Home Uncategorized Ini Alasan Perlunya Memikirkan Kenaikan Kubikasi Mesin Moto3 ke Depan

Ini Alasan Perlunya Memikirkan Kenaikan Kubikasi Mesin Moto3 ke Depan

9

TMCBLOG.com – Saat ini dengan segala regulasi teknisnya, kelas Moto3 Grand Prix menggunakan mesin 250cc satu silinder dengan spek prototipe maksimum rev 13.500 rpm  yang dikendalikan regulasi. Namun bersamaan dengan perubahan regulasi tenknis kelas primer MotoGP mulai 2027 ada pula pemikiran mengenai perubahan teknis serupa untuk kelas Moto3 ke depan dimana sudah semenjak beberapa tahun yang lalu mulai dipikirkan untuk menaikan level motor dari 250 cc 1 silinder ke mesin 500 cc dua silinder.

Mario Aji, Moto3, Portuguese MotoGP, 22 April 2022

Salah satu alasan dari pemikiran untuk mengubah kubikasi mesin Moto3 menjadi lebih besar ini adalah karena sebelum ini sudah diketok palu bahwa batas usia untuk Moto3 naik dari 16 tahun menjadi 18 tahun pada tahun 2023, dan dengan regulasi ini dipastikan secara umum postur fisik para pembalap muda juga semakin tinggi dan besar. Sehingga dibutuhkan penyesuaian antara mesin dan postur pembalap. Karena jika dibiarkan maka akan ada potensi gap diversifikasi PWR yang terlalu besar diantara pembalap muda. Jadi Dorna, MSMA, dan Komisi Grand Prix juga sedang membahas kapasitas mesin yang lebih besar.

Apakah akan ada mesin 500cc dua silinder yang lebih bertenaga daripada mesin 250cc satu silinder untuk musim 2027? Atau apakah mereka akan memilih satu pemasok mesin seperti di Moto2? Atau apakah kita akan melihat satu motor untuk semua orang, seperti Ducati MotoE di kelas listrik? Masih belum diketahui saat ini. Namun untuk diketahui Moto3 saat ini pada dasarnya mirip MotoGP dimana pabrikan mana saja terbuka (Open Manufacture) menghadirkan motornya asal sesuai dengan regulsi teknis dengan berbagai pembatasan.

“Memang benar bahwa rata-rata pembalap muda saat ini lebih besar daripada di masa lalu,” Kata CEO Dorna Carmelo Ezpeleta juga mengakui. “Akhir-akhir ini, saya bahkan melihat pembalap muda di Red Bull Rookies Cup dan seri junior lainnya yang sangat tinggi untuk Moto3. Dua tahun lalu, Filippo Farioli setidaknya lebih tinggi satu kepala daripada pembalap Finlandia Rico Salmela. Saya setuju. Kita harus memikirkan sesuatu. Kendati demikian, regulasi Moto3 saat ini masih stabil. “Kita bisa memikirkan sesuatu yang baru untuk tahun 2027 hanya jika kita berkonsultasi dengan pabrikan” jelas Ezpeleta. “Kami masih berpikir dan berharap akan ada kejelasan di akhir musim (2024)” – @tmcblog

9 COMMENTS

  1. Nah setuju nih, biar gak kaget saat naik Moto2. Anak asuh ahrt juga dah bagus latihan dan race pakai CBR 600rr. Padahal masih balap kelas 250 single.

  2. bnyak senior2 yg dlunya komen di sini, udah pada menghilang, yg dlunya rame, akibat bnyaknya komen yg kena razia, ktika mngatakan ssuatu ke pembalap trtntu, tpi entah knpa bnyk bocil2 datang kesini dan mngomentar yg ngawur.

  3. Antarmuka yg buruk! Mau nyari berita terbaru susah ,skrol kebawah dan usap keatas dikit oalah ketutup iklan, mengganggu banget jadi ribet maca artikel nya

  4. moto3 500cc moto2 765cc motogp 850cc
    gap tidak terlalu jauh diharapakan waktu naek kelas gk terlalu kaget ya dengan pwr nya
    tapi disisi lain calon pembalap harus belajar naek motor pwr gede semenjak dini untuk kompetisi profesional nya, ya sejalan juga dengan produk pabrikan sekarang yang nambah cc motor jalananya walaupun ngurangin jumlah silinder

  5. Setuju bgt moto3 jd 2 silinder dan dimensi jd lebih besar, tp aero jg better dihilangkan dari motogp biar talenta ada peran jg di balapan bukan cuman power motor, insiden pecco alex ada nyangkut jg sayap sama buntut tuh, cc gak nemu gap besar antar kelas di masa depan tapi kaget liat motor ada sayap, ekor, tanduk dll.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version