Wednesday, 25 September 2024

Presiden HRC : Honda tak takut ditinggalkan Marc Marquez !

TMCBLOG.com – Walau mungkin tidak seburuk yang dialami oleh Yamaha, Honda sedang tidak baik-baik saja dan bahkan struggle dalam balapan MotoGP. Bukan hanya soal hasil balap, tiga dari empat pembalapnya cedera dan kalah di Grand Prix hanya dalam enam pertemuan pada musim 2023. Hampir semua orang mengatakan bahwa RC213V adalah tunggangan yang memiliki daya saing rendah, terutama dibandingkan dengan Ducati,  sangat kritis, sulit dan bahkan bisa dibilang berbahaya.

Lebih buruk lagi keadaan ikon mereka, sang ace rider –Marc Márquez- juga mulai menunjukkan tanda-tanda ‘kelelahan’. Setiap kali dia memaksa, dia crash dan jelas hal itu membuat frustrasi. Terlepas dari cedera, Marc telah memenangkan enam gelar di kelas utama bersama Honda, tetapi dia sudah menjalani empat musim tanpa gelar.

Marc terlihat masih sabar dan penuh optimisme terhadap Honda seperti yang terungkap di artikel sebelumya namun sebelum GP Mugello ia sempat mengutarakan opsi project lain . . Apapun warnanya, apapun pabrikan, yang penting bisa membawanya menang. Bagaimana Honda/HRC melihat apa yang telah diutarakan oleh Marc ini?

Kebetulan Koji Watanabe, Presiden HRC yang juga seorang insinyur dan membantu mengawasi mesin Formula 1 Red Bull yang dengannya Max Verstappen memenangkan gelar ikut menyaksikan penampilan mengecewakan timnya di Mugello dapat diulik penjelasannya via Marca . . .

Marca (M) : Pertama-tama, Honda sedang mengalami situasi yang sulit. Menurut anda, kapan anda bisa mencapai level Ducati?

Koji Watanabe : ” Cukup sulit untuk mengatakannya, berdasarkan waktu. Tapi, sekarang kita hampir menemukan apa masalahnya.”

M : Apakah anda sudah tahu persis apa masalahnya?

Watanabe : “Ya, ya. Langkah selanjutnya adalah bagaimana kami dapat memperbaiki masalah tersebut, tetapi kami membutuhkan waktu untuk memperbaikinya dengan benar. Mudah-mudahan pada akhir musim ini, kami akan memiliki kesempatan untuk mengejar mereka. Tapi tentu saja tidak semudah itu.”

M : Marc Márquez juga memiliki kontrak untuk musim depan, namun ia terlihat sedikit lelah dengan situasi ini. Apakah Anda takut Marc akan pergi?

Watanabe : “Kami masih merasa bahwa Marc adalah bagian dari keluarga Honda. Tentu saja, Honda menghormati pendapat para pebalapnya. Kami tidak merasa takut, tetapi kami akan menghormati keputusannya.”

M : Saya membayangkan anda ingin mempertahankannya (Marc Marquez) sampai dia pensiun.

Watanabe.Ya, tentu saja, ya.”

M : Kapan anda akan mulai berbicara tentang kontrak berikutnya?

Watanabe “Kami tidak terburu-buru.”

M : Jadi, tidak sampai tahun depan?

Watanabe : “Ya, tapi kami selalu berbicara satu sama lain. Komunikasi yang baik penting dalam keluarga Honda.”

M : Kami telah melihat banyak jatuhnya Joan Mir dan, sekarang, Álex Rins, dengan luka-lukanya. Apakah mungkin untuk memperbaikinya? Apakah ini terkait dengan masalah pada sepeda? Akankah kita melihat, dengan memperbaikinya, lebih sedikit jatuh?

Watanabe : “Ya, saya kira begitu. Kami perlu meningkatkan motor itu sendiri, untuk semua orang.”

36 COMMENTS

  1. Hrc di moto3 juga macam pesakitan digempur ktm, di moto2 juga jauh dari dominasi ya? kebanyakan project dan ambisi sampe bingung sendiri kayanya

    Tanpa mengecilkan hrc dan membesarkan marc, harusnya hrc ini…..

  2. Komunikasi gak bagus dari Puig , insinyur HRC jadi kerja sia sia

    Contohnya Dani Pedrosa, gara gara komunikasi buruk Puig Dani out dari keluarga HRC, dan memilih ke lain hati. Komunikasi buruk Puig saat mengutarakan tubuh Dani tidak cocok dijadikan referensi testrider karena memang specialized.

    Ternyanya di KTM Dani bisa berguna, Thanks Dani!!

    Nah itu contohnya aja sih
    Silahkan ditambahkan
    Ehh …
    😂

  3. Presiden yg sekarang lebih racing enthusiast, dibanding hachigo kemarin yg malah makin menarik diri dr balapan,yg penting provit

    Semoga dgn semangatnya jg bisa membantu untuk segera memecah kebuntuan, mungkin salah satunya dgn mempermudah birokrasi dan pendanaan divisi balap

  4. kata2 akan mempertahankan nya ga dijadiin judul ya..
    judulnya mayan bikin org gagal fokus haha..
    ga takut, tp tetep mau mempertahankan smp pensiun koq..

  5. Yang realistis ya nakagami, dia tau betul kl push rcv dia bakal jatuh, sukur bisa 10 besar😁, mgkn marc harus pake sasis rcv lama yg terbukti jd juara berkali2, meniru quartararo

      • Tapi ecu asimo ga bisa nanganin rakusnya rcv terhadap ban. Di era jembatan batu aja paling demen kompon yang paling keras kan

        Apa bisa duel ama ban michelin yg suka ngelawak? Gatau

        • Karena saat itu pake screamer yg tenaganya tumpeh-tumpeh di setiap gear

          Kalo sekarang yg udah pake long bang mungkin ga bakal terlalu menggerus ban

  6. Sejauh (yang ga begitu jauh) yg saya pelajari dari beberapa buku, sejarah, documenter tentang Honda corp, kekuatan terbesar Honda bersandar pada SDM dan iklim kekeluargaan yang dibangun di internal perusahaan. Terutama di pusatnya Jepang sana (tolong jangan masukkan AHM ke dalam topik ini, karena udah beda jauh). Jadi ya khas Honda, walau kadang2 terkesan tengil dan songong, terutama era-era dulu terutama saat clashnya Vale dan salah satu petinggi HRC yang terlalu mendewakan motornya sambil mengesampingkan talenta Vale itu (halo Ducati?), HRC memang sudah banyak belajar tentang man manajemen jauh lebih baik. Tapi sisa-sisa nilai perusahaan tetap ada, bagaimana mereka lebih percaya kepada sosok di belakang layar. Pergantian peran akan selalu ada, tapi biasanya hanya berupa rotasi, bukan pemecatan. Alias masih dari situ-situ juga.

    Sedikit perubahan strategi terjadi akhir-akhir ini, saat misalnya Honda menyerahkan riset sasis mereka ke pihak luar, Kalex, alih-alih mereka riset secara mandiri. Tapi kalo ditarik mundur lagi, ternyata ini bukan kali pertama mereka melakukan ini. Sasis sekali lagi bukanlah kekuatan terbaik mereka, tapi mesin. Dan mesin akan selamanya tetap menjadi tumpuan Honda corp dalam berkarya dan berkompetisi di segala perlombaan.
    Walau kalo dibaca dari perspektif Motogp terkini sudah kurang relevan terkait tumpuan tidak hanya pada mesin tapi juga aerodinamika dan electronic aids.

    Marc pergi boleh, tapi orang-orang di balik Rcv di Asaka sana jangan. Mungkin begitu.

    • Yang saya belum bisa mengerti, perusahaan sekelas honda dengan sumberdaya manusia dan keuangan yang bagus kenapa bisa hancur d MotoGP, bahakan andai 2023 suzuki masih ada dan tampil dengan budget seadanya saya gak yakin honda bisa lebih baik daripada suzuki

      apa justru karena kehadiran marc yg membuat honda merana, karena motor yg bisa buat marc juara selalu sulit untuk rider lain
      ketika dia absen tidak ada yang bisa membawa motor tersebut seperti yang biasa d lakukan marc

      1-2 tahun menunggu marc honda mencoba mendengarkan masukan dari pembalap lain, bukannya tambah bagus, motornya malah jadi makin aneh, dan ketika marc sepenuhnya pulih dia sudah kehilangan motornya yang dulu, semuanya berubah dan mungkin dia merasa asing dengan motor yang sekarang

      saya melihat tahun ini dan tahun depan HRC seprti memulai semuanya dari 0, karena motornya sudah terlanjur jadi gado-gado dan mereka harus memilih kembali membuat motor yg hanya bisa kencang d tangan marc atau meniru ducati yang membangun motor agar bisa mudah d kendarai semua pembalap

  7. mungki perlu dikasi tulisan di setiap motor hnd : “motor juara dunia terbanyak” menggantikan ONE HEART, agar memberikan semangat para raidernya, dan membukakakn mata para lawan dan hatersnya

  8. Masalahnya sekarang, di luar Marc Marquez, bagaimana prestasi Honda di beberapa tahun ke belakang?
    ..
    Kasusnya mirip seperti Fabio yang gendong Yamaha… Cuman masalahnya sekarang adalah Marc lagi ga 100% dan kalau pun 100%, secara psikis kayanya udah mulai drop…
    ..

  9. Banyakan libur ketibang kerja, yakali ketakutan ditinggal. Mana bayarnya mahal pula. Lagipula kalo pake logika Lorenzo ame Pedrosa, Marquez sebenernya udh pantes pensiun krn cidera berkepanjangannya. Egonya aje yg masih ketinggian amr fansnya yg sulit Terima kenyataan udh tumpul ampe muter2 tumpul ga tumpul tajem ga tajem. Di pabrikan skrg udh syulit jurdun lg, pabrikannya jg udh syulit ngandelin Marquez. Kalo Marquez out maka kemungkinan blueprint jaman Marquez bisa dijadiin kliping nah bisa deh buka lembaran baru.

    • Kalo misalnya nanti markus bisa bangkit lagi nih, ente berani taruhan gak ? Atau jangan ngilang gitu. Takutnya kaya kasus dulu, ente koar koar tau tau malah berbalik 180° ente malah ngilang dengan alasan ternak lele. Yang udah sering nongkrong disini pasti paham lah wkwkwkwkwk

      • Gaya Akang berkomentar memamg begitu dari dulu, ada yang salah dan ada juga yg benar

        jadi gak harus juga nantangin ini itu buat sesuatu yg gak penting
        karena bagi saya si akang hanyalah seseorang yang berkomentar sesuai isi kepalanya dan dia tidak sedang menebar ujaran kebencian, jadi biarkan saja opini orang-orang d warung ini selama tidak red flag

  10. Sudut pandang ane, sebagai fans marc yg kalo marc crash TV ane matiin 😀
    Tumpul atau msh tajamnya dia, mungkin bisa divalidasi dgn dikasi kesempatan naik ducita, duel deh ama pecco. Kalo hasilnya masih sama kyk sekarang, baru saya yakin marc memang dah habis

  11. Udah strugle 3 th lebih! Masih bituh waktu untuk memperbaikinya??????????
    No!! No!! No!!! Itu bukan tipe marc!! Ibarat lo pacaran! Tp pacar lo bawel!! Susah diatur?? Dah!! Tinggalin aja! Mangga tetangga lebih manis ketimbang mangga sendiri!

  12. Padahal duit melimpah tapi kok kurang gercep ya ini pabrikan benerin masalah di motornya ? Dulu suzuki sewaktu masih di motogp punya dana yang jauh lebih kecil tapi bisa bikin motor bagus

  13. Salahnya hrc itu ngrekut poll !! Dah tau sendiri semenjak masukan sok tau poll kekuatan rcv di entry corner hilang malah mintanya grip belakang, akhirnya markes kembali jadi aneh tu rcv . .

    • 2 tahun gabung dah ngancurin hrc . . Mendang mending paduka cuma minta ganti tangki lannya dia yg nyesuein gaya balap sm rcv . . Dahlah saatnya eropa berjaya . .

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP