TMCBLOG.com – Selama dua hari pengetesan di Sirkuit Jerez – Spanyol, Stefan Bradl sebagai Test Rider Official HRC dapat menyelesaikan sektar 100 Lap dan ini tuh sebenarnya cukup signifikan untuk melihat feedback dari Update perubahan yang dibawa Para Insinyur selama Winter-break, mencari gear map, dan lain lain . . Namun menurut Bradl, secara umum Kondisi Jerez Test yang memiliki perbedaan 15 – 20° C dibandingkan saat Race di bulan Mei Tidak efektif untuk Grip Ban.
“Kami melakukan 100 putaran, tapi itu tidak relevan karena kami tidak terlalu cepat karena ban tidak bekerja dengan baik dalam kondisi cuaca seperti ini. Dua Hari di sini lebih dingin daripada di Phillip Island pada bulan Oktober ketika cuaca menjadi sangat dingin di sana. Selain itu, mereka memiliki kompon ban yang berbeda di Phillip Island.
Di Sini, Saya mendapat kompon ban yang sama seperti yang digunakan di Grand Prix, tapi di bulan Mei suhu di sini 30 atau 35 derajat. Ujiannya sangat terbatas karena cuaca. Semuanya berjalan baik, tetapi kondisinya tidak terlalu baik pada hari Kamis; angin yang sangat dingin bertiup. Sebagian berawan dan kompon ban Michelin tidak bekerja secara ideal dalam cuaca seperti ini. Itu sulit.”
Secara umum bisa kita lihat Bahwa RC213V yang dibawa ke Jerez Test Oleh HRC bukan sesuatu yang revolusioner bila dibandingkan dengan Motor yang diuji oleh Marc Marquez dan Joan Mir pada Valencia test 2022 yang lalu.Sobat semua bisa membaca di artikel sebelumnya
Sepertinya sampai saatnya homologasi nanti, HRC tidak berencana mengubah secara besar besaran apa yang sudah ada. Diperkirakan pada saat penyegelan mesin jelasng Portimao nanti, Update hanya hadir pada kebijakan langkah-langkah kecil di semua bidang – sasis, mesin, elektronik, dan aerodinamika.
“Anda tidak akan melihat dari luar bahwa sepeda motor berubah besar besaran ( dibandingkan saat Valencia Test) “ kata Stefan Bradl. “Karena hal itu tidak mungkin dilakukan dalam waktu sesingkat itu. Anda harus realistis dan pastikan Anda tidak tersesat lagi. Kami mencoba mengatasi satu demi satu masalah dan membuat keseluruhan paket menjadi sedikit lebih kuat. Tapi tidak hanya di satu area, kita harus menyatukan semua bagian di mana-mana.”
“Power yang lebih besar menjadi tujuan. Saya tidak berpikir power kurang, Namun pada suhu rendah dengan maksimal 12 derajat ini, udaranya sangat kaya akan oksigen ( densitas lebih tinggi ). Hal ini akan terlihat sangat berbeda dibandingkan Sepang dengan suhu 35 derajat dan kelembapan tinggi.
“Akan ada cerita yang berbeda di sana karena panasnya. Kami sekarang telah meletakkan Part yang diuji di atas meja dan menyortirnya terlebih dahulu untuk uji Malaysia. Tapi semua part baru harus dikonfirmasi dan diklarifikasi lagi nanti di Malaysia.”
Stefan Bradl Tidak akan menjadi Orang Jerman sendiri di Shakedown test Sepang pekan depan, Informasinya Jonas Folger sudah merapat Ke kubu KTM dan siap menguji KTM RC-16 di Litar Sepang untuk persiapan Pembalap Pembalap Utama seperti Miller dan Binder mengujinya di tempat yang sama.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
ga sabar mau nonton lagi udah.
harapan HRC lebih kepada menjaga Rins, dan Mir yang akan jadi tandem lagi di RHT
harusnya di Jerez kemaren iseng pinjem Pirelli wkwkwk
Atau pake IRC Fasti, Kang, hehehe
Pake Pramexx 🤣
kenapa bukan ban spek Phillip Island aja yg dibawa sama Michelin ? biar suhu kerjanya ga terlalu jomplang kyk gini,,
itu yang nyediain Michelin cabang lemah Abang, dan tentu merepotkan untuk ekspedisi ke yurop
mungkin michelit nyediain ban khusus spek PI dekat2 hari H dgn jumlah secukupnya,dan yg didistribusikan untuk test hanya ban yg rasa original
Michelin gak peduli mau itu suhunya minus kek itu resiko yg nge test,wong gak diselenggarakan fim Dorna
tetap semangat
ikutan Suzuka dong Om Bradl, cucok udah sering tes endurance
bisa dikatakan sia sia dong nebeng ke Jerez
Permasalah ada di test rider menurut sy, semenjak Bradl muncul permasalahan traksi ban belakang
pokoknya hodna harus hire sylvain guintoli sebagai test rider ke 2 atau tunggal
saya sbg orang awam sepertinya honda kehilangan arah ya…. masih bingung dengan bentuk side pod (betul ya namanya) kok dari depan dialirkan ke bawah tidak seperti motor lain yg dialirkan kebelakang bawah swing arm untuk menambah downforce
kalo bentukannya seperti itu apa cuma manajemen heat engine aja kali ya ..
trus kalo 2023 motor belum optimal… padahal sejak 2022 mereka dah fokus untuk bikin motor 2023.. eh begitu keluar tes bentukannya sama aja…
gak usah terlalu berat om mikirnya
yaah begitulah.. insinyur yg tua, senior & sarat pengalaman di pabrik hodna japan udah pensiun semua. gantinya insinyu baru yg muda, cuma paham teori semata drpd praktek & sangat minim pengalaman.
brati anda tidak se awam itu sobat 😄
Rins nggak ikutan nge-test motor juga nih?
gak mau revolusi lagi ya😁
ayo kalian pemberani, di revolusi lagi dooong
udh sip bntuknya lbh panjang, gemuk, dan pendek ala ducita, mdh2n thn ini power udh bisa bejaban minimal, sehungga sasis swing arm, winglet tinggal tiset berjalan, ingat HRC bkn dewa bs bngun rumah dlm semalam suntuk… mereka coba bekerja realitis, tentu perbaikan sebenernya adalah 2024…
Persiapannya bukannya udah dari taun lalu? Marc sendiri udah nyerah taun lalu trus bilang fokus buat 2023.
Marquez yang biasanya kalem soal motor sekarang mulai ngedumel karena saking parahnya pengembangan motor Honda hal yang mirip dengan Quartararo – Ymh
Marquez sebenarnya gondok sama pol Espanyol, pertama adeknya terusir dari RHT padahal belom maksimal merasakan jadi tandem satu garasi, kedua Motor aur auran ruwet pengembangan disinyalir input pol Espanyol yang sering banget beri statemen macam orang bener
ya itu salah puig harusnya, pol belum satu tahun balapan udah ngedumel minta motor yang ramah buat dia, jadi motor 2022 itu inputan pol