TMCBLOG.com – Seperti yang telah kita baca di artikel TMCBlog sebelumnya yang pertama ada regulasi angka tekanan minimum baru untuk ban kelas MotoGP di musim 2024 dimana secara umum diturunkan 1,88 bar menjadi 1,80 bar atau turun 0,08 bar (1,16 Psi). Hal ini memang akan memberikan keleluasaan kepada pembalap dan team untuk menyiapkan kondisi awal dari tekanan ban saat race.

Namun regulasi meminta syarat baru yakni tekanan pembalap harus tetap berada di atas ambang batas tersebut selama 60 persen pada durasi balapan utama, dibandingkan dengan 50% pada tahun 2023. Sementara untuk Sprint Race, pembalap harus tetap berada di atas ambang batas tersebut selama 30% durasi putaran balap.

Satu lagi yakni soal hukuman penalti bagi pelanggar dimana akhirnya diputuskan bahwa tidak ada penalti diskualifikasi pada pelanggaran tekanan ban MotoGP. Diskualifikasi adalah sebuah hukuman ekstrim dimana pembalap yang terkena hukuman akan dikeluarkan dari list balapan yang dimaksud dan tidak memperoleh hasil balapan.

Penalti ekstrim itu memang menjadi bahan pembicaraan hangat di sepanjang musim 2023 dan untuk 2024 penalti tersebut akan digantikan dengan penalti waktu yang akan ditambahkan di akhir balapan.

  • Jika pelanggaran terjadi saat Sprint pada hari Sabtu, maka akan dikenakan tambahan 8 detik, sedangkan
  • Jika pelanggaran terjadi pada balapan utama hari Ahad, penaltinya adalah tambahan 16 detik yang ditambahkan di akhir balap.

Sebagai catatan juga bahwa tidak akan ada tahapan penalti berjenjang di musim ini. Tahun lalu dimana sistem hukuman berjenjang dibuat mulai dari peringatan pertama kali hingga penalti 12 detik jika mencapai pelanggaran untuk keempat kalinya. Jadi mulai musim 2024 ini semenjak kejadian pelanggaran pertama dilakukan pembalap, maka ia akan langsung diganjar penalti tambahan waktu 16 detik di balapan utama atau 8 detik di balapan Sprint. Kira-kira hukuman ini cukup sesuai nggak sob?

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

18 COMMENTS

  1. Kata pihak micelin tekanan rendah pada ban berpotensi memicu kerusakan pada ban dan membahayakan.pertanyaanya adalah kenapa rider yang harus menanggung kekurangan ban micelin dengan peraturan tekan ban?kenapa bukan pihak micelin yang “improve”ban?kenapa pihak dorna malah seneng yah?bisa jadi biar balapanya rame karena gak bisa salip2an.

    • bisa jadi si Michel dibisikin opah, “jangan bikin ban yg bagus2 banget… yg bisa slow aja lah,.. biar gak terlalu jauh gap nya… kan biar ada drama2 nya gituuhh…”

    • Karena ada sebagian rider terutama yang di grid Tengah belakang sengaja pasang tekanan ban rendah, asumsinya nanti pas balapan bakal naik. Kalo dari awal race udah keras di tengah2 race bakal makin keras tuh ban. Bisa ga ada grip

  2. Menurutku pribadi sih ini pasti desakan dari berbagai pihak agar gak ada penalty diskualifikasi. Karena penalty 16 detik menurutku gak bikin tim itu jera, apalagi penalty 8 detik di Sprint Race, paling cuma mundur berapa posisi aja kalo dia bisa finish di atas 4 detik. Harusnya penalty lebih berat biar pada jera. Katakanlah diganti jadi 2 kalinya itu, di Sprint 16 detik, di Main Race jadi 32 detik dijamin pada jera nanti.

  3. Apa susah nya sih ngikutin wsbk, ban nya dicek sebelum balapan. Ini tu gara2 michelin gamau nurunin tekanan ban lebih jauh lagi.

  4. Waktu itu Dorna udah bersyukur ada pabrikan ban Eropa yang mau supplier, karena desakan jangan produsen asal Jepang yang suppliernya lagi

    Sekarang Michelin begini yaa bersyukur aja masih di supplai, walaupun masih di atur pembatasan ban, padahal bisa jadi biar ban stok cukup 😭

    Gak usah lugu lugu amat

  5. Saatnya ban swalow dan gajah tunggal masuk motobiji..makin aneh aturan ban ngeselin..ban jembatan batu gk gini amat..sejak aero winglet dan ecu seragam makin aneh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here