Saturday, 16 November 2024

Zarco yakin bisa gantikan apa yang hilang dari Ducati di 2021 ( Dovizioso )

TMCBLOG.com – Apa yang akan hilang dari Ducati di 2021? Yang jelas Ducati akan kehilangan sosok Andrea Dovizioso. Pembalap yang memberikan mereka 3 Kali berturut turut Posisi runner Up MotoGP dari 2017 sampai 2019. Siapa Penggantinya, Baru akan dirilis Oleh Ducati rencanannya Pasca Race weeend Catalunya. Itu artinya Awal Oktober. Dan salah satu Calon Kuatnya, Johann Zarco tak henti hentinya mencoba bicara kepada Media bertapa Ia merasa kuat menjadi pengganti dari apa yang hilang dari Ducati di 2021 nanti.

Johann Zarco “Ducati telah mengkonfirmasi kepada saya bahwa saya akan tetap bersama mereka – dan itu yang utama. Ada tiga opsi untuk tahun depan: Avintia, Pramac atau Pabrikan. Hal-hal baik yang telah terjadi selama beberapa minggu terakhir membuat saya hampir pasti dapat pindah dari Avintia ke Pramac – dengan mesin pabrikan 2021. Saya tidak tahu apakah akan bisa mencapai tim Pabrikan atau tidak. Tapi saya pikir jika saya tidak di tim Pabrikan, maka pasti dengan Pramac  ”

Mengenai kans Gelar Juara dunia ke Ducati tahun 2020 ini Johann Dengan percaya diri berkata “Apakah kami dapat memikirkan gelar tergantung pada seberapa banyak saya dapat meakukan peningkatan. Namun mengapa tidak? Setidaknya saya bisa berjuang untuk itu, Terlepas dari tim mana saya akan berada, saya pikir saya akan mendapatkan dukungan yang saya butuhkan. Selain itu, lebih ke gengsi ”

Johan Menyatakan bahwa Ia belajar banyak dari Kasusnya sendiri ketika di KTM dan berencana Mengubah Mentalitas ‘ Mudah menyerah ‘ seperti itu ” pengalaman KTM saya akan membantu saya, Saya belajar apa yang tidak saya lakukan dengan baik ketika saya tidak puas dengan motornya – dan mungkin saya belum siap untuk mengambil tantangan. Jika saya beralih ke tim pabrikan Ducati, saya tidak akan membuat kesalahan yang sama. Pertama, saya ingin tampil, tapi saya juga belajar untuk tidak terlalu stres jika tidak berhasil. “

Seakan memberikan pesan Kepada Ducati, Zarcopun Menutup dengan perkataan penuh percaya diri lagi Anda kehilangan Dovizioso. Dia adalah pria yang kinerjanya bisa Anda andalkan. Mereka kehilangan itu saat ini dan saya ingin meningkat, cukup untuk menunjukkan bahwa saya bisa konstan dan mengembalikan apa yang Hilang dari mereka (Ducati ) ”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

37 COMMENTS

  1. Nanti kena tekanan lagi takutnya mentalnya balik lg sprti kerupuk di siram air kasus ktm yg di prenk jarwo, susah merubah mental sekuat baja apabila sdh bawaan lemes… Gk yakin aja…

  2. Johann ini gampang stress ya di banding Marquez, mungkin kepribadian Johann dan Dovi ini tipe yang gampang stress. Kalo Marquez kerja dibawah tekanan makin kuat, makanya alien.

    Ducati 11, 12 sama Petronas, suka nunda pengumuman ntar di seri Spanyol tunda lagi.

    • Sejauh yg gw amati di Avintia sih, Zarco emang udah berubah. Mentalitasnya pas di sirkuit yak, kalo di paddock emang aga bikin muak banget muka ‘males’nya.

        • Literally alias bukan kiasan. Kalo nonton sejak FP1 Zarco hampir selalu keliatan kaya anak sekolahan yg asal dengerin ocehan guru pas diskusi sama kru di Avintia walaupun beberapa ada yg berbaju merah. Cuma di sirkuit karakter dia udah balik kaya jaman onfire di gp125 maupun moto2. Pas naik podium aja senyumnya lebih ke senyum orang kecewa, ya mungkin dia nyesel mecat diri sendiri dari KTM, spt yg pernah gw bilang dia dulu di Yamaha, Yamaha performa tahun ini sama 2 bahkan 3 tahun lalu aja ga terlalu beda, mungkin Zarco pikir RC16 butuh waktu lama buat kompetitif makanya dia ngeluh ke bos KTM ga bisa nunggu dan minta keluar, eh Binder malah menang.

    • Padahal ‘perusahaan’ yang jarwo incer ‘pilot management’ nya kurang baik.

      Entah kenapa pabrikan balap identik warna merah asal italia, nggak roda duanya, nggak roda empatnya, punya sejarah konflik dengan ace pilotnya.
      Raikkonen (ini pebalapnya juga sih yang kaku)
      Alonso.
      Vettel.
      Stoner.
      Dovi.

      Coba bandingkan dengan pilot management KTM, ya jauh bingits ‘tertinggal’.

      • Justru karena kurang baik itu yg bakal dimanfaatin Zarco, kalo managementnya baik, Zarco ga akan pernah masuk radar. Sama kaya di HRC biarpun aslinya HRC ngasih kesempatan tapi Puig NO. Dengan acakadutnya man management Ducati, Zarco malah punya kans masuk. Logika sederhananya Petrucci aja bisa masuk modal jilat2 masa Zarco yg mantan pembalap papan atas kagak.

  3. Jarwo ini sesumbar ini itu dan terlihat over confidence sebetulnya untuk menutupi weakness point dari dia, yang dia sendiri sadar dan berusaha untuk tutupi, yaitu USIA.
    Kencang geber motor itu kewajiban, tapi pertimbangan akan usia adalah keharusan.
    Motogp era modern akhir2 ini banyak di invasi oleh pebalap-pebalab muda yang sangat bagus. Dan dijadikan ‘investasi’ di tim-tim kuat.

    Beda kasus dengan simbah lejen. Seuzur-uzurnya, dia udah ngantongin 9 WC in his pocket.
    Belum dihitung sebagai potensi sebagai marketing money maker juga
    Mau dihina dina kayak gimana juga, tetap aja dia lebih menjual.

  4. Namanya juga pembalap merangkap manager, krn merasa kecewa dgn manajernya dia . Hal kaya gini biasa di sepakbola kalo manajer memuji kliennya di media agar harganya naik dijendela transfer, menurutku masih tahap wajar,

  5. Gantiin si dovi mksdnya…..brrti cman mntok bs runner up dung, lah bosnya ducati cari yg bs kasi juara breeey…hadeh jarwo jarwo…

  6. dri satu sisi saya mrsa kasihan sma zarco, dlu wktu msuk motoGP, dia incar kursi YAMAHA, setelah mundur dri KTM dia, bidik HONDA, omongannya trus di ulang2 di dpan media(pnuh harap di honda), sekrang incar kursi di DUCATI, tpi sbagian orang orang branggapan kalo zarco tipikal pembalap tdak brtanggung jwab,(brkaca kasus di KTM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP