Tuesday, 12 November 2024

Penjelasan LENGKAP Masalah Marc Marquez di Awal Race MotoGP Austria 2024

TMCBLOG.com – Marc Marquez sudah percaya diri dan merasa memiliki pace yang cukup baik di hari Sabtu guna menghadapi balapan di hari Ahad MotoGP Austria 2024, namun ia ‘dikhianati’ oleh masalah masalah yang hadir ketika start. Terlihat di layar siar, Marc tidak memiliki akselerasi yang baik selepas ia melepas kopling saat lampu start padam. Ia mengalami wheelie yang membuat penyaluran tenaga dari mesin ke roda belakang tidak efisien dan maksimal. Hal ini disebabkan karena  holeshot device yang seharusnya mengunci keadaan suspensi depan Ohlins Ducati GP-23 Marc dalam keadaan terkompres atau bottoming dan membuat bagian motor rendah depan dan belakang tidak bekerja. Bagaimana penjelasan Marc?

Yang pertama mengenai display live timing resmi MotoGP bahwa status ban depan Michelin slick-medium Marc Marquez yang tertera sudah dipakai 22 lap sebelumnya. Status ini diperkuat saat melihat sheet hasil akhir balapan dimana list pace Marc Marquez di tabel analisis tertera bahwa ban depan tersebut memang sudah berusia 22 lap sebelum start dimulai. Saat dimulai race para jurnalis di grup Whatsapp sudah mulai bertanya ke Michelin dan dijawab bahwa ban depan yang digunakan Marc adalah BAN BARU dengan kompon Medium. Kenapa bisa ban baru terdeteksi sebagai ban bekas?

Saat debrief pasca race, Marc menjelasakan bahwa kejadian ini diawali oleh klep pentil ban Marquez rusak yang baru diketahui tim pasca sightning lap. Jadi ia dan tim harus buru-buru ganti ban depan baru karena kalau kelamaan maka akan dapat membuat suhu ban depan turun turun drastis (tire warmer baru dapat digunakan saat ban sudah dipasang di velg). Tim membawa ban Marc dan velg lain ke Michelin untuk dilakukan penggantian. Ban balap dilepas dari velg dan dipasang ke velg lain dengan pentil yang lain pula.

Seperti kita ketahui pentil ban MotoGP juga satu kesatuan dengan sensor yang selain bisa melihat secara realtime tekanan-temperatur ban juga memiliki identitas yang unik dan berkaitan dengan jenis ban yang didaftarkan. So, tidak heran kalau sistem telemetri yang mengidentifikasi velg dan menyatakan saat lap awal ban Marc sudah terpakai selama 22 lap sebelumnya. Karena velg dengan pentil kedua memang sudah menggunakan ban bekas sebelumnya selama 22 lap. Sistem tidak punya waktu untuk memprogram ulang untuk mengetahui ada ban baru yang terpasang. Ini menjadi alasan telemetri mengatakan dia memulai dengan ban berusia 22 lap.

Masalah tidak berhenti sampai sana. Karena ban berada pada temperatur yang secara proses penukaran velg membutuhkan waktu lama dengan posisi ban tanpa tire warmer, Marc pun mencoba menaikkan temperatur ban secara manual saat putaran warm-up sebelum balapan dimulai dengan cara riding lebih agresif dan pada akhir run warm up di straight ia mencoba mengerem (hard braking) dan ini menyebabkan penguncian holeshot device suspensi depan.

Untuk lebih memersiapkan temperatur ban ia pun mengerem lagi dan kali ini ia melepaskan kaitan mekanis holeshot tersebut . . So, Marc Marquez start dalam keadaan holeshot suspensi depan tidak terkait dan suspensi tidak bottoming.

Kalau sudah begini, dengan mode start yang sama maka dapat ditebak bahwa start Marc Marquez akan mengalami gejala wheelie yang sangat membuang-buang power mesin/tidak efisien mentransfer tenaga mesin menjadi akselerasi dan laju motor. Line startnya bisa dibilang berantakan dan membuat Marc merosot 4 sampai 6 posisi dan juga karena saat start adalah momentum logis dimana banyak pembalap ngampruk di tikungan pertama.

Nah disaat itulah setelah sebelumnya berbenturan dengan Franco Morbidelli, Marc juga terkait dengan Frankie dan membuat keduanya melebar di tikungan satu. Marc yang start dari posisi grid 3 MotoGP Austria 2024 pun pasca Tikungan 1 turun jauh berada di posisi 13. Setelah itu, cerita lain yang bisa dituliskan sampai akhirnya Marc finish P4. To Be Continued . . .

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

27 COMMENTS

  1. Nah balik lagi ke awal, pentil ban rusak tanggung jawab panitia atau tim nih? Bukan buat nuduh, tapi biar kedepannya gak terjadi lagi.

  2. berawal dari pentil yang rusak… pentil oh pentil, tapi seru sih lihat perjuangan marc jika terlempar dari 10 besar, disitulah kepiawaian seorang marc dipertunjukan

  3. Mau bagaimanapun berusaha, kalo semesta belum mendukung, yang dipengen nggak akan kesampaian.

    Kesempatan marwoto pecah telor bisa di aragon. Kalo nggak salah dia joki yang paling banyak menang disana.

    • Tetap susah, namun bukan tidak mungkin…

      Perbedaan performa motor-nya terlalu jauh, Ducati GP24 mengalami lonjakan performa yg cukup signifikan.

      Tidak usah lihat MM93, tetapi lihat rider-rider lainnya untuk komparasi perbedaannya.

      Musim 2024 ini, MTC Blog selalu copy paste menulis rekor baru pecah dalam setiap artikel tentang balapan akhir pekan di tiap sirkuit.

  4. Sus depan apa gak ada hidrolik kompresor mekanis nya kayak sus belakang?
    Atau sebelumnya ada tapi karena front RHD udah dilarang jadi dilepas jg?

  5. Perjuangan tidak selalu mulus, ada aja masalah yg menghambat, oleh karena itu jangan buang percuma kesempatan podium seperti saat sprint race kemaren marc.!

  6. Apes memang tidak ada dalam kalender, kasian Marc tapi ya begitulah balapan. Semoga ride height device bisa dihilangkan permanen selama-lamanya, bahkan setelah era 850 cc.

  7. Penjelasan dari kawan kita Kang lele/akang dst.. bahwa Marc Marquez sudah tidak tajam namun tidak tumpul beberapa tahun lalu terbukti nyata.

    Bukan isapan jempol kaki akang karena doi ex crew tim balap Europe kenamaan, namun saat ini memilih pangsiun dan hidup tenang di desa yang asri Adem tenterem

    Akang gak akan bisa menahan berkomentar jika artikel espargaro brother yang bukan rahasia umum orang dekat bos Dorna Carmelo Ezpeleta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP