TMCBLOG.com – Seperti yang sudah kita diskusikan sebelumnya, BMW khususnya team Bonovo begitu kesengsem melihat prestasi Loris Baz ketika menjadi ‘serep’ dari Chaz Davies di atas Panigale V4R bersama dengan team Go-eleven. Baz bisa meraih total 45 poin dalam satu race weekend, sesuatu yang selama 9 seri sebelumnya belum pernah diberikan oleh Chaz Davies yang notabenenya adalah pembalap reguler untuk team ini.
Secara umum dengan konduite tersebut, Ducati pun sebenarnya juga memupuk banyak harapan untuk musim 2022 bersama pembalap asal Prancis yang juga mantan pembalap MotoGP ini. Ducati tetap ingin Loriz Baz di tahun 2022 tetap membela Ducati pada ajang Moto America dan bersaing di tahun keduanya dengan tujuan memperoleh gelar juara Amerika dengan opsi kedua masuk ke Team Go-eleven menggantikan Chaz Davies yang pensiun dan kemungkinan besar akan menjadi coach untuk Scott Redding.
Namun begitu dikabarkan oleh GPOne, Baz telah menerima tawaran dari BMW dan akan membalap dengan tim independen (satelit) Bonovo musim depan mengunakan BMW M1000RR spek factory sama seperti yang akan dipakai oleh Redding dan Van Der Mark nanti.
Secara umum menurut TMCBlog ini sih sih logis banget. Perbedaan level MotoAmerica yang punya skala regional dibanding dengan WSBKÂ yang notabene adalah World Championship (level internasional) plus janji support motor spesifikasi pabrikan adalah sesuatu yang pastinya sulit untuk ditolak oleh Loris Baz.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
M1000RR motor paling cantik di grid WSBK, menurut saya..
Yo jelas lah, selain alasan yang disebut di atas, duitnya pasti lebih gede di WSBK dan rumornya di Amerika belum ada teknisi Ducati handal buat kegiatan racing.
Di Amerika buat apa, wong regulasi teknisnya aja lebih mirip superstock. Yg sama dgn wsbk cuma regulasi sasisnya yg boleh ganti suspensi dan penguatan rangka. Kasarnya sih, di motoamerica siapa aja yg bisa jorjoran beli part plug and play dia yg bakal punya motor paling kompetitif.
Jonas brother emang kurang berkembang, mungkin sakit nya kambuh kambuhan
padahal ini tim katanya lagi kesusahan finansial sampe2 ga sanggup membiayai tranportasi tim ke Argentina dan Indonesia,
Secara usia, kalo masih dibawah 30 sebisa mungkin terima aja tawaran ke kejuaraan dunia. Karena jaman skrg susah buat masuk ato yg udah pernah keluar balik lagi ke kelas primer kejuaraan dunia entah ajang massal ato prototipe. Krn kebanyakan tim lebih pilih ambil pembalap muda dari ajang bawahnya, lebih murah, masih bisa di tempa. Trik Ducati dan KTM mulai diikuti pabrikan lain di wsbk maupun motogp. Dulu, jangankan usia 20an pembalap usia 30an aja masih bisa ke kelas primer 2 ajang itu cuma dengan modal juara nasional ato juara benua.
Loris Go-Baz
Pilihan yang bener. Selain level dunia, sirkuit udah apal, deket rumah pulak.
Semangat mencoba inline4
nanti pakai bengewe malah jadi loris treble…gak nge bazz lagi…
Pembalap yg salah pilih jalur seharusnya basket,renang,kiper,atau tinju kelas berat…liat baz nauk moge kayak naik minigp