TMCBLOG.com – Seperti yang bisa kita lihat juga di artikel sebelumnya, Marc Marquez langsung ngegas di hari pertama test Misano dan ia juga memperoleh amanah untuk mencoba beberapa parts baru seperti fairing model baru untuk RC213V. Jika di artikel yang lalu kita bisa melihat bagaimana RC213V memperoleh fairing dengan lekukan side fairing ala-ala Aprilia RSGP yang menghadirkan downforce saat motor dalam posisi menikung rebah karena ventury effect dan ground effect, maka pada artikel ini kita akan bisa lihat bagaimana Marc Marquez hadir dengan fairing model kedua yang kali ini mencoba penambahan peranti downwash duct ala Ducati Desmosedici GP.
Dari gambar kedua dari foto yang dijepret oleh jurnalis Motorsport.com – German Garcia – terlihat bahwa di bagian bawah depan fairing RC213V ada semacam ‘cuct’ yang tugasnya semacam mengarahkan aliran udara fokus ke satu titik. Bentuk ‘duct’ tersebut pun ‘mengerucut’ ke arah bawah sehingga disinyalir akan menghadirkan apa yang dalam fisika dinamakan “ventury effect“.
Ketika kecepatan hadir tinggi akibat perubahan bentuk dari lebar ke sempit, maka tekanan akan rendah dan logikanya secara hukum Bernoulli, perbedaan besar tekanan yang dihasilkan akan menghasilkan downforce. Sebuah hasil pemikiran Dall’Igna yang super smart.
Masih belum diketahui apa maksud HRC melakukan pengetesan ini. Hanya sekedar ingin tahu, atau memang punya rencana menggunakan salah satu dari kedua desain; Ground Effect ala Aprilia atau Downwash Duct versi Ducati ini.
Seperti kita ketahui bahwa secara umum downwash duct yang dipelopori oleh Ducati ini mengarah kepada upaya Ducati yang sedang mengeksplorasi kemampuan ‘ground effect‘ Desmosedici saat menikung rebah yang dipercaya dapat menciptakan sebuah sistem ‘anti gubrak’ akibat hadirnya downforce buat sepeda motor saat dalamposisi menikung rebah. – Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
menarik nih buat pengendalian angin
Isinya copy paste…tanpa tedeng aling2 looosss ga rewell,tnpa riset coba ,liat hasil klo ok di pake dah
Makin hilang originalitas nya pabrikan Jepang, praktis tinggal Yamaha doang nih yg masih mempertahankan idealisme mereka,
semua rusak gara2 regulasi single ECU dan software,
Itu Patil lele jiplak aprilia kali gan
Lah desain kumis lele M1 bukannya dari dulu?
Semakin jadi GigidallignaGP, orisinalitas nya makin lenyap makin hari
100 hari baru naik rcv lagi kamu berharap apa..
hater marc makin menjadi jadi.. berarti udah takut pembalap idolanya kesaingi, pertanda comebacknya marc udah benar 😉
Biar kencang MM biar bagnaiya ada lawan neh…. Aleixs dan fabio seneng pastinya
Semua akan DUCATI pada waktunya.
Kasihan Pol Espargaro, benar benar dicuekin.. lagian siapa dulu yang pilih dia.
Pol kelasnya sudah habis di motogp, mengikuti Sam Lowes, sebaiknya turun ke moto2 atau SBK, next year di KTM pun ga yakin.
P0konya pabrikan jepang dikebiri doloe slorrd sampai team2 eropa jurdun..maklum bertahun2 ngampas ,cuma yamaha honda yg jurdun bergantian..darno ngasih angin segar..ntar dibebasin lagi maka kembali barisan belakang hehe
yang bahkan gak suka perwingletan, pun terpaksa makin menggunakan itu winglet2.
Makin jauh dari filosofi mereka ” always take the hard way “
Kalian sadar gak marq coba mengcopy gaya pengereman fabio waktu naik cbr600rr dan terbaru ditest misano ini. Ada yg se frekuensi?
ekor aprilia dan ekor desmosaurus belum coba ditempel
ayo monggo dicoba
hadehhh…bisa2 ikutan aneh jg nti bentuk motor’y,,,g karu2an krn kebanyakan winglet sana sini…
Bagus begitu sih, copas aja dr ducita sm april mop mau tau mereka bilang apa. Klu ga suka n berani coba adu winglet vs ecu in house
Kasih aja kebebasan buat develop aerodevice sama ecu inhouse, mana yg lebih efisien
Lebih efisein Software inhouse daripada aero set.
Anti gubraknya hodna ya marc itu sendiri
Yg berada di bawah pasti rela melakukan apapun supaya bisa naik(improve) , dan Honda menyontek desain pabrikan lain bukanlah hal yg tabu jika itu yg diperlukan, toh regulasi yg ada emang condong nya ke arah pabrikan Sono, jadi wajar aja sih
Bila kau jauh tertinggal maka pelajarilah dan tirulah kelebihan lawanmu jika itu bermanfaat untukmu, seperti negara berkembang yang belajar dari negara yg telah maju
Untuk cari tau, apa bener perangkat alat tersebut bekerja sesuai yang di analisa, atau ada hal elektronik yang sebenarnya menetukan hasil bagus ducati aprilia motogp era ini.. Hmm
Trus kalexnya blom kliatan wak…
udah
Lemot darimana,,utk orang yg 100 hari g megang motor dia bisa cuma 0,8 detik dari tercepat dan banyak pembalap lain dibelakang dia plus dia Honda tercepat,,,
Sbagai warga asia aku masih ingin pabrikan jepang utk tetap mampu bersaing di motogp, utamanya mela wan ducati.