Saturday, 21 December 2024

[Tech Talk] KTM Terinspirasi Teknologi Permukaan Bola Golf di RC-16 Untuk Meminimalisir Hambatan Udara

TMCBLOG.com – Jika sobat sekalian lihat beberapa foto foto dari ke empat pembalap KTM dan GasGas yang sedang melakukan test Valencia terutama motor RC-16 yang warna hitam carbon fiber polos, baik itu besutan Jack Miller, Pol Espargaro maupun Augusto Fernandez. Itu fotonya seperti ada detil pola heksagonal kecil seperti sarang lebah pada fairing depan (upper front fairing). Yes memang seperti yang sempat dijelaskan Nugie pada tweetnya, KTM sepertinya sedang dalam upaya gunakan inspirasi dari teknologi desain permukaan bola golf di RC-16 untuk meminimalisir hambatan udara (drag).

Yes pada setiap motif anyaman serat karbon kotak kotak atau dikenal juga dengan spread tow fabric tersebut jika kita coba zoom lebih detail lagi maka akan dapat kita lihat ada detail lesung lesung (dimples) kecil . . Silakan cek di foto bawah ini nih.

Lesung atau dimples tersebut sekilas mirip dengan lesung pipit dalam yang sengaja didesain di seluruh permukaan bola golf. Nah, pada bola golf sendiri saat memiliki permukaan halus yang dipukul oleh pegolf profesional hanya akan menempuh jarak sekitar setengah dari jarak bola golf dengan lesung pipit (dimples).

Kebanyakan bola golf memiliki antara 300 dan 500 lesung pipit, yang memiliki kedalaman rata-rata sekitar 0,010 inci. Gaya angkat dan drag pada bola golf sangat sensitif terhadap kedalaman dimples ini: perubahan kedalaman 0,001 inci dapat menghasilkan perubahan radikal pada lintasan bola dan jarak keseluruhan yang dapat ditempuh bola ketika “terbang” di udara.

Lesung pada bola golf menciptakan lapisan batas turbulensi tipis dari udara yang menempel pada permukaan bola. Ini memungkinkan udara yang mengalir dengan lancar mengikuti permukaan bola sedikit lebih jauh di sekitar sisi belakang bola, sehingga mengurangi ukuran dari turbulensi yang berkorelasi langsung dengan gaya hambat. Bola berlesung pipit memiliki sekitar setengah gaya hambat bola halus. Hal yang sama juga kerap diterapkan para engine tuner dalam mencari air flow optimal saat mendesain ulang inlet port mesin bakar mobil dan motor sehingga tercipta efisiensi volumetrik ruang bakar.

Namun jika diperhatikan lebih dalam lagi, yang dikerjakan oleh KTM pada RC16 mereka langsung melongkap ke desain bola golf modern yang diperkenalkan oleh brand golf ternama -Callaway- dengan tidak hanya bentuk dimples bulat namun hexagonal. Coba dipelototoin lagi gambar RC16 Jack Miller ini deh.

Begini penjelasannya. Pada bola golf yang ditutupi dengan lesung pipit bentuk heksagonal  (hex) bukan yang bulat tradisional, mengutip dari New Scientist yang mengatakan bahwa desain seperti ini bisa meningkatkan kinerja bola dengan melakukan perjalanan di udara secara lebih aerodinamis. Lesung pipit pada sudut bola hexagonal akan menghilangkan area permukaan datar yang biasanya ditemukan di antara lesung bentuk bundar/bulat bola golf tradisional. Seperti bentuk lubang sarang lebah yang rapat dan padat serta mampu mengoptimalkan ruang. Daerah halus/rata di antara dimples ini sebenarnya meningkatkan gaya hambat yang dialami bola saat bergerak di udara. Maka dari situlah alasan pengembangan desain bola dengan dimples hexagonal.

Lesung pipit bola golf heksagonal menutupi hampir seluruh permukaan bola, mengurangi hambatan dan membuatnya bergerak lebih jauh dan lebih lurus di udara, menurut para ahli di Callaway. Maka bisa jadi pendekatan dari perusahaan Callaway ini juga ikut diterapkan oleh KTM pada armada motor balap mereka musim depan.

“Dengan susunan heksagonal Anda dapat menutupi lebih banyak bola daripada dengan lesung pipit. Mungkin Anda dapat mempengaruhi area yang lebih luas dari aliran udara saat melewati permukaan bola.” ujar Joaquim Peiro, dari departemen aeronautika di Imperial College London. Setidaknya dari pengembangan teknologi pada bola golf ini kami memakai referensi dalam penulisan artikel ini sob.

Nah, sepertinya KTM Group sedang menguji kehadiran lesung lesung pipit tersebut di permukaan fairing dari RC-16 guna mencari seperseratur atau sepersepuluh detik laptime lebih cepat yang masih bisa dicari dan diusahakan dari segmen aerodinamika motor. – @tmcblog

 

34 COMMENTS

  1. Saat ini hal hal kecil semacam ini bisa menjadi penentu atau impove kecepatan dan mungkin penentu kemenangan.bagaimana pabrikan jepang bisa mengejar improvement semacam ini dengan sistem birokrasi yang lambat?

  2. Pabrikan2 urop lebih exploud klo mslh pnemuan2 external…siap2 dah ktinggalan pabrikan jepun yg merasa uda mlangkah 2 langkah…eeh mreka uda 5 lngkah a head

  3. seadainya pabrikan Jepang bebas ECU Inhouse sama ban bebas pabrikan Eropa terserah mau make Aerodevice kita liat siapa yg berjaya insiyur Jepang apa eropa

  4. Tapi ketutupan sticker Segede gaban, kecuali nantinya full paint
    Udah kayak teknologi stealth jet aja ini,
    Jangan2 Ducati pake radar buat mantau data telemetri motor musuhnya 😂

  5. kirain itu cuma pattern camoflage skotlet seperti motor motor spyshot gitu,ternyata ada kontur dan fungsinya

    yang bertugas decal makin pusing,bahkan entar sticker no. start juga diperhitungkan bentuk, penempatan,bahan,dan beratnya 😁

  6. winglet sekarang dari carbon ya? bukannya peraturan nya harus pake bahan yang lentur dan jikapun patah tidak membuat sudut yg tajam?

  7. Muke-Gile. November 9, 2022 at 00:20
    nunggu pembahasan soal karbon fairing KTM yang bertekstur Bola Golf
    —————-
    akhirnya yang ditunggu tunggu pbahasan wak! Makasih Nugie, wak haji

  8. coba wak, konbinasi dimples sm wing aerodinamis kira2 bakal kasih output seperti apa, ada kontradiksi nya ga? atau jangan2 malah sinergis

  9. ECU bisa diturunkan dan diterapkan semuanya di produk massal.

    kalu peralatan lenong lainnya macam spt artikel, blm tentu.

    jadi pabrikan jepang emang ngak full konsentrasi ke situ. kejar ych butuh waktu lama.

  10. Hambatan udara terbesar ya di bagian Radiator.
    Cari solusi biar mesin tetap dingin tapi komponen pendingin tidak nabrak angin.
    Teknologi radiator ga ada perkembangan.
    Cari cairan kimia yang bisa menangani panas mesin.

    • Mungkin bisa dipikirkan teknologi pemakaian freon (atau sejenisnya) untuk percepatan pertukaran panasnya (heat exchanger).

      Lalu modifikasi penampang permukaan bagian2 motor agar memiliki aerodinamika yg bagus…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP