Bahas dong wak.. Perbedaan pemakaian kopling kering dengan Basah.. Apa keungguoan dan kelemahan masing2.
    Kepo..

  2. selagi nunggu lama, buat juga artikel cerita moto gp masa lalu.
    hal hal yang menarik tentang sejarah..
    biar fans motogp yang baru lahir, pada tau masa lalu

  3. penasaran sama hasil datanya, kemudian bagaiamana kira2 cara mereka menganalisanya wak, sekali2 bisa di bahas wak.

  4. Secara teori mesin NA bisa dipush sampe 325 hp per liter seperti jaman f1 terakhir v8 di taun 2013…saya yakin kalo cuma pingin naikin power itu ngga susah susah amat…cuma ya itu side effectnya gede
    Nahh kalo ada orang yg ngomong motogp sekarang terlalu banyak elektronik itu salah bgt cooyy
    Ini motor lho rodanya cuma 1 beda sama mobil yg ada 4..posisinya vertikal lagi!! Ngga kaya f1 yg gepeng kebawah
    Salute sma rider motogp

  5. Ingin update dunia permotogpan silahkan baca yg lain. Tp jika pingin pintar ttg MotoGP hanya di sini, bareng mas haji Taufik ?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP