TMCBLOG.com – Banyak Pembalap SBK girang saat memperoleh Podium 2 atau Podium 3, Namun berbeda jika ia adalah juara dunia enam kali, pemenang balapan 107 kali dengan 201 tempat podium dimana hal itu tampak seperti sebuah ‘kekalahan’. Begitulah Jonathan Rea, Setelah jatuh dan Merasakan DNF pada sesi Race 1 hari Sabtu, ia juga kembali mendapat ‘pukulan’ pada dua balapan hari Ahad Baik di balapan Superpole maupun di balapan kedua WSBK Most – Ceko 2021, ia dikalahkan oleh rivalnya Toprak Razgatlioglu (Yamaha) dan Scott Redding (Ducati).
Kenapa Rea seperti tidak terlalu Gahar di Hari Sabtu dan ahad. Apakah Karena Sirkuit Most yang sama sekali baru sehingga tidak ada keunggulan Riset mengenai gear mappping dan lain lain? Apakah Rea merasa tertekan secara Psikologis? Atau adakah kesalahan teknis lainnya sepeti kesalahan Pemilihan Jenis ban ? Yang pasti Setelah terjatuh di balapan pertama, Rea tterlihat tidak dalam performa terbaiknya.
“Ketika saya bangun di pagi hari [Ahad], punggung saya sedikit sakit dan kepala saya sakit,” aku pembalap berusia 34 tahun ini “Saya merasa sedikit lelah dalam balapan dan bahu saya juga sedikit bermasalah – tetapi ketika duduk di atas motor hampir tidak menyadarinya. Saya hanya memiliki sedikit kekuatan di bahu kanan saya. Tapi hal terakhir yang saya pikirkan selama balapan adalah rasa sakit.” Selain itu, apakah ada perbedaan pemilihan Jenis ban yang dipilih Rea ?
” Saya memilih lebih konservatif dengan ban balap SC0 yang lebih keras. Saya hanya sedikit menggunakan ban SCX selama akhir pekan, pada dasarnya hanya sepuluh lap di balapan Superpole. Dan meskipun temperatur jauh lebih hangat di Race kedua, saya terlalu tidak percaya diri untuk menggunakan ban ini. Jadi kami bermain aman,”
“Awalnya saya pikir kecepatan saya baik-baik saja. Saya terjebak di belakang Locatelli untuk beberapa saat, namun bahkan setelah saya menyalipnya, saya tidak kuasa mendekat Scott dan Toprak – ritme mereka jauh lebih baik. Saya berharap dengan ban keras balapan akan menguntungkan saya di babak kedua, namun yang terjadi malah sebaliknya. Sementara grip saya semakin berkurang, mereka berdua cepat dari awal hingga akhir.”
Dengan Sekali DNF dan Dua kali tanpa Kemenangan Buat Jonathan Rea memang secara umum membuat Championship WSBK 2021 kembali terbuka pasca Seri Most Ceko ini.
Seeblum Most, Rea unggul 37 Point dari Kejaran Toprak. Namun dengan Tiga Kali race di Sirkuit Ceko ini Jarak antara Rea (266 Point) yang masih memimpin Championship ke Toprak (263 Point) Jelas hanya 3 point sekarang dengan sisa 27 Kali race sampai seri penutup di Mandalika Lombok Nanti. Dengan 27 Kali Balapan Jarak Rea Ke Redding pun masih menyisakan Potensi buat Redding sendiri
Jika pasca WSBK Seri Assen yang lalu Kawasaki memimpin Klasemen Pabrikan dengan 27 point di atas Yamaha, Maka Pasca 3 balapan di Most, Yamaha berbalik unggul tipis 3 Point atas Kawasaki. Klasemen pabrikan mengambil Point tertinggi Pembalap yang podium dan Ducati Pun masih memiliki Asa yang tinggi di Klasemen ini dengan hanya berbeda 6 Point dari Yamaha. WSBK sebenarnya makin Dinamis nih
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
sirkuit Most kyknya sirkuit grade B ya wak,, aspalnya ga gitu mulus,,
terbaik itu berarti unggul dari berbagai sektor, ya chassis ya mesin ya elektronik ya handling, tapi apakah dari mesin R1 yg terbaik?
Gw rasa memang ada benernya, R1 paling balance performanya skrg. Kawasaki sasis bagus tapi mesin lemot, Ducati mesin bagus tapi sasis cuma bisa diajak lurusan. R1 kalo diliat secara keseluruhan yg terbaik saat ini, bahkan Fritz yg cuma modal motor endurance yg dimodif jadi wsbk dadakan aja bisa langsung papan tengah. Tapi utk juara dunia ga cukup cuma modal motor balance, pembalap yg paling menentukan. Tuh di motogp aja selama make kakek tua dan kutu loncat sampe puasa juara seri, tapi ditangan yg lebih tepat bisa jadi motor papan atas lagi. Toprac harusnya bisa kalahin Rea, tapi spt yg gw bilang beberapa waktu lalu, dia harus lebih kalem dan jangan trasa grusu. Kalo terlalu meledak2 dan salahin sana sini malah jadi titik lemah yg dimanfaatin Rea aka Mr. Consistent.
Kawasaki lemot? Ente ga tau apa gmna om? Wong kawasaki rpm nya aja dikebiri paling cilik ko… Cba kalo ga ada regulasi limit RPM,,, saya masih pegang kawasaki dah.. Dgn joki masih rea.
Sasis paling balance mesin ok punya. Bisalah diajak dogfight sm ducati.
Lah itu tau rpm Kawasaki dikebiri, kenyataannya itu bikin Kawasaki lemot. Buktinya ga ada ZX-RR selain Rea yg bisa juara seri. Mau sebagus apapun speknya kalo rpm dicekik ya lemot lah.
Lah, Toprak di Magny Cours 2019 bisa menang kok, malah pecundangi Rea di Last Lap. Cuma masalahnya Kawak yang bagus ya tim pabrikannya, tim satelitnya kek gurem susah bersaing di baris depan, beda sama Ducita dan Yamama :v Hidup BMW. . .
Kurang bajak Rea dari Kawasaki
Melihat gap poin yang menganga lebar antara redding dan pebalap diatasnya, kejuaraan tinggal rebutan antara Rea atau Ketoprak.
Tekanan ketoprak jauh lebih kuat dibanding Bau saat naik ducati.
Lowes bersaudara, (menurut saya) kelasnya medioker. Nggak yang di moto2, nggak yang di wsbk.
Locatelli bisa jadi siap mengawal toprak beda dengan gerloff yang sudah sekali sleding toprak. Gerloff auto gaji setengah. Haha…
Shap bang vlogger, nanti saya sampekan ke Locatelli, ‘bro, mulai seri depan elu jadi paspamprac yak, pasukan pengawal Toprac’ wkwkwk
Cuma beda 3 poin.. padahal sehabis assen,, toprak kayanya dah hopeless banget
Rea kalo sirkuit baru kurang kuat kah???
kalau diperhatikan bener juga. sering kurang perform dibanding kompetitor terdekat. walaupun kalau dibanding pembalap lain ya tetap paling kenceng. makanya kali ini toprak bisa memanfaatkan situasi tersebut yang mungkin bikin rea agak tertekan
Masih mimpin klasemen dgn 2X DNF, memang another level. Redding dan Toprax harus bisa lebih fokus lagi dan jangan terlalu berharap dgn DNFnya Rea doang. Iya kalo dia bakal DNF lagi, tapi kalo rajin finish posisi 2 di sisa balapan dan mereka menang gantian, secara kalkulasi Rea malah makin kokoh.
R1 makin ketemu settingan terbaiknya, terlebih dgn crossplane torsi mereka sangat badak di rpm bawah, cuma mesin V4 yg bisa nandingin. Sementara mesin screamer ZXRR lemot di putaran bawah, padahal rpm dicekik. Lowes aja yg lumayan bagus begitu naik ZX-RR versi baru malah memble.
ban pirelli di f1 sama wsbk compundnya mirip ya perbedaannya antara jarak dan gripnya di banding michelin motogp yang beda tipis
Mandalika jd blm wak
Padahal harapannya WSBK dikuasai Ducati jadi Trio Jepang bisa nelurin spek gila lagi
Ducati kolot ga mau lepas monoarm dan rangka yg lebih cocok buat kontes motor naked. Mau dipasang mesinnya Jack Miller sekalipun ga akan mudah menang di wsbk pake sasis itu.
penasaran serunya musim ini
menunggu update selanjutnya dari R1, motor laris manis.. mesin yang lebih garang, di MotoGP pun speed dan akselerasi sudah membaik.. sepertinya setting elekronik dari sang ahli MM telah terbukti berhasil.
Tahun ini team Yamaha berada di jalur championship kayaknya..di WSBK team punya line up pembalap muda potensial,di MotoGP ada taro tinggal nyari tandem lagi yang bagus..
Menurutku (menurutku ya) toprak terkesan gegabah atau sperti kurang siap mentalny jdi title kontender terkuat. Hampir Semua pmblap wsbk akan melirik toprak jika di tanya pmbalap yg pling sering hard breaking dan late breaking, tpi begitu kena sleeding gerlof langsung marah sana marah sini pdhal dia juga sering melakukany, kemarin aja race 1 untung redding ngalah klau gak aksiny toprak itu akan sperti aksiny gerlof pda dia d seri sblumny.
Betul.
Kejadian dgn Gerloff itu sebenarnua bukan salah Gerloff.
Gerloff gak menyeruduk, tapi memang ada celah.
Justru Toprak yg gak mau mengalah padahal jelas2 losisi Gerloff di sebelah dalam.
Gerloff menjadi “salah” karena dia berada di pabrikan yg sama, yg diharapkan menxkkung usaha pabrikan untuk menjadi juara dunia WSBK.
Kebetulan tahun ini peluang Toprak jauh lebih besar daripada Gerloff.
Yg dilakukan Gerloff itu bukan salah tapi “bodoh” di mata bisnis
Akan terasa sangat indah jika ymha memutus puasa jurdun motogp dan wsbk dengan meraih jurdun thun ini dikedua ajang tsb. Di motogp yg udah 5 tahun berturut2 gak jurdun dan d wsbk udah 11thun gak jurdun smenjak meraih jurdun semata wayang ny thun 2009 skligus kado perpisahan yg pling manis buat kakek legend dan kutu loncat yg sllu ngeluh nyalahin motorny. Dan saat ini peluang itu ada dan terbuka lebih