Friday, 22 November 2024

Penjelasan Naik & Turunnya Duo Marc Marquez – Pecco Bagnaia di Sprint MotoGP Le Mans 2024

TMCBLOG.com – Perjalanan Jumat-Sabtu dari dua pembalap Ducati Marc Marquez dan Pecco Bagnaia cukup berkebalikan. Marc Marquez bermasalah di Jumat yang menyebabkan ia start dari posisi 13 namun bisa kembali berairah Balapan sprint dan Podium dua. Sementara Pecco Bagnaia Cukup Cepat di sesi latihan, Pra Kualifikasi dan Kualifikasi sehingga Bisa Start dari Row terdepan, namun Balapan Sprint bermasalah. Bagaimana ceritanya ?

Mulai dari pecco Dulu ya, Seperti yang dilaporkan Oleh Simon Craffar, Pecco terlihat tidak memiliki kepercayaan diri saat menggunakan Motor Keduanya setelah Kejadian Crash di Ujung Kualifikasi kedua. Start Kurang Bagus, mengalami kejadian di T6 sampai ahirnnya membuatnya memutuskan Untuk Masuk Pit Karena merasa GP24 yang dipakainya sudah tidak safety lagi Jika diajak ngebut di Trek.

“Segera setelah saya memulai sighting lap saya, saya merasakan sesuatu yang aneh pada motor. Dan kemudian pada warm-up lap saya melebar di tikungan tujuh dengan cara yang aneh. Saya memulai balapan dan mengalami wheelie yang masif, dan kemudian menjadi sangat sulit untuk melakukan semuanya.

“Saya hampir kehilangan bagian depan di tikungan enam sebelum melebar di tikungan tujuh, karena akselerasi. Tim saya sudah memeriksa semuanya, tapi tidak mudah untuk memahami kapan hal seperti ini terjadi. Tapi tim saya sangat bagus dan mereka akan menyelesaikan semuanya. Saya tidak bisa mengatakannya dengan benar, tapi kami akan memeriksa semuanya untuk sok ( Hari ini),” kata Bagnaia.

“Ada yang tidak beres, ada yang tidak berjalan sesuai harapan saya, dan itu adalah sesuatu yang bisa terjadi. Kami harus mengganti motor setelah kecelakaan pagi ini dan yang motor kedua mungkin terlalu … Saya harus beradaptasi kembali sedikit.”

“Harapannya adalah untuk memperebutkan dua posisi teratas [pada hari Ahad], karena kecepatan kami cukup baik. Kami akan mengambil hal positif untuk had dan tim saya sudah bekerja untuk menggunakan motor yang sama seperti yang lain. Kami tahu potensinya sangat tinggi. “

Umumnya Motor Pertama dan Motor Spare kedua memiliki detail setup yang sangat tinggi dalam hal kesamaan. namun entah di daerah mana yang membuat Pecco merasa motor Kedua cukup berbeda sehingga ia merasa tidak percaya diri saat balapan Sprint.

Beda lagi dengan Marc Marquez yang struggle dan terlihat tidak berada dalam keadaan yang relaks di dua sesi Hari Jumat yang berujung pada Buruknya posisi start Marc yakni P13. Dan ini disebabkan karena ia dan Kru memang mencoba satu setup GP23 baru semenjak awal sesi Jumat Le Mans. “Kemarin kami melakukan kesalahan bersama tim, menggunakan arah set-up yang berbeda dengan kedua motor untuk latihan dan kemudian kami tersingkir di Q1. Dan kemudian di Q1 saya tidak percaya diri.”

Dan Marc melanjutkan dengan penjelasan bahwa di hari Sabtu Ia dan Tim Meninggalkan setup baru dan kembali ke setup dasar “Caranya adalah kembali ke basis kami dan tentu saja memahami ke mana arah pembalap Ducati lainnya, terutama Martin dan Bagnaia. dan apa yang mereka lakukan, karena mereka lebih tahu dari kami. Dan kami sedikit mengarah ke sana.

“Dan kami juga menyesuaikan perangkat elektronik pada pengaturan dasar baru ini dan untuk balapan sprint kami melakukan langkah besar dalam hal itu – perangkat elektronik – dan ini sangat membantu saya untuk menjadi lebih lancar.”

“Bagi saya cara mengendarai motor ini lebih sensitif. Butuh satu cara mengendarainya. Dan kalau lihat videonya kemarin (Jumat), saya bertarung melawan motor. Dan itu pertama kalinya saya bertarung melawan motor. Dan saya tidak bisa berkendara seperti ini karena Anda tidak mengambil keuntungan dari motor ini. “

Podium Kedua memang spektakuler terutama jika melihat ia lakukan dari Posisi 13. Start yang baik adalah salah satu resepnya. Terlepas dari permasalahan Start Pecco, Sobat bisa lihat bagaimana Marc Meningkatkan Posisi dari P13 ke Posisi 6 hanya dalam 2 Tikungan awal Le Mans. Dan Marc Pun tidak Mau jumawa berlebih akan raihan Podium sprint ini

” Ini adalah hasil dari Kombinasi konsentrasi, keberuntungan, insting. Sangat sulit untuk membuat perbedaan di awal karena setiap pembalap, setiap pabrikan memulai dengan cara yang baik. Namun, Tetapi bagi saya, hal yang paling penting adalah pace setelah itu dimana itu adalah sesuatu yang tidak terjadi sepanjang akhir pekan. Dan di sprint race saya bisa membalap dengan kecepatan yang konstan, dengan cara yang baik. Dan ini membuat saya lebih bahagia. Sekalipun smisalnya aya finis di posisi keempat atau kelima, tapi dengan kecepatan itu, itu akan membuat saya sangat bahagia.”

14 COMMENTS

  1. Marc mau coba set up Ducati dengan gayanya tapi gagal. Akhirnya balik pake setup bagiono dan lainnya. Marc emang paling jago ngerusak setup dasar motor. Kaya rcv.

    • Asumsi, kalo begitu saya berasumsi juga Jumat pake setingan biasa, nah pas sprint ada perbaikan, marc telah melihat data semua pembalap dan terlihat bahwa settingannya salah, lalu dibetulkan sesuai keinginan Marc dan berhasil, pembalap lain memang jago merusak khususnya saat Marc cidera tiduran, motor RCV jadi ancur sampai sekarang gak ketulungan

  2. Martil the real king of sprint. Tapi pas balapan ada aja apesnya.
    Kebalikanya bagiono dan marwoto.
    Kita liat nanti malam.

    Time will tell lagh.

  3. MM sangat low profile. Jikalau finish P4 atau P5 masih sangat senang dgn race pace seperti itu. Luar biasa.

    Tetap rendah hati & goodluck utk race nanti malam. Gak harus P1 yg penting konsisten podium dan cetak poin krn kejuaraan masih panjang. Kurangi DNF juga hehehe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP