TMCBLOG.com – Team manager Suzuki Ecstar – Livio Suppo – mengungkap bahwa selama race weekend MotoGP, team pabrikan Suzuki ini mengandalkan teknologi militer dalam tim untuk berkomunikasi satu sama lain. Mengenai jaringan komunikasi yang sebenarnya masih berbasis ‘walkie talkie‘ ini, insinyur data Suzuki Ecstar, Claudio Rainato kepada Speedweek mengatakan “Jangkauan dan transmisi sistem ini sangat luas. Kami menggunakan teknologi yang berasal dari militer untuk komunikasi. Ini adalah sistem radio, tidak memerlukan WiFi atau frekuensi radio [RF biasa]. Ini berarti bahwa ia bekerja dengan sangat baik selama beberapa kilometer, sehingga kami dapat berkomunikasi dengan sangat baik sepanjang perjalanan.”
Anggota tim yang berkomunikasi dengan kami dapat memberikan kami informasi dalam hitungan detik. Kami tahu dengan sangat cepat jika ada kecelakaan, masalah teknis, atau jika hujan mulai turun. Kalau tidak, kami harus menunggu sampai hujan turun di pit lane atau sampai bisa dilihat di layar TV,” tegas Rainato. “Komunikasi dapat membawa kita pada saat yang tepat, dan pada akhirnya bahkan membuat perbedaan antara kemenangan dan kekalahan.”
Bahkan kantor dan markas tim di Jepang dapat mengikuti komunikasi di trek balap “Dasarnya dibentuk oleh headphone, radio dan jaringan tertentu, perangkat lunak dan perangkat keras. Ada beberapa berita penting yang kami butuhkan secepatnya, ada saluran yang berbeda untuk itu. Satu saluran untuk setiap sisi garasi, satu saluran untuk manajemen, mereka [saluran manajemen] dapat mendengarkan kedua sisi.”
“Misalnya ada grup utama yang menghubungkan antara mekanik, crew chief, dan teknisi elektronik. Mereka adalah orang-orang yang terus-menerus mendengarkan dan berbicara satu sama lain. Tentu saja pihak Joan tidak dapat mendengar dari Alex dan sebaliknya. Manajer tim dan pemimpin proyek memiliki kemampuan untuk mendengarkan di mana saja. Hal yang sama berlaku untuk orang yang bekerja dengan data. Mereka dapat bergabung ([dalam pembicaraan] dalam hal-hal penting.”
Sebagai tambahan misalnya saja untuk militer Amerika Serikat saat ini, mereka menggunakan ‘walkie-talkie’ berbasis perangkat lunak. Perangkat ini menggunakan software communications architecture (SCA) dari Pentagon. Banyak orang masih bertanya-tanya mengapa masih banget bergantung pada penggunakan walkie-talkie untuk komunikasi ketika teknologi nirkabel (whatsapp call group dll) telah meningkat secara drastis, dan berbagai perangkat yang cukup canggih tersedia di pasar? Beberapa alasannya adalah :
- Komunikasi terenkripsi: Walkie-talkie memiliki enkripsi ujung ke ujung dalam arti sebenarnya. Tak seorang pun akan dapat melacak komunikasi, yang cukup penting bagi keperluan militer.
- Komunikasi lebih cepat: Seseorang hanya perlu mendengarkan saluran atau frekuensi untuk berkomunikasi. Tidak perlu menyimpan kontak, menunggu jaringan merespons, dll. Semakin cepat komunikasi, semakin baik keberhasilan militer.
- Tahan lama: Setelah Anda menjatuhkan ponsel, Anda mungkin harus membeli ponsel baru. Di sisi lain, walkie-talkie tahan lama dan kokoh serta sempurna untuk penggunaan kegiatan outdoor yang kasar.
- Baterai yang lebih baik: Pangkalan militer tidak selalu memiliki listrik atau sarana untuk mengisi daya elektronik mereka. Mereka akan selalu lebih suka elektronik yang bertahan setidaknya beberapa hari, seperti walkie-talkie.
Walkie-talkie adalah perangkat komunikasi yang hebat dan masih banyak digunakan, selain dari militer, dalam kapasitas rumah sakit, acara, pusat perbelanjaan, dan banyak lagi termasuk salah satunya di MotoGP ini.
Taufik of BuitenZorg
di Mandalika kemaren juga keliatan di pake Marshall utk komunikasi dgn Race Control, tapi ga tau standar militer atau nggak,
Ternyata sesuatu yg sering d sepelekan dg kalimat ‘kijang 1, disini kijang 2, ganti”, itu teknologi militer lho….
Mantap sayang tahun terakhir
bahkan sampai Jepang sana jangkauannya, canggih juga,,
Powerfull untuk coverage tertentu.
buat kami yg suka touring dan camping cukup pake HT kelas capung aja..
pake Mtrla atau Bopeng aja udah cukup…
bopeng range nya lumayan juga. 10 sekaligus masih ok
Bener, penting bgt buat koordinasi saat riding.
Sayangnya (di kasus sy) ga semua anggota tim punya, jadinya kalo kepepet cuma ngandelin app gratisan di Playstore.
kalo pake internet, boros batre adalah pasti wkwkw
Pertanyaan nya.. apakah cmn Suzuki yg menggunakannya atau tim lain juga sama?
kayaknya nggak cuma suzuki nih
Military grade itu sudah cukup luas penggunaannya. Bahkan mesin industri pun sudah beberapa part menggunakan military grade.
Printilan macam receptacle aja sudah military grade 😁
betul, tukang nasgor/bakso aja ada yang pake HT military grade
biasanya made in Israhell yang keren nih..btw loch kok dibovcorin juga dia pake metode apa sama Suzuki
kan tahun terakhir
#justkiding
Jadi inget Bpk. Onno W. Purbo
beliau mah ahlinya ginian..
Military grade.
Cheap and rough.
durable and secure
Mantap euy frekuensinya,
Jadi inget hp nokia 3315 ku dulu, baterai bisa awet sampe seminggu ga dicas, haha
Itu juga military grade om, bisa dipake buat jaga2 kalo ada binatang buas tinggal ditimpuk
Kijang satu ganti
Jadi inget film dono 😂
Hahaha jangkrik bos!
Dicopy… Dimonitor…
Tukang kopi ketabrak motor…
Roger roger ganti…
Wkwkwk entah ini di film apa
Monicrot.. Kidjang satu meluncur…
Arah bogor…, ganti…???!!
Harap Kuda kepang stand by dijalur…, ganti..?!!!
Monitor.. Monitor…?!!!
“FATAR FATAR MONITOR TAR…”
Inget aja lu acara begituan wkwk
Ganjel to …….ganjel tooooo..ganjeeelllllllll…ganjel tooooooo……
Walkie talkie tahan awet dan tahan lama.
Tapi tidak dengan suzuk*, sad 😢
Tim ducati pake semapur lobi² sama Marshall
Tim Honda pake telepati, liat aja ekspresi Puig
Laptop saya jg military grade donk? Thinkpad katanya military grade.. meskipun ga semua. Wkwkwkwk…