Thursday, 14 November 2024

Blak Blakan Lin Jarvis soal pernyataan negatif Vinales Sebelum hengkang

TMCBLOG.com – Yang Kita tahu selama ini adalah beberapa penyebab Resmi yang menjadi Latar belakang Yamaha dan Maverick Vinales berpisah adalah setelah di seri Austria Maverick Vinales memperlakukan Yamaha M1 di luar batas kewajaran ( Over-revving ). Yamaha Tidak pernah mengungkap selama ini penyebab penyebab Lain sampai akhirnnya Kolega Jurnalis Günther Wiesinger dari Speedweek berhasil mewancarai Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis dan menggali lebih dalam dengan pertanyaan pertanyaan Yang lebih sepesifik.

Seperti Kita ketahui Sebelum Maverick menyatakan tidak akan melanjutkan kontrak dengan Yamaha di akhir 2021, Ia memang sering bercerita mengenai ketidak nyamanan dan betapa sulitnya ia di 4,5 tahun belakangan menemukan solusi dari Masalah yang mendera dirinya dan M1. Ketika Lin Di Cross-Check mengenai apakah ada Klausul kontrak yang mencegah pembalap memberikan Penyataan pernyataan negatif seperti yang sempat beberapa Kali dilakukan Maverick yang digaji 6,5 juta euro per tahun ini, Lin Menjawab

” Ya, tentu saja kami memiliki [klausul] kontrak seperti itu. Dan tentu saja ada hal-hal yang tidak bisa dikatakan. Tapi Anda tidak bisa mencegah pengemudi mengungkapkan perasaan mereka. Namun, ada garis tertentu dan batas tertentu yang tidak boleh dilampaui dalam konteks seperti itu.

Jelas, Anda menginginkan pengemudi yang cerdas dan menghindari pernyataan negatif. Karena anda tidak akan pernah mendapatkan sesuatu yang lebih cepat atau meningkatkan kinerja jika Anda hanya mengkritik tim Anda, atasan Anda dan insinyur Anda. Itu fakta. Anda dapat mengungkapkan pendapat Anda dalam rapat tertutup. Tapi Anda tidak harus melakukan ini di depan umum. “

Ketika Lin ditanya, Apakah pernyataan Negatif Vinales sebelum ini memiliki konsekuensi, Lin Menjawab ” Tentu, kami berbicara dengannya setelah itu. Kami menkonfirmasikan padanya. Tetapi contoh ini menunjukkan dengan tepat masalahnya. Mungkin seorang pembalap harus bekerja lebih di belakang layar, dia harus membangun tim yang kuat. “

” Semua pembalap harus khawatir tentang kesalahan mereka sendiri. Pabrikan dan tim Yamaha benar-benar bertekad untuk sukses bersama Maverick. Kami bersama selama lima tahun dan itu adalah investasi besar bagi kami.”

” Kami memiliki keinginan besar untuk mencapai hasil yang diinginkan bersama. Apakah kami membuat kesalahan? Tentu kami melakukan beberapa [kesalahan]. Apakah kami selalu berhasil mendapatkan sepeda terbaik di trek? Mungkin tidak. Tapi itulah hidup. Enam pabrikan ambil bagian. Hanya satu yang bisa menang. “

Walaupun dijawab secara halus, menurut tmcblog jelas banget dari perkataan Lin bahwa pernyataan pernyataan Negatif Maverick sebelum hengkang memang menjadi catatan tersendiri yang mempercepat perpisahan kedua fihak. Maverick Vinales akan mengikuti debut sesi Press Converence Pra-Event MotoGP Aragon 2021 Hari Kamis 9 September 2021 ini dengan Atribut Aprilia.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

60 COMMENTS

    • suatu saat kalo si vinales kecewa bakalan kaya gitu terus sama tim lain….ini baru masuk pasti di bangga banggain dulu belom kenal asem garemnya di tim lain

  1. udah dibayar mahal, rewel, tp prestasi gak sebanding.. semua pabrikan kalo mengalami yg spt Yamaha pasti gerah jg..
    tp yaudah lah, kan udah sepakat pisah jalan..

  2. Saya menukan banyak komentar yg menyatakan “Vinales didzolimi Yamaha..” dari sebuah konten youtube yg mengatakan vinales dipecat karenan blayeran…. wkwkwk

      • Pasti pelajaran dari sebelah ya om, mesin motogp dibuat jauh lebih kuat bukan kayak supra… bla.. bla.. bla…
        FAKTA SEBENARNYA:
        Mesin motogp dirancang utk digunakan sampai kisaran 2000km saja, sedang mocil produksi masal dirancang utk bisa ratusan ribu kilometer.
        ECU MM tidak memiliki kemampuan melimit RPM seakurat inhouse, di 2016 motor rossi dan lorenzo jebol karena rpm masih melonjak lebih tinggi 500rpm dari seting yg ditentukan.

      • semua motor di motogp juga pake umur/durasi, gak perlu di blayer-blayer juga udah keluar dari alokasi mesin, gak pernah ada 1 motor yg sama tanpa crash dipakai dari awal sampe akhir, paling mentok 5 ato 6x run

  3. Vinales pembalap penuh potensi sebenarnya, kalo gak, gak mungkin Yamaha mau bersama selama 5 tahun dan membayar gaji yg besar yg angkanya hanya kalah dgn Marc yg udah ngasi juara dunia ke Honda 6 kali, bener2 investasi yg luar biasa berani mengingat Vinales ga pernah sekalipun bawa Yamaha juara dunia,

  4. Kena Honda, tidak ada sampai nunggu 5 tahun wkwkwkwk…digaji besar ke-2 stelah king of Honda Marquez tapi gitu2 aja, sudah tepat kalo berpisah.
    Kita mah cukup bacot saja yg gak setuju wkwkwk

    • Aku suka koment ini. ?

      Dan ternyata (menurut ku)… Frasa “Mr. I don’t know…” adalah bentuk sikap yg paling lembut yg selama ini bagian dari manifestasi pemahaman poin-poin klausul kontrak berbarengan dengan manajemen kontrol emosi diri dalam menanggapi/merasakan permasalahan yg dihadapi oleh si mav’.
      Adapun, kejadian kemarin adalah puncak dari tahan diri yg sudah gak bisa terbendung yg out-of control dari moment langsung dilapangan. (Sedikit ber-empati) bagaimana tidak meledak emosinya, sudah gagal start,…. Eh yg kedua mulai start dari pit-line lha kok masih macet lagi….. Ya udah sekalian diekspresikan emosinya dengan kejadian bleyer tidak sesuai rasio gear-nya…..

    • Gw udah bilang dari lama, cara Vinales jawab i don’t know itu cara dia nyembunyiin hal yg sifatnya rahasia. Gw pernah komen gini disaat Petrucci kebanyakan sesumbar bocorin rahasia Ducati soal sendok arm.

      Tapi jawaban i dont know yg harusnya dinilai profesional dalam perspektif tim malah jadi bahan bullyan fans rivalnya.

      • Lah saya juga bingung, media sama kita kan kagak bayar si MV. Siapa kita yg harus banget MV ngejelasin dia lagi ngurusin apaan a sampe z nya.

  5. Setelah keluar dosa Vinales langsung muncul dari sang pabrikan drama

    Apakah simbah pensiun komentar tentang dosa yang bersangkutan sepanjang kariernya akan muncul pula terutama Sepang clash 2015

  6. Sudah kejadian biarlah berlalu hilang, yang penting sekarang sudah di aprilia racing,tinggal fokus memastikan kesiapan naik RS GP?

  7. Ibarat kta, tim itu ya rumah kedua rider kan? Selama setahun loe kesana kemari bareng tim loe. Ya ibarat kata, udah sperti keluarga, rumah tangga. Kalau ada masalah, bicarakan secara terutup. Secara kan dia ada kontrak dengan pabrikan, dengan merk, dengan tim. Gimana lah perasaan nya keluarga loe dibilangin jelek jelek di depan media, apa ngga sakit hati? Apa media bisa nolongin dan mecahin tuh masalah M1? Nga kan? Lagian, seperti kata orang, juara dunia Test Pra Musim, juara free practice, kalau start ngga bagus, dll. Menurut saya pribadi doi ngga introspeksi diri.
    Kita liat aja nama besar saat ini, ROssi dan markess. Mereka terpuruk, langganan juara, tapi sikap mereka ke tim masing masing patut dijadikan contoh rider lain menurut saya.

  8. ” memfitnah org yg TIDAK BERSALAH seperti MV12″….
    info dari siapa om?
    Sepanjang aku nonton motogp, vinales adalah pembalap motogp dgn “worst attitude”

  9. Malah lebih cocok disebut drama director
    Lorenzo keluar sisi gelap diumbar Lin Jarvis
    Vinales keluar dosa dan belangnya diumbar juga
    Bisa jadi simbah tinggal tunggu waktunya saja

      • Blak blakan Lin Jarvis sering muncul setelah pembalap ybs keluar dari Yamaha
        Di Ducati JL99 bermasalah dengan petingginya bukan managing director. Mbah Gigi malah mau mempertahankan JL karena input development motor Lorenzo memang bagus.
        Puig ketika Dani & Jorge keluar dari Honda tak sekalipun bikin komentar yang semakin memperpanjang drama. Mereka lepas dari Honda selesai sudah urusan

      • Yg bener aja om….
        Gigi memang gak bicara, tp Tardozzi bicara banyak
        Puig tidak hanya blak2an tp jg membandingkan dgn alex marques

      • Om katana ketinggalan berita ato gmn?
        Lorenzo jg menyiapkan skenario mirip vinales tp puig tahu dan menahannya sampai akhir musim, dan terjadilah cidera itu dan terpaksa ambil pensiun.

  10. Vinales pembalap bagus cuma kurang bisa mengontrol mood atau emosi baik saat race maupun saat hasil balapan. Saat latihan dia slalu kencang kan,saat balapan slalu kencang tapi saat pertengahan lap. Nah campur tangan ayahnya juga mengacaukan emosi vinales,bukannya menenangkan malah memanasi anaknya sampai cabut wssp300 dr yamaha. Nah skrg malah dpt motor dikata byk pembalap dibawah level dgn gaji rendah. So thats your choice amigo

  11. Iya deh om….
    Cukup sering nemu komen macam gini… di iya in aja biar doi bahagia…
    Toh nanti juga sama2 tahu hasilnya…. wkwkwk

  12. vinales emang rider bapuk.. jauhlah kwalitasnya utk dikatakan rider hebat

    liat gimana dovi merubah ducati yg awur²an motornya sampai bisa nyaman dipakai rider lain sampai dimasa rehatnya pun masih dipakai sama aprilia buat bantu ngembangin motor

    itulah kenapa tim membayar sampai jutaan euro supaya rider itu pake otaknya pake ototnya buat kendalikan tu motor buat taklukan itu motor bukan anda dibayar buat cocot

    4,5 tahun cuma jadi beban ekonomi yamaha aja.. liat quartarato liat morbidelli mereka perform dgn yamaha bahkan dgn motor tahun sebelumnya yg jga dikeluhkan vinales, artinya memang yg perlu dioprek tu otaknya vinales bukan motornya

    • Menurut gw hal paling bodoh dari Yamaha adalah mau bayar dia semahal kontrak Lorenzo di Ducati, padahal selama Lorenzo disana kayanya belon pernah nyentuh 12jt/2 musim, apalagi Vinales kabarnya 13jt/2 musim dan kontrak ini baru beberapa bulan udah diputus Vinales dgn alasan tim ga nurutin apa yg dia butuhin. Lorenzo yg udah kasih gelar dan makin mengukuhkan citra M1 motor nyaman selama balapan disana ga pernah dibayar setinggi Vinales, dan kita tau sendiri Vinales cuma panas diawal musim.

      • Nah… masak faktor mistis om Akang?
        Yg saya amati, ada 2 rider spanyol yg agak nyleneh, paduka dan satunya yg ini.
        Mungkin yg bisa melihat++ bisa memberikan komentarnya…

    • Tanpa mengurangi rasa hormat ke Dovi dan pembalap Ducati lainnya, tp sy lebih percaya pengaruh Gigi Dall’igna jauh lebih kuat membentuk karakter Ducati saat ini.

