Friday, 4 October 2024

Review Impresi Fisik Motrik GESITS 2019

 

TMCBLOG.com – Motor listrik buatan asli anak bangsa Indonesia ini resmi hadir di pasar sepeda motor Indonesia terhitung tanggal 25 April 2019 dengan mengambil momen peluncurannya di IIMS 2019 Kemayoran. Ketika prosesi peluncurannya, booth Gesits spontan jadi sesak karena awak media dan juga para tamu undangan pameran yang sangat antusias menyambut Gesits. Di artikel ini, TMCBlog akan mencoba sedikit me-review Gesits dengan melihat dari fisik dan materialnya.

Sebetulnya sih ada sesi test ride motrik Gesits  ini namun karena kendala waktu di hari pertama pameran kemarin, mengakibatkan TMCBlog urung melakukan test ride di arena outdoor IIMS ini. Kalau dikemudian hari ada kesempatan rest ride, insyaallah kami akan test seberapa gesit nya si Gesits ini.

Langsung kita review aja deh ya. Dimulai dari bagian Tampak depan Gesits yang secara sadar atau tidak sadar ada kemiripan dengan Honda Vario dengan menganut model dual keen eyes dan pembeda dengan hadirnya lampu sein (winker) yang menyerupai alis di atas lampu utama. Soal headlamp ini sudah canggih sob, pakai LED Projector loh. Gak ketinggalan winker-nya pun juga sudah LED. Pada bagian headlamp ini cukup baik kualitasnya, pancaran sinar dari LED nya pun oke dengan kadar cahaya yang cukup padat, namun sudah tentu harus diuji di jalanan saat malam hari ya. Material bagian penerangan yang dipakai Gesits ini sih mirip motor China sob.

Beralih ke bagian setang kemudi, batok dibekali visor. Lalu spion Gesits ini punya dimensi yang compact. Di area ini TMCBlog ingin membahas impresi ketika kita menaiki motrik Gesits ini. Panel speedometer yang full LCD digital ini termasuk bagus untuk ukuran motor yang murni buatan Indonesia. Fitur-fiturnya juga bisa dibilang lengkap seperti motor saat ini yang fiturnya hadir karena tuntutan jaman (pasar).

Hmmm, foto di atas sih mungkin akibat efek lensa kamera yang menangkap cahaya dari layar monitor yah, kalau aslinya sih bening panelmeter si Gesits ini. Terlihat ada ukuran Kecepatan/ speedometer dengan tampilan Maksimum angka satuan sampai 120 km/jam. UKuran Trip/ penggunaan riding, persentase sisa isi baterai, dan beberapa indikator lain seperti arah wingker/ sen. Simbol R ( ride ) simbol Bluetooth, dan Lampu Jauh.

Bagian saklar/switch lebih mirip kepada mocin baik dari segi penampilan maupun kualitas materialnya. Urusan penempatan fungsi tombolnya sih gak ada bedanya dengan motor-motor kebanyakan. Dan motor listrik ini dibekali tiga mode berkendara yang diatur pada unit controller-nya.

Handlebar Kanan ada pilihan Mode ( ecomode, Urban bode, Sport mode), Tombol hazzard, starter, Tombol R ( Ride) dan Throttle. Namun untuk sobat ketahui gini gini, Gesits sudah diklaim pakai Ride By Wire Throttle Lho . . Lha Iya dong, Mosok pakai Kabel baja? itu kan buat Mesin Bakar hehe

Panel di Handle Kiri ada Lampu jauh-dekat, Pilihan lampu sen/ wingker kiri kanan. tombol Klakson dan satu lagi di sebelah kirinya tmcblog belum tahu tuh, Namuna da simbol kayak Jamnya

Penasaran dengan riding position-nya? Identik dengan Mio M3 atau BeAT sob. Segitiga ergonominya juga khas motor matic entry level pada umumnya. Yang patut diacungi jempol adalah bagian pattern dek yang memiliki pola diagonal sehingga kaki tidak mudah slip. Berdasarkan apa yang saya rasakan saat di booth Gesits yah.

Sementara untuk kualitas plastik pada dek rssanya lebih kaku ketimbang bahan plastik kulit jeruk pada matic Jepang rakitan Indonesia. Sedangkan penambahan emblem di kanan kiri motor sesikit banyak membantu menghilangkan kesan polos pada sekujur body Gesits. Hanya saja font tulisannya terkesan kaku kurang dinamis.

Bagian buritan, mungkin masyarakat harus sering sering melihat desain seperti ini agar terbiasa. Lampu rem yang menyatu dengan winker serta lampu stand by mengikuti garis potongan body belakang perlu waktu agar modelnya bisa diterima khalayak ramai. Bicara soal kualitas bagian belakang ini ada satu yang bisa dikatakan kurang halus dalam proses finishingnya.

Bagian sambungan body pada lampu rem tidak pas dalam fitmen dan meninggalkan jeda sehingga mengurangi detail tampilan. Satu lagi yang agak kurang pada Gesits adalah spatbor belakang yang memiliki ukung tajam yang menurut saya diakibatkan oleh proses pemotongan plastik untuk spatbor nih. Cmiiw . . Mungkin untuk Versi yang di delivery ke umum nanti bisa diperhatikan soal QC akhirnya

Urusan kaki-kaki motor ini juga mendapatkan nilai yang sama, menurut saya loh ya. Sambungan lasnya memang rapih namun pada beberapa detil, orang akan melihat bahwa motrik Gesits memang perlu banyak improvisasi karena terus terang pada finishingnya masih kurang mendetil.

Urusan kualitas plastik body Gesits secara keseluruhan bisa dinilai dengan kata cukup baik. Dasar penilaiannya adalah, plastik terbilang tipis dan juga dalam pantauan mata saya masih ada detil saat finishing yang kurang.Soal Motor Listrik menggunakan  Tipe magnet permanen yang menghasilkan power Maksimum 5 Watt, dan Power rata rata 2Watt. torsi maksimum yang dihasilkan 30 Nm flat di 0 sampai 2125 rpm . . widih njengaat

Soal Performa, GESTS ini diklaim bisa berakselerasi dari diam sampai 70 km/jam dalam 5 detik dengan Jarak tempuh Full Charged per Baterai 50 km. Jadi Kalau pakai dua Baterai bisa 100 km sob. Afterall , perlu diingat ini adalah proyek anak bangsa Indonesia yang bisa jadi sebagai titik awal perjalanan industri sepeda motor sejak dari merk, desain, teknologi dan produksi buatan tangan anak negeri. Jadi tetap patut kita berikan apresiasi tinggi pada Gesits. Jadi menurut kalian, motor listrik Gesits seharga 25 juta buatan asli Indonesia ini merupakan motor yang worth to buy gak?

Jangan disamakan dengan yang merk sebelah seharga NJKB 100 jutaan itu loh ya . . Gesits ini dijual dengan Harga Normal 24,95 Juta rupiah dan Harga Promosi IIMS 23,5 Juta rupiah

Nugi TMCBlog

45 COMMENTS

    • karena setahu saya (sok tahu) aturan pajak sekarang berdasarkan emisi mestinya si gesits ini bisa jadi pajak penjualannya Rp.0? kalau pajak tahunannya mestinya murah?

    • Pajaknya nunggu perpres. Karena aturan kendaraan full listrik blum ada. Biasalah pemerintah kan suka gaptek….

  1. Worh to buy sih, kalo punya duit lebih (up to up class)
    Kalo low to mid end class kayaknya masih perlu waktu,
    Sementara setia sama repo dulu akh

  2. Mahal bnget padahl baru pertama kali peluncuran, hrusnya hrganya dimiripin dgn beat atau mio buat mencoba penestrasi pasar dulu, ini mau tau2 hrganya udah 24 jtaan, pesimis bakal laku bnyak

    • Produk awal sih wajar mahal gan, karena ada biaya riset yg udah sekian tahun. Mungkin rilis2 selanjutnya bisa lebih murah (dalam artian harga sama atau lebih mahal sedikit, tapi kualitas/fitur jauh lebih baik)

    • Sangat wajar, malah bisa dibiang super duper murah. Bandingin ma PCX-e. Motor ini kelasnya di atas CBR 250 (kalo dilihat dari torsinya yg 30 Nm)

  3. saya kok lebih milih ngrakit motor listrik sendiri ya wak haji? pakai rangka mini trail, bld hub 3000watt,, bebas pajak, bebas sim,, ????

    • cara pembuatannya udah banyak ko bro. mau motor listrik, skateboard, otoped ala segway dibikin pake tenaga listrik bisa

  4. Untuk motor matik entry level.. Desainnya kliatan nduts yak.. Terbiasa liat matik entry level yg langsing2.. Hehe

  5. Jujur aja sih, utk perkenalan itu mahal. Walu itu dibilang teknologi msh baru. Mahal kan di batere , bukan di teknologi nya

  6. Kan mestinya , pemerintah bisa kasi subsidi ,kaya negara lain macam Vietnam, Thailand, China, makanya mereka bisa mendunia.

  7. kita perlu apresiasi karya anak negeri, sekilas kalau menurut saya lampu depan kaya yamaha nouvo, untuk harga kurang murah sih hehe, apakah karena ada intervensi dari pabrikan2 jepang yg ada di indonesia, sehingga orang masih akan berpikir lebih baik beli motor bensin untuk saat ini

  8. Wak Taufik,
    Di spek tertulis power rate 2kW dan power peak 5kW, tapi di artikel kok ditulis 2 Watt dan 5 Watt ya?
    Apa typo?

  9. pom listrik nya udah ada dimana aja..?? masa mau perjalanan jauh ngetok2 rumah warga sih..wkwk saran emblem nya ga ngejual tuh.. GESITS plek gitu aja.. padahal font banyak di internet wkwk.. ditunggu kemajuannya nih.. dan ditunggu keaslian indonesianya juga.. hehe

  10. Jujur masih blum menggugah selera modelnya..
    Sama kapasitas baterenya jg..
    Oia aftersalesnya gimana ya? apa perlu servis rutin jg?
    Tapi tetep apresiasi, semoga produknya tetap laku.. dan bikin produk baru lagi yg lebih bagus..

  11. inovasi nya bagus sekali. kedepannya mungkin bisa kerjasama dengan desainer produk indonesia (banyak yg hebat2 dari ITB ITS Itenas dll)supaya menghasilkan desain motor yg lebih menarik u/ pasar indonesia

  12. Stop lamp anti main stream, kalo dari depan yahh pasti byk yg akan bilang mirip vario.
    over all desain masih agak gmn gitu. imho

  13. “Dasar penilaiannya adalah, plastik terbilang tipis …. ”

    Tenang aja sit Gesits ada temenya lu soal plastik iwir iwir, colek Hadno..???

    #WirIwiiiiirrr…??

  14. Produk boleh lah di kasih apresiasi..
    Selanjutnya :
    1. Emblem “GESITS” agak kerenan dikit lah, jangan polos gitu, di bikin italic kek..atau fonts lain
    2. Lengan ayun belakang, percantik lagi lah. Jangan model tahu gitu.
    3. Spakbor belakang wanjay…percantik lagi
    4. Batok area setir weleh.
    5. LED warna warni kesanya malah murahan..pake negatif light udah ok dengan warna background item dan angka atau indikator lain putih.
    6. Remnya gak keliatan nama vendornya?
    7. Dalemanya gimana nih? Rapi gak ?
    8. Standar tengah kok aneh gitu ya, kayak tipis banget.? Please bikin lebih keren

  15. Hmmm.. berarti BAGASI penuh sesak dengan battery yaa???
    sangat di sayangkan, justru banyak yg menggunakan skuter matic karena bagasinya LUAS,
    Tp Untuk Product baru.. INI CUKUP BAGUS!
    ?

  16. Kalo diliat dari under seat nya sepertinya cukup rapi pengerjaan nya. Mungkin di Gests 2.0 bisa lebih baik lagi. Perjuangan mu sungguh berat Gests, karena melawan bangsamu sendiri, yg terbiasa memakai merk luar (padahal rakitan lokal juga). Semoga next motor gw adalah motor listrik.

  17. Motor listrik perlu ganti oli ga wak??
    Kira2 perawatan n fast moving nya apa ya selain ban?

    24 jt might be a good investment klo tinggal gas tanpa perlu ingat service rutin… Di ahha service ringan udh 80rb soale… Blm oli 40rb… Blm saringan 50rb ?…

  18. Gw bilang ngk menarik titik, tunggu batch 2, n keluhan konsumen test ….. masih logis pakai bensin, tunggu min setahun lg min

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP