TMCBLOG.com – Kita telah sama-sama mendiskusikan sampai 3 sekuel blog hanya dari sebuah berita un-offical mengenai sinyelemen pindahnya Pol Espargaro ke Repsol Honda untuk musim 2021 nanti. Kita sudah bicara dari sudut pandang KTM, kita sudah lihat dari sudut pandang konspirasi fight Honda-Ducati dan terakhir kita sudah lihat dari sudut pandang HRC pribadi. Namun kita lupa mengenai Alex Marquez. Padahal boleh dibilang menurut TMCBlog, Alex ini termasuk pemeran utama dari kisah masa depan ini. Dan menurut TMCBlog Alex ini adalah korban dari eskalasi berita ini, suka ataupun tidak suka. .
Yap, Alex Marquez adalah korban, apapun muara dari eskalasi berita ini apakah akhirnya benar ataupun berita ini tidak benar Pol berlabuh ke RHT. Kenapa? Karena sadar atau tak sadar semua orang sudah membicarakannya dan menganggapnya seakan hadir di sisi Marc Marquez hanya menjalankan peran sebagai ‘ban serep’ yang kapan saja bisa digantikan jika ban utama sudah disiapkan.
Ini bisa diartikan ada indikasi bahwa Honda/HRC tidak confident sama adik dari Marc Marquez ini. Wong belom dibuktikan di track koq dah ada rencana diganti? Begitu maksudnya. Atau bukan hanya tidak confident . . Paling parah adalah tidak percaya dan tidak direncanakan. Mungkin kah ini yang namanya namanya sakit tapi nggak berdarah?
Ini artinya semua anggapan kita dan perkiraan kita terhadap karir Alex Marquez di RHT ikut terhempas dan boleh dibilang zonk ! Seakan-akan kita tidak tahu bakal seperti apa ujung dari kesepakatan RHT-Alex Marquez.
Namun kalau sobat sekalian tarik garis ke belakang. Di bawah kepemimpinan Alberto Puig beberapa kali RHT mengalami kejadian dimana karir seorang pembalap benar-benar tidak terduga dan kasar kata boleh dibilang nggak jelas akan sampai di mana ujungnya.
Kasus-kasus tersebut bisa jadi berhubungan dengan gaya managerial ataupun penyebab lain seperti misalnya force majeure. Kasus pertama tentunya Jorge Lorenzo yang tiba-tiba hanya 1 tahun bersama Honda. Kita tentu awalnya minimal berekspektasi bahwa Jorge [minimal] akan membalap selama dua tahun bersama RHT.
Lalu kasus kedua adalah kasus Johann Zarco. Sudah cukup confident saat dipanggil HRC untuk menggantikan posisi Takaaki Nakagami. Namun akhirnya malah nggak jelas sampai akhirnya juara dunia tersebut hanya berlabuh bersama Ducati di team ‘satelit nomor dua’ Avintia Racing.
Dan jika kasus Alex Marquez ini benar-benar kejadian berakhir ke sesuatu yang membingungkan maka klop sudah ini adalah contoh kasus ke tiga dimasa pengaturan sang panglima perang Mr Puig. Kudu ada solusi real yang solid buat Alex Marquez karena biar bagaimanapun bisa ada efeknya dengan Ace Rider mereka, Marc Marquez.
Taufik of BuitenZorg
Klo di sinetron Indonesia cocok si Puig jadi pemeran antagonis
Semua yang direkrut dan di sia-siakan hrc itu adalah orang-orang hebat yang bakal jadi lawan pameran utama honda, Ini adalah strategi honda agar jagoannya tak ada lawan kecuali ya sekarang, dimasadepan calon lawan mm harus di berangus sajak dini… bayangkan kalau alex m di ambil yamaha atau johan z tetap di yamaha seperti quartararo sekarang bakal kesulitan hrc, honda hanya punya 1 jagoan yang lain banyak pilihan di jangkapanjang ini…
Apa ? Zarko dan quartararo ?????,buat lawan Marq ?????
modharmo,,,,,terhalu dipagi hari.
adem ayem soalnya g pernah juara dunia kesekian kali,,,jualan seret.kalah laris sama dealer sebelah……
Marc pembalap utama di Repsol, Alex untuk menjadi pembalap utama di LCR…beda kasus dgn yg lainnya,sepertinya dinamika Alex tentu sudah kesepakatan dgn Marc
Iyo adem, ora tau menang, nyantai wae sing penting mang oci senang dan nyaman.
Pembalap di RHT itu hanya Marc, selain itu hanya “pemain cadangan” atau “team hore” mungkin itu yg ada di pikiran Puig. Kalo ga, ga mungkin kontrak ampe 4 tahun sedangkan pembalap teammate nya cm kontrak 1 tahun
“borok” nya HRC kah?
Man Management disaster
Menurut saya, tipe Puig ini tipe yang suka melakukan gerakan tiba-tiba / dadakan dalam manage sesuatu. Terlepas efek gerakan dadakan itu dipikirin dulu atau malah mikirnya belakangan kita belum tau.
Berhadapan ama yang tipe kayak gini gak ada cara lain, selain pegang hitam di atas putih. Selain itu siap-siap aja kena PHP kayak Zarco yah? wkwkwk
Untuk kasus Hohe, saya rasa dia (Puig) ikut ambil bagian dalam memuluskan “pensiun” Hohe. You know, agak aneh untuk perusahaan sekelas HRC dalam memperlakukan Hohe, tanpa sanksi apapun gitu karena putus kontrak tengah jalan, namun fix sign kontrak di kompetitor (?) Dilalah itu kompetitor musuh bebuyutan Honda juga (?) Saya gak ngeliat ini sebagai kejadian yang biasa-biasa aja buat perusahaan sekelas Honda. Pastinya ada sosok yang punya peran di kejadian Hohe ini, makanya jadi mulus kayak tanpa masalah apapun.
Muncul pertanyaan, kenapa Puig harus repot-repot mulusin hal kayak gitu?
Pertama, Hohe dan HRC adalah unik. Karena Hohe menawarkan jasanya via komunikasi pribadi dengan Puig. Pun ketika Hohe memutuskan untuk “pensiun” karena memang banyak masukan (termasuk dari pihak Dorna juga), udah PASTI ada komunikasi pribadi duluan ama Puig.
Keadaan vacuum rider di Repsol Honda, yang belum siap cari pengganti Hohe saat itu, (menurut saya pribadi) coba di ulik-ulik oleh Puig juga untuk “bikin umpan” dalam rangka Mengunci Marc. Karena dia ace rider dengan value gak ternilai buat HRC untuk saat ini, dan entah sampai kapan HRC masih akan terus bergantung sama jasa Marc. Dengan cara memuluskan jalannya Alex MArquez untuk naik kelas buru-buru, langsung seat factory pula, factory nya juga gak tanggung-tanggung, Repsol Honda. The dream team. Logika goblok-goblokan pun pasti mikir, dengan prestasi Alex yang so so, dan agak berbeda dengan kakaknya dulu, kalo aja bukan karena faktor X, gak mungkin mulus banget langsung ke Repsol Honda. Dan kalopun saat itu HRC lagi cari pengganti, kok adiknya Marc (?) hanya karena dia juara dunia Moto2 (?) wkwkwk ya betul juga sih masuk akal. tapi tetep aja bukan sebuah kebetulan. Kalo saya jadi Puig versi garis lurus, saya malah lebih milih Cal Crutchlow ke Repsol. Pertama karena dia udah hafal karakter RCV, sehingga untuk result balapan nanti akan lebih ketaker / terjamin daripada masang seorang beginner (dengan skill yang so so pula wkwkwk Maaf Alex). Kedua, karena kontrak Cal langsung ama HRC jadi menurut saya jasa seorang rider di tim HRC sepenuhnya HRC yang kelola. Perihal seat satelit yang kosong baru deh kasih ke Alex Marquez.
Benang merahnya adalah : semua gaya manajerial macem itu tadi hanya untuk nyenengin Marc Marquez sehingga semua running smooth, termasuk kontrak super 4 tahun itu. Wkwkwk
Sekarang, disaat semua udah tercapai sesuai target Puig. Jangan pikir Alex Marquez akan tetap disayang. Apalagi (balik lagi ke hitam di atas putih) dia cuma pegang 1 tahun kontrak. Sah-sah aja kalo dia (Puig) melakukan gerakan tiba-tiba lagi dengan flirting ke Pol. wkwkwk
Ya mungkin bener sih banyak PHP nya ya.
@dirtbike
definisi antagonis apa dulu nih? Tokoh, baik main character maupun sidekick, yang tersenyum atau tertawa di scene penutup film, biasanya disebut protogonis. Marquez (main character) dan puig (sidekick) adalah pemilik tawa terakhir ketika musim 2019 ditutup, kesimpulannya puig adalah protogonis. Sementara ciabatti, jarvis, rivola dll adalah pemilik tangis terakhir ketika film berjudul musim 2019 ditutup.
Bagaimanapun dan walaupun menimbulkan akhir yang membingungkan, sepertinya pihak principal tidak mempermasalahkan “track record” Puig ini…
Atau belum mungkin???
Kl kata gue sih belom. Dan gue yakin kalau mereka “seenaknya” kaya gini terus, suatu saat mereka bakal kena batu nya. Dan yes, gue setuju ama omongan wak haji di akhir artikel
“bisa ada efeknya dengan Ace Rider mereka, Marc Marquez”.
Marc bukan Stoner, yg mungkin langsung ambil keputusan pensiun di masa jaya. Puig tau… Marc mikir jangka panjang.
Pecatur unggul ga maksa main sampai skak mar kalo udah tau bakal kalah.
Makanya bisa jadi Alex didepak dini.
Cuma, kalo dipikir-pikir, lihat dong race moto3 Valencia 2013. Perhatikan nama-namanya… Bandingkan nasibnya sekarang…
Bandingkan Alex dengan yg lain. Umurnya. Prestasinya
Alex ga layak diberi seat seperti Fabio Quartararo.
Kalo selalu seperti itu, kenapa si Puig masih di pake HRC wak?
Udah penasaran siapa aja line up rider 2021, gosipnya hot banget.
Gw yakin Taka masih di LCR, Cal yang out.
Danilo ke Aprilia. Dovi ke Ducati, kayaknya Dovi anak kesayangan opa Paolo. Dovi ga pernah kena komplen sama opa. Ehhh tapi Pecco disayang opa tapi akhirnya out juga dari Pramac.
Karna marquess nya masih juara
Kalo petrux ke aruba.it,, kayanya cal bakal ke hrc wsbk..bisa jadi
bulan April kemarin rasanya ada berita kalau AM73 tidak tertarik memperpanjang kontrak dengan Repsol Honda.
Pantes Marq dr raut muka juga gak Happy dengan teken kontrak pengekangan teesebut dibawah tekanan..
skarang Marq masih bilang nyaman ??? Harga diri !!!
apakah juga dia ini juga sepenuhnya disalahkan atas perang microphone ini ??? parah sih ini walaupun apapun dibalik dalangnya…
Rencananya sihh, semusim alex digembleng oleh marq di RHT, selanjutnya dia bisa pindah ke aprilia ato ktm. Tapi yaa karna musim ini banyak seri yg batal, amburadul rencananyaa
Sampe disini saya paham wak haji knapa dani pisah sama puig taun 2013, dan dani bener2 drop taun 2018 setelah puig dateng lagi, walopun era 2000an awal dani dan puig merasakan kesuksesan bersama tapi gaya mabajerialnya membabi buta, 180 derajat dari duet shuhei dan suppo yang bener2 adem ayem tapi semua mulus jalan tanpa hambatan, HRC harusnya evaluasi kepemimpinan puig 3 taun terakhir..
Bener sihh HRC jadi gak ada superbody tapi situasinya bener2 gak kondusif
Dani n jolor out setelah “ribut” dgn puig
Gaya puig emang gitu kayanya
N kayanya hrc gak terlalu masalahin itu
Mungkin keinginan tujuan hrc sendiri selama ini tercapai
Puig bakal kena batunya jika MM gak bida jurdun lagi.
Itu bakal jd ujian terbesar puig
Gmn melanjutkan tongkat estafet setelah masa marc
Kalo rekrut rider yg saat ini ada moto2 n moto3 akan biasa aja
Akan seru jika ngebajak rider2 dr pabrikan pesaing,
Gak tau strategi n intrik apalagi yg muncul
As despicable as he is, he still gets the job done. Terlepas sebenarnya peran Marc Marquez yang cukup besar di sana. Selama Puig bisa membawa HRC memenangkan kejuaran dunia, dia masih akan digunakan oleh HRC
Krn mempertahankan marc n membuat marc tetap termotivasi adalah bagian dr tugas dia untuk membawa hrc juara
Berarti itulah kelihatan cerdiknya Piug. Kl di Sepakbola mirip2 Pep Guardiola, kl di film kayak Mr. spock. Ngomongnya lempeng aja tp ambil pilihan yg plg logis.
Maen2 sama Puig, langsung diserang balik n dihabisin..mirip2 mentalnya Marquez. Siapa yg coba2 njailin mereka, siap2 dibikin nyesel.
Kl pembalap gak perform, lgsg diganti.
Pembalap tampil habis2an, jg dibelain habis2an sama Puig si Mr. Spock.
AFAIK, JL99 cmn setahun krn jiper dengan cedera dan motornya. Dan kemungkinan, untuk menghindari klausul pemutusan kontrak, memutuskan mundur dr balapan (tp begitu ada tawaran lgs nyemplak). JZ05, wlpun dl sempat diincar Puig, tp akhirnya setelah memutuskan mundur dr KTM sempat diminta Cecchinello buat ngisi kursi Taka yg operasi bahu. Dan wlpun Puig sering terlihat ngintip garasi LCR buat ngawasi JZ05, tp akhirnya performa JZ05 di motor yg jauh lebih mudah dikendalikan jg g terlalu bagus. Wajar kl akhirnya g dilanjutin. Puig butuh rider yg mau ride around the bike untuk mengendalikan RC213V. Dan entah kenapa rider yg diplot untuk mengisi pasca DP26, hampir semuanya rider yg riding characternya kurang cocok dg RC213V.
Awalnya JL99 yg menawarkan diri ke HRC dipandang sebagai “not great rider, but champion” bakal bisa jd banteng buat matador mereka. Atau setidaknya pengamalannya di Yamaha & Ducati bisa digunakan untuk develop RC213V mjd motor yg mudah dikendalikan. Sayangnya musim 2019 menunjukkan kondisi sebaliknya dan dia memutuskan pensiun dini. IMO, kemungkinan kekosongan kursi ini mgkn awalnya akak diisi Zarco dg harapan riding stylenya yg mirip JL99 tp dengan mental Kamikaze bisa mengisi celah yg awalnya diplot untuk JL99. Tp seperti halnya orang Prancis lainnya, dia menguatkan bendera putih di KTM & keluar begitu aj. Dan kemungkinan Puig pun mulai mempertanyakan grit seorang JZ05. Dan hal ini terlihat saat di Phillips Island, bagaimana Puig mengawasi JZ05 di garasi LCR. Dan sepertinya untuk HRC sendiri membuat motor yg mudah dikendarai tidak mjd prioritas lg.
Permasalahan kosongnya slot rider kedua RHT untuk musim 2020 diperparah dengan tidak adanya rider yg memiliki opsi terbuka. Sy sempat berpikir RHT akan menggunakan Bradl, tp dia sendiri disibukkan dg project CBRRRRR. Jd menggunakan AM73 adalah kondisi yg paling feasible saat itu, toh dia sendiri adalah juara dunia Moto3 & Moto2 (wlpun mgkn Marc sendiri jg lbh memilih adiknya mengendarai motor selain RC213V – IIRC, sempat lobby SRT untuk AM73).
Apakah AM73 adalah pilihan terbaik Puig? At the moment, he was krn g ada pilihan lain, mknya cm dikontrak satu tahun. Apakah kemudian AM73 adalah korban, he is. Tp, IMO, dia bukan korban dr management Puig. Dia korban dr kondisi pandemi saat ini. Sehingga alih” dia balapan untuk seri ketujuh dan menunjukkan progresnya sbg bahan evaluasi perpanjangan kontrak, dia cm muterin rumah sama ranchnya.
IMO, Puig tipe manajer yg create competition between their rider to achieve more, shg dia masih mencari rider yg bisa push MM93 untuk menjadi tandemnya. Saya sendiri juga berpendapat Junior tdk cukup hebat to beat seniornya. G heran Puig masih mencari rider lain yg mampu ride around the bike, terutama menggunakan motor yg memang dibuat untuk MM93.
Di sisi lain, untuk mencegah MM93 kecewa besar kemungkinan AM73 akan tetap dibawah HRC. Krn MM93 masih angsa bertelur emas HRC. Besar kemungkinan dia tidak akan melanjutkan klausul 4 tahun kalau dia merasa diperlakukan tidak baik. Emmett sendiri berkelakar kl MM93 cukup kaya untuk membayar pajak krn tdk pindah ke Andora seperti atlet Spanyol lainnya, sehingga klpun harus bayar ganti rugi ke HRC akibat memutuskan kontrak, dia g akan keberatan.
Analisanya mantul, dan gw sepemikiran juga sama lu bro.
HRC harus hati2 sama langkahnya puig, salah langkah bisa2 MM berlabuh ke KTM atau Ducati. Karena biar bagaimanapun, MM juga seorang manusia, ngeliat adiknya “dipermainkan” bisa timbul rasa kecewa besar.
ane percaya MM93 adalah sosok yg profesional , paling tidak dia ngambil keputusan harus dihitung matang2 , kalau emg harus memasukkan perasaan dlm pertimbangannya, maka itu haruslah memilih antara perasaan simpatiknya trhdp AM73 yg dipermainkan HRC atau perasaan nyaman terhadap kru2 timnya yg skrg yg udah dibangun bertahun-tahun,,
Sejauh ini sih saya liat dia selalu enjoy dalam bekerja, mental bagus dan gak bermasalah, walopun tekanan berat.
Tapi we’ll see.
Soalnya buat Marquez, keluarga itu penting.
RHT itu apaan sih?
Hehehe.. 😀
Repsol Honda Team , CMIIW
Setuju banget
Setuju
RHT itu apaan sih, wak?
Hehehe.. 😀
Rongga Hidung Tenggorokan
Klinik kesehatan :v
Mantaaaab..
Haha..
Puig nih ga becus harusnya tunggu proses Alex bisa berkembang di Repsol, lihat jaman dulu Hayden jadi bayang2 Rossi, tapi bisa juara dunia juga 2006.
Some said, Hayden jadi juara dunia karena Rossi sabotaging himself, seperti halnya Marquez gagal juara dunia di 2015. 5 kemenangan vs. 2 kemenangan, sayangnya yang menang lima kali tiga kali gagal finish. Pada akhirnya yang berbakat pun akan dijegal Bejo………….
Untuk urusan pemilihan pembalap Yam tetap yang terbaik.. Bahkan pemain cadangan sang Paduka jg siap sedia.
Lho bukannya Cecchinello sendiri yg berinisiatif menggunakan jasa Zarco disaat nakagami cidera dgn berdiskusi dulu dgn HRC,ternyata di acc,cmiiw
Dan yg menekan Lorenzo untuk pensiun kayaknya memang Dorna/ kehendak diri sendiri, terlihat dr raut muka Puig setelah press conference terlihat kecewa dan sedih saat dihampiri jolor
Setuju juga, lagian tahun lalu issue melemahkan ducita kenapa nama JL di no sekian setelah JZ untuk ganti pedrosa ?
Eh ujung ujungnya tapi boong…. lol.
RHT ga akan segila itu buat buang am73, mana berani RHT. Mau ditinggal ace rider?
Pol ke RHT cuma rumor, ga ada info yang valid. Managernya sendiri bilang pol masih bernegosiasi sama ktm, honda, ducati.
Yang bilang klu am73 out dr hrc abangnya ga bakal baperan, justru berita diluar bilang masuknya am73 ke RHT ada karena masuk klausul kontrak 4thn mm93 dengan RHT. MM93 bersedia dikontrak 4thn asal adiknya dibawa ke RHT.
Pengaruh Markes family kuat banget buat tim sultan.
Bukan bermaksud membela puig, tetapi untuk kasus lorenzo dan jarwo, bobot kesalahan lebih banyak berada di pundak kedua pebalap itu sendiri.
Me saying to both lorenzo and jarwo: “You got your time, you got your chance, and yet you blew it!”
Pada epoch konstelasi waktu kontemporer, tidak ada pilihan pebalap lain yg lebih baik drpd 99 dan 05. No, puig didnt make any mistake.
Kita tidak tahu apa yg sebenarnya terjadi ‘di belakang layar’… Bisa saja ini hanya intrik belaka atau bisa juga dulu pas ngontrak AM73 sudah ada pembicaraan bahwa ia tahun berikutnya akan ditempatkan di LCR (karena RHT kosong jadi isi dulu RHT) atau pol nantinya yg di LCR… Kita tunggu saja kelanjutannya…
Nah ini ane setuju..
Bukan strategi bagus kalo mudah dibaca..
Kita ndak tau apa yg sebenernya sdg terjadi..
Malah mungkin situasi begini yg diharapkan HRC.. agar timbul opini2 liar..
Kalo cuma opini liar sih efeknya kurang
Tp kalo sampe pesaing panik n salah respon itu berarti maen stateginya tercapai
He’s tricky guy as i know.
Now he playing mouse trap game and so far who win the game Marc only.
And the game device is bike RCV213.
The following list bikers who failed are :
1. Dani Pedrosa
2. Jorge lorenzo
3. Carl Curtchlow (intermittent mode)
4. Aleq Marques (counting the days)
5.
Saya baru tahu kl memprioritoskan rider yang berulang kali membawa gelar juara dunia merupakan salah satu bentuk Man Management Disaster……….
I agree to disagree. Tujuan utama manajer tim adalah membuat timnya juara. Siapapun ridernya. Kl perlu mengorbankan rider lainnya untuk menaikkan probabilitas rider yg berpeluang juara. Smith aja disuruh jadi perisai buat Terol dari Marquez di musim 2010. Lorenzo aja dikasih mapping khusus nomor 8. Kalo juara, tujuannya tercapai, man management terhadap rider bisa dinilai sukses.
Man Management Disaster itu saat ada rider yang jelas-jelas jadi juara disia-siakan. Entah problemnya g diakui dan g didukung, atau usahanya menjadi juara dunia tidak dihargai. Atau saat ada non rider yang memiliki peran krusial bagi tim dan rider, dibiarkan dibajak tim lain.
So far, langkah management HRC udah sesuai, caring their golden goose. Belum ada cerita rider yang juara dunia digagalkan pesta pengukuhannya. Belum ada cerita rider yang memiliki potensi dipecat ditengah jalan sampe dia ngemis ke tim lawan.
Tapi kalau itu pendapat anda seperti itu, y monggo. Pada kenyataannya memperbanyak jumlah podium pembalap kedua jg g berarti apa-apa kl gagal merebut gelar juara dunia. Apalagi kl sampe g ada satu pun gelar dari triple crown yang bisa diraih (yang dua diantaranya bisa diraih dengan usaha beberapa rider yang satu tim atau satu motor).
@ceker
Mm berpotensi kabur kemana? Ducati nawar mm 30 jutadollar untuk 2 tahun (alias cuma15 juta dollar pertahun), ducati langsung mingkem, minder dan tidak berani nawar ketika tahu mm dihargai honda 100 juta dollar untuk 4 tahun (alias 25 jutadollar pertahun). Yamaha? Lin jarvis bilang no marquez family, dan yamaha gak punya 30 juta dollar buat rayu mm pindah. Aprilia? No money and no good enoughbike. Ktm? Duit ada, tapi maukah mm pindah pake motor alakadarnya? Suzuki? Gak gableg duit om! Cobalah berpikir realistis!
Iya juga ya. Mingkem semua ngedenger 100 juta. Btw bayarannya pakek Dollar atau Euro sih?
Repsol Honda, Monster Energy Yamaha, RedBull KTM.
>> Sponsor + Motor.
Suzuki Ecstar >> Sponsor Utamanya dari Suzuki langsung.
“wong belom dibuktikan di Track koq dah ada rencana diGanti? ”
berlaku sebaliknya nya juga kan wak?
Wong belum dibuktikan di track kok minta perpanjang? ?
Di GPOne juga dibahas temennya wak Haji the one and only Mr Carlo Pernat. Dan waow Puig itu Mr Creator without hesitate ternyata. Dan banyak silly season dibahas disitu termasuk Zarco yg “katanya” bakalan susah dilirik pabrikan
Zarco udh keliatan ga ada bagusnya selaen di yamaha. 2x dikasih motor non yamaha ga cocok.
Ane ga tau Wak haji temenan sama Carlo pernat, agensinya Iannone
Kalo ga salah temennya itu pecino deh bukan pernat
Oh Terima kasih banyak mas koreksinya. Iya Manuel peccino. Saya Khilaf
Coba kalau dr awal alex disiapkan sebagai pengganti cal crhuchlow di team satwlit dan cal yg masuk ke repsol 2020.
Pasti ga bikin kaya gini.
Trik biar MM mau tandatangan 4 tahun habis itu AM didepak ke LCR. Gmana perasaan MM neh yg syg sama adik ya.
Udah terlanjur dapet bayaran 4 tahun di kontrak, mau kabur? Bayar dulu penalty wkwkwk biasanya namanya penalty lebih gede dari gaji. Misal dulu kontrak Rossi di Ducati, gw denger2 saat itu penalty kalo dia kabur di musim keduanya adalah 2,5 kali gaji dia 2 tahun disana. Nah kebayang kalo policy ini juga berlaku di Repsol, anggap Marquez dapet 100 juta utk 4 thn, disuruh bayar penalty sesuai jumlah kontrak aja udah berat banget itu, apalagi penalty-nya diatas nilai kontrak. Fix HRC cerdik ‘kurung’ Marquez di Repsol Honda sampe usia produktifnya abis, masukin adiknya biar dia lega dan mau tandatangan kontrak 4 tahun, tandatangan didapat tinggal tendang deh adiknya. Buat cari pembalap yg bener2 potensial bukan cuma masuk lewat jalur sponsor. Kalo kejadian Alex dibuang, gw sanksi doi bisa tetep di motogp. Menurut gw dia bakal balik kucing ke moto2. Tapi kalo Pol ato siapapun itu cuma rumor buat ngisi rubrik berita, ya Alex yg bakal diperpanjang sampai 2021.
Meggy z
pakde puiq koq kaya yang panik gitu ya, atau ada agenda yg lebih besar di belakang nya..
What is worse than not knowing? It is when you think you know everything.
Ini makin melebar kemana2 opininya, coba di baca lagi komentar2 di medsos maupun warung ini ketika kabar Alex naik ke RHT, “Alex bisa naik cuma karena ada Marc di RHT!”…”, Terus banyak yg meragukan HRC, bilang “HRc lemah, HRC di cucuk hidungnya oleh Marc, HRc sudah di bawah kendali Marquez family!” Dan BLA BLA BLA ….dan sekarang..”BOOM” banyak yg meragukan hub Marc dan RHT???
Korban sesungguhnya ya Karel Abraham. Alex Marquez cuma salah satu pion dari kapitalisme Dorna. Tapi memang fakta sejarah mengatakan, Alberto Puig jago cari bakat tapi ga bisa poles pembalap malah lebih cenderung destruktif terhadap karir balap pembalap yg dibinanya. Stoner gagal terus di kelas capung dan menengah, baru setelah lepas dari Puig dia main los aja dan akhirnya begitu masuk tim pabrikan langsung juara dunia. Pedrosa jadi alien spesialis runner up karena terlalu lama dalam cengkraman Puig sampai usia emasnya lewat akhirnya pensiun tanpa gelar motogp. Elias bagus di 250 dan rookie motogp sampai sempat digadang2 jadi ujung tombak Yamaha malah akhirnya terdampar di satelit Honda dan jadi kutu loncat, beberapa tahun setelah lepas dari Puig baru bisa juara dunia pun cuma di moto2. Sekarang ini Puig kalo ngoceh seolah bener karena ada Marquez, segala statement mampu dia balikkan karena dia beruntung ada di Repsol Honda dan ada Marquez disana. Coba kalo dia cuma ada di Suzuki ato Aprilia, ato dia di Repsol tapi tanpa Marquez. Cuma jadi tukang ngoceh dia. Sekarang ini berkat Marquez dia seolah jadi pimpinan tim yg sukses. Padahal mah kagak, ketolong keadaan doang. Persis kaya anak orang kaya yg bisa punya Ninja 250 tapi belagu seolah beli pake uang sendiri dan petantang petenteng ke pemilik R15 ato GSX150R yg beli hasil nabung gaji sendiri. Repsol Honda ada ato ga ada Puig pasti sukses karena ada Marquez disana, bukan hasil manajerial Puig.
Emang puig ngoceh apa yah?
Lah yang selama ini gacor saut2an sama orang Ducati di media siapa? Yoshishige Nomura? Shuhei Nakamoto? Davide Brivio? Paul Denning?
FYI jaman Livio Suppo aura Repsol di media ga seangkuh jaman Puig sekarang.
Oh ocehan yg itu
Apakah puig ngoceh kalo dia selama ini benar?
Setau gw kalo sama ducati dia merujuk prestasi honda selama ini yg notabene porsi dia malah sedikit
Trus dmn hubungannya sama yg ente utarakan
puig sangat beruntung bisa bertandem dgn marc. ngga kebayang kl ace rider RHT bukan marc, mungkin puig jg ngga akan spt sekarang posisinya
Gerbang hengkangny Marc mulai sdkt terbuka.
Sorry OOT Wak haji
Gimana kerja sama Repsol dengan Honda yang katanya berakhir juga
aahhh memang sudah DNA honda dari dlu begitu…
kan mereka cuma butuh tanda tangan perpanjangan kontraknya marq aja kemarin makanya mw rekrut adenya…
begitu dpt tanda tangan kena lagi corona begini kesempatan dh ditendang…
semenjak mereka di “tampar” rossi yg ternyata bisa sukses di pabrikan lain mulai dh pembalapnya diayomin… takut karma lagi..
setidaknya misi mereka dpt tanda tangan marq sdh beres perkara adenya main tendang aja
Gw rasa ini cuma gosip dariedia belaka. Gw yakin 2021 Alex tetap di HRC. Cal dan Taka tetap di LCR. Johan tetap di Avintia. Pecco tetap di Pramac.
Dovi gw yakin tetap milih Ducati. Yang ga ara seat saat ini cuma Danilo, tapi gosip media kemana-mana. Itu biar MotoGP laku aja karna ampe saat ini belum ada mulai MotoGP. Schedule juga belum keluar. Corona malah tambah bertambah korbannya.
Kondisi tidak nyaman ini bs dimanfaatkan Ducati.
Atau aktor intelektual yg memperuncing suasana adalah Ducati.
Semakin Runcing semakin mudah meretakkan sesuatu yg solid, bahkan bukan sekedar retak, tapi pecah.
Siapakah yg berhasil memancing di air keruh?? Ducati? KTM? atau jangan2 Stoner yg menang mancing..heheheh…
Makin melebar kemana2
Menurut ane keputusan puig dlm rekruitmen rider gak separah itu
Puig gantiin suppo jan 2018
Kasus pertama adalah pergantian daped dgn jolor untuk musim 2019
Daped d musim 2018 kesulitan masuk podium
N sejak berduet dgn marc daped hanya 9x menang seri
Marc menginginkan teammate yg lebih kuat
Lalu jolor menawarkan diri,
Saat itu apakan pilihan menukar daped dgn jolor bukan hal yang logis?
Memang jolor ternyata tidak bisa lebih bagus dr daped (apapun itu alasannya)
Tapi lihat efek ke ducatinya sebagai kontender terdekat
dr 7x menang di 2018 jadi 3x menang di 2019
Kasus kedua penggantian jolor
Diluar isu liar alasan dia pensiun
Ada rumur yg memunculkan nama zarco sbg pengganti
Apakah salah mengganti jolor dgn zarco,
Jawaban ane itu tidak pernah terjadi
N kemudian zarco pun gak jadi masuk
Apakah keputusan tidak jadi rekrut zarco adalah salah?
3x balapan pakai rcv my18, 2x dnf, sulit jika dibilang itu sebuah performa yg bagus
Lalu saat ini a.marquez yg gossipnya diganti sama pol
Sebelum jauh… inget ini pun belum pasti
Tp seperti wak haji bilang dlm artikel ini kalau itu jadi kenyataan
Apakah itu keputusan yg salah?
1. Ya lihat hasilnya dulu bagaimana perfotma keduanya
2. Faktor yg disorot wak haji adalah efek ke marc.
N seperti wak haji bilang kudu ada solusi yg solid
Lha solusi nya seperti apa kita belum liat, gmn mo liat kalo pol nya aja belum pasti
Yakin puig banyak blunder dlm rekruitment rider?
Ane setuju, Om…
Menurut ane, HRC sdg memainkan:
“Perdaya Langit untuk Melewati Samudera”
Justru mungkin eskalasi yg terjadi memang yg diharapkan oleh HRC.
Leader should play its own strategy to keep being leader..
KEMBALIKAN LIVIO SUPPO
Meduetkan sesama saudara dlm 1 tim dari awal memang kurang sreg… Suka gak suka pasti ada rasa gak enak or grogi walaupun mengatasnamakan profesional..dari awal memang duet marquez bersaudara kurang cocok walaupun start race awal musim belum digelar… Saya sendiri lebih sreg tim pabrikan Honda menduetkan marc marquez with selain alex marquez.. Kalaupun toh alex marquez bersinar or juara agar terlepas dr bayang2 kakakx… Begitulah kira2 opini saya
Sekedar nebak nih Wak Haji.
Jangan-jangan, keputusan menurunkan alex M dr HRC adalah keinginan Marquez family untuk mengoptimalkan potensi keduanya karena melihat sdh mulai ada (benih) permusuhan sampai hampir 6 bulan setim (meskipun tanpa balapan real bareng, hanya balapan virtual).