      • Pabrikan Yamaha butuh managing director berkarakter kuat nan mampu mengayomi seperti Gigi Dall’igna, Davide Brivio atau Masao Furusawa bukan raja drama seperti Lin Jarvis

  13. Oot.
    Lin Jarvis sekarang keliatan kurus bgt ya, perubahannya cukup ekstrim.
    Semoga bukan karena mengidap penyakit. Atau ada info kenapa?

    • Kalo gw berharap yamaha menaungi pembalap non spanyol, karena honda udah pasti pembalap spanyol yang akan jadi rider utama nya kecuali tu repsol cabut dari sponsor honda. Taro juga dulu susah cari tim karena dia bukan orang spanyol, jadi tim balap susah nerima dia karena ada campur tangan sponsor dari spanyol. Lagi pun bosen liat rider spanyol mulu

  14. Simbah juga kacau inputnya. Hancurnya performanya M1 di paruh kedua 2017 juga karena simbah meminta porsi input paling gede karena M1 waktu itu yang dianggap Lorenzo sentris. Hasilnya musim mahal kacau di 2018
    Vinales justru lebih berjasa besar dalam development M1 2019 karena simbah berulang kali mengatakan tak ada perkembangan, balik ke settingan awal berakhir ke i don’t know. Tapi akhirnya justru mampu menikmati dan mengoptimalkan potensi M1 justru Quartararo bukannya Vinales
    Sepanjang 2017-2020 Vinales memang lebih baik dalam development motor dibandingkan simbah

    • Pengembangan di factory dan yg metik hasilnya tim satelit, logikanya gimana om?
      Lah itu si Vinales sebenarnya test rider ato pembalap kok motor yg dia develop malah kenceng ditangan org lain.

      • 2017-2019 satelit Yamaha malah pakai motor tahun sebelumnya.
        RCV MY2011 dengan development utama dari Pedrosa tapi malah lebih ganas di tangan Stoner

      • M1 MY2021 tetep mlempem di tangan vinales, sebaliknya terlihat sempurna dgn Taro.
        Kenapa org lain malah lebih paham motornya dibanding yg ngembangin?
        Sebenarnya vinales bs ngembangin motor kagak?
        Logika sehat pasti mudah menjawabnya.

      • OK ikut opinimu dulu, kalo motor satelit lebih tua yg tidak diriset oleh MV tp lebih kenceng berarti MV nya dong yg gak becus ngembangin motor yg dia pake sendiri.
        Lantas fakta2 yg mana saja yg aku dustakan?
        Singkat kata : MV tidak pernah berhasil mengembangkan M1, jadi utk semua stop klaim jasa MV dalam develop M1.

    • Pedrosa ngembangin rcv yg mudah dikendarai rider lain tapi tetep melempem, yg gahar malah stoner, Marquez
      Pembalap development gak harus dia yg gahar juga, tu liat Suzuki yg jurdun bukan rins sendiri toh, padahal rins yg paling lama develop motor Suzuki daripada si joan mir

      • Apa pedrosa sampe frustrasi kehabisan akal agar problem motor solve?
        Pedrosa itu banyak sialnya, dan kalopun mlempem cuma diakhir2 bersama marquez, karena pengembangan sudah mulai marquez sentris dan pengembangan ditugaskan ke crutchlow.
        Tahu drmn development suzuki dibebankan ke Rins?
        Bukannya Rins dan Mir dapet update motor bareng?
        Tidak semua tim menggunakan strategi spt HRC, dan Yamaha mensuport pembalapnya sama sesuai kebutuhan rider masing2.

  15. yang jelas pantas dipecat yama**, dibayar mahal mahal juara dunia kagak pernah. harusnya MV yang malu mengundurkan diri di tahun keduanya di yama**

  16. sudah lah, buktikan saja di track, baru megang motor sekali udah bilang cocok, dan bakalan menarik klo neng vina bisa masuk papan tengah next race, sedikit bsnyak memperlihatkan bapuknya man n organization handling yamaha jaman jarvis, kyk kasus sekat hohe m simbah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP