TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui bahwa Tahun 2021 nanti Sosok pembalap Belanda Michael Van Der Mark akan hengkang dari Yamaha Factory dan akan berlabuh Ke BMW Factory. Dan ini jelas menyisakan tempat Kosong di team Factory Yamaha. Salah satu pembalap yang punya peluang sangat bagus menempati tempat ini dilihat dari sepak terjangnya selama Musim 2020 ini adalah Pembalap Perancis Jebolan MotoGP, Loris Baz yang kini membesut Yamaha R1 di ten Kate Yamaha . . Diketahui pula saat ini Eric mahe – manager Baz yang juga Manager Quartararo – Sedang berbicara baik dengan Yamaha Factory maupun Ten Kate untuk masalah ini . . Bagaimana dengan Baz Sendiri ?
“Sejujurnya, saya belum tahu. Kami berbicara dengan tim pabrikan Yamaha, tetapi juga dengan Kervin, Ronald dan Gerrit (ten Kate ). Saya merasa sangat nyaman di Ten Kate. Manajer saya berbicara kepada semua orang. Memang benar bahwa ini adalah tugasnya. Saya mencoba untuk berkonsentrasi pada balapan.”
“Tentu akan menyenangkan berada di sekitar Tim pabrikan. Tapi selalu ada aspek positif dan negatifnya, Ini adalah sebuah paket. Sebagai pebalap tentu saja sulit untuk menolak mendapat tempat di Tim Pabrikan. Anda bekerja sepanjang karier untuk mendapatkan motor terbaik. Biasanya tim pabri bisa menawarkan kombinasi terbaik.”
“Tapi saya juga berpikir bahwa saya tidak akan menemukan tim yang memiliki hubungan khusus dengan saya seperti yang saya lakukan dengan Ten Kate. Di dalam Box kami seperti keluarga. Seperti yang saya katakan, ini adalah kombinasi dari beberapa aspek dan memang begitu. sulit untuk menolak Tim Pabrikan “
Yap, Loris baz merasa ada hal positif dan negatifnya diantara kedua pilihan tersebut. Dan Jiapun tetap di ten Kate, baz Berharap Support Iwata terhadap status Motornya bisa lebih ditingkatkan. Seperti kita ketahui misalnya di Aragon kemarin, Motor R1 Baz termasuk salah satu Motor dengan top speed rendah. Loris dan ten Kate Jelas ingin ini kedepan bisa meningkat. “Kami berbicara dengan Ten Kate bahwa kami mendapatkan motor yang sama persis dengan tim pabrikan, Kemudian saya bisa bertahan dan mencoba menang bersama tim ini. Orang-orang yang bekerja di Ten Kate sangat baik Sebagai tim Privat, tentu saja lebih sulit menemukan anggaran yang optimal.”
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Pembalap yang posturnya gede
Pertanax
melihat perjuangan keras toprak, apa masih proses adaptasi crossplane 4 yak?
Kalo ngejar sisi teknis ya harus kejar seat pabrikan. Itu mutlak. Tapi kalo ngejar sisi humanis, mending stay. Gw paham kenapa Baz merasa nyaman sama atmosfir Ten Kate, ya karena etos kerja orang Belanda di bidang teknik bener2 jempolan tapi di satu sisi masih ada kalo orang Jawa bilang ‘tepo sliro’. Belanda, Jerman, Swedia itu enak banget buat kerja di bidang tekniknya, kalo Itali orangnya saklek, pinter memang tapi jarang ada diskusi atas bawah pokoknya yg bawah harus ngikut mau konyol kaya apa harus nurut, Irlandia (nyerempet Inggris) hampir mirip Belanda tapi sensi banget kalo bahas anggaran, tapi uniknya banyak candaan yg kalo bagi orang sini sensitif, ya kurang lebih kaya nongkrong bareng anak mli lah wkwk. Dulu gw saking kagumnya sama etos kerja tim Belanda sempet ngelamar ke Arie Molenaar karena kebetulan bos punya koneksi kesana, sayangnya kru di Arie Molenaar itu udah kaya keluarga jadi susah buat orang baru masuk.
Ya rontok kalo elu ajak jambak2an wkwkwk
Hahahahaha
@ganti cangkir,kenapa orang ngeropah sono umur dah tuir2 tp masih kuat balap WSBK Yah???? Tempat kita umur masih muda level ASIA aj masih keteteran
Orang sono makan sama latian fisik konstan, teratur. Orang sini mana kuat hidup sedisiplin itu. Contoh aja, awal2 mungkin semangat sarapan cuma irisan alpukat sama tomat dibaluri yogurt, minumnya susu murni. Tapi setelah beberapa minggu udah kangen ama nasi, tempe orek, geprek, bala2. Sama ngopi. Itu baru sarapan, belum cardio yg harus tiap hari, fitness 5x/mggu, bobo jam 8 malem. Nakal2nya pembalap sono paling cuma minum ato ngews akhir pekan. Pembalap sini mah baru ngerti lembutnya mesin V lsg nagih terus. Blm kebiasaan minum, rokokan.
pindah ke BRT Cibinong atau ke Manual Tech Jogja..
hahahaaa…
*kidding
Udah stay aja mendingan. Nunggu mesin versi baru.
Sebagus²nya tim satelit/privater ttep aja dukungan teknis ga sebagus tim pabrikan, bener kata si cangkir kalau ngejar teknis kudu ke tim pabrikan.
Entah kenapa yang ane pikirin pas Van der mark mau hengkang ke BMW adalah Garett Gerloff
Sekarang malah tim Yamaha GRT yg kayaknya malah tenggelam
Apa karena nama besar pembalapnya “ex MotoGP” jadi sering disorot?
tapi prestasinya emang gak kaya musim lalu yg masih dipegang melandri dan Cortese sih
Kalo aja dulu ini pembalap gak bikin kasus sama KRT wkwk ?
Mungkin sekarang bisa nemenin rea wkwk
Malah fokus ke radiator loris baz yg lumayan banyak ditutup almunium foil yg lumayan banyak wak, berapa suhu optimum motor wsbk ya. Soalnya kalau dilihat radiator motogp emang ditutup almunium foil tp gak sebanyak di loris baz, bener gak wak.
Mending ambil Locateli aja ke tim pabrikan yamahmud. Di wssp aja dominan padahal rookie