Friday, 22 November 2024

[Tech Talk] Yamaha Patenkan Desain Aerodinamika Cover Fork supensi depan

TMCBLOG.com – Persaingan selalu menjadi salah satu pendorong penting untuk pengembangan berbagai teknologi dalam kehidupan sehari-hari, dan prinsip ini juga berlaku di industri kendaraan Sepeda motor. Cross Plane Crank-shaft dan teknologi balap lainnya di bidang MotoGP Sepeerti Aero winglet telah didelegasikan ke model Produksi massal akhir akhir ini. Dan Yamaha baru-baru ini Merilis Pendaftaran desain paten desain Cover Shock Depan dengan Sudut pandang aerodinamika seperti yang pernah mereka pakai / Test pada Yamaha M1 MotoGP mereka.

Dalam paten yang dirilis kali ini, Yamaha percaya bahwa kendaraan perlu memiliki keunggulan aerodinamis secara detail yang cukup.Oleh karena itu, kit aerodinamis garpu suspensi depan depan dalam paten dirancang mengadopsi desain “Kamm tail” yang pernah menjadi Bahan riset sarjana aerodinamika Jerman Wunibald Kamm pada 1930-an.

Tidak seperti desain Cover fork suspensi depan Tradisional yang dipakai Oleh Ducati Desmosedici , Kamm Tail yang dipakai Oleh Cover fork suspensi depan Yamaha M1 memiliki desain Salah satu ujung berbentuk tetesan air digunakan di sisi depan, tetapi ujung ekor dipotong untuk mencapai efek perbaikan aerodinamika yang dapat dikendalikan, lebih baik dengan hambatan angin yang rendah.

Saat melaju dengan kecepatan tinggi, hambatan angin dan turbulensi yang disebabkan oleh aliran udara yang mengenai garpu depan menjadi masalah bagi semua. Jika Cover shock dengan Model Kamm tail ini digunakan, tidak hanya dapat membuat kendaraan lebih cepat dan lebih stabil, tetapi juga mengarahkan aliran udara lebih terkonsentrasi ke knalpot atau radiator pendingin di belakang garpu suspensi depan.

Dan Melihat Kegunaannya yang praktis, dengan hadirnya desain ini di Pendaftaran paten, Bukan tak mungkin desain serupa juga akan hadir di Motor Produksi Massal Yamaha Ke depan

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

17 COMMENTS

  1. Punten nih Wak Haji, selama ini kan FQ20 ngeluh masalah top spped, nah dengan ditambahkan ini malah gak bikin nambah pelan wak?
    Karena menurutku kenapa desain sayap runcing ujung belakang buat mengurangi drag, nah ini malah ujungnya malah kotak???

    • harus mayor change di mesin kayaknya gan, entah dari segi distribusi ruang udara bertekanan atau perubahan panjang stang piston, atau apa gitu,

      kalau aerodinamika dampaknya nggk signifikan, karena dia hanya mengurangi daya tekan udara aja

      CMIIW

  2. Mirip modipan buatan tukang fiber disini, beda dilubang sama garpunya, yg disini teleskopik biasa yg dipake yamaha ini USD

  3. Kalau posisi nikung efek aeronya gimana wak. Walaupun nikung kemungkinan pake teknikk miringin motor, pasti setidaknya ada sedikit arahnya berubah gak lagi lurus searah badan motor. Bisa searah belok, atau counter nya.

  4. Apa tidak mempunyai efek negatif jg?? Contoh ban depan cpt habis..krn terlalu banya tekanan..? Efek dr downforce??

    • Saya kira bukan buat downforce….
      Sepeda roadbike dengan kecepatan 45~60 km/jam udah memikirkan agar udara tidak kebentur….dan itu ada efeknya,beneran

      • Mentega mah gausah diladenin, dia kebiasaan ga baca artikel. Di artikel aja ga ada yg nyinggung2 down force tetiba dia dateng ngomongin down force wkwkwk

  5. Lambat jg dalam 10 taon terakhir udh jurdun lebih dr 2X wkwkwk daripada yg byk sayapnya katanya roket ampe mecahin rekor topspeed tapi terakhir jurdun 15 taon lalu. Anak TK yg liat Stoner jurdun skrg udh pada kuliah semester 4, alias udh jadul bet wkwkwk Honda jg dibilang Marcsentric ato perontok tulang ato apalah malah lebih byk tuh gelarnya dalam 10 taon ini. Inovasi ga harus dari yg katanya paling kenceng, tapi ya dari yg paling inovatif. Tapi namanya balapan hasil akhirnya ya gelar, mau topspeed 400 klo gelar ga ada ya ga tercantum di tropi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP