Home MotoGP Laptime Bautista dengan Ducati GP23 di Misano beda 0,7 detik dari Laptime...

Laptime Bautista dengan Ducati GP23 di Misano beda 0,7 detik dari Laptime 2022

10

TMCBLOG.com – “Saya tidak pernah memaksakan diri untuk menorehkan laptime, tidak ada alasan untuk mengambil risiko. Saya berbicara dengan Ducati dan mereka tahu arah saya. Yang penting saya bisa mengendarai MotoGP seperti yang saya inginkan” Begitu Kata Alvaro bautista  . . namun Kenyataannya Alvaro menyelesaikan 99 lap dalam dua hari dengan adaptasi yang cepat  . ..  Laptimenya ?

Alvaro Bautista mengaku tidak melakukan Mode Time attack pun pada Hari kedua dimana ia menyelesaikan 49 lap. Catatan laptime terbaik Bautista di hari kedua ini adalah  1:32,592 yang ia torehkan pada lap ketujuh run keempat dengan ban belakang Michelin Soft di atas Trek yang bersuhu aspal 50 °C.

Sebagai perbandingan, rekor trek Misano Bagnaia (tahun 2021) adalah 1:31,065. Ini artinya Bautista dengan GP23 terpaut sekitar satu setengah detik lebih lambat dari Laptime terbaik Misano yang kebetulan ditorehkan Pecco saat itu dengan GP21. Namun Jika dibandingkan dengan Laptime terbaik Tahun 2022 lalu 1:31,889 Oleh Miller di atas GP22, Laptime Bautista hanya berbeda 0,703 detik saja tanpa Mode Time attack.

“Ini adalah tes yang bagus. Saya sangat menikmati kembali ke Ducati Desmosedici GP dan saya puas dengan pekerjaan yang telah kami lakukan. Selain itu, antara hari pertama dan kedua, feeling membaik juga berkat tim dan Ducati yang menempatkan saya pada posisi untuk memperbaiki motor dengan modifikasi yang membuat saya merasa lebih nyaman”.

“Kami juga berupaya mendapatkan kepercayaan dengan berbagai solusi ban dan hasilnya nyata. Cuaca? Ini juga tidak penting karena saya tidak pernah memaksakan time trial: tidak ada alasan untuk mengambil resiko apapun. Masa depan? Masa depan ada di Donington dan Imola. Kami memiliki dua putaran yang sangat dekat dan setelah pengalaman yang baik ini saya hanya harus memikirkan kejuaraan WorldSBK”. Begtu kata Alvaro Bautista – @tmcblog

 

10 COMMENTS

  1. Bukti bahwa rider dengan skill yang “cukup” gak perlu sampe yang luar biasa aja, bisa mengendarai Ducati dengan cepat, insinyur Ducati luar biasa…
    Gak heran kalau Ducati gak perlu gaji pembalapnya mahal-mahal…

  2. Toprack terlalu gegabah nyebrang ke BMW dan Rea terlalu nyaman ama nominal Kawasaki, berandai2 seandainya Toprack cari2 celah masuk Ducati ato Rea masuk ketika Ducati udh ragu ame Redding. Gw bakal excited bgt ngikutin berita mereka bedua nyoba Desmo GP ketibang baca berita rider afkiran motogp nyoba motogp lg dan timenya sekelas Digia aka Digimon yg make motor lama Gresini. Kalimat ga nyari time cuma pemanis buatan aje, biar dipuji kalo hasilnya kenceng dan dimaklumi kalo hasilnya ampas. Still, bukti nyata klo Ducati motor terbaik saat ini, rider B aje bakal jadi papan atas pake itu motor. Entah knp berita Batistuta naek motogp kaya sengaja digembaegemborin ame media motogp ame wsbk, kek seolah die legenda idup motogp padahal di motogp jg cm sesekali naek podium sisanya di barisan tengah ketika masa2 alien fantastic four.

  3. Bautista sudah terlalu tua untuk MotoGP. Dia sudah malang melintang dulu tanpa prestasi. Sebaiknya nikmati saja kesuksesan di WSBK. Daripada malu…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version