TMCBLOG.com – Soal balapan basah, race MotoGP Thailand pada akhirnya berjalan sesuai prediksi awal di mana bisa dibilang semua persoalan persoalan yang timbul pada dua hari sesi latihan bebas dan kualifikasi yang berhubungan dengan karkas ban khusus yang dipilih Michelin dan sempat bikin kecewa beberapa pembalap terutama dari Aprilia seakan menguap. Yes, ban rain memiliki karkas berbeda lagi. Tapi ya apa mau dikata, baik Aleix Espargaro dan Maverick Vinales sudah terlanjur start dari posisi yang sulit jadi deh maksimum yang bisa dibuat Vinales adalah finish posisi 7 dan membawa 9 poin sementara Aleix finish posisi 11. Dan dengan hasil ini juga, rekor Marc Marquez yang selama ini selalu juara di Buriram suka tidak suka harus berhenti. Marc Marquez sendiri dalam wawancara dengan MotoGP.com mengatakan bahwa pengereman dan akselerasi Desmosedici di basahnya Buriram sudah seperti berada ‘di dunia yang berbeda’.
Dengan memenangkan balapan di Buriram, untuk sementara Miguel Oliveira bisa banget dikatakan sebagai rajanya balapan basah dimana kebetulan dua balapan basah di 2022 sampai saat ini berlangsung di Asia Tenggara (Indonesia dan Thailand). Oliveira mungkin memiliki semacam De Javu tentang Lombok, tetapi Fabio Quartararo tidak. Pace podiumnya tidak hadir di kondisi basahnya Buriram. Agak sulit menerka apa yang terjadi pada Fabio terutama karena akhirnya ia tidak melakukan interview/post-race media scrum karena menurut press officernya sudah sangat mepet dengan jadwal departure perjalanan selanjutnya.
Namun menurut TMCBlog, mungkin saja ini adalah hubungan dengan permasalahan grip ban belakang yang semenjak dulu menjadi permasalahan buat Yamaha M1 khususnya ketika bertemu dengan trek dengan karakter aspal yang licin karena lama tidak di re-surface atau dalam keadaan trek yang tidak ideal seperti basah karena hujan.
Pimpinan kejuaraan itu gagal mencetak poin ketika finish di tempat ke-17. Keunggulan 18 poin dari Pecco yang diperoleh setelah Jepang kini hanya tinggal dua poin – dan balapan Quartararo juga menjadi penyelamat bagi Aleix Espargaro (Aprilia Racing) dimana jelang 3 balapan terakhir yang bermula di Philip Island jaraknya ke Fabio hanya 20 poin.
Jika pasca Motegi masih ada 8 pembalap berada di bracket juara dunia, maka pasca balapan basah di Buriram yang hanya akan menyisakan 75 poin maksimum di tiga balapan selanjutnya, tersisa 7 pembalap yang masih berada di bracket championship point: Quartararo, Pecco, Aleix, Bastianini, Miller, Binder dan Zarco.
Ducati yang sudah mengunci gelar juara manufaktur di Aragon sebelumnya semakin kuat memimpin klasemen ini dengan berjarak 156 poin solid dari Aprilia di posisi ke dua. Aprilia kudu bersyukur Maverick Vinales dan Aleix Espargaro yang finish di depan Morbidelli – Quartararo di Thailand. Honda? Mendapat suntikan berharga dari 11 poin Marc Marquez untuk mengejar Suzuki dalam meraih posisi 5 di mana jaraknya sudah menyusut dari awalnya 21 poin pasca Motegi menjadi 14 poin pasca Thailand.
Ducati Lenovo Team juga membuka jarak dari kejaran Aprilia Racing di klasemen team yang mengombinasi dua poin dari pembalapnya. Jarak kedua team sekarang mengembang dari 53 poin ke 75 poin diikuti Red Bull KTM dan Pramac Racing.
Dengan finish P4 dan menggondol 13 poin, Johann Zarco jadi pembalap independent dengan poin tertinggi di Buriram. Namun dengan 10 poin Enea Bastianini masih berada di puncak klasemen pembalap satelit terbaik dimana hanya tinggal ada 3 pembalap teratas di klasemen ini yang masih berpeluang menjadi pembalap terbaik di kelas team independent yang semuanya pembalap Ducati.
Dengan hasil baik duet Zarco – Martin, Pramac Ducati jadi team satelit yang paling banyak mengumpulkan poin dari kedua pembalapnya di Buriram; 20 poin. Oleh karena itu posisi team ini di klasemen team Independent/satelit masih belum goyah, bahkan makin kuat dengan 75 poin jarak dari kejaran Gresini Ducati di sisa 3 seri berikutnya.
