TMCBLOG.com – Setelah race Moto2 menjelang race MotoGP, komentator TNT Sport – Suzy Perry memperoleh kesempatan mewawancarai team manager Pramac Racing Gino Borsoi dimana dalam penjelasannya Gino mengatakan beberapa hal penting mengenai masa depan Pramac Racing mulai 2025.
Seperti kita ketahui bahwa walaupun secara umum belum ditentukan secara resmi namun rumor paddock menguat bahwa kedua pembalap Pramac Yamaha di 2025 adalah duet Miguel Oliveira dan Jack Miller. Oliveira sendiri kepada MotoGP.com mengatakan bahwa secara umum kontrak sudah ia amankan namun ia belum bisa mengatakan dengan pasti pabrikan dan timnya karena tidak mau mendahului. Namun kapan kira-kira diumumkan?
Gino Borsoi menjawab pertanyaan ini “Semua orang saudah tahu bahwa kami sudah menentukan pembalap pembalap kami. Saya pikir antara Misano 1 atau Misano 2 kami akan mengumumkan masa depan kami dengan pembalap kami,” ketika ditanya mengenai alasan delay-nya dari pengumuman ini Borsoi menjelaskan.
“Ada beberapa detail hanya itu saja. Selain itu kami juga memiliki banyak agenda seperti konsentrasi dengan tahun ini namun juga fokus ke masa depan. Mempersiapkan proses perpindahan dari Ducati ke Yamaha, serta persiapan untuk team Moto2 baru kami untuk tahun depan.”
Ketika didesak untuk menceritakan mengenai proyek Moto2 baru dari Pramac, Gino belum berani bicara banyak, “Masih terlalu dini untuk mengatakan sesuatu mengenai tim Moto2 baru ini, mungkin dalam balapan overseas kami akan menentukan.” Seperti kita ketahui bahwa selain menjadi tim satelit Yamaha, Pramac juga memiliki project yang lebih komprehensif dengan pabrikan Jepang ini yakni mempersiapkan tim penjenjangan pembalap MotoGP untuk Yamaha di kelas Moto2.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Gas Jack
KTP berbicara..
gass mumpung blm hobby mancing..
Berarti bener ya pemuncak klasemen sementara moto2 ga dapat kursi di kelas premier tahun depan?
Yamehong sdh siap putus hubungan dgn mbah Ross 😃
Mending Yamaha dan Honda di balik layar saling kerjasama aja, berbagi data untuk kemajuan bersama, biar lebih cepet akselerasinya.
Itung2 menyelamatkan imej pabrikan Jepang.
Rumus yg dipake Honda beda dgn Yamaha. Jd susaaaah kl dimerger.
Tidak semudah yg engkau fikirkan Rudolfo…..