TMCBLOG.com – Dari 5 hari tes resmi pra-musim di Sepang dan Buriram, terlihat bahwa di Honda, memiliki sesuatu yang bergerak. Memang masih butuh final touch untuk bisa mengejar persepulih detik, namun semua juga tahu bahwa tidak ada keajaiban walau akhirnya ada sesuatu yang konkret.
Bukan sesuatu yang mudah untuk merasionalisasi proyek yang tidak dapat direvolusi dalam waktu singkat. Joan Mir adalah salah satu pebalap Honda dengan catatan positif dari Tes Buriram: di luar SESI Time Attack, simulasi Sprint-nya menampatkan Mir di posisi Top-10. Namun ada sesuatu yang bikin lumayan menggugah semangat seluruh isi paddock Honda HRC Castrol, yakni . . .
Karena ini (Buriram) adalah trek di mana secara umum pada tahun-tahun sebelumnya RC213V harus berjuang, mengingat kira-kira kekalahan sekitar 0,2 detik mereka dibandingkan pabrikan kompetitor di lintasan lurus sirkuit yang bisa dibilang ada dua.
Sebelum ini Honda kurang memiliki mesin yang kuat secara top-end power, tetapi dibandingkan dengan tahun 2024, RC213V memiliki handling sedikit lebih baik berkat re-distribusi bobot dan fokus pada aerodinamika dengan berbagai tes perbandingan antara 4 pebalap (Zarco, misalnya, sebagian besar melaju tanpa spoiler di bagian ekor, tetapi pada akhirnya harus digunakan dalam balapan).
Mengingat Honda masih terbuka untuk ngoprek atau mengembangkan mesin tersebut secara besar-besaran pada tahun 2025 dan 2026, ada peluang untuk mencapai pemulihan dari kehampaan beberapa tahun terakhir. Bahkan mungkin bisa kejadian sebelum revolusi regulasi pada tahun 2027. – @tmcblog
Kasihan euy
Sumbangsih albesiano,motornya langsung lebih stabil,biasanya walaupun test ada aja korban yg jumpalitan
Kemungkinan besar yg harus diubah adalah geometri, semenjak mengikuti arahan Pol Espargaro Honda menjadi tersesat..Harus di kembalikan pada settingan awal sebelum datangnya Pol Espargaro n di evolusi bertahap..