Raul Fernandez yang finish di P15 menajdi satu-satunya pembalap rookie yang menorehkan poin di Buriram 2022. Dengan 1 poin ini ia menyamai posisi team-matenya Remy Gardner dengan 9 poin. Sementara itu dengan perbedaan 57 poin, Marco Bezzechi masih terus akan fight dengan Fabio DiGiannantonio di tiga balapan terakhir yang menghadirkan 75 poin maksimum dalam perebutan gelar Rookie of The Year. – Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Tambah seru
katanya 20 bs bagus di motegi, Thailand..
tp belom kebukti ya..
tunggu di Malaysia sm di Philip island..
kalau Konsisten finish P4 tiap seri 221 poin…
bisa jadi pimpinan klasemen..
Papa Nina tumben sunday man… Di wet race lagi…
Start p17 sempat p22 finish p7
Nyalip belasan rider…
Jika dilihat dari 4 race kebelakang,
Strategi nya di malaysia udah ngunci gelar jurdun,
Di valencia, komplotan pasukan merah rebutan championship 3 besar.
2 poin, kyknya sisa kesempatan Fabio melebarkan jarak lagi di antara Philip Island dan Sepang, itupun di Sepang pasukan merah kyknya juga kuat, kalo Valencia kyknya nyerah aja udah,
padahal dulu yamaha (lorenzo sih) bner2 ciamik di valencia.
itu emg sirkuit bisa dibilang ‘punya’ Lorenzo, ampe ada gerombolan nuduh belakangnya yg kaga bisa nyalip jadi patwalnya.
kenapa jadi motegi semua,,harusnya buriram wak 😂
Hampir diborong habis, semua dipimpin ducati kecuali pembalapnya yang belum.
Kalo pecco eh maksudnya ducati ga jurdun keterlaluan, Dorna sudah banyak bantu banget sih ini,
tinggal faktor luck aja kayanya Y dan FQ
kecuali dia bisa juara di sepang dan phillip island. valencia letoy biasanya Y.
tapi ini kalo FB letoy di sepang dan phillip island
hampir dapat dipastikan itu FB yang jurdun tapi kayanya di valencia ya
ditangan Jorge lorenjo m1 kuat d Valencia i, ditangan maverik m1 kuat d Philips island, untuk Sepang m1 juga biasany kuat tpi dua Trel lurusny itu jadi bumerang
Miller makin nothing to lose kayaknya,bisa bisa jadi musuh dalam selimut
kalo dikasih gp22 buat koleksi pribadi mungkin saja dia lebih bisa diajak kerjasama
walaupun kemungkinan motornya dioperasi ajo and friends juga sangat wkwkwk
Marc93 bukannya gak mampu nyalip bagnaia, karena motor celeng hasil polesan pol espargaro amburadul gak sesuai keinginan Marc93, Marc93 lebih mengandalkan depan eeeee kok dirubah jadi belakang (apa ya namanya lupa aq 🤣🤣🤣🤣) sesuai kemauan pol espargaro
Katanya rider paling adaptif sejagat hehe
Se alien’y pembalap.. klo kondisi abis cedera plus motor busuk bkn pegangan’y, mana bisa lawan gerombolan ducati.. misal msh pke rcv yg lama, msh bisa lah berebut podium kaya taun kmrn
Wow fabio buru2 banget pulkam ampe ga sempet wawancara, btw kalo hondo tetep ga bisa juara seri sampai akhir musim apa akan kena konsesi ya? atau cukup minimal satu podium 3 aja ga dapat konsesi?
Konsesi diberikan jika suatu pabrikan tidak pernah mendapatkan podium sama sekali dalam satu musim…
Honda sudah mendapatkan podium 3 waktu race di Qatar.
cmiiw…
Konsesi itu gak gitu itungannya,,sekali podium itu apalagi ke3 hanya 1 poin,,,hitungan poinnya dlm 2thn beruntun gak memenuhi poin baru kena konsesi,,lah taun lalu aja Marquez bbrp kali menang dan team mate nya ada yg podium,,skrg pol podium jg,,total nilai konsesinya udh terlampaui JD ttp non konsesi tahun depan
Apa ada masalah dengan mata fabio yg kemaren tumben di grid pake kacamata jadi pas basah banget gitu jarak pandangnya terganggu?
Kalo ujan lagi kemungkinan di Sepang, bisa ngampas lagi Fabio Q. Aleix bisa lah merangsek ke posisi 2, udah prestasi yang besar banget buat Aleix dan Aprilia.
Gila juga binder ya, di antara semua pembalap ktm doi doang yang konaisten cetak poin.
Jikalau seandainya doi pindah ke ducati bakal makin mantep sih.
jangankan binder, olivera yang waktu itu hampir ke ducati, hampir bisa dipastikan akan mendominasi.
Ducati pasti jurdu ditangan peco atau miler 👍
ga ada data pemakaian mesin lagi kah wak?
3 seri akhir yang akan panassss 🔥🔥🔥
Kalau peco jurdun
Ntar ucapannya “selamat untuk dorna dan ducati atas kesuksesan gotong royongnya”
FB sudah nggak konsisten seperti dulu lagi.
PB perlahan tapi pasti.
sepertinya cat rambut yg membuat king Fabio ga konsisten😄
tetap semangat king Fabio💪
Kurang adaptif apa posisi 5
dan Aprilia lewat silvyan guintoli yg akhirny kluar sbg jurdun
tahun 2016/2017 saking antusiasnya orang2 sama motoGP, saya bareng temen2 bikin arisan/taruhan motoGP, nebak juara dunia sejak awal season dan cair di akhir season. tapi sekarang mau ngebahas serunya balapan minggu kemaren aja udah gak ada “lawannya”.
Woalaah, baru tau siapa pebalap yang disinggung simon patterson di twitnya.
wak, itu di tabel perolehan poin per sirkuit, kenapa ada yang strip dan ada yang nol wak? kepo, wkwkwk
strip = g ikut balap
nol = di luar zona point
Strip = ga finish
Nol = finish tapi ga dapat poin
kalo Piccolo gagal jurdun dgn selisih kurang dari 5 poin, bakal nuduh kesempatan jurdunnya di hempasin Enaena ga yak? kalo Piccolo jurdun dgn selisih poin cuma 3, bakal say thankyou ke Joko ga yak?
Harus salahkan diri sendiri sih kalo gagal, 5x kali DNF sejauh ini dan mayoritas salah dia sendiri, apalagi di Motegi yang fatal banget.
@Xonglie : Iya sama kayak musim 2005, nyalahin Tony Elias gegara nyalip digaris finish seri Estoril…
Kenapa ga nyalahin diri sendiri yang ndlosor diseri terakhir Valencia…..
Ralat, maksudnya musim 2006…
Tetep berdoa FQ yang juara sih, bener bener ga ikhlas saya klo sampe Piccolo yang juara kwkwkw
Saya kasih saran,
kalau entar FQ kalah/ gagal jurdun tolong jangan turun ke lintasan sirkuit…
Tetap stay & tenang dibangku penonton.
Kalah menang dalam pertandingan itu hal biasa.
norak noraknya fans olahraga lain gausa dicampurin ke sini
Yang bikin aturan & ikut lomba siapa…,
yg gak ikhlas + sewot orang yg gak ada pengaruhnya sama sekali…
Hidup diperdaya dengan perasaan, udah kaya nonton sinetron indosiar aja..
lu ngomong apa si heh ?
minimal mandi, atau pulang ke blog bakaran lu sono
Wkwkwkwk…
Ya elah cil.. Wak Haji & bro Nug aja kaga sewot…
Lu fans boy mabok ya, ampe segitunya bilang gak ikhlas klau FQ gagal jurdun tahun ini gara2 strategi Pabrikan…
Nikmati aja kejuaraan, fanatik boleh dungu jangan..
klo miller yg jurdun masi oke lah ya
Hooh iyes, walau saya lebih suka Bastia.
Tidak ada yg istimewa seandainya Ducati meraih juara dunia pembalap…ekekek
Tim milik panitia…
tak ada yang tak mungkin
mungkin tak ada yang mungkin
Namun menurut TMCBlog, mungkin saja ini adalah hubungan dengan permasalahan grip ban belakang yang semenjak dulu menjadi permasalahan buat Yamaha M1 khususnya ketika bertemu dengan trek dengan karakter aspal yang licin karena lama tidak di re-surface atau dalam keadaan trek yang tidak ideal seperti basah karena hujan
Musim ini motor Ducati masih terlalu superior di trek lurus, baik dalam hal akselerasi maupun pengereman…
Kalau perbedaan kemampuan motor terlalu jauh, skill pembalap juga tidak akan bisa berbicara terlalu banyak…
Dan ini yg saya harap kejadian di ducati, biar tau strategi picik ginian ga work laa udah laa gausa diterusin
David Jordan
Brarti jl99 bukan kucing
kl mnurut ane..kl marq lbih pilih peco jurdun. kenapa..? org yg back to back jurdun secara mental bkalan lbih kuat dan akan sulit dikalahkan taun depan.. fq mental sdh mulai bagus..kl dia jurdun lg plus taun dpn M1 mkin knceng mka akan sulit buat mm jurdun lagi.. mknya mnding peco kasih jurdun lah..sekali 🤣 biar rata pd jurdun sekali saja..ckup mm yg berkali² & msih aktip
Buat Yamaha Dan Fabio,buatlah motor mu bs menikung lebih rebah,Dan berlarilah. Yamaha+lorenzo