TMCBLOG.com – Belum ada berita resmi dari FIM, namun diperkirakan pada gelaran seri WSBK Most – Republik Ceko 2023, revl imit dari mesin inline-4 Yamaha YZF-R1 bisa dinaikkan sebanyak 250 RPM. Yes, menurut data yang dihitung oleh Dorna dan FIM, melalui perhitungan algoritma yang melibatkan semua Yamaha di setiap sektor trek, diperkiraan akan hadir keputusan untuk menaikkan limit revolusi putaran mesin dari awalnya 14.950 RPM menjadi 15.200 RPM.
Secara umum kenaikkan segini mungkin akan berpengaruh dalam hal strategi di trek sendiri saat balapan, paling tidak ada ‘napas’ tambahan sebanyak 250 RPM lebih tinggi ketika mesin meraung di tiap gearnya. Pertanyaaanya, jikapun diberikan, apakah Yamaha mau mengambil keuntungan ini? Apakah mesin dan elektroniknya secara umum siap?
Bukan apa-apa, karena seperti misalnya Kawasaki mereka akhirnya tidak jadi mengambil keuntungan kenaikan dua kali rev-limit menjadi total 500 RPM dengan dua kabar alasan . . Yang pertama karena ‘ketidak-siapan’ dari mesinnya sendiri menyongsong tambahan 500 RPM, dan yang kedua adalah Kawasaki memilih menyimpan poin konsesi ini untuk selanjutnya dikumpulkan guna memperoleh opsi super-konsesi yang mungkin bisa berdampak lebih sinifikan yakni berupa camshaft baru.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Kemungkinan Yamaha ambil juga gk juga
Harus ganti Valve yg lebih advance dan durable
Percuma kalo cuma mengerang lebih kencang tapi tenaga gak keluar dgn maksimal,,yg malah mengurangi life span mesin
Mesin eropa biasanya punya clearance per part lebih besar sehingga secara natural bisa meraung di RPM lebih tinggi meskipun suaranya pasti lebih kasar, sedangkan mesin jepang seringkali punya clearance per part lebih sempit sehingga jika RPM terlalu tinggi gaya gesek akan sangat besar, tapi tentu suara mesin lebih halus dan presisi.
motor Ducati diciptakan untuk hobby. meski mmg ada yg buat harian. maka yang beli gak peduli suara kasar, mesin gampang rewel. tetap aja banyak yang beli
sementara pembeli motor jepang karena mindsetnya udah mikir pasti awet kalau dibikin kayak motor Ducati pasti banyak yang protes. ujung2nya penjualan turun. esensi balapan WSBK jadi ajang marketing jadi sia2.
biarlah hukum Dorna yang mengatur keseimbangan
Sak icrit tok naiknya.masak kalah sama AP250.langsung aja naik 1000.turunnya juga seribu.
Berarti fix Yamaha dapet bantuan 250 rpm selama bertaon2 kemudian taon ini dapet tambahan 250. Jadi kondisi skrg Ducati dipotong regulasi, Kawasaki dibalikin ke rpm pengukuran awal meskipun sempet dipotong 500, Honda, BMW ama Yamaha dapet konsesi rpm. Gw malah penasaran gimana respon dan manuver Ducati secara politis ketika diatas kertas motor mereka dikebiri.
Welcome back kang
Gaskan crossplane
lucu abang joni ini. part GYTR adalah part yang memang sudah terpasang di R1 toprak dan semua rider yamaha sekarang, terus Part GYTR yang dimaksud yang mana?
Smua orang tahu kok jk pbrikan japan itu “konservatif” bnget & naikin performa motor dikit-dikit aja (bisa banyak kalo mau & kepaksa) tp ya nggak hrs “support” & “oprek regulasi harga” segala buat pabrikan sono.Dengan regulasi yg makin jauh dari kata “superbikes tuning” & lebih mirip kyak “superstock”.Udah kayak ngadu Subaru BRZ /BMW M3 vs Bugatti Centodieci yg sama-sama dlm kndisi standar ting-ting.Endingnya silahkan isi sendiri ya…..
Cuma uneg-uneg pribadi.CMIIW.Terima kasih
Disini perlu dibuktikan 250 rpm ini apa akan pengaruh ke toprak dan loca. kawasaki menyimpan membuat rea kesel itu. Buat apa buat superkonsesi…brarti musim ini dah angkat tangan dong KRT. Ayolah…