Friday, 29 November 2024

Report Detail Test Ride Honda CBR250RR ala TMCBlog dengan cara turing 230 km di Bali

460x110-indent-now

 

honda-cbr250rr-turing-9

TMCblog.com – Bro sekalian, nah ini saatnya tmcblog mau menceritakan bagaimana impresi pertama mengendarai Honda CBR250RR. jadi Honda CBR250RR yang dikendarai oleh tmcblog merupakan Unit Produksi massal Pertama AHM yang dilakukan di Line Produksi Baru mereka, Line Produksi supersport yang sebelum ini sudah tmcblog kupas secara lengkap level ketelitiannya. TMCblog ngerti banyak sekali pertanyaan mengenai Honda CBR250RR ini , mudah mudahan beberapa pertanyaan bisa terjawab setelah sobat semua membaca artikel ini

 MBtech - TMC sep16

tnt25_tmcblog

ERGONOMI Honda CBR250RR

ergonomi-comp

Saat pertama Kali TMCblog naik keatas Honda CBR250RR yang pertama pasti merasakan bagaimana impresi ergonominya tentu. Boleh dibilang, Naik Honda CBR250RR memang benar banget sesuai dengan gambaran teoretisnya bahwa Posisi duduknya lebih Nunduk dari pada Ninja 250 dan R25

ergonomi-cbr250rr-3

Ini dikarenakan memang posisi jepitan setang clip on Honda CBR250RR berada lebih ke bawah bila dibandingkan Ninja 250 dan R25. Bagaimana Bila dibandingkan dengan Ninja RRMono  yang sama sama memiliki setang under Yoke ? Jauh lebih terasa mini RR Mono sob . . Kalo Honda CBR250RR tetap feel gede ala Ninja 250 dan R25nya terasa.

honda-cbr250rr-turing-20

Pertanyaannya lagi Nyaman atau Nggak? Saat dipakai kelak kelok nanjak sih nggak terasa mas bro, bahkan dengan Ergonomi Honda CBR250RR seperti ini saat nikung Racy feelingnya menurut tmcblog lebih berasa dibandingkan R25 dan Ninja 250. Namun di saat winding road / twisty road turunan baru terasa deh bahwa  tangan akan memperoleh limpahan beban / bobot yang lebih besar. Nah di sekitar 10 km terahir masa masa touring setelah dari bedugul, kan jalanan mulai macet tuh . . ya sama aja sama motor motor fairing lain ..  setelah riding sejauh 220 km  masuk jalanan supermacet berkilo kilometer dan harus main kopling . . pegel abis sob.

honda-cbr250rr-turing-19

Dari Muka Hotel The Stone di Pantai Kuta Bali, Rombongan turing Honda CBR250RR mulai beranjak pergi. Tujuannya adalah menuju dua jalan By Pass yakni ByPass Ngurah Rai di pesisir timur Denpasar bali yang dilanjutkan sambung ke By Pass Jl Prof Ida Bagus Mantra . . Ini adalah Coastal Road dan memang sudah beberapa kali tmcblog coba test ride di jalur ini. Di By Pass Ngurah rai masih Ramai, namun di ByPass Ida bagus mantra jalan mulai sepi dan memang semenjak awal sudah di warn bahwa di Spot ini lah satu satunya test ride akan dapat mengeksplor performance Honda CBR250RR  karena jalur ByPass nya sendiri terbentang belasan km . . .

Nah di jalur ini lah tmcblog mulai merasakan bagaimana Feel dari tarikan masing masing riding mode Honda CBR250RR secara signifikan. Bicara Hi-Speed walaupun sudah sepi namun tetap Jalan raya umum jadi yang penuh obstacle dan marka jalan plus lampu lalu lintas . . Safety First mas bro, jangan ugal ugalan di jalan umum itu Kuncinya ..  jadi ya, secara umum tmcblog hanya bisa coba bagaimana narik speed di mode Comfort yang sayangnya gagal terekam di kamera karena tertutup kunci. Namun seingat tmcblog kemungkinan potensi memperoleh Speed 150 km/jam on Speedometer bisa diperoleh Honda CBR250RR di rpm yang lebih tinggi walau dengan COmfort Mode . . kapan kapan kalau ada kesempatan kita explore lebih lanjut sob

IMPRESI RIDING MODE

spek2-CBR250RR-7
Source : YoungMachine Magazine FB

Hal kedua yang mau tmcblog share ke mas bro semua adalah tentang Impresi menggunakan Riding Mode. Honda CBR250RR di lengkapi dengan teknologi Throttle By Wire ( nama umumnya Ride By Wire ) dimana gas ( throtel) tidak dihubungkan dari handle Gas langsung ke throttle body mengunakan kabel kawat baja, namun harus melalui kabel elektronik ke Throttle sensor.

spek2-CBR250RR
Source : YoungMachine Magazine FB

Nah dengan Throttel sensor dan sistem tarikan gas yang dikendalikan Komputer maka respons throtel Honda CBR250RR bisa di seting sedemikian rupa. Dalam Kasus CBR250RR setingan Throttle dibagi menjadi tiga jenis yakni Comfort Mode, Sport Mode dan Sport Plus Mode . .

Penggantian Mode Honda CBR250RR bisa dilakukan sambil riding sob. Jadi misalnya awal sobat riding pakai Mode Comfort, mau naikin ke Mode Sport tinggal klik pakai telunjuk kiri sekali. Setelah itu indikator mode yang awalnya Comfort ( diam/ still) akan bergeser pindah ke Sport dengan tampilan berkedip. Tampilan berkedip artinya mode belum diaktifkan, baru disiapkan pindah. Cara mengaktifkannya adalah tutup sedikit gas, lalu kedipan sport mode akan hilang, yang artinya mode riding Honda CBR250RR sudah pindah dan diaktifkan ke Mode sport

Kalau dari Comfort mode apakah Honda CBR250RR bisa langsung ke Sport +  ? BISA sob . . caranya ya saat riding comfort, klik dua kali saklar mode Honda CBR250RR . . lalu indikator mode akan pindah ke sport + dengan tampilan berkedip. AKtifkan dengan cara menutup gas dan setelah itu Mode throtel akan pindah ke mode sport +

honda-cbr250rr-turing-3

Bedanya apa ? Mohon maaf tmcblog belum bisa bicara kuantitatif dengan data data karena memang tidak sempat ada waktu untuk mengumpulkan data Honda CBR250RR. Namun secara subjektif feel yang dirasakan dari tarikan/ betotan gas Maka dipastikan bawa saat sobat berada di Mode Comfort, tarikan dari Honda CBR250RR benar benar lembut, asli lembut sampai sampai jika sobat penyuka kecepatan kayak tmcblog kemungkinan besar akan membenci mode riding ini. Nggak sesuai banget dengan hati nurani

Saat Sobat Pindahkan Mode riding Honda CBR250RR ke mode sport, itu langsung terasa bahwa secara feeling, response betotan gas akan naik hampir dua kali lipat dari pada impresi feeling dari betotan gas di Mode Comfort. Di Mode Sport + apa lagi sob. Betotannya jelas banget, sangat responsif . .  bet bet bet gitu, asli terasa banget dan memang sobat sekalian akan dapat dengan jelas merasakan seperti apa perbedaannya.

spek2-CBR250RR-15

Jikalau dilihat dari ilustrasi Grafik yang dirilis Oleh Honda, memang terlihat banget bahwa soal Power maksimum, Mode Comfort memang paling kecil, dan seperti ada penyusutan power maksimum di Mode Comfort. Namun Power maksimum on Crank dari Honda CBR250RR yang menurut klaim AHM hampir 40 hp itu diperoleh sama baik di Mode SPort maupun Mode sport +, bedanya ada di tarikan awal. Sehingga, dengan ini  tmcblog memperkirakan bahwa :

  • Mode Comfort Honda CBR250RR akan sangat berguna saat sobat bertemu dengan keadaan track / jalan downhill yang agak basah dan licin
  • Mode Sport Honda CBR250RR adalah mode standar yang enak dipakai turing jauh
  • Mode Sport Plus enak buat diajak riding agak agak kencang plus juga saat bermacet macet ria . Ini dikarenakan respons tarikan Mode sport + Honda CBR250RR yang cepat dan responsif akan sangat beguna saat selap selip di kemacetan

trip-etape1-fix

konsumsi-etape1-fix

Alkisah selesailah etape pertama Denpasar – Kintamani . ..  kepenatan melibas jalan menanjak terobati oleh keindahan gunung batur dan kawahnyadi Kintamani yang sejuk sob.

cbr250rr-tmcblog3

Dan seperti pula yang telah tmcblog reportase sebelumnya konsumsi bahan bakar Honda CBR250RR yang tmcblog seting awal setelah jalan Prof Idabagus Mantra sejauh 48,6 km diperoleh  28, 6 km/liter.

IMPRESI Pengereman

turing-cbr250rr-6

Dari semenjak awal briefing tmcblog emndengarkan dengan seksama penjelasan dari mas anggono Manager Motor sport dan Safety riding AHM,. bahwa etape kedua Kintamani – singaraja adalah etape yang penuh dengan tantangan jalan berkelok kelok yangdikombinasikan dengan jalanan menurun. ahhh tmcblog pikir disinilah saatnya tmcblog akan merasakan impresi pengereman dan response dari Suspensi upside down showa dan karena jalanan mulai berkelok kelok, salah satu kamera gopro yang tmcblog pasang di ekor CBR250RR yang dipakai iwan mulai dinyalakan untuk bisa menangkap video arah ke belakang . .

spek2-CBR250RR-22

Dan benar saja, jalanan menurun dengan berbagai jenis kelokan mulai tmcblog rasakan, tangan kanan dan Kiri mulai memperoleh tantangan menahan beban  dan bobot akibat inersia dari tubuh. Dan karena ergonomi sport dari CBR250RR yang emmang nunduk. terasa banget pegel sob, kalo punggung sig gak masalah, cuma kekuatan lengan ini saja yang akan dicoba. beberapa sobat konsumen yang ikut serta di Batch terakhir ini seperti Bro Glen Rumindo yang mengaku baru kali ini ikut turing panjang dengan motor full fairing mengatakan bahwa ia cukup kaget sama betapa strugglenya turing downhill kayak gini . . .

honda-cbr250rr-turing-13

Saat bertemu jalana kering dan normal ( tak berpasir) , praktis tmcblog hanya mengandalkan rem depan saja untuk mengerem dan , boleh dibilang patut dipercaya ini Kaliper nissin dua piston untuk mengawal pengereman saat dipakai touring down hill dimana kecepatan berada diantara 60-70-90 km/jam. Saat ketemu Jalan yang sedikit lembab di sekitar daerah kubutambahan rem belakang tmcblog pakai untuk mengimbangi pengereman.

IMPRESI Suspensi depan -belakang

spek2-CBR250RR-21
Source : YoungMachine Magazine FB

Awalnya sebelum touring tmcblog masih belum mempercayai performa suspensi Upside down Honda CBR250RR ini sob . . ini beneran bagus nggak suspensinya ? Namun semua terjawab setengah tuntas paling tidak saat dipakai turing sob kenapa setengah tuntas ? karena setelah ini tmcblog malah kepo pengen tahu respons suspensi ini saat digeber misalnya di T2 Sirkuit Sentul yang speed corner . . balik lagi ke report touring

honda-cbr250rr-turing-17

Mudah mudahan tmcblog nggak terlalu berlebihan jika mengatakan bahwa Feeling kombinasi suspensi upside down depan dan suspensi monoshock dengan link di belakang Udah kayak Naik Motor motor mewah sob . . . dipakai ngehajar jalanan keriting, respons reboundnya buat turing terasa passsss jadi nggak terlalu keras, tidak juga mentul mentul karena terlalu empuk. Redaman suspensi depan yang pas membuat kerja tangan yang sudah terbebani inersia tubuh nggak ketambahan getaran mesin dan getaran suspensi depan . . dan saat dipadu dengan feeling suspensi monolink belakang yang aduhai, memabut kombinasi ini juara banget !  . . nggak percaya? silah coba sendiri sob !

trip-etape2-fix

konsumsi-etape2fix

Singkat Kata sampailah di Singaraja dengan selamat setelah menempuh sekitar 53 km  . .  dan karena jalanan menurun sehingga kita nggak terlalu banyak ngebetot gas maka di etape ini rekor buat tmcblog bisa memperoleh konsumsi bbm beradasarkan hitungan MID Honda CBR250RR  sebesar 40,3 km/liter . .

turing-cbr250rr-7

Perjalanan etape turing Honda CBR250RR ketiga singaraja – Danau Buyan – bedugul adalah etape paling mudah dan etape paling pendek. Jalan twisty road / winding road dengan model nanjak agak sedikit terganggu oleh cuaca hujan yang mulai membasahi jalan mulai Git Git. Yap untuk Honda CBR250RR dengan ergonomi sport memang lebih nyaman nanjak dari pada downhill terlebih karena saat nanjak, lengan tidak terlalu terbebani oleh inersia tubuh, sehingga fokus ke handling untuk melibas tikungan demi tikungan.

honda-cbr250rr-turing-10

Menarik saat Jalanan Mulai basah. Awalnya rada Parno juga lihat jalanan nikung nikung basah, sehingga tmcblog switch mode Honda CBR250RR ke comfort . . Namun hasilnya adalah   . ketinggalan terus  sama rombongan karena respons tarikan mode Comfort kalah banget sama rekan rekan turing yang sepertinya pake mode sport atau sport plus . . . sehingga langsung kembali ke mode Sport . .  saat kondisi cuaca dan jalanan yang basah, menggunakan mode sport + di Honda CBR250RR terutama saat menanjak memang tricky, karena nggak bisa betot sembarangan, jika terlalu cepat, maka potensi ban belakang agak spin memang terbuka . . ban spin dikombinasikan dengan jalan yang basah ? .. no way ! . . . so kalaupun pengen pakai sport + bisa saja, namun  agak lebih smooth tangan kanannya yah 😀

trip-etape3-fix

konsumsi-etape3-fix

Dan karena jalan yang emnanjak dan tmcblog pilih respon yang lebih cepat dengan kombinasi mode sport dan Sport Plus pada Honda CBR250RR , maka walau dengan jarak tempuh 29,1 km saja, konsumsi bahan bakar nya super boros . . 24,3 km/liter ..  buat tmcblog etape Singaraja – Buyan Bedugul ini adalah etape paling boros buat Honda CBR250RR.

Sesampai di Tepi danau Buyan bedugul – tmcblog dan rekan rekan turing Honda CBR250RR istirahat sebentar. dan di sini rencananya mau bikin video footage sederhana, namun gagal karena Mbak dukun Satar gangguin sob . . . silahkan simak timeline Instagram resmi tmcblog diatas deh untuk melihat kejahilan blogger yang tanggal lahirnya sama persis namun umur ngeblognya lebih lama dari tmcblog ini.

cbr250rr-tmcblog2

Selesai dari Danau Buyan, Hujan turun dengan intensitas menengah. Namun turing terus jalan di etape terakhir dari Danau Buyan menuju denpasar. Jika perjalanan dari Singaraja – Buyan jalanan yang ditempuh dalam kondisi basah dan berkontur menanjak, maka kondisi jalan dari Buyan ke denpasar adalah downhill basah . . jelas lebih tricky lagi . .

turing-cbr250rr-8

Kurang lengkap penyiksaannya? Kabut tebal hadir  sehingga membuat pandangan hanya sekitar 5 meteran saja sob dan di beberapa spot bahkan lebih pendek dari itu . . so riding Honda CBR250RR di spot tersebut udah kayak kakek nenek naik motor sob . . pelan banget heheh

Setelah Selesai bedugul dan jalan Mulai lurus . . itu ternyata adalah daerah Joger . . . jalan turunan mulus sob . .  apa daya tenaga sudah terkuras di 200 km sebelumnya sob, udah nggak ada napsu lagi buat nyobain top speed Honda CBR250RR ..  lagian turunan nyobain top speed kayaknya kurang kredibel yah? turunan mah semua orang bisa kenceng hehehehe . .  so tmcblog hanya menikmati saja turunan ini. selesai joger down hill lihatMID  ..  average konsumsi bahan bakar Honda CBR250RR sampai menyentuh 41 km/liter . . wowww, rekor etape dua kalah nih ? . . ternyata nggak sob 🙁

trip-etape4fix

konsumsi-etape4-fix

Setelah selesai Joger, hadir neraka jalanan sob . . . Kondisi Crowd hadir setelah masuk ke jalan Raya denpasar , traffic mulai terasa banget dan puncaknya saat masuk denpasar . . macet banget . . alhasil yang awalnya konsumsi rerata Honda CBR250RR 41 km/liter langsung drop jadi 35,4 km/liter di finish line parkiran pusat (Central Park ) plus tentunya pegel pegel . . . namun ya semua sport bike fairing juga bakalan begini saat ngelibas jalanan macet stop and go. terlebih setelah tenaga terkuras sejauh 200 km sebelumnya. Puas dan lemas 🙂

Overall secara Kualitas dan performa Honda CBR250RR ini memang cukup recomended . . apakah tmcblog berlebihan dalam menilai? gini aja, silahkan test di jalur yang sama dengan tmcblog lakukan di atas, lalu rasakan apakah yang tmcblog rasakan dan report adalah benar atau dibuat buat ? monggo . . . mengenai Video, tmcblog sedang meramu reportase video perjalanan turing ini menggunakan modal video dari 3 kamera gopro yang tmcblog pakai sepanjang perjalanan . . . silahkan dikunyah kunyah dulu yang ini sob.. semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

MVAI-Banner-1

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

[GTranslate]

78 COMMENTS

  1. wah bagus wak artikel tentang cbrnya, ane bacanya jd ngiri + nyesal g bisa ikut touringnya karna krjaan g bisa libur. 🙁 🙁

    thanks wak haji taufik buat artikelnya. 🙂

    jd makin g sabar ni motor kg dateng2.. ahaha…

    peace…

  2. gini nih hasilnya kalau honda tidak pelit teknologi langsung all out dan tidak setengah2 tinggal lihat aja bagaimana pembalasan kawasaki kalau motor ini laku

  3. Cie cie Wak Haji ridingnya pk hati…..! 🙂 🙂 🙂 🙂
    Ji itu yg Naked bike motor apa ya, termasuk rombongan touring pa bukan?

  4. Udah kaya baca true story di SFTH kaskus wak hehehehe .. mantap bener ulasan nya dah .. semoga ada rezeki lebih buat minang ini motor..
    Ada gk ya penerus bloger kaya wak haji nantinya .. sehat terus wak biar updatenya selalu lancar ..

  5. Hatur nuhun wak haji, insyaAlloh saya doakan mudah2xan diberikan keberkahan,rizki yg lebih banyak dari apa yg diminta,kesehatan,aamiin ya Robb,infonya sangat jelas lengkap sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum meminangnya

  6. kalo mau tau berapa abis nya km/liter,,
    ya tinggal full tank diawal mas,,
    230 km full tank mah pasti cukup tuh,, hehe..
    gt sampe full tank lagi d,,
    harusnya kalo coba mode2 nya jangan liat mas,,
    nanti sugesti,, harusnya cobain motornya tanpa tau mode nya,,
    terus coba kendarai d,, baru tuh bener ga berasa banget mode nya,,
    imo cmiiw

  7. kayanya enak bgt wak ridingnya
    kalo kurang kredibel, coba liat foto2nya dgn ukuran full size
    satu gambar lebih banyak arti dr pada kata2

  8. Marquez Fans mengatakan:
    23 Juni 2014 pukul 10:11
    250cc 2 silinder? Udah pasti berat, boros bbm dan mahal perawatan tuh. Buat operasional harian kelas 250cc mending pakai HONDA CBR 250 R, aman dan nyaman buat harian, performa juga tidak kalah. Bensin super irit (HONDA gitu loh), perawatan murah dan gak seribet 2 silinder, torsi paling jagoan buat stop n go, tenaga n speed boleh diadu, harga jauh lebih murah, tampang superbike dual keen eyes, handling super ringan bobotnya, teknologi paling canggih (injeksi+dohc murni), bawa nama besar Marquez jawara MotoGP (edisi Repsol), jaringan sales, service n spare part dimana2, masih kurang apa lagi coba?

  9. Ngakak saya gara2 mbah dukun ygvkoplak itu.. hahaa.. wkwkwkwk.
    Btw ni skalinya nongol artikel yg ini panjang bener penjelasnya wak. Ada kali 20mnt saya bacanya baru beres.

  10. Wak, kenapa ahm ngadain di jalanan yang sulit begitu. gak di sirkuit saja? kalau begini kan kesan nya cbr sulit dan tidak nyaman

    • Skali kali otak dipake, gak cuma dengkul terus biasanya. jawabannya ya karena ini motor fairing dan rata2 semua motor fairing klu dipake touring atau jarak jauh ya otomatis pegel, berikut knp ditesnya dijalanan dulu ya karna nantinya gak sehari harinya orang pada nyentul, banyakan dijalan terkecuali pembalap yg mmg kerjaannya ngebalap itupun gak setiap hari juga.

      Klu si AHM ngetesnya di sentul ya kemungkinannya tetep bakalan ada contohnya ya mirip R25 yg dites dijalanan umum baru kemudian sentul. Klu mau pilih yg nyaman beli metik atau motor yg mmg buat touring aja.

  11. yaampyun…macam baca 200KM aja….ciamixx wak…stamina luarbiasa inih…ada yang tepar gak tuh…wak kalo dibkin versi bahasa inggris wiiih bisa dimuat ulang inih ama media luar….

  12. “Nggak sesuai banget dengan hati nurani.”
    Haha.. ane suka gaya bicara wak haji.
    Ngomong2 nih motor bakal jd lawan berat r25.
    Kalo ninja sdh harus diupgrade kynya??

  13. Gak bisa ngebayangin was dari bedugul some Denpasar kondisi ujan ama turunan pake motor 250cc, kemaren bawa Vario 110cc aja berkali-kali hampir ngepot karena jalanan licin nau’dzubillah

  14. Blogger kondang yang di ajak kok cuma Wak haji sama iwb doang.
    Kemarin GT-R di ajak semua gk adil nihh.
    Mau tanya Wak haji pas Turing tukeran unit apa nggak Wak Dengan peserta lain nggak.

  15. Gile bener.. wak mirip baca majalah otomotif
    Aritikelnya bagus-bagus, kenapa tidak dibikin jadi tabloid atau majalah wak.. asli keren wak

  16. @Honda Joss

    di penjualan sih pake spek kibul2 aja fanboi nya percaya bro. lha itu Verza, OCBSF n Sonic power on wheel lebih gede drpd on crank para mbek diem2 aja bro, giliran sunat masal R25 langsung heboh,…

    wkwkwkwkwkwk

    kalo balapan noh liat IRS n Motoprix, Honda di bantai Yamaha

    :v

    • Berapa % sih yg beli motor nyari info di dumai…

      Kalo dari iklan media massa kemungkinan besar iya, emang yamaha ga pake kibul”..??

      Yg pake kibul” jakarta bandung ga isi bensin aj msh jadi abdi dalem gudang. ?

      Gw sih ga peduli mau motor mana yg cepat, soalnye gw bukan FB, gw punya kedua produk yg sekarang lg gontok”an. Tp gw jadiin koleksi aj mx gen 1 gw ( kampas kopling sm stang seher dah jajan 3x euuyy..)
      Gw ga suka sm kelakuan FBnya yg suka putar balik fakta.

  17. maas itu kabel kopling memang melintang gt ya?
    kalo d liat dr foto kyknya cukup mengganjal pemandangan ke speedometer ? :v

    ketika riding kalo menurut mas Taufik sendiri gmana ?
    apakah kabel kopling jg dirasa mengganjal gt? terimakasih 😀

  18. Banyak Penasaran wak CBR250RR konsumen bisa dapat best lap time berapa di banding R25 di Sentul secara ini motor sport fairing bisa ditest oleh satu pembalap nasional kedua motor tersebut dan mencari best lap time dalam 5-8 lap.

    Kalau yang ditest Marquez ngak bisa jadi patokan karena kita ngak tau dalemannya dikasih apa kalau motor bukan konsumen dan Marquez juga ngak mencoba motor kompetitor jadi ngak bisa membandingkan.

  19. saya juga ikutan kemarin bang di batch 3 yang orangnya kenceng”, pas di etape pertama istirahat di kintamani yang punya rc motogarage, one3 juga bilang bang kalau ini lebih enak dari pada sekelasnya. saya yang kemarin nomor 31 pakai helm kyt yellow fluo

  20. Udh jelas semuanya, honda bnr2 berniat ambil alih kelas 250cc, stlh matik bebek dan sport 150cc diambil alih, skrg giliran kawasaki yg jd korban, kasihan yamaha dan kawasaki, semoga mereka sanggup melawan honda dikelas ini, nyaris cuma suzuki satria yg msh bertahan, tp honda sonic kbrnya udh unggul penjualan, entahlah